Anda di halaman 1dari 24

MATERI 5

MICRO TEACHING
MICRO TEACHING
Dilihat dari aspek historis bahwa Pengajaran mikro
mulai di kembangkan di Universitas Stanford pada
tahun 1963, dalam rangka menemukan metode latihan
bagi para calon guru yang lebih efektif.

Dalam rangka mengembangkan keterampilan


mengajar, perbuatan mengajar yang kompleks itu
dipecah-pecah menjadi sejumlah keterampilan agar
mudah dipelajari.
Di Indonesia micro teaching mulai diperkenalkan oleh
beberapa lembaga pendidikan tinggi, antara lain IKIP
Yogyakarta, IKIP Bandung, IKIP Ujung Pandang, FKIP
Universitas Kristen Satyawacana.

Pada Mei 1977 diadakan seminar untuk


merekomendasikan pembelajaran mikro dimasukkan
dalam silabus dan kurikulum pada lembaga pendidikan
guru
APA ITU MICRO TEACHING?

Micro berarti kecil, terbatas, sempit.

Teaching berarti mengajar


DEFINISI MICRO TEACHING
Menurut Sukirman (2012), sebuah pembelajaran dengan salah satu
pendekatan atau cara untuk melatih penampilan mengajar yang dilakukan
secara micro atau disederhanakan. Penyederhanaan disini terkait dengan
setiap komponen pembelajaran, misalnya dari segi waktu, materi, jumlah
siswa, jenis keterampilan dasar mengajar yang dilatihkan, penggunaan
metode dan media pembelajaran, dan unsur-unsur pembelajaran lainnya.

Menurut Barnawi dan Arifin (2016), metode yang digunakan di


lingkungan pendidikan guru dan lingkungan belajar mengajar lainnya.
Dalam micro teaching sekelompok calon guru berlatih untuk menguasai
keterampilan-keterampilan dasar mengajar, mempraktikan kegiatan
mengajar, dan berdiskusi untuk membahas tentang masalah-masalah
yang ditemukan. Proses belajar mengajar direkam dalam sebuah video
dengan pantauan dosen pembimbing. Calon guru saling bertukar peran,
ada suatu saat menjadi guru dan ada pula yang suatu saat menjadi
siswa. 
Lanjutan…
Menurut Asril (2011), sebuah model pengajaran yang
dikecilkan atau disebut juga dengan real teaching. Jumlah
pesertanya berkisar antara 5 - 10 orang, ruang kelasnya terbatas,
waktu pelaksanaannya berkisar antara 10 dan 15 menit, terfokus
kepada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok bahasannya
disederhanakan. 

Menurut Helmiati (2013), penguasaan ketrampilan dasar


mengajar, guru perlu berlatih secara parsial artinya tiap-tiap
komponen keterampilan dasar mengajar perlu dikuasai secara
terpisah-pisah. Adapun yang dikecilkan dan disederhanakan
adalah jumlah siswa 5 - 10 orang, waktu mengajar 5 - 10 menit,
bahan pelajaran hanya mencakup satu atau dua hal yang
sederhana dan ketrampilan mengajar difokuskan beberapa
ketrampilan khusus saja. 
Lanjutan…
Menurut Hasibuan, Ibrahim dan Toemial (2014), metode
latihan penampilan dasar mengajar yang dirancang secara jelas
mengisolasi bagian-bagian komponen dan proses mengajar
sehingga guru atau calon guru dapat menguasai satu persatu
ketrampilan dasar mengajar dalam situasi yang disederhanakan.

Micro teaching atau pembelajaran mikro adalah sebuah model atau


metode pelatihan penampilan dasar mengajar guru yang dilakukan
secara mikro atau disederhanakan, yaitu waktu, materi dan jumlah
siswa. Micro teaching biasanya dilakukan oleh calon guru yang saling
bertukar peran dalam berlatih untuk menguasai keterampilan dasar
mengajar, praktek kegiatan belajar dan berdiskusi mengenai masalah-
masalah yang ditemukan.
KARAKTERISTIK MICRO TEACHING

1. Jumlah siswa (5-10)


2. Waktu sempit (10-15 menit)
3. Menampilkan 1 jenis keterampilan
4. Materi topik tertentu
5. Observer (pengamat)
6. Supervisor (Pensupervisi)
APA FUNGSI MICRO TEACHING?
Menurut Barnawi dan Arifin (2016), untuk memberikan
pengalaman baru dalam belajar mengajar, sedangkan bagi guru
micro teaching berfungsi memberi penyegaran keterampilan dan
sebagai sarana umpan balik atas kinerja mengajarnya.

Melalui micro teaching, baik calon guru maupun guru dapat


memperoleh informasi tentang kekurangan dan kelebihannya
dalam mengajar. Apa saja kelebihan yang perlu dipertahankan
dan apa saja kekurangan yang dapat diperbaiki. Selain itu,
melalui micro teaching guru dapat mencoba metode atau model
pembelajaran baru sebelum digunakan pada kelas yang
sebenarnya.
Fungsi Micro Teaching
1. Fungsi Intruksional, sebagai praktek keguruan, baik dalam
pre-service maupun in-service. Dengan hal ini maka jelas
bahwa fungsi intruksional sebagai tempat untuk mengasah
kompetensi dan keterampilan mengajar. 
2. Fungsi Pembinaan, sebagai tempat pembinaan dan
pembekalan para calon guru dibina sebelum terjun ke
pengajaran sebenarnya. 
3. Fungsi Integralistik, sebagai program yang merupakan bagian
integral program pengalaman lapangan serta merupakan
mata kuliah prasyarat PPL dan berstatus sebagai mata kuliah
wajib nyata. 
4. Fungsi Eksperimen, sebagai bahan uji coba bagi calon guru
pakar di bidang pembelajaran. 
Lanjutan…
5. Peka terhadap fenomena yang terjadi di dalam proses
pembelajaran ketika menjadi kolaborator yang mengkritisi
teman yang tampil praktik mengajar.
6. Lebih siap melakukan kegiatan praktik mengajar di lembaga
dan sekolah.
7. Dapat menilai kekurangan yang ada dalam dirinya yang
berkaitan dengan kompetensi dasar mengajar melalui refleksi
diri setelah praktik ke depan.
8. Sadar bagaimana membentuk profil pendidik yang baik
ditinjau dari kompetensi penampilan, sikap dan perilaku. 
APA TUJUAN MICRO TEACHING
1. Tujuan Umum

