Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Pembelajaran Mikro


Dosen : Drs Mamad Kasmad, S.Pd., M.Pd
Studi : S1 PGSD
Semester :6
Nama : Arisia Senisti Ariffany
NIM : 1803742

SOAL :

1. Untuk melaksanakan pembelajaran mikro, terlebih dahulu guru harus mengetahui konsep
dasar pembelajaran mikro, anda diminta untuk menjelaskan menurut pendapat ahli (2
pendapat) kemudian jelaskan menurut pendapat anda berdasarkan pendapat ahli tersebut :
a. Pengertian pembelajaan mikro
b. Tujuan Pembelajaran mikro
c. Manfaat Pembelajaran mikro
d. Karakteristik Pembelajaran mikro
2. Mohon jelaskan Perencanaan Pembelajaran Mikro, sebagai berikut :
a. Tahapan perencanaan
b. Unsur perencanaan
c. Analisis aplikasi dalam perencanaan micro teaching
d. Perlukan pembuatan perencanaan micro teaching
3. Dalam proses pembelajaran mikro, perlukan seorang guru menguasai keterampilan dasar
mengajar jelaskan menurut ahli lalu simpulakan menurut pendapat anda !
4. Mohon jelaskan penyataan dibawah ini :
a. Keterampilan dasar membuka
b. Keterampilan dasar bertanya
c. Tugas guru sebagai pengajar sekaligus pendidik yang berperan sebagai fasilitator
JAWAB :

1. Mencari 2 pendapat ahli dan simpulkan :


a. Pengertian pembelajaan mikro
Dari Hasibuan, Ibrahim dan Toemial (2014:5), mereka mengemukakan bahwa
pembelajaran mikro ialah metode pelatihan dasar mengajar yang dirancang dengan
mengisolasi bagian-bagian komponen dan proses mengajar agar guru menguasai
ketrampilan dasar mengajar dalam situasi yang disederhanakan.
Sedangkan menurut A. Perlberg (1984), micro teaching is a laboratory training
procedure aimed at simplifyng the complexities of regular teaching-learning
processing. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran mikro merupakan sebuah
laboratorium untuk lebih menyederhanakan suatu proses latihan kegiatan belajar
mengajar atau pembelajaran.
Menurut saya, keduanya dapat disimpulkan. Bahwa pengertian dari micro
teaching atau pembelajaran mikro adalah pelatihan ketrampilan mengajar dan praktek
mengajar untuk mencapai suatu keadaan dimana guru menguasai ketrampilan dasar
mengajar dengan cara latihan yang disederhanakan.

Sumber :
Hasibuan, Ibrahim dan Toemial. 2014. Praktek Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sukirman, D. (2012). Micro Teaching. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Kementrian Agama RI.

b. Tujuan Pembelajaran mikro


Menurut Hasibuan, Ibrahim dan Toemial (2014), pembelajaran mikro memiliki
tujuan sebagai berikut :
1. Membantu dan memudahkan guru atau calon guru dalam latihan melalui
penguasaan ketrampilan-ketrampilan khusus mengajar.
2. Meningkatkan kompetensi mengajar secara bertahap dan dengan
mengintegrasikan ketrampilan-ketrampilan dalam penerapan pembelajaran.
3. Melalui in-service training diharapkan guru atau calon guru bisa menemukan
sendiri kekurangan dalam mengajar dan memperbaikinya.
4. Memberi kemungkinan dalam latihan pembelajaran mikro agar dalam proses
belajar-mengajar terlaksana dengan mantap, terampil, dan kompeten.
5. Menjadi penunjang usaha dalam meningkatkan ketrampilan, kemampuan
serta efektivitas dan efisiensi guru dan calon guru dalam proses belajar
mengajar.
Sedangkan dari pandangan Barnawi dan Arifin (2015:24-25) tujuan utama micro
teaching adalah untuk memberikan bekal dan meningkatkan kemampuan guru atau
calon guru dalam mengadakan kegiatan belajar mengajar melalui diadakanya
keterapilan mengajar.
Menurut saya, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pembelajaran mikro atau
micro teaching ialah untuk melatih guru atau calon guru dalam mengasah keterapilan
dasar mengajar (teaching skills) serta memberikan fasilitas untuk meningkatkan
kompetensi mengajar dan memberi kesempatan bagi guru atau calon guru menilai
kembali kelemahan diri (dalam kegiatan pembelajaran) dan memperbaikinya.

Sumber :
Hasibuan, Ibrahim dan Toemial. 2014. Praktek Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Barnawi dan M. Arifin. (2015). Micro Teaching, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

c. Manfaat Pembelajaran mikro


Manfaat pembelajaran mikro menurut Barnawi dan M. Arifin (2015:27-33) ialah
sebagai berikut:
1. Menyelesaikan masalah yang dihadapi pelaksana program persiapan guru.
2. Menghemat waktu dan tenaga.
3. Melatih guru dengan sejumlah keterampilan dasar mengajar.
4. Melatih guru mempersiapkan materi pembelajaran.
5. Memberikan guru kesempatan untuk berlatih dan mengetahui kelebihan serta
kekurangan yang dimiliki dan memperbaikinya.
6. Memberikan kesempatan guru bertukar peran mereka dan mengidentifikasi
masalah-masalah pengajaran dari jarak dekat.
7. Mengkorelasikan antara teori dengan aplikasi melalui praktik langsung.
Sedangkan menurut Dadang Sukirman (2012:37-38), menguraikan manfaat dari
pembeljaran mikro atau micro teaching menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Manfaat bagi mahasiswa calon guru (pendidikan pre-service)
a. Setiap mahasiswa calon guru dapat melatih bagian-bagian dari setiap
keterampilan mengajar.
b. Setiap mahasiswa calon guru dapat mengetahui tingkat kelebihan maupun
kekurangannya dari setiap jenis keterampilan mengajar.
c. Setiap mahasiswa calon guru dapat menerima informasi yang lengkap,
objektif dan akurat dari proses latihan.
d. Setiap mahasiswa calon guru dapat melakukan latihan ulang untuk
memperbaiki kekurangan maupun untuk meningkatkan kemampuan.
2. Manfaat bagi para guru (pendidikan in-service)
a. Para guru baik secara mandiri maupun bersama-sama dapat berlatih untuk
lebih meningkatkan kemampuan mengajar yang telah dimiliki.
b. Mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya terkait dengan
keterampilan mengajar yang harus dikuasainya
c. Dapat dijadikan sebagai proses uji coba terhadap hal-hal yang baru, seperti
dalam penerapan metode, media, materi baru, atau jenis-jenis keterampilan
mengajar lainnya sebelum diterapkan dalam proses pembelajaran yang
sebenanrnya
3. Manfaat bagi supervisor
a. Dapat memperoleh data objektif dan komprehensif tingkat kemampuan
para calon guru maupun para guru dalam hal kemampuan mengajar.
b. Dapat memberikan masukan, saran maupun solusi yang akurat, karena
didasarkan pada data atau informasi yang lengkap sesuai dengan hasil
pengamatan yang telah dilakukan.
c. Sebagai bahan masukan untuk membuat kebijakan yang lebih tepat.
d. Sebagai bahan masukan untuik kebijakan proses pembinaan terhadap
upaya untuk meningkatkan kualitas penampilan guru.
Dari pendapat pribadi saya, keduanya dapat disimpulkan bahwa manfaat dari
pembelajaran mikro sangatlah banyak dan beragam. Baik bagi guru maupun calon
guru. Dan dapat diperingkas bahwa manfaat pembelajaran mikro antara lain untuk
memudahkan guru atau calon guru dalam melatih ketrampilan mengajar, serta lebih
mudah untuk berlatih dan melihat kelemahan dan kelebihan diri guru atau calon guru
dalam penerapan pembelajaran.

Sumber :
Barnawi dan M. Arifin. (2015). Micro Teaching, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Sukirman, D. (2012). Micro Teaching. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Kementrian Agama RI.

d. Karakteristik Pembelajaran mikro


Menurut Helmiati (2013, hlm. 26) ada 9 karakteristik dari pembelajaran micro
teaching, yaitu:
1. Jumlah siswanya berkisar 5-10 orang.
2. Durasi yang digunakan terbatas sekitar 10-15 menit.
3. Praktik digunakan untuk melatih ketrampilan calon guru.
4. Menampilkan hanya 1 atau 2 keterampilan saja.
5. Membatasi fokus ruang lingkup mengajar serta materi yang disampaikan.
6. Ditinjau dari praktikan, mahasiswa calon guru akan belajar bagaimana
caranya mengajar sedangkan temannya yang menjadi siswa memperhatikan
dan menilai bagaimana gaya mengajarnya.
7. Pada pembelajaran micro teaching, mahasiswa calon guru membuat rencana
pembelajaran, mengelola kelas, dan menyiapkan perangkat pembelajaran
lainnya yang dapat mendukung proses pembelajaran.
8. Pembelajaran micro teaching bukanlah simulasi, oleh sebab itu teman sejawat
tidak diperlukan. Hal ini untuk menghindari perilaku teman sejawat yang
dibuat-buat sehingga menganggu kondisi dan proses pembelajaran micro
teaching.
9. Pada saat pelaksaan praktik micro teaching hendaknya direkam, sehingga
hasil rekaman tersebut dapat dijadikan bahan diskusi antar calon guru.
Sedangkan menurut pandangan Allen dan Ryan (dalam Barnawi dan Arifin,
2016:21), karakteristik dari micro teaching adalah sebagai berikut :
1. Micro teaching is real teaching
Proses latihan yang dikembangkan dalam pendekatan microteaching ialah
kegiatan pembelajaran sebenarnya (real teaching), namun bukan dilaksanakan
pada kelas yang sebenarnya.
2. Micro teaching lessons the complexities of normal classroom teaching
Latihan yang dilakukan merupakan kegiatan latihan pembelajaran yang
disederhanakan pada setiap unsur dan komponen pembelajaran.
3. Mirco teaching focuses on training for the accomplishment of specific tasks
Keterampilan yang dikembangkan dalam pembelajaran micro difokuskan
pada keterampilan-keterampilan tertentu secara spesifik.
4. Micro teaching allows for the increased control of practice
Pembelajaran micro lebih diarahkan untuk mengontrol setiap jenis
keterampilan yang dilatihkan.
5. Micro teaching greatly expands the normal knowledge of results of feedback
dimension in teaching
Melalui pembelajarn micro dapat memperluas wawasan dan pemahaman
terkait dengan pembelajaran.
Menurut saya pribadi, dari kedua pendapat ahli ini dapat disimpulkan bahwa
karakteristik dari pembelajaran mikro berupa pelaksanaan kegiatan latihan bagi calon
guru dilaksanakan seperti pembelajaran sebenarnya, dengan memperkirakan yang
menjadi siswanya, serta focus dalam ketrampilan tertentu atau dalam ruang lingkup
tertentu. Banyak kesamaan diantara kedua pendapat ini, dimana pendapat keduanya
adalah memberikan pelatihan yang disederhanakan sebagaimana arti dari micro
teaching atau pembelajaran mikro itu sendiri.

Sumber :
Helmiati. (2013). Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar.
Yogyakarta: Aswajja Presindo.
Barnawi dan M. Arifin. (2015). Micro Teaching, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

2. Jelaskan Perencanaan Pembelajaran Mikro


a. Tahapan perencanaan
Tahapan perencanaan dapat dikatakan tahap penyusunan dari berbagai macam
keputusan. Tahap perencanaan pembelajaran mikro adalah proses penetapan kegitan
yang harus dilakukan oleh guru atau calon guru sebagai pra-pembelajaran untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan pembelajaran mikro secara efektif dan efisien.
b. Unsur perencanaan
1. Tujuan pembelajaran
Merupakan sesuatu yang ingin dicapai dan menjadi kunci standar pencapaian
dalam kegiatan pembelajaran.
2. Materi pembelajaran
Materi perlu untuk direncanakan dan dikembangkan serta disusun secara
sistematik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
3. Kegiatan Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran, siswa hakikatnya sebagai yang belajar dan
guru berperan sebagai fasilitator. Karena itu pembelajaran dirancang sedemikian
rupa agar sistematis, efektif, efisien, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4. Evaluasi
Evaluasi berfungsi sebagai dasar diagnosis belajar siswa sehingga dapat
diukur sejauh mana pemahaman siswa atau diperlukan tidaknya tambahan belajar
atau pengayaan.
c. Analisis aplikasi dalam perencanaan micro teaching
Perencanaan pembelajaran mikro sebenarnya sama dengan perencanaan
pembelajaran pada umumnya, hanya saja dibuat lebih sederhana sesuai dengan
karakteristik pembelajaran mikro itu sendiri. Pembelajaran mikro berfungsi untuk
pedoman bagi guru dan calon guru yang akan melaksanakan kegiatan latihan melalui
pembelajaran mikro. Dengan demikian setiap yang berlatih mengajar dalam
prosesnya harus didasarkan pada perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
d. Perlukan pembuatan perencanaan micro teaching
Pembuatan perencanaan pembelajaran pada dasarnya adalah mengembangkan
dari setiap komponen pembelajaran, yaitu mengembangkan tujuan, materi, metode
dan media serta evaluasi. Ada empat prinsip lain yang harus dipenuhi dalam
pembuatan perencanaan pembelajaran, di antaranya :
1. Spesifik
Dalam setiap perencanaan, ada penambahan khusus yaitu jenis keterampilan
mengajar yang akan dilatihkan.
2. Operasional
Rumusan setiap unsur dalam perencanaan pembelajaran dirumuskan dengan
bahasa yang operasional dan terstruktur.
3. Sistematis
Penyusunannya dilakukan secara logis dan berurutan mulai identitas mata
pelajaran sampai kegiatan evaluasi.
4. Jangka pendek
Setiap perencanaan pembelajaran dibuat untuk setiap kali pertemuan atau
latihan yang akan dilakukan.

Sumber :
Sukirman, D. (2012). Micro Teaching. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementrian Agama RI.
Helmiati. (2013). Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar. Yogyakarta:
Aswajja Presindo.

3. Dalam proses pembelajaran mikro seorang guru perlu untuk menguasai keterampilan
dasar mengajar. Menurut Hasibuan, Ibrahim dan Toemial (2014:5) pembelajaran mikro
merupakan metode pelatihan dasar mengajar yang dirancang dengan mengisolasi bagian-
bagian komponen dan proses mengajar agar guru menguasai ketrampilan dasar mengajar
dalam situasi yang disederhanakan. Selain itu, menurut Mc. Laughlin dan Moulton
(1975) pembelajaran mikro adalah suatu pendekatan untuk melatih penampilan atau
keterampilan mengajar guru melalui bagian demi bagian dari setiap keterampilan dasar
mengajar tersebut, yang dilakukan secara terkontrol dan berkelanjutan dalam situasi
pembelajaran. Dari sini, dapat kita simpulkan bahwa guru perlu untuk menguasai
keterampilan dasar mengajar dalam proses pembelajaan mikro karena keterampilan dasar
ini adalah bekal bagi guru atau calon guru dalam menyampaikan pembelajaran dengan
baik dan tepat sasaran.

Sumber :
Hasibuan, Ibrahim dan Toemial. 2014. Praktek Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sukirman, D. (2012). Micro Teaching. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementrian Agama RI.

4. Jelaskan pernyataan ini :


a. Keterampilan dasar membuka
Keterampilan membuka pembelajaran merupkan upaya yang dilakukan oleh guru
untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi belajar siswa. Dalam kegiatan membuka
pembelajaran, dilakukan diawal kegiatan sebagai pra-pembelajaran yang bertujuan
antara lain untuk menciptakan kondisi siap mental, memusatkan perhatian dan
membangkitkan motivasi belajar siswa. Biasanya guru membuka pembelajaran
dengan salam, sapa, nyanyian, pantun, dll.
b. Keterampilan dasar bertanya
Keterampilan bertanya adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan kemampuan
berfikir siswa dan memperoleh pengetahuan lebih banyak dalam proses pembelajaran.
Keterampilan bertanya merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai guru
dalam pembelajaran. Disini guru dapat memeberikan contoh langsung agar siswa
berani bertanya dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, manfaat dari ketrampilan
bertanya baik bagi guru maupun siswa sangatlah banyak.
c. Tugas guru sebagai pengajar sekaligus pendidik yang berperan sebagai fasilitator
Guru memiliki tugas sebagai pengajar dan pendidik yang berperan sebagai
fasilitator atau yang memberikan kemudahan dalam belajar. Disini guru meberikan
kemudahan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Guru tidak lagi berperan
sebagai satu-satunya informasi, melainkan sebagai fasilitator atau yang mengarahkan
dan membimbing siswa menemukan informasi yang dibutuhkan. Siswa tidak lagi
pasif, namun siswa diminta untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Sumber :
Sukirman, D. (2012). Micro Teaching. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementrian Agama RI.
Helmiati. (2013). Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar.
Yogyakarta: Aswajja Presindo.
Arifmiboy. (2019). Micro-Teaching : Model Tadaluring. Ponorogo: Wade Group.

Anda mungkin juga menyukai