Karakteristik Microteaching
Karakteristik microteaching merupakan sebuah ciri – ciri atau identitas dari pendekatan
pembelajaran mikro. Dalam mengobservasi pembelajaran dalam skala mikro, kita dapat
mengamati aspek – aspek yang mendalam, seperti bagaimana keterampilan menjelaskan,
memimpin diskusi, menjalin komunikasi interaktif dengan siswa, memberikan umpan balik, serta
kegiatan pembelajaran lainnnya.
Sesuai dengan namanya, microteaching merupakan pembelajaran dengan skala mikro. Dalam
pelaksanaannya, microteaching merupakan real teaching (pengajaran yang sebenarnya) dengan
menyederhanakan atau me-mikro-kan komponen – komponen pengajaran. Microteaching
terbatas pada satu materi pokok bahasan. Selain itu, microteaching berfokus pada keterampilan
dasar yang ingin dikuasai oleh calon pengajar sebelum menghadapi pengajaran yang
sesungguhnya.
Menurut Allen dan Ryan (1996), komponen keterampilan dasar adalah sebagai berikut;
Lesson study merupakan model pembinaan (pelatihan) profesi pendidik melalui pengkajian
pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip – prinsip kolegalitas dan
mutual learning untuk membangun komunitas belajar (Sumar Hendayana, dkk, 2009:5) Selain
itu, Styler dan Hiebert (Susilo, 2009: 3) mengatakan bahwa lesson study adalah suatu proses
kolaboratif pada sekelompok guru ketika mengidentifikasikan masalah pembelajaran, merancang
suatu skenario pembelajaran (yang meliputi kegiatan mencari buku dan artikel mengenai topik
yang akan diajarkan); membelajarkan peserta didik sesuai dengan skenario (salah seorang guru
melaksanakan pembelajaran sedangkan yang lain mengamati), mengevaluasi dan merevisi
skenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi,
mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guru-guru lain
(mendiseminasikannya).
Menurut berbagai pengertian diatas, disimpulkan bahwa lesson study merupakan sebuah upaya
calon pendidik yang dilaksanakan berlandaskan prinsip kolegalitas (dilakukan oleh sekelompok
calon pendidik), mulai dari merancang suatu konsep pengajaran, menerapkan konsep tersebut
dalam pembelajaran, dan mengevaluasinya. Lesson study bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan serta pengetahuan pendidik dalam hal pembelajaran. Salah satu metode menerapkan
lesson study adalah dengan melakukan microteaching. Keunggulan microteaching dalam
penerapan lesson study adalah calon pengajar dapat berlatih menguasai keterampilan dasar
mengajar sebelum menghadapi situasi dan kondisi pengajaran yang sesungguhnya yang lebih
komplek.
Dalam melatih suatu keterampilan dasar, calon pengajar diawasi oleh seorang seorang observer
atau supervisor. Kegiatan observasi dapat dilakukan dengan pencatatan dan merekam kegiatan
berlangsung yang kemudian dari hasil observasi tersebut dapat dikaji kekurangan dan kelebihan
kegiatan dengan memberikan umpan balik berupa rekomendasi dan solusi. Dengan demikian,
calon pengajar dapat menyempurnakan praktek pembelajaran pada latihan berikutnya. Melalui
microteaching, calon pengajar dapat mempersiapkan kompetensi mengajar dengan melakukan
latihan dalam skala kecil. Pendekatan microteaching dilakukan secara terencana, terkontrol, dan
berkelanjutan.
Sukarman, Dadang. 2012. Pembelajaran Micro Teaching. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI.
Tentang Lesson Study. 22 Desember 2008. Diakses pada 25 Januari 2020 dari
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/22/lesson-study-untuk-meningkatkan-
pembelajaran/