Disusun Oleh :
Edi Waluyo (2086020)
Dengan demikian, tujuan pembelajaran mikro adalah melatih guru maupun calon guru
agar memiliki ketrampilan dasar dan khusus dalam proses pembelajaran untuk
peningkatan kompetensinya.
C. Penutup
Mengajar merupakan aktivitas yang kompleks yang mengandung unsur teknologi,
ilmu seni, dan pilihan nilai. Aktivitas mengajar memerlukan kompetensi profesional yang
cukup kompleks, sebagai integrasi kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.Guru
memiliki peranan penting dalam suatu kegiatan pembelajaran. Berhasilnya suatu proses
belajar sangat bergantung pada kompetensi-kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru.
Oleh karena itu, untuk menjadi seoarang guru yang profesional, para calon pendidik
(guru) perlu berlatih terus menerus, antara lain melalui Micro Teaching.
Pembelajaran micro dapat diartikan sebagai cara dalam melatih keterampilan
keguruan atau praktik mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas. Jumlah pesertanya
sekitar 5 sampai 10 orang, ruang kelasnya terbatas, waktu pelaksanaanya berkisar antara
10 dan 15 menit, terfokus kepada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok
pembahasannya disederhanakan. Fungsi micro teaching ialah untuk memperkuat program
Pengalaman Lapangan. Berlatih micro teaching menyebabkan merasa lebih terampil serta
yakin dalam melaksanakan PPL.Adapun pengajaran mikro bertujuan membekali tenaga
pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran serta memahami kapan
dan bagaimana menerapkan dalam program pembelajaran. Dalam pelaksanaan micro
teaching, Asril menjelaskan beberapa siklus secara sistematis antara lain: memahami
teori, mendiskusikan prinsip, mempraktekkan, direkam dengan video, dan diputar untuk
intropeksi. Adapun kendala yang terjadi dalam pelaksanaan micro teaching sebagai
berikut : keterbatasan fasilitas, siswa kurang interaktif, kurangnya kerjasama, dan
kurangnya pendanaan.