Anda di halaman 1dari 5

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Metode

Sosiodrama Pada Siswa Kelas IV SDN 5 Kesu’


Eky Setiawan Salo
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Kristen Indonesia Toraja
Jl. Nusantara No. 12 Makale
Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan
ekysalo@ukitoraja.ac.id

ABSTRACT

This research is a classroom action research that aims to improve speaking skills using
the sociodrama method in Indonesian subjects for fourth grade students at SDN 5 Kesu’.
This classroom action research was conducted in two cycles and in each cycle consisted
of four steps of activities, namely planning, implementation, observation, and reflection.
The results showed that using the sociodrama method in Indonesian language learning was
able to increase students’ self-confidence, intonation, diction, fluency and expression in
students’ speaking skills. The results of the analysis state that the results of the fourth
grade students of SDN 5 Kesu’ speaking skills have increased, seen from the average cycle
1 of 66% and cycle II of 78%. Theauthor concludes that the sociodrama method can be
used in learning Indonesian because it can increase self-confidence, intonation, diction,
fluency of speech and expression in speaking skills.

Keywords: Speaking skills, sociodrama method

I. Pendahuluan berkomunikasi.
Keterampilan berbicara merupakan keteram-
Bahasa adalah sarana komunikasi dalam meme-
pilan lisan yang penting, karena berbicara me-
nuhi sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial
rupakan alat komunikasi dengan sesama. Mu-
yang perlu berinteraksi dengan sesama manusia.
saba mengatakan bahwa ada banyak manfaat
Seseorang yang memiliki keterampilan berbahasa
yang bisa dirasakan langsung jika siswa terampil
yang memadai akan lebih mudah dalam menyam-
berbicara, yaitu memperlancar komunikasi an-
paikan serta memahami informasi baik secara
tar sesama, mempermudah pemberian berbagai
lisan maupun tulisan. Saddhono (2012:53) meng-
informasi, meningkatkan kepercayaan diri, dan
atakan bahwa ketika siswa melakukan kegiatan
meningkatkan kewibawaan diri. Musaba (2012
berbahasa, maka harus memiliki komponen ke-
:13) kemampuan berbicara di depan umum dan
terampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa
presentasi secara efektif dan lisan merupakan sa-
dibagi menjadi empat komponen yaitu menyimak,
lah satu penunjang keberhasilan seseorang, ter-
berbicara, membaca, dan menulis. Siswa wajib
utama mereka yang menggeluti pekerjaan yang
memahami keempat aspek tersebut agar bisa ter-
bersinggung dengan orang lain. Karena
ampil berbahasa. Dengan demikian, pembela-
jaran keterampilan berbahasa di sekolah dasar Sebagai makhluk hidup, manusia harus mela-
tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi kukan komunikasi dengan cara menyatakan eksp-
siswa diwajibkan untuk bisa memakai bahasa se- resi lewat kemampuan presentasi dan berbicara.
bagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat untuk Oleh karena itu, kemampuan berbicara secara

