diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan
Disusun oleh :
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Guru merupakan bagian integral dari sekolah dan menempati posisi penting
dalam proses pengajaran. Kunci keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan
pendidikan sekolah terletak di tangan guru. Ia berperan dalam tumbuh dan
berkembangnya self concept, pengetahuan, keterampilan, kecerdasan dan sikap
siswa, serta pandangan hidup siswa. Oleh karena itu masalah tubuh guru inilah
yang kita butuhkan agar dapat membantu siswa tumbuh dan berkembang sesuai
dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.
1.3. Tujuan
Dalam perolehan data dan informasi, kami melakukan proses pencarian data dan
melakukan studi jurnal, artikel, serta e-book yang ada di laman internet.
BAB II
Pembahasan
A. Konsep Guru Efektif
Menurut Bahri (2008:30) pengertian konsep adalah satuan arti yang
mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang
memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang
dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu.
Menurut Singarimbun dan Effendi (2009) menguraikan definisi
konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga
dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep
merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang
dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai
dengan maksud kita memakainya.
Definisi guru yaitu sesuai dengan kutipan buku yang berjudul
“Pengembangan Profesi Guru” yang ditulis oleh Mujtahid, guru ialah orang
yang pekerjaan, mata pencaharian, atau profesinya mengajar. Sedangkan
definisi guru efektif adalah guru yang bisa memotivasi peserta didik untuk
belajar dan meningkatkan semangat belajar yang tumbuh dari kesadaran diri
peserta didik, bukan karena takut pada gurunya.
Stronge (2013, hlm. 14) menjelaskan bahwa guru efektif merupakan
para ahli yang menguasai konten dan mengenal para murid yang mereka
didik, dengan menggunakan strategi-strategi perencanaan yang efisien,
mempraktekan pengambilan keputusan yang interaktif, serta dapat
mewujudkan keterampilan-keterampilan manajemen kelas yang efektif.
Di dalam (Marno dan Idris, 2010, hlm 29) Wragg mengemukakan
bahwa “Guru yang efektif atau guru yang baik berdasarkan pada anggapan
umum adalah guru yang tekun, bergairah (entusiastik), tertib, tegas, tetapi
adil, menguasai materi dan peduli akan kesejahteraan murid-muridnya”.
Selain itu, Slavin (2009) mengatakan apa yang membuat seorang
guru disebut untuk menjadi guru yang efektif, seseorang tidak hanya harus
memahami subjeknya, tetapi juga anda juga harus memahami teknik
mengajar. Bukan hanya guru yang efektif tahu materi apa yang harus
diajarkan, tapi juga bisa berkomunikasi pengetahuan mereka tentang siswa.
Yang terpenting adalah kemampuan ubungkan konsep abstrak dengan
pengalaman yang ada pada siswa.
B. Ciri-Ciri dan Karakteristik Guru Efektif
Suyanto dan Hisyam (2000) mengemukakan tentang beberapa
kemampuan guru yang mencerminkan guru yang efektif, yaitu:
1. Kemampuan yang terkait dengan iklim kelas, terdiri dari:
Memiliki kemampuan interpersonal, khususnya kemampuan untuk
menunjukkan empati, penghargaan kepada siswa, dan ketulusan;
Memiliki hubungan baik dengan siswa
Secara tulus menerima dan memperhatikan siswa;
Menunjukkan minat dan antusiasme yang tinggi dalam mengajar;
Mampu menciptakan atmosfer untuk bekerja sama dan kohesivitas dalam
kelompok;
Melibatkan siswa dalam mengorganisasikan dan merencanakan kegiatan
pembelajaran;
Mampu mendengarkan siswa dan menghargai hak siswa untuk berbicara
dalam setiap diskusi; dan
Meminimalkan friksi-friksi di kelas jika ada.
2. Kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen, terdiri dari:
Memiliki kemampuan secara rutin untuk mengahadapi siswa yang tidak
memperhatikan, suka menyela, mengalihkan pembicaraan, dan mampu
memberikan transisi dalam mengajar; serta
Mampu bertanya atau memberikan tugas yang memerlukan tingkatan
berfikir yang berbeda.
3. Kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik dan penguatan
(reinforcement), terdiri dari:
Mampu memberikan umpan balik yang positif terhadap respon siswa
Mampu memberikan respon yang membantu kepada siswa yang lamban
belajar
mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban yang kurang
memuaskan
Mampu memberikan bantuan kepada siswa yang diperlukan.
4. Kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri, terdiri dari:
Mampu menerapkan kurikulum dan metode mengajar secara inovatif;
Mampu memperluas dan menambah pengetahuan metode-metode
pengajaran
Mampu memanfaatkan perencanaan kelompok guru untuk menciptakan
metode pengajaran.
C. KONSEP PAKEM
Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan) berorientasi untuk menggali dan mengembangkan potensi
terbesar siswa dengan metodologi pembelajaran yang mengedepankan
keatifan anak, mendorong kreatifitas, efektif dalam pencapaian terget dan
kualitas serta menyenangkan dalam prosesnya, sehingga anak bisa memahami
materi dengan nyaman, senang dan ceria.
Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan) atau dalam bahasa Inggris disebut dengan (Joyful Learning),
menurut Asmani (2011), ciri-ciri pembelajaran ini adalah:
a) Multi metode dan multi media
b) Praktik dan bekerja dalam satu tim
c) Memanfaatkan lingkungan sekitar
d) Dilakukan didalam dan luar kelas, serta
e) Multi aspek (logika,praktik dan etika)
- Pembelajaran Aktif
Menurut Uno (2011), pembelajaran yang aktif dalam artian aktif
dalam strategi ini adalah memosisikan guru sebagai orang yang menciptakan
susana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara
siswa sebagai peserta belajar yang harus aktif. Dalam proses pembelajaran
yang aktif itu terjadi dialog yang interaktif antara siswa dengan siswa, siswa
dengan guru atau siswa dengan sumber belajar lainnya dimana siswa tidak
terbebani secara perseorangan dalam memecahkan masalah yangdihadapi
dalam belajar, tapi mereka dapat saling bertanya dan berdiskusi sehingga
beban belajar bagi mereka sama sekali tidak terjadi.
- Pembelajaran Kreatif
Dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam,
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menurut Uno (2011),
untuk menumbuhkan minat belajar para siswa maka guru dituntut lebih kreatif
dalam mengajar, sementara untuk memberi pengayaan terhadap dirinya, guru
juga dituntut kreatif mengembangkan pedagogik dalam proses pembelajaran.
Kreatif bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan
proses kreatif tersebut tentunya tidak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya
pengetahuan yang didapat melalui membaca, berbahasa, dan aspek-aspek lain.
- Efektif
Memiliki arti bahwa proses pembelajaran tersebut bermakna bagi
siswa, jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan, tetapi tidak efektif,
maka pembelajaran tersebut tidak ubahnya seperti bermain biasa.
Menurut Wotruba dan Wright dalam Uno (2011), indikator yang dapat
menunjukkan pembelajaran yang efektif, yaitu:
Pengorganisasian yang baik
Komunikasi yang efektif
Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran
Sikap positif terhadap siswa
Pemberian nilai yang adil
Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran
- Menyenangkan
Dimaksudkan adalah membuat suasana belajar mengajar yang
menyenangkan, sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada
belajar dan waktu curah anak pada pelajaran menjadi tinggi.
Rose and Nocholl mengatakan bahwa pembelajaran yang menyenangkan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Menciptakan lingkungan tanpa stress (relaks), lingkungan yang aman
untuk melakukan kesalahan, namum harapan untuk sukses tetap tinggi.
Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan. Anda ingin belajar ketika
Anda melihat manfaat dan pentingnya bahan ajar.
Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif, yang pada
umumnya hal itu terjadi ketika belajar dilakukan bersama orang lain,
ketika ada humor dan dorongan semangat,waktu rehat dan jeda teratur
serta dukungan antusias.
Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan
otak kanan.
Menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan
mengekspresikan apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak
mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar.
D. Ciri-ciri/Karakteristik PAKEM
Sebagai model pembelajaran yang berbasis kepada siswa, PAKEM
mempunyai beberapa ciri yang berbeda dengan model pembelajaran lainnya. Secara
umum, ciri dari PAKEM adalah: siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran yang
menyenangkan. Wahidin (Salema, 2015:10-11) menjelaskan ciri-ciri PAKEM
adalah:
KESIMPULAN
SARAN
Menjadi seorang guru efektif memang bukanlah hal yang mudah. Menghadapi
berbagai karakter peserta didik dalam proses belajar sangatlah sulit. oleh karena itu,
diperlukan kesadaran dari kedua belah pihak yakni guru dan peserta didik. Guru perlu
memahami karakter anak didiknya, memiliki sikap empati dalam menerima siswa dan
dapat memberikan pengaturan yang tepat. Selain itu, guru harus bisa menghadapi
berbagai macam perilaku siswa.
DAFTAR PUSTAKA
A.H., F. (25, juni 2018). Pengertian dan Langkah-langkah Model Pembelajaran PAKEM
(Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan). Retrieved from
fatkhan.web.id: http://fatkhan.web.id/pengertian-dan-langkah-langkah-model-
pembelajaran-pakem-pembelajaran-aktif-kreatif-efektif-menyenangkan/
Huda, F. A. (2018, Juni 25). Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif,
Menyenangkan). Retrieved from fatkhan.web.id: http://fatkhan.web.id/pengertian-
dan-langkah-langkah-model-pembelajaran-pakem-pembelajaran-aktif-kreatif-efektif-
menyenangkan/#:~:text=Tujuan%20PAKEM%20adalah%20untuk
%20menciptakan,untuk%20persiapan%20kehidupan%20masa%20depannya.
Mujtahid. (2011). Pengembangan Profesi Guru. UIN Maliki Press, hal.33.
Slavin, R. E. (2009). (2011, oktober 22). Educational Psychology : Theory and practices. 9th
edition. New Jersey:Pearson Retrieved from edu-article.com: http://edu-
articles.com/pakem-1/
Stronge, J. H. (2013). Kompetensi Guru-Guru Efektif. jakarta: PT.INDEKS.
SUDRAJAT, A., & Depdiknas. (2008, januari 22). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Retrieved from akhmadsudrajat.wordpress.com:
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/22/konsep-pakem/
Sukiraman, D. (2012). Micro Teaching. jakarta: Kemenang.