Disusun Oleh:
Aryo Pandyo Pradipta 06
Devi Rahmadewi 10
Muhammad Ridwan Septian 21
Putri Mar’atus Sholikhah 25
Vanya Aurel Nnursabita 31
Zulfi Ahmad Hariri 34
XI MIPA 1
Dalam pembelajaran berdialog dibutuhkan teknik dan media bermain peran yang tepat.
Pada umumnya dalam pembelajaran berdialog, guru menerangkan materi tentang berdialog
kemudian meminta para siswa untuk membacakan teks dialog. Hal itu masih membuat siswa
merasa kesulitan, sehingga menjadikan hasil belajar siswa kurang baik. Karena itu, peneliti
menerapkan teknik pembelajaran bermain peran agar siswa dalam pembelajaran lebih aktif dan
kemampuan berkomunikasi siswa lebih baik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa teknik pembelajaran bermain peran dalam
pembelajaran bahasa jawa di dalam kelas lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi, baik dari hasil pembelajaran maupun proses pembelajaran, serta menjadkan kelas
cenderung lebih aktif, efektif dan menyenangkan serta mudah dipahami oleh siswa, siswa merasa
terbantu dengan teknik pembelajaran bermain peran. Sedangkan siswa berpendapat kelas yang
tidak menggunakan teknik bermain peran cenderung lebih pasif, dan sulit dipahami
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka saran yang dapat disampaikan adalah guru
bahasa jawa sebaiknya menggunakan teknik bermain peran untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih mudah memahami pembelajaran.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul Bermain Peran Dalam
Pembelajaran Bahasa Jawa Dapat Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi di dalam Kelas
XI MIPA 1 ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Terselesaikannya karya ilmiah ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. Ninik Pancawati, S.Pd, ibu guru bahasa Indonesia, yang telah memberikan kritik dan
saran serta bekal teori yang membantu penulis.
2. Resti Rahayu, Ibu guru bahasa jawa yang telah memberikan izin penelitian karya ilmiah.
3. Semua pihal yang tida dapat disebutkan sat persatu yang telah memberi dukuan dan ikut
serta membantu menyelesaikan proses penelitian.
Semoga semua pihak diatas selalu diberikan perlindungan dan limpahan rahmat oleh Allah
SWT. Amin.
Penulis sadar bahwa penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Penulis berharap dengan
terselesaikannya karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan dalam dunia
pendidikan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1
Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, Jakarta: PT Rineka Cipta,
2004,h.7.
Ibid, h. 25.
2
Ningsih E, Penggunaan Metode Bermain Peran Dalam Menumbuhkan Keterampilan Berbahasa
Anak Usia Dini (Cianjur : Jurnal Empowerment, 2013), hlm.126-136.
(3) pendidik membantu peserta didik untuk meyiapkan tempat, waktu, dan alat-alat yang
digunakan.
(4) pendidik membantu peserta didik untuk melaksanakan permainan dengan:
(a) menjelaskan tujuan dan langkah-angkah bermain peran,
(b) peserta didik dibagi kelompok bermain peran dan kelompok pengamat,
(c) menjelaskan tugas masing-masing kelompok.
(5) pendidik dan peserta didik membahas hasil pengamatan dan melakukan penilaian
terhadap proses dan hasil penggunaan teknik ini.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
3.2
3.3.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode bermain peran telah berhasil meningkatkan hasil
belajar Bahasa Jawa pada siswa-siswi di kelas XI MIPA 1. Peningkatan pembelajaran
tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: Siswa pada kondisi awal dengan tingkat
kepercayaan diri rendah karena pelafalan bahasa Jawa yang kurang bagus, setelah
diterapkan metode bermain peran kepercayaan diri siswa-siswi tersebut meningkat karena
dalam bermain peran dipertontonkan oleh seluruh siswa-siswi di kelas, oleh karena itu
dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa-siswi tersebut.
Berdasarkan observasi wawancara dengan siswa-siswi dan guru bahasa Jawa,
menurut siswa-siswi jenis-jenis peran yang digunakan agar dapat meningkatkan
pemahaman siswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa sebagian besar
siswa-siswi menjawab peran dengan teman sebaya dan peran tokoh pada cerita rakyat.
Menurut salah satu siswi peran tokoh pada suatu cerita rakyat dapat meningkatkan
penerapan bahasa Jawa Krama sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang lebih
tua.
4.2 Saran
Bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan
model pembelajaran bermain peran, diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut
tentang aspek-aspek lain dalam
pembelajaran bahasa Jawa.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN