Nim : 2319066
1. Tuliskan devinisi Micro Teaching menurut para ahli, (minimal 5 orang) poin = 10
Jawaban
Pengertian yang pertama dari Mc. Laughlin dan Moulton menyatakan; bahwa mikro teaching
merupakan suatu pendekatan untuk melatih penampilan guru (performance training method).
Yang perlu digaris bawahi dari pengertian tersebut adalah “penampilan”, yang dimaksud dengan
penampilan tersebut adalah penampilan yang merefleksikan sosok atau figur sebagai seorang
guru yang profesional. Karakteristik dari penampilan yang profesional tersebut sangat banyak
antara lain misalnya: a) bagaimana ia dapat melaksanakan pembelajaran secara logis dan
sistematis dari mulai membuka, kegiatan inti, dan menutup pembelajaran, b) menerapkan
setiap dasar keterampilan mengajar secara baik dan benar. Keterampilan dasar mengajar terdiri
dari beberapa jenis, seperti diungkapkan dalam kegiatan belajar satu yaitu: keterampilan
membuka dan menutup, keterampilan menjelaskan dan membuat stimulus yang bervariasi,
keterampilan bertanya, mengadakan balikan dan penguatan, mengelola kelas, dan keterampilan
lainnya.
Pengertian yang kedua dari A. Perlberg; pada dasarnya hampir sama dengan pendapat yang
peretama. Mikro teaching menurut pengertian yang kedua ini adalah merupakan sebuah
laboratorium yang berfungsi untuk menyederhanakan proses latihan mengajar. Kata kunci dari
pengertian kedua ini terletak pada penyederhanaan dari sesuatu yang komplek “simplifyng the
complexities”. Seperti telah dibahas secara berulang-ulang dalam kegiatan pembelajaran
sebelumnya bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang komplek. Kekomplekan
tersebut karena banyaknya unsur-unsur pembelajaran yang terlibat dalam suatu sistem
pembelajaran. Coba apakah Anda masih ingat apa saja unsur-unsur pembelajaran tersebut … ?
kemudian jenis-jenis keterampilan dasar mengajar itu apa saja … ? Dilihat dari segi jumlah
bukankah itu menunjukan suatu yang banyak, belum lagi dari segi kualitas atau ketentuan.
Bukankah itu sudah mencukupi untuk dikatakan bahwa pembelajaran merupakan sesuatu yang
komplek
Pengertian yang ketiga dari Sugeng Paranto; Tentu saja sudah cukup jelas, karena hampir sama
dengan teori yang kesatu maupun yang kedua. Menurut Sugeng Paranto bahwa Mikro teaching
adalah pendekatan latihan mengajar yang di-mikro-kan. Yang perlu digaris bawah dari
pengertian ketiga ini yaitu di-mikro-kan. Istilah di-mikro-kan dalam pengertian mikro teaching
menurut Sugeng Paranto, sama dengan istilah “simplifyng” yang dikemukakan oleh A. Perlberg.
Yaitu bentuk latihan mengajar yang disederhanakan. Maksud penyederhanaan ini terutama
agara setiap yang berlatih terfokus pada penampilan tertentu saja, sehingga secara akurat dapat
dikontrol kelebihan dan kekurangan yang masih ada untuk kemudian dilakukan proses latihan
ulang agar diperoleh kemampuan yang diharapkan.
Menurut Sukirman (2012), micro teaching adalah sebuah pembelajaran dengan salah satu
pendekatan atau cara untuk melatih penampilan mengajar yang dilakukan secara micro atau
disederhanakan. Penyederhanaan disini terkait dengan setiap komponen pembelajaran,
misalnya dari segi waktu, materi, jumlah siswa, jenis keterampilan dasar mengajar yang
dilatihkan, penggunaan metode dan media pembelajaran, dan unsur-unsur pembelajaran
lainnya.
