Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 8 No.

4, Oktober 2022
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721–7906

STRATEGI PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN DALAM


ASPEK BERBICARA MATERI BAHASA INDONESIA SD
MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING

Erika Rahmawati1), Putri Zudhah Ferryka2), Khasana Kurniawati3), dan Linda Apriyani4)
1, 2, 3 4)
Universitas Widya Dharma Klaten. Jalan Ki Hajar Dewantara, Desa Macanan
Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Kode Pos:
57438
E_mail: erikarahmawati0606@gmail.com, 2)zudhah_putri@yahoo.com,
1)

3)
khasanakurniaaa@gmail.com, 4)lindaapriyani32@gmail.com

Abstrak: Keterampilan berbicara sering kali menjadi penghambat siswa dalam


mengikuti kegiatan pembelajaran. artikel ini bertujuan untuk meningkatkan
strategi pembelajaran yang menyenangkan dalam keterampilan berbicara bagi
siswa SD, agar dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dan kehidupan
sehari-hari. Dalam kegiatan pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran
diperlukan strategi yang tepat supaya siswa memiliki pengalaman belajar yang
menyenangkan dan meningkatkan keterampilan berbicara siswa SD. Maka dari itu,
kami memilih model pembelajaran role playing dikarenakan model ini dapat
menarik minat siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh
antusias. Model role playing adalah suatu model pembelajaran berbentuk
permainan yang melibatkan unsur keceriaan dimana siswa langsung memerankan
suatu peran yang berhubungan dengan suatu tokoh dalam cerita. Model role
playing juga mampu menumbuhkan semangat serta rasa kebersamaan melalui
pembelajaran yang menyenangkan. Dalam artikel ini kami menggunakan metode
kualitatif dan studi pustaka. Jadi artikel ini berfokus pada aspek berbicara siswa SD
melalui kegiatan pembelajaran, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia materi
dongeng. Dengan pembelajaran yang menyenangkan maka pembelajaran yang
disampaikan oleh guru akan lebih mudah diterima dan dipahami oleh siswa. Jika
siswa menyukai pembelajaran tersebut maka keterampilan berbicara siswa akan
bertambah, kemudian siswa mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik
dilingkungan sekitarnya dengan penuh percaya diri.

Kata Kunci: Strategi, Keterampilan berbahasa, Role playing

Abstract: Speaking skills are often an obstacle for students in participating in


learning activities. This article aims to improve fun learning strategies in speaking
skills for elementary school students, so that they can be applied in learning at
school and in everyday life. In learning activities, to achieve the learning objectives,
appropriate strategies are needed so that students have a pleasant learning
experience and improve elementary students' speaking skills. Therefore, we chose
the role playing learning model because this model can attract students' interest,
thus enabling the class to be dynamic and full of enthusiasm. The role playing model
is a learning model in the form of a game that involves elements of fun where
students directly play a role related to a character in the story. The role playing
model is also able to foster enthusiasm and a sense of togetherness through fun
learning. In this article we use qualitative methods and literature study. So this

366
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 8 No. 4, Oktober 2022
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721–7906

article focuses on the speaking aspects of elementary school students through


learning activities, in the subject matter of fairy tales in Indonesian. With fun
learning, the learning delivered by the teacher will be more easily accepted and
understood by students. If students like the learning, students' speaking skills will
increase, then students are able to communicate and interact well in the
surrounding environment with full confidence.

Keywords: Strategy, Language skills, Role playing.

sasaran, salah satunya adalah aspek


PENDAHULUAN berbicara. Untuk menambah keterampilan
Keterampilan merupakan kemampuan berbicara diperlukan pembelajaran yang
dasar yang dimiliki oleh manusia. Untuk efektif didasari dengan strategi dan model
mengembangkan keterampilan diperlukan pembelajaran yang menyenangkan.
pelatihan dan pengkondisian bertahap yang Menurut Mulyana m odel
dapat membuat seseorang terbiasa dalam pembelajaran menyenangkan merupakan
melakukan suatu aktivitas. Pelatihan suatu proses pembelajaran yang didalamnya
mengembangkan keterampilan bisa terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru
didapatkan dari belajar. Belajar adalah suatu dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau
proses untuk meningkatkan perubahan tertekan (not under preassure) (Puspitasari, D.
tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan A., Buwono, S., & Bambang, B. U,). Dari
dan keterampilan. Dalam hal ini proses pernyataan tersebut maka model
belajar harus terencana, terpadu, yang secara pembelajaran yang menyenangkan dapat
keseluruhan memberikan katrakteristik menciptakan lingkungan belajar menjadi
terhadap proses pembelajaran. Pembelajaran lebih menarik sehingga membuat siswa
merupakan kegiatan interaksi antara guru termotivasi dan semangat dalam mengikuti
dengan siswa yang mempunyai timbal balik proses pembelajaran. Model pembelajaran
untuk mencapai suatu tujuan yang telah yang menyenangkan begitu beragam salah
ditetapkan. satunya role playing.
Dalam pembelajaran bahasa
khususnya Bahasa Indonesia, terdapat empat Strategi Pembelajaran
aspek berbahasa yang harus dikuasai siswa Strategi pembelajaran adalah cara
agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai yang dilakukan oleh guru dalam rangkaian

367
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 8 No. 4, Oktober 2022
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721–7906

kegiatan pembelajaran untuk mencapai


Keterampilan Berbicara
tujuan atau sasaran yang telah direncanakan.
Keterampilan berbicara merupakan
Strategi pembelajaran harus didasarkan
salah satu komponen penting dalam
dengan memperhatikan kemampuan peserta
pembelajaran bahasa Indonesia yang harus di
didik.
miliki oleh pendidik dan peserta didik,
Strategi memegang peranan penting
terampil berbicara melatih dan menuntut
dalam proses pembelajaran. Menurut
peserta didik untuk dapar berkomunikasi
Romiszowsky dalam penelitian (Nasution,
dengan siswa lain. (Ilham, M., & Wijiati, I.
W. N. 2017). Strategi pembelajaran harus
A. 2020: 5). Dari pernyataan diatas dapat
selalu mencerminkan posisi teoretis yang
disimpulkan bahwa keterampilan berbicara
merujuk pada bagaimana seharusnya
sangat berpengaruh dalam berkomunikasi,
pembelajaran itu dilaksanakan. Maka dari itu,
lebih mudah dalam mengungkapkan ekspresi
agar strategi dapat dilaksanakan dan tidak
serta gagasan yang ada dalam diri secara
menjauh dari sasaran diperlukan model
lisan.
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
sebagai pendukung dalam proses Model Role Playing
pembelajaran. Model pembelajaran role playing
adalah model pembelajaran dengan
Bahasa Indonesia
permainan yang melibatkan unsur keceriaan,
Bahasa Indonesia adalah bahasa
dimana siswa secara langsung memerankan
resmi, sebagai bahasa pemersatu dalam
suatu peran yang terdapat dalam cerita.
berkomunikasi antar daerah. Bahasa
Model role playing juga mampu
Indonesia memiliki fungsi salah satunya
menumbuhkan semangat, kerjasama serta
yaitu sebagai pengantar komunikasi dalam
rasa kebersamaan melalui pembelajaran yang
kegiatan pembelajaran di sekolah. Dalam
menyenangkan.
pembelajaran diperlukan strategi yang tepat
Adapun langkah model role playing
berupa tindakan spesifik untuk
yaitu: 1) Persiapan; 2) Memilih peran:
mempermudah guru menyampaikan materi
3)Mendekorasi tempat pertunjukkan;
sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif
4)Menunjuk siswa sebagai pengamat; 5)
dan efisien serta menyenangkan.
Memainkan peran: 6) Diskusi dan evaluasi 7)

368
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 8 No. 4, Oktober 2022
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721–7906

Bermain peran ulang; 8) Diskusi dan Tujuan dan Manfaat Artikel


evaluasi; 9) Berbagi pengalaman dan Artikel ini bertujuan untuk membantu
menyimpulkan guru dalam mengajarkan mata pelajaran
Bahasa Indonesia materi dongeng yang
Rumusan masalah
berfokus pada keterampilan berbicara siswa
Untuk mempermudah pembahasan
dengan model pembelajaran role playing.
dalam artikel ini maka, penulis merumuskan
Model role playing membuat pembelajaran
beberapa masalah yang berkaitan dengan
menjadi lebih menyenangkan sehingga
penerapan model pembelajaran Role Playing,
pembelajaran yang disampaikan oleh guru
adapun permasalahan yang akan dibahas
mudah diterima oleh siswa, keterampilan
yaitu: 1)Pengertian model pembelajaran Role
berbicara akan bertambah, siswa mampu
Playing; 2) Tujuan model pembelajaran Role
berkomunikasi dengan baik. Dengan artikel
Playing; 3) Kelebihan dan kekurangan model
ini guru dapat menerapkan model role
pembelajaran Role Playing; 4) Penerapan
playing dalam pembelajaran Bahasa
model pembelajaran Role Playing dalam
Indonesia sesuai dengan langkah-langkah
aspek berbicara di SD.
yang tepat.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Model pembelajaran bermain peran
(Role Playing) merupakan salah satu model
pembelajaran sosial, yaitu suatu model
pembelajaran dengan menugaskan siswa
untuk memerankan suatu tokoh yang ada
dalam materi atau peristiwa yang
diungkapkan dalam bentuk cerita
sederhana (Tarigan, A. 2017:73). Dari
pernyataan tersebut maka model
pembelajaran role playing menggambarkan
gambaran keadaan sosial manusia secara
nyata. Model ini merupakan model

369
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 8 No. 4, Oktober 2022
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721–7906

pembelajaran yang menyenangkan, membuat dengan ekspresi tanpa adanya hambatan


siswa aktif berimajinasi mengekspresikan ruang gerak.
karakter sesuai tokoh yang di perankan. 6. Melatih kepercayaan diri siswa berbicara
Model role playing menghadirkan suasana di di depan orang banyak meskipun
kelas menjadi lebih hidup karena lingkupnya hanya di kelas.
menghadirkan tokoh-tokoh yang ada didalam
cerita menjadi tokoh konkrit di dalam kelas. Adapun kelebihan model
Selain memerankan tokoh sesuai dengan pembelajaran role playing diantaranya
karakter, siswa dapat melatih kepercayaan sebagai berikut;
dirinya, salah satunya saat berada di depan 1) Siswa bebas dalam
kelas, mengurangi ketegangan dan lancar mengekspresikan diri;
tidaknya ketika berbicara dalam memerankan 2) Suasana kelas menjadi dinamis dan
sebuah tokoh dalam cerita. antusias;
Tujuan menggunakan model 3) Menumbuhkan semangat serta rasa
pembelajaran role playing yaitu : kebersamaan;
1. Membuat siswa aktif bekerja sama saling 4) Siswa dapat berperan aktif dalam
berinteraksi antara siswa satu dengan yang pembelajaran;
lain, 5) Menarik siswa untuk berpikir kritis;
2. Melatih siswa berkomunikasi intensif 6) Meningkatkan keterampilan kognitif
untuk memerankan tokoh yang didapat dan kreativitas;
dalam kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan kekurangan model
3. Siswa dapat merefleksikan pembelajaran
pembelajaran role playing diantaranya
dengan menginterpretasikan di
sebagai berikut;
kehidupan sehari – hari dari.
1) Siswa yang tidak ikut bermain peran
4. Memotivasi peserta didik untuk belajar
menjadi kurang aktif;
menemukan konsepnya sendiri. Guru
2) Memerlukan banyak waktu baik saat
sebagai fasilitator hanya memfasilitasi
melakukan persiapan maupun
serta memberi bantuan siswa untuk
pelaksanaan;
belajar.
3) Memerlukan tempat yang cukup luas
5. Memunculkan ide kreativitas menguasai
dan memadai;
materi pembelajaran secara langsung