untuk meningkatkan berbagai keterampilan


mengajar, sehingga calon guru mampu
menciptakan proses pembelajaran yang
efektif, efisien, dan menarik (pembelajaran
yang mendidik).
2. Tujuan Khusus

a. Calon guru mampu menganalisis tingkah laku


pembelajaran kawannya dan dirinya sendiri
b. Calon guru mampu melaksanakan berbagai
jenis keterampilan dalam proses
pembelajaran
c. Calon guru mampu mewujudkan situasi
pembelajaran yang efektif, produktif, dan
efisien
d. Calon guru mampu bertindak profesional
Tahapan Micro Teaching 
Menurut Halimah (2013)
KOMPETENSI GURU
Kompetensi (UU No. 14/2005 (UUGD) adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru
atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan”.

1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Sosial
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi Pedagogik
1. Pemahaman wawasana atau landasan kependidikan
2. Pemahaman terhadap peserta didik
3. Pengembangan kurikulum/silabus
4. Perancangan pembelajaran
5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran
7. Evaluasi hasil belajar
8. Pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kompetensi Kepribadian
1. Mantap
2. Berakhlak mulia
3. Arif dan bijaksana
4. Berwibawa
5. Stabil
6. Dewasa
7. Jujur
8. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
9. Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri
10. Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan
Kompetensi Sosial
1. Berkomunikasi lisan, tulisan, isyarat
2. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara
fungsional
3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan
pendidikan, orang tua/wali peserta didik
4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan
mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku
5. Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati dan
semangat kebersamaan
Kompetensi Profesional
• Kemampuan guru dalam pengetahuan isi (content
knowledge)  penguasaan:
1. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai
standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran,
atau kelompok mata pelajaran yang diampu
2. Konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi,
atau seni yang relevan, yang secara konseptual
menaungi atau koheren dengan program satuan
pendidikan, mata pelajaran, atau kelompok mata
pelajaran yang diampu
CIRI GURU YANG EFEKTIF
 1.Commitment 
Guru harus berkomitmen penuh terhadap pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya
2.Intelligence
Kecerdasan penting untuk menunjang pekerjaan yang ditekuninya
yaitu sebagai guru atau pendidik
3.Knowledge
Agar seorang guru dapat melaksanakan tugasnya untuk mendidik
dan memagi ilmu kepada peserta didik dengan baik, maka
harus ditunjang dengan memiliki pengetahuan yang luas.
4.Sound Character 
Dalam pembelajaran, guru  bererperan sebagai komunikator
yaitu yang mengkomunikasikan pesan-pesan pembelajaran agar
diterima oleh siswa untuk mencaapai tujuan pembelajaran. Maka dari
itu guru harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik.
Lanjutan…
5.Good physical and mental health
Kesehatan fisik yang dapat menunjang terhadap aktivitas mengajar,akan
menjadi
faktor  penentu efektivitas pembelajaran. Demikian pula kesehatan mental me
njadi faktor dominan untuk dapat melaksanakan tugas pembelajaran secara
profesional.
6. Enthusiasm
Guru harus memiliki antusias yang tinggi ketika mengajar, agar peserta
didikpun ikutan antusias dan semangat ketika belajar
7. Sense of humor 
Guru yang efektif dalam membimbing pembelajaran adalah yang mampu
menciptakan suasana kelas yang menyenagkan dan nyaman, hal ini dilakukan
agar meningkatkan perhatian dan motivasi siswa untuk belajar.
8. Flexibility
Guru harus mampu menyesuaikan segala sesuatu yaitu kegiatan
pembelajaran dengan kondisi dan situasi yang ada.
JENIS KETERAMPILAN MENGAJAR DALAM
MICRO TEACHING

1. Keterampilan bertanya (dasar, lanjut) (questioning skills)


2. Keterampilan memberikan penguatan (reinforcement
skills)
3. Keterampilan mengadakan variasi (variation skills)
4. Keterampilan menjelaskan (explaining skills)
5. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran (set
induction And closure)
6. Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil
7. Keterampilan mengelola kelas
8. Keterampilan membelajarkan kelompok kecil dan
perorangan
Brown dan Ametrong (1975), mencatat hasil riset tentang
manfaat pengajaran mikro (micro teaching) sebagai berikut :

Korelasi antara  pengajaran mikro (micro  teaching) dan


praktik  keguruan sangat tinggi. Artinya, calon guru atau
dosen yang berpenampilan baik dalam Pengajaran mikro
(micro  teaching), akan baik pula dalam praktik mengajar di
kelas.
Praktikan yang lebih dulu menempuh program pengajaran
mikro (micro Teaching) ternyata lebih baik atau lebih
terampil dibandingkan praktikan yang tidak mengikuti
pengajaran mikro (micro teaching) .
Praktikan yang menempuh pengajaran mikro (micro 
teaching) menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi.
SELAMAT BELAJAR DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai