Anda di halaman 1dari 4

C.

Karakteristik Microteaching

Karakteristik microteaching merupakan sebuah ciri – ciri atau identitas dari pendekatan
pembelajaran mikro. Dalam mengobservasi pembelajaran dalam skala mikro, kita dapat
mengamati aspek – aspek yang mendalam, seperti bagaimana keterampilan menjelaskan,
memimpin diskusi, menjalin komunikasi interaktif dengan siswa, memberikan umpan balik, serta
kegiatan pembelajaran lainnnya.

Sesuai dengan namanya, microteaching merupakan pembelajaran dengan skala mikro. Dalam
pelaksanaannya, microteaching merupakan real teaching (pengajaran yang sebenarnya) dengan
menyederhanakan atau me-mikro-kan komponen – komponen pengajaran. Microteaching
terbatas pada satu materi pokok bahasan. Selain itu, microteaching berfokus pada keterampilan
dasar yang ingin dikuasai oleh calon pengajar sebelum menghadapi pengajaran yang
sesungguhnya.

Menurut Allen dan Ryan (1996), komponen keterampilan dasar adalah sebagai berikut;

1. Stimulus Variation (variasi stimulus)


2. Set Induction (siasat mengawali pembelajaran)
3. Closure (siasat mengakhiri pembelajaran)
4. Silence and Non Verbal Cues (isyarat/sasmita)
5. Reinforcement of Student Participation (penguatan pada keterlibatan pelajar dalam
pembelajaran)
6. Fluency in Asking Question (kefasihan bertanya)
7. Probing Question (pertanyaan melacak)
8. Higher Order Question (pertanyaan tingkat tinggi)
9. Divergent Question (pertanyaan divergen/belum pasti)
10. Recognizing Attending Behavior (mengenal tingkah laku yang tampak)
11. Ilustrating and Use of Example (pengilustrasian dan penggunaan contoh)
12. Lecturing (berceramah)
13. Planned Repetition (pengulangan yang direncanakan)
14. Completeness of Comunication (kelengkapan berkomunikasi)
Pada real teaching lingkup pembelajaran tidak terbatas, namun pada pelaksanaan microteaching,
komponen – komponen pengajaran disederhanakan. Sebagai contoh, microteaching tidak
dilaksanakan pada kelas yang sebenarnya, melainkan pada laboraturium atau tempat khusus yang
dirancang untuk pengajaran mikro. Jumlah siswa yang dibutuhkan juga dibatasi yaitu sekitar 7 –
10 siswa, begitupun dengan alokasi waktu yang terbatas antara 5 – 10 menit. Calon pengajar
membuat persiapan mengajar yang kemudian dilaksanakan dalam proses pembelajaran bersama
siswa/teman sejawat (Peer Teaching) dengan kondisi dan konteks kegiatan belajar mengajar
sesungguhnya.

Dengan demikian, microteaching merupakan realisasi dari konsep pengajaran yang


sesungguhnya, namun disederhanakan dalam hal: jumlah siswa, alokasi waktu, keterampilan,
kompetensi dasar, dan materi pembelajaran. Bentuk ‘penyederhanaan’ inilah yang menjadi ciri
khas pembelajaran mikro. Menguasai keterampilan kecil akan mempermudah penguasaan
terhadap hal yang lebih komplek. Pada pelaksanaannya, pembelajaran mikro merupakan
pembelajaran yang sebenarnya namun tidak dilakukan pada tempat yang sebenarnya (not real
class room teaching)

D. Penerapan microteaching pada lesson study

Lesson study merupakan model pembinaan (pelatihan) profesi pendidik melalui pengkajian
pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip – prinsip kolegalitas dan
mutual learning untuk membangun komunitas belajar (Sumar Hendayana, dkk, 2009:5) Selain
itu, Styler dan Hiebert (Susilo, 2009: 3) mengatakan bahwa lesson study adalah suatu proses
kolaboratif pada sekelompok guru ketika mengidentifikasikan masalah pembelajaran, merancang
suatu skenario pembelajaran (yang meliputi kegiatan mencari buku dan artikel mengenai topik
yang akan diajarkan); membelajarkan peserta didik sesuai dengan skenario (salah seorang guru
melaksanakan pembelajaran sedangkan yang lain mengamati), mengevaluasi dan merevisi
skenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi,
mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guru-guru lain
(mendiseminasikannya).

Menurut berbagai pengertian diatas, disimpulkan bahwa lesson study merupakan sebuah upaya
calon pendidik yang dilaksanakan berlandaskan prinsip kolegalitas (dilakukan oleh sekelompok
calon pendidik), mulai dari merancang suatu konsep pengajaran, menerapkan konsep tersebut
dalam pembelajaran, dan mengevaluasinya. Lesson study bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan serta pengetahuan pendidik dalam hal pembelajaran. Salah satu metode menerapkan
lesson study adalah dengan melakukan microteaching. Keunggulan microteaching dalam
penerapan lesson study adalah calon pengajar dapat berlatih menguasai keterampilan dasar
mengajar sebelum menghadapi situasi dan kondisi pengajaran yang sesungguhnya yang lebih
komplek.

Dalam melatih suatu keterampilan dasar, calon pengajar diawasi oleh seorang seorang observer
atau supervisor. Kegiatan observasi dapat dilakukan dengan pencatatan dan merekam kegiatan
berlangsung yang kemudian dari hasil observasi tersebut dapat dikaji kekurangan dan kelebihan
kegiatan dengan memberikan umpan balik berupa rekomendasi dan solusi. Dengan demikian,
calon pengajar dapat menyempurnakan praktek pembelajaran pada latihan berikutnya. Melalui
microteaching, calon pengajar dapat mempersiapkan kompetensi mengajar dengan melakukan
latihan dalam skala kecil. Pendekatan microteaching dilakukan secara terencana, terkontrol, dan
berkelanjutan.

Penerapan microteaching menjadikan penampilan sebagai sasaran utama. Penampilan yang


dimaksud adalah perilaku calon guru dalam melatih keterampilan mengajarnya. Hal ini sesuai
dengan karakteristik pembelajaran mikro yaitu meningkatkan keterampilan mengajar dengan
skala yang sederhana. Keterampilan yang dilatih dilakukan secara bagian demi bagian agar calon
pengajar dapat memaksimalkan jenis keterampilan yang ingin ia kuasai. Kemudian calon
pengajar diberikan umpan balik seusai proses latihan pembelajaran mikro yang ditindaklanjuti
dengan kegiatan diskusi dan refleksi untuk memperbaiki penampilan berikutnya.
Daftar Pustaka

Sukarman, Dadang. 2012. Pembelajaran Micro Teaching. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI.

Tentang Lesson Study. 22 Desember 2008. Diakses pada 25 Januari 2020 dari
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/22/lesson-study-untuk-meningkatkan-
pembelajaran/

Anda mungkin juga menyukai