Anda di halaman 1dari 2

Nama : Agung Rambujana

NIM : 221364002
Kelas : 1A-TOI

Contoh Kategori A dari Potensi Bahaya dan Resiko


di Tempat Kerja

Ketika seseorang terpapar oleh sesuatu secara berlebihan maka hal tersebut dapat
berbahaya bagi kesehatan, hal tersebut dapat menyebabkan gangguan bahkan kerusakan pada
tubuh. Hal yang dapat membahayakan kesehatan jika terpapar secara terus menerus yaitu
kebisingan, suara yang dihasilkan alat-alat produksi pada tingkat tertentu dapat menimbulkan
gangguan bahkan hingga merusak jaringan saraf sensitif di telinga yang berakibat kehilangan
pendengaran sementara atau permanen.

Kasus Bahaya Kebisingan


Contoh dari sebuah kasus bahaya kebisingan yang terjadi di perusahaan logam
terkemuka internasional, seorang pekerja yang telah bekerja selama bertahun-tahun di
perusahaan tersebut mengemukakan bahwa "Meskipun kebisingan yang berlebihan dari
mesin di sekitarnya, saya tidak diberikan alat pelindung diri sampai pertengahan 80-an. Saya
menyadari sesuatu yang salah pada bulan November 2005, setelah pemeriksaan medis.
Sayangnya saya tidak menyadari hal ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang dan
sekarang saya menderita kehilangan pendengaran akibat kebisingan, yang mempengaruhi
hari-hari hidup saya.". Pada kasus tersebut, pekerja yang berusia 61 tahun ini memenangkan
klaimnya untuk melawan perusahaannya setelah menderita kehilangan pendengarannya.
(Sumber : http://www.tuc.org.uk/workplace/tuc-13915-f0.pdf)
Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi bahaya dari kebisingan?

1. Identifikasi sumber umum penyebab kebisingan, seperti mesin, system ventilasi, dan
alat-alat listrik. Tanyakan kepada pekerja apakah mereka memiliki masalah yang
terkait dengan kebisingan.

2. Melakukan inspeksi tempat kerja untuk pajanan kebisingan. Inspeksi mungkin harus
dilakukan pada waktu yang berbeda untuk memastikan bahwa semua sumbersumber
kebisingan teridentifikasi.

3. Terapkan 'rule of thumb' sederhana jika sulit untuk melakukan percakapan, tingkat
kebisingan mungkin melebih batas aman.

4. Tentukan sumber kebisingan berdasarkan tata letak dan identifikasi para pekerja yang
mungkin terekspos kebisingan

5. Identifikasi kontrol kebisingan yang ada dan evaluasi efektivitas pengendaliannya

6. Setelah tingkat kebisingan ditentukan, alat pelindung diri seperti penutup telinga
(earplug dan earmuff) harus disediakan dan dipakai oleh pekerja di lokasi yang
mempunyai tingkat kebisingan tidak dapat dikurangi.

7. Dalam kebanyakan kasus, merotasi pekerjaan juga dapat membantu mengurangi


tingkat paparan kebisingan.

(Sumber : https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/@asia/@ro-bangkok/@ilo-jakarta/
documents/publication/wcms_237650.pdf)

Anda mungkin juga menyukai