II. Uraian
IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial ) merupakan integrasi dari Ilmu-Ilmu Sosial yakni
geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, tata negara dan ilmu-ilmu sosial yang lain.
Kemudian dalam penyampaian materi di lembaga pendidikan disesuaikan menurut tingkat
dan jenjang peserta didik lembaga pendidikan tersebut, sehingga muncul integrasi IPS di
SD/MI, fusi dan korelasi IPS di SMP/ MTs dan Sparated Approach IPS pada tingkat SMA/
MA. Juga ISD dan IBD, Kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi.
Pembahasan Pengembangan Pembelajaran IPS pada makalah ini hanya dibatasi pada
tingkat pendidikan sampai SMA secara umum dan terbatas pada proses interaksi belajar
mengajar secara formal. Adapun pengembangan secara menyeluruh yang meliputi
pengembangan metode pembelajaran, Pengembangan Media Pembelajaran, Pengembangan
Kurikulum maupun Pengembngan materi IPS dengan PAI akan disampaikan oleh pemakalah
yang lain.
1. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPS
Fungsi Pembelajaran IPS adalah memberikan kompetensi ilmu-ilmu sosial kepada
peserta didik sehingga dapat menginternaliasi kedalam kehidupan masyarakat sesuai tingkat
pemahaman mereka.Kompetensi tersebut berupa kompetensi ketrampilan intelektual,
kompetensi ketrampilan akademik dan kompetensi ketrampilan sosial.
Sebagai contoh, pelajaran geografi berfungsi memberikan kompetensi ( kemampuan )
para pembelajar untuk mengetahui struktur kehidupan sosial masyarakat di lingkungan
dimana mereka tinggal, mampu beradaptasi sesuai lingkungan geografinya tersebut sehingga
pada akhirnya dapat berperilaku dan bersikap sesuai kondisi lingkungannya tersebut. Seorang
yang lingkungan geografisnya pertanian mempunyai kompetensi cara menanam padi yang
benar, disamping ia juga mempunyai pengetahuan tentang teori perdagangan.
Tujuan Pembelajaran IPS adalah mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
yang baik. Tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut ;
a. Peserta didik memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungannya.
b.Peserta didik memahami konsep-konsep dan menggunakan metode-metode ilmu-ilmu
sosial untuk memecahkan masalah-masalah sosial
c.Peserta didik mampu menggunakan model-model proses berpikir dan dapat menentukan
kebijakan dan keputusan untuk memecahkan masalah yang sedang berkembang.
d.Peserta didik memiliki perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial yang sedang
berkembang sehingga mampu menganalisa secara kritis yang pada akhirnya dapat mengambil
tindakan yang tepat.
3. PEMBAHASAN
A. Pengempangan Pembelajaran Ips
IPS di SD/MI dibelajarkan secara integrasi, di SMP/MTs dengan fusi dan Korelasi
sedangkan di SMA/MA dengan Sparated Approach. Hal ini dilakukan menyesuaikan dengan
tingkat pemahaman peserta didik pada masing-masing jenjang pendidikan. Lebih jauh lagi,
Kurikulum 2004 pada SD/MI pelajaran IPS ( sekarang menjadi PS/PKN ) sudah mulai
diajarkan di Kelas I padahal Kurikulum sebelumnya IPS diajarkan mulai Kelas III. Hal ini
dimaksudkan agar peserta didik sudah mengenal bentuk bentuk interaksi sosial yang terjadi di
masyarakat sejak dini.
Disamping itu, dalam pembuatan Silabus Kurikulum 2004 pada kolom Strategi
pembelajaran mencakup 2 kegiatan pembelajaran yang meliputi tatap muka dan pengalaman
belajar.
Tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengembangkan
bentuk-bentuk interaksi langsung antara guru dengan peserta didik, seperti : ceramah, diskusi,
presentasi seminar di bawah bimbingan guru, ujuian blok, kuis, dan lain-lain.
Pengalaman Belajar adalah interaksi antara peserta didik dengan bahan ajar tanpa
dihadiri guru. Bentuk pengalaman belajar ini dapat berada di dalam kelas maupun di luar
kelas. Di dalam kelas misalnya peserta didik diberi tugas membaca di perpustakaan dan
selanjutnya diminta merangkum hasilnya, belajar peta buta bersama temannya, telaah
undang-undang, dan sebagainya.
Pengalaman belajar di luar kelas misalnya mengunjungi pusat pemerintahan ( Balai
Desa, Kantor Kecamatan, Kantor Kabupaten ), megunjungi sentral industri daerah kemudian
membuat laporan, dan lain-lain.
4. Kesimpulan
Dengan uraian yang sudah dijelaskan di atas, akhirnya kita dapat menarik kesimpulan-
kesimpulan yang berhubungan dengan strategi pengembangan pembelajaran IPS yaitu :
1. Bahwa sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS yang ingin mempersiapkan anak didik
menjadi warga negara yang baik, maka pembelajaran IPS harus berintegrasi dengan
pembelajaran kewarganegaraan, budi pekerti, seni dan agama.
2. Pengembangan pembelajaran IPS harus mencakup kompetensi 3 ranah, agar
pembelajaran IPS dapat berfungsi dan mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
3. Bentuk-bentuk strategi yang dikembangkan dalam pembelajaran IPS harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup peserta didik sehingga pembelajaran IPS
tidak hanya sekedar verbalistik dan bersifat hafalan semata.
Demikian makalah yang telah kami sampaikan, selanjutnya kami mengharap kritik, saran
dan masukan dari siapa saja yang berkehendak menanggapi makalah ini.