17
Salo, Eky S. - Meningkatkan Keterampilan Berbicara . . .

efektif dalam berbagai situasi dan untuk berbagai Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan
keperluan merupakan tujuan dasar dari penga- suatu metode pembelajaran yang dapat digunak-
jaran Bahasa di sekolah Dasar.Keterampilan ber- an untuk meningkatkan sikap dan minat siswa
bicara wajib dikuasai oleh siswa karena keteram- dalam mengikuti pembelajaran berbicara. Sa-
pilan berbicara dapat berkaitan dengan semua lah satu metode pembelajaran yang dimaksud
proses pembelajaran siswa di sekolah. Keber- adalah metode sosiodrama. Metode sosiodarma
hasilan belajar siswa di dalam mengikuti proses merupakan suatu metode mengajar dimana gu-
pembelajaran sangat ditentukan oleh penguasaan ru memberikan kesempatan kepada murid untuk
kemampuan berbicara siswa. Siswa yang tidak melakukan kegiatan memainkan peran tertentu
bisa berbicara dengan baik dan benar akan meng- seperti yang terdapat dalam kehidupan masya-
alami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pem- rakat (sosial). Dengan metode ini murid bela-
belajaran di semua mata pelajaran. Pentingnya jar menggambarkan atau mengekspresikan suatu
penguasaan keterampilan berbicara bagi siswase- penghayatan dalam keadaan seandainya ia men-
kolah dasar juga dikemukan oleh (Yunara, 2012) jadi tokoh yang sedang diperankannya itu.
bahwa pembelajaran keterampilan berbicara pen- Sosiodarma termasuk salah satu kegiatan ber-
ting dikuasai siswa agar mampu mengembangkan main peran (role playing). Sesuai dengan Nama-
kemampuan berpikir, membaca, menulis, dan nya, Teknik ini dipergunakan untuk memecahkan
menyimak. Untuk menunjang tercapainya pem- masalah-masalah sosial. Siswa atau kelompok
belajaran tersebut juga diperlukan keterampilan individu yang diberi bimbingan, sebagian diberi
guru memilih metode yang sesuai dengan tujuan peran sesuai dengan jalan cerita yang disiapkan,
pembelajaran. Guru memang peranan penting Sedangkan yang lain bertindak sebagai penga-
dalam mengontrol kegiatan pengajaran di kelas mat. Setelah pemain selesai dilaksanakan, di-
dengan didukung oleh sumber belajar lain. Sum- adakan diskusi tentang pemeranan jalan cerita
ber belajar lain dalam bentuk pengajaran melalui dan ketepatan pemecahan masalah dalam cerita
media, maupun pendekatan dalam pembelajaran. tersebut.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di Dengan metode sosiodrama, siswa akan me-
SDN 5 Kesu’, pada mata pelajaran bahasa Indo- nyesuaikan dirinya dari tekanan dan kejenuhan
nesia dengan jumlah siswa 16 orang. Dapat di- dalam pembelajaran metode sosiodrama sangat
peroleh bahwa keterampilan berbicara siswa ma- menarik bagi siswa sehingga memungkinkan ke-
sih rendah. Hal tersebut dibuktikan dari proses las menjadi dinamis dan penuh antusias. Selain
pembelajaran saat guru memberikan pertanya- itu, metode sosiodrama juga sangat berkesan dan
an atau memberikan kesempatan kepada siswa dapat tinggal lama ingatan siswa. Metode sosi-
untuk bertanya kepada siswa terlihat masih pa- adram juga mampu membangkitkan gairah dan
sif. Penyebab rendahnya kemampuan berbicara semangat optimism dalam diri siswa serta me-
siswa SDN 5 Kesu’ dalam pembelajaran bahasa numbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawan-
Indonesia disebabkan oleh dua aspek yaitu aspek an sosial yang tinggi. Dengan kata lain, metode
guru dan aspek siswa. Dari aspek guru yaitu sosiodrama sangat sederhana untuk dilakukan
dominan metode ceramah dan tidak memberik- oleh siswa, namun hasilnya cukup efektif dan
an kebebasan pada siswa, seperti mengeluarkan menyenangkan.
pendapatan kurang memberikan latihan berbica- Berdasarkan masalah di atas maka akan dila-
ra didepan umum, sedangkan aspek siswa yaitu kukan suatu penelitian dengan judul ”Mening-
kurang mampu berbicara didepan umum, meng- katkan keterampilan berbicara dengan metode
eluarkan pendapat, dan memberikan ide-ide. Hal sosiodrama pada siswa kelas IV SDN 5 Kesu’.
ini terlihat saat dilakukan obsevasi di kelas IV
SDN 5 Kesu’ kondisi ini menyebabkan karena sis- II. Metode Penelitian
wa belum aktif dalam proses pembelajaran dan
tidak terlibat dalam keikutsertaan tugas belajar, Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini
memiliki rasa ingin tahu yang masih kurang dan adalah pendekatan dalam melaksanakan tindakan
tidak terlibat dalam memecahkan masalah. pembelajaran. Secara spesifik, pendekaan kuali-

18
Jurnal KIP Vol. X No. 2 Juli 2021- Oktober 2021

tatif adalah penelitian yang bertujuan memaha- Tabel 1: Tabel Distribusi Frekuensi dan Presentase
mi fenomena yang dialami leh subjek penelitian Skor Pada Siklus 1
(Shidiq & Choiri, 2019). Pendekatan kualitatif
di pilih karena dalam kajian permasalahan yang No Skor Kategori f %
akan diteliti adalah bagaimana meningkatkan ke- 1 85-100 Sangat Terampil 3 19
terampilan berbicara melalui metode sosiodrama 2 70-84 Terampil 4 25
yang memerlukan pemahaman secara mendalam 3 55-69 Cukup Terampil 3 19
dan menyeluruh mengenai bjek yang diteliti gu- 4 46-54 Kurang Terampil 5 31
na menghasilkan kesimpulan-kesimpulan dalam 5 0-45 Tidak Terampil 1 6
konteks waktu dan situasi yang bersangkutan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam peneli-
tian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengajukan pertanyaan. Pertanyaan hanya
untuk menangani masalah dan memperbaiki pem- diajukan oleh subjek evaluasi. Wawancara
belajaran dalam kelas. Penelitian tindakan kelas dimaksud untuk menggali informasi kesu-
merupakan suatu tindakan yang berupa peneliti- litan meningkatkan hasil belajar khususnya
an yang bertujuan untuk memecahkan masalah pada dialog cerita anak. Wawancara juga
dan mengatasi masalah-masalah yang berhubung- digunakan untuk mengetahui sejumlah siswa
an dengan proses pembelajaran guru di dalam ke- dapat mengerti materi yang sudah disajikan
las (Kaltsum, 2018). Penelitian ini dilaksanakan guru.
di SDN 5 Kesu’ yang menjadi subjek penelitian 3. Observasi
di sekolah tersebut adalah siswa kelas IV dengan Observasi dilakukan dengan mengamati tin-
jumlah siswa 16 orang dakan yang dilakukan guru dengan menga-
Rencana penelitian yang dilakukan adalah Pe- cu pada pedoman observasi. Peneliti meng-
nelitian Tindakan Kelas (PTK). Ada beberapa observasi guru dengan mengumpulkan da-
para ahli yang mengemukakan model penelitian ta tindakan-tindakan yang dilaksanakan gu-
tindakan kelas dengan bagan yang berbeda, na- ru sesuai dengan fokus permasalahan yang
mun secara garis besar ada empat tahapan yang diteliti. Sedangkan observasi terhadap sis-
dilalui. Model penelitian tindakan kelas yang wa dilaksanakan dengan mencatat perilaku-
dipakai dalam penelitian ini adalah model yang perilaku siswa akibat tindakan guru dalam
dikemukakan oleh kemmis dan MC Tagart, yang pembelajaran.
terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan 4. Dokumentasi
refleksi. Dokumentasi adalah sebuah objek yang me-
Teknik dan Prsesdur Pengumpulan Data di nyajikan informasi. Dokumentasi juga me-
atas meliputi pengkajian dkumen, dan wawanca- rupakan wahana wadah pengetahuan dari
ra yang diuraikan sebagai berikut: ingatan manusia, Karena dalam dokumen
disimpan pengetahuan yang diperoleh ma-
1. Tes nusia serta segala yang diingat manusia di-
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tuangkan ke dalam dokumen.
tes perbuatan berupa penilaian saat siswa
memainkan sosiodrama. Hal tersebut di-
lakukan untuk mengetahui peningkatan ke- III. Hasil dan Pembahasan
terampilan berbicara siswa dengan metode
A. Hasil Penelitian
sosiodrama
2. Wawancara Berdasarkan pelaksanaan tindakan selama dua
Wawancara atau interview adalah suatu me- siklus yang dilakukan selama 4 kali pertemuan
tode atau cara yang digunakan untuk men- diperoleh data untuk siklus I dan siklus II. Da-
dapatkan jawaban dari responden dengan ri hasil evaluasi Siklus 1 diperoleh hasil sebagai
jalan tanya jawab sepihak. Dikatakan sepi- berikut: Dari hasil presentase nilai siswa di atas
hak karena dalam wawancara ini responden maka presentase ketuntasan belajar siswa setelah
tidak diberi kesempatan sama sekali untuk menggunakan metode sosiodrama pada siklus 1

19
Salo, Eky S. - Meningkatkan Keterampilan Berbicara . . .

Tabel 2: Tabel Distribusi Frekuensi dan Presentase bicara dimana siswa telah mampu memerankan
Skor Pada Siklus 2 drama sesuai prosesdur yang diharapkan sehingga
umumnya siswa dapat memperoleh nilai baik.
No Skor Kategori f % Keterampilan berbicara siswa mengalami pe-
1 85-100 Sangat Baik 6 37,5 ningkatan setelah menggunakan metode sosiodra-
2 70-84 Baik 6 37,5 ma dalam mengajarkan materi drama pada siswa
3 55-69 Cukup 3 19 kelas IV SDN 5 Kesu’mengalami peningkatan.
4 46-54 Kurang 1 6 Berdasarkan hasil evaluasi dari peningkatan ke-
5 0-45 Sangat Kurang 0 0 terampilan berbicara dalam proses pembelajaran
siklus 1 dan II dapat dilihat bahwa keterampilan
berbicara siswa dalam memerankan sosiodrama
dimana terdapat 56% siswa yang belum tuntas meningkat. Dari hasil evaluasi siklus 1 mempero-
(9 siswa) dan terdapat 44% siswa yang sudah leh ketuntasan 44% ( 7 siswa tuntas) dan pada
tuntas (7 siswa). Dari hasil yang diperoleh ini, siklus II ketuntasan siswa 75% (12 siswa tuntas),
dapat dinyatakan bahwa pada siklus 1 ini belum ini dapat dilihat bahwa keterampilan berbica-
berhasil sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II. ra siswa dapat meningkat setelah menggunakan
Hasil evaluasi siklus II diperlihatkan pada Tabel metode sosiodrama pada siswa kelas IV SDN 5
2. Dari hasil presentase nilai siswa di atas ma- Kesu’.
ka presentase ketuntasan belajar siswa setelah Dilihat dari hasil observasi kegiatan siswa si-
menggunakan metode sosiodrama pada siklus II klus 1 pertemuan 1 memperoleh skor 32 dengan
dimana terdapat 75% siswa yang tuntas (12 sis- presentase 53,33% dengan keterangan kurang dan
wa) dan terdapat 25% siswa yang tidak tuntas (4 siklus 1 pertemuan II memperoleh skor 37 dengan
siswa). Dari hasil yang diperoleh ini dinyatakan presentase 61,66% dengan keterangan cukup. Se-
bahwa pada siklus II ini sudah berhasil sehingga dangkan pada siklus II pertemuan I mempero-
tidak perlu lagi dilanjutkan ke siklus berikutnya leh skor 44 dengan presentase 73,33% dengan
karenan ketuntasan siswa sudah lebih dari 70% keterangan baik dan siklus II pertemuan II mem-
dari KKM yang telah ditentukan. peroleh skor 51 dengan presentase 85% dengan
keterangan sangat baik.
B. Pembahasan Dari setiap siklus dapat dilihat bahwa dengan
menerapkan metode sosiodrama aktivitas siswa
Uraian tentang pembahasan di sini didasarkan
terjadi peningkatan dan menunjukkan bahwa pe-
atas hasil pengamatan selama proses penelitian
nerapan metode sosiodrama ini dikatakan berha-
pada siklus 1 dan II, yang selanjutnya diteruskan
sik dengan melihat peningkatakan aktivitas pada
dengan kegiatan refleksi pada setiap siklus. Gu-
setiap siklus dalam mengikuti proses pembelajar-
ru menerapkan metode sosiodrama dimana guru
an.
membagikan LKK ke setiap kelompok dan siswa
memperoleh pengalaman belajar yang nyata dan
menyenangkan. IV. Kesimpulan dan Saran
Hal tersebut tampak dari nilai rata-rata kete-
A. Kesimpulan
rampilan berbicara siswa pada siklus 1 adalah
66%, sedangkan nilai rata-rata keterampilan ber- Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian
bicara siswa pada siklus II adalah 78%. Hal ini dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bah-
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kete- wa keterampilan berbicara dapat ditingkatkan
rampilan berbicara siswa kelas IV SDN 5 kesu’ melalui metode sosiodrama pada siswa SDN 5
terhadap materi drama dengan penerapan me- kesu’. Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa yang
tode sosiodrama. Pada siklus II tampak bah- mengalami kenaikan dari siklus 1 dan siklus II,
wa hampir semua siswa mengalami peningkatan dimana dari hasil evaluasi siklus 1 memperoleh
nilai tes hasil keterampilan berbicara. Hal ini hasil bahwa ketuntasan siswa 44% (7 siswa tun-
disebabkan anatara lain pada siklus II ditandai tas) dan pada siklus II ketuntasan siswa 75% (12
dengan meningkatnya aspek-aspek penilaian ber- siswa tuntas).