370
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 8 No. 4, Oktober 2022
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721–7906

4) Siswa mengalami kesulitan saat boleh bertanya dan guru berhenti sejenak
bermain peran. untuk melakukan diskusi serta memberikan
Dalam menerapkan model pembelajaran penjelasan.
role playing perlu menyesuaikan kemampuan
siswa, keadaan ruang kelas dan bahan ajar Langkah ke 2: Memilih peran
yang digunakan. Dengan menggunakan Guru membagi kelompok sesuai dengan

model ini diharapkan siswa dapat mengikuti cerita dongeng yang dibagikan, setelah itu

beberapa materi yang ada dalam mata siswa melakukan diskusi kelompok untuk

pelajaran Bahasa Indonesia. Artikel ini mempelajari skenario dan menentukan peran
masing-masing anggota. Guru juga
menjabarkan materi karangan fiksi mengenai
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
dongeng di kelas 3 SD. Dongeng merupakan
mengajukan dirinya sendiri dalam memilih
cerita khayalan atau cerita yang tidak benar-
peran.
benar terjadi.
Langkah-langkah pembelajaran Role
Langkah ke 3: Mendekorasi tempat
Playing yang dapat di terapkan oleh guru
pertunjukkan
dalam kegiatan pembelajaran yang
Setelah semua siswa mendapatkan
menyenangkan pada materi dongeng yaitu :
peran, guru mengajak siswa untuk
Langkah ke 1: Persiapan
mendekorasi/menghias panggung
Guru menjelaskan mengenai tujuan
pertunjukan dengan sekreatif mungkin dan
pembelajaran yang akan dicapai. Setelah itu,
sesuai dengan imajinasi siswa. Hal ini juga
guru mempersiapkan kondisi siswa dari segi
dapat mengajarkan sikap bekerjasama dan
fisik maupun psikis dan memperkenalkan
bergotong-royong antar teman. Komunikasi
sebuah masalah yang berkaitan dengan
dan interaksi saat bekerjasama dengan teman
materi yaitu cerita dongeng. Guru
sangat diperlukan agar kegiatan mendekorasi
memberikan gambaran mengenai cerita
tempat pertunjukan dapat berjalan dengan
dongeng yang ada di Indonesia.
baik.
Misalnya, guru membacakan sebuah
cerita dongeng lalu siswa diminta untuk
Langkah ke 4: Menunjuk siswa sebagai
mendengarkan. Ketika ada masalah / kurang
pengamat
memahami teks cerita yang dibacakan, siswa

371
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 8 No. 4, Oktober 2022
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721–7906

Guru menunjuk kelompok lain


sebagai pengamat ketika ada kelompok yang Langkah ke 7: Bermain peran ulang
sedang bermain peran dengan syarat Dari hasil diskusi dan mendapat
pengamat juga terlibat aktif saat permainan evaluasi, siswa dapat melanjutkan permainan
peran. Siswa harus menguasai keterampilan bermain peran. Biasanya permainan kedua
berbicara agar berani mengungkapkan dapat berjalan lebih baik karena siswa sudah
pendapat atau memberikan masukan dengan memiliki gambaran mengenai peran dan
percaya diri. cerita skenario yang didapat. Siswa lebih
lancar dalam berbicara dan memainkan
Langkah ke 5: Memainkan peran perannya.
Siswa memainkan peran secara
langsung sesuai dengan peran cerita dongeng Langkah ke 8: Diskusi dan evaluasi
yang telah dibagikan. Tidak menutup Kegiatan diskusi dan evaluasi yang
kemungkinan siswa mengalami kebingungan kedua, guru dapat memberikan arahan dan
dan kesulitan dalam memainkan perannya. gambaran secara konkrit atau nyata, sehingga
Siswa sering mengalami kesulitan dalam hal siswa dapat membandingkan antara hal-hal
berbicara. Keterampilan berbicara sangat yang terjadi dalam cerita dongeng yang
diperlukan untuk kelancaran dalam diperankan dengan kehidupan didunia nyata.
memainkan peran. Peran guru disini Langkah ke 9: Berbagi pengalaman dan
memberikan pengarahan, motivasi, serta menyimpulkan
dorongan agar siswa lebih percaya diri dalam Setelah siswa dapat membandingkan
memerankan perannya. cerita yang terjadi dalam dongeng dengan
kehidupan nyata, guru mengajak siswa untuk
berbagi pengalaman setelah melakukan
Langkah ke 6: Diskusi dan evaluasi permainan bermain peran dengan model role
Untuk menyelesaikan masalah atau playing dan membuat kesimpulan.
kesulitan yang dialami siswa, guru dapat Contohnya, siswa berbagi
menghentikan permainan bermain peran lalu pengalaman saat bermain peran, siswa
mendiskusikan bersama untuk mencari solusi kurang percaya diri dalam memainkan
yang tepat. Guru juga memberikan evaluasi perannya karena kurangnya keterampilan
serta kesempatan kepada siswa berbicara. Kemudian guru dan siswa

372
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 8 No. 4, Oktober 2022
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721–7906

membahas bagaimana sikap yang harus


dilakukan untuk mengatasi situasi tersebut. SARAN
Guru memberikan motivasi agar siswa bisa Dalam kegiatan pembelajaran guru
lebih baik lagi dalam keterampilan berbicara. dituntut untuk lebih kreatif, guru dapat
menggunakan strategi dan model
SIMPULAN pembelajaran yang tepat agar suasana kelas
Berdasarkan hasil pembahasan lebih dinamis dan menyenangkan. Sehingga
diatas maka dapat disimpulkan bahwa siswa menjadi antusias dan aktif dalam
pembelajaran role playing merupakan mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam
model pembelajaran dengan memainkan memilih strategi dan model pembelajaran
peran suatu tokoh yang ada di kehidupan harus sesuai dengan tujuan yang ingin
sehari – hari dan menginterpertasikannya dicapai, agar dapat membantu dan
di dalam kelas. Model pembelajaran role mempermudah guru dalam menjelaskan
playing memiki tujuan agar siswa aktif materi pelajaran.
dalam meningkatkan keterampilan
berbicara, mengembangkan potensi yang DAFTAR RUJUKAN:
ada dengan mengekspresikannya serta Ilham, M., & Wijiati, I. A.

dapat menemukan konsep sendiri. (2020). Keterampilan Berbicara: Pengantar

Penerapan model role playing guru Keterampilan Berbahasa. Lembaga


Academic & Research Institute.
memaparkan materi dongeng, selanjutnya
membimbing pemebentukan kelompok,
Nasution, W. N. (2017). Strategi
siswa memerankan tokon sesuai yang
pembelajaran.
didapatkan.
Dalam memerankankan karaktrt
Puspitasari, D. A., Buwono, S., & Bambang,
tidak lepas dari kerja sama antar satu
B. U. PENERAPAN MODEL PAIKEM
siswa dengan siswa lain, ketepatan dalam
UNTUK MENINGKATKAN HASIL
memerankan tokoh serta komunikasi
BELAJAR PADA PEMBELAJARAN
harus tetep berjalan dengan baik. Dari
EKONOMI MAN 1 PONTIANAK. Jurnal
komunikasi tersebut perlahan siswa akan
Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa
belajar keterampilan berbicara terasah
(JPPK), 4(5).
sedikit.
373
Jurnal Ilmiah Pro Guru, Vol. 8 No. 4, Oktober 2022
ISSN: 2442–2525, E_ISSN: 2721–7906

Tarigan, A. (2017).Penerapan Model


Pembelajaran Role Playing untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas
III SD Negeri 013 Lubuk Kembang Sari
Kecamatan Ukui. Primary: Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(3), 102-
112.

374

Anda mungkin juga menyukai