20
Jurnal KIP Vol. X No. 2 Juli 2021- Oktober 2021

Hasil keterampilan berbicara siswa tentang me- nesia. International Journal of Languages’
merankan tokoh dalam drama meningkat melalui Education, 1(Volume 4 Issue 2), 1–1.
penerapan metode sosiodrama di kelas IV SDN 5
Kesu’ dikatakan berhasil karena sudah mencapai [2] Budhi Setiawan, Nugraheni Eko Wardani,
70% berada pada rentang 70% - 84% dikualifika- dan K. S. (2018). Bercerita Dengan Media
sikan baik (B) Wayang Kulit Untuk Siswa Smp Di Kabu-
paten Magelang. 1-.

B. Saran-Saran [3] Hermawan, Acep. (2014). Metodelogi Pem-


belajaran Bahasa Bandung Remaja Rosda-
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, karya
maka dikemukakan beberapa saran sebagai beri-
kut: [4] Hendry Guntur Tarigan. (2013). Berbica-
ra sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
1. Bagi Guru Bandung: Angkasa.
Guru kelas hendaknya menerapkan metode
[5] Kaltsum, R. I. (2018). Penerapan Metode
sosiodrama dalam kegiatan belajar mengajar
Diskusi Show And Tell Dalam Meningkatk-
khususnya pada pembelajaran keterampilan
an Keterampilan Berkomunikasi Pada Siswa
berbicara, metode sosiodrama leboh efektif
Kelas 3 Sd.
dan efesien dibandingkan dengan metode ko-
vensional yang pada umumnya masih sering [6] Musaba. (2012). Gaya Retorika Kepala
digunakan dalam pembelajaran berbicara. Negara Ri: Analisis Komparatif Susi-
2. Bagi siswa lo Bambang Yudhoyono (Sby) Dan Jo-
Siswa seharusnya memahami bahwa keteram- ko Widodo. Jurnal Audience, 1(1), 13.ht-
pilan berbicara merupakan hal yang harus tps://doi.org/10.33633/ja.v1i1.2682
dikuasai, untuk itu siswa perlu mengikuti
pembelajaran berbicara dengan penuh ke- [7] Shidiq, U., & Choiri, M. (2019). Metode Pe-
sungguhan agar siswa memiliki keterampilan nelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan. In
berbicara yang baik. Journal of Chemical Information and Mode-
3. Bagi Sekolah ling (Vol. 53, Issue 9).
Peneliti menyarankan penggunaan metode
[8] Saddhono. (2014). Metode sosiodrama untuk
sosiodrama sebagai metode alternatif dalam
meningkatkan keterampilan berbicara pada
pembelajaran keterampilan berbicara di ke-
anak usia 5 - 6 Tahun. Kumara Cendekia,
las tinggi di sekolah dasar. Penggunaan me-
8(2), 223.
tode sosiodrama dapat menciptakan proses
pembelajaran yang dapat meningkat sema- [9] Senjaya, Wina. (2012). Penelitian Pendidik-
ngat belajar siswa sehingga sangat bermanfa- an. Jakarta: Kencana media grup.
at dan meningkatkan kualitas hasil berbicara
bagi anak-anak usia sekolah dasar. [10] Syaiful Bahri Djamarah. (2013).upaya me-
4. Bagi Peneliti ningkatkan keterampilan berbicara menggu-
Peneliti berikutnya dapat mengembangkan nakan metode sosiodrama pada mata pela-
pendidikan dengan menggunakan penerap- jaran bahasa indonesia di kelas vi a sd negeri
an metode sosiodrama dalam meningkatkan 2 pedes argomulyo sedayu bantul tahun ajar-
kompetensi siswa yang lain. an 2016/2017 yuliningsih. 1,(4).

[11] Yunara, F. (2012). Keefektifan Model Pem-


REFERENSI belajaran Student Teams Achievement Di-
vision Berbantu Media Puzzle terhadap Ke-
[1] Agus Darmuki. (2016). Needs Analysis Mo- terampilan Berbicara Siswa. Jurnal Ilmiah
del Student Learning To Speak For Educa- Sekolah Dasar, 3(4).
tion Study Language And Literature Indo-

21

Anda mungkin juga menyukai