Menurut Barnawi dan Arifin (2016), micro teaching adalah metode yang digunakan di
lingkungan pendidikan guru dan lingkungan belajar mengajar lainnya. Dalam micro teaching
sekelompok calon guru berlatih untuk menguasai keterampilan-keterampilan dasar mengajar,
mempraktikan kegiatan mengajar, dan berdiskusi untuk membahas tentang masalah-masalah
yang ditemukan. Proses belajar mengajar direkam dalam sebuah video dengan pantauan dosen
pembimbing. Calon guru saling bertukar peran, ada suatu saat menjadi guru dan ada pula yang
suatu saat menjadi siswa. Cara seperti ini telah digunakan di banyak lembaga pendidikan guru.
Menurut Asril (2011), micro teaching adalah sebuah model pengajaran yang dikecilkan atau
disebut juga dengan real teaching. Jumlah pesertanya berkisar antara 5 - 10 orang, ruang
kelasnya terbatas, waktu pelaksanaannya berkisar antara 10 dan 15 menit, terfokus kepada
keterampilan mengajar tertentu, dan pokok bahasannya disederhanakan.
2. Jelaskan fungsi Micro Teaching menurut Helmiati (2013) = 20
jawaban
Menurut Helmiati (2013), micro Teaching berfungsi untuk membina calon guru/tenaga
kependidikan melalui keterampilan kognitif, psikomotorik, reaktif dan interaktif. Adapun fungsi-
fungsi pembelajaran mikro atau micro teaching adalah sebagai berikut:
Fungsi Intruksional, sebagai penyedia fasilitas praktek latihan bagi calon guru untuk berlatih
dan memperbaiki dan meningkatkan keterampilan pembelajaran juga latihan penerapan
pengetahuan metode dan teknik mengajar dan ilmu keguruan yang telah dipelajari secara
teoritik. Pengajaran mikro berfungsi sebagai praktek keguruan, baik dalam pre-service
maupun in-service. Dengan hal ini maka jelas bahwa fungsi intruksional sebagai tempat
untuk mengasah kompetensi dan keterampilan mengajar.
Fungsi Pembinaan, sebagai tempat pembinaan dan pembekalan para calon guru dibina
sebelum terjun ke pengajaran sebenarnya. Micro teaching dijadikan tempat membekali
calon guru dengan memperbaiki komponen-komponen mengajar sebelum terjun ke kelas
tempat pengajaran.
Fungsi Integralistik, sebagai program yang merupakan bagian integral program pengalaman
lapangan serta merupakan mata kuliah prasyarat PPL dan berstatus sebagai mata kuliah
wajib nyata.
Fungsi Eksperimen, sebagai bahan uji coba bagi calon guru pakar di bidang pembelajaran.
Contohnya seorang guru berdasarkan penelitiannya menemukan suatu model
pembelajaran, maka sebelum penemuan itu dipraktekkan di lapangan, maka terlebih dahulu
diujicobakan di dalam micro teaching ini. Dengan hal ini hasil dapat dievaluasi di mana letak
kelemahannya untuk segera dilakukan perbaikan-perbaikan. Dengan kata lain bahwa fungsi
micro teaching adalah sarana dalam latihan mempraktekkan mengajar, juga salah satu
syarat bagi mahasiswa yang akan mengikuti praktek mengajar di lapangan.
Peka terhadap fenomena yang terjadi di dalam proses pembelajaran ketika menjadi
kolaborator yang mengkritisi teman yang tampil praktik mengajar.
Lebih siap melakukan kegiatan praktik mengajar di lembaga dan sekolah.
Dapat menilai kekurangan yang ada dalam dirinya yang berkaitan dengan kompetensi dasar
mengajar melalui refleksi diri setelah praktik ke depan.
Sadar bagaimana membentuk profil pendidik yang baik ditinjau dari kompetensi
penampilan, sikap dan perilaku. Melalui micro teaching seorang calon pendidik akan
memiliki rasa percaya diri yang tinggi, karena telah dilatih secara baik dan dibekali
kompetensi demi kompetensi baik secara terpisah maupun terpadu dalam satu kesatuan
proses pembelajaran.
3. Jelaskan tujuan pembelajaran Micro Teaching menurut Hasibuan Ibrahim dan Toemial
(2014)=20
Jawaban
Micro teaching merupakan salah satu penunjang pengalaman lapangan bagi calon guru. Micro
teaching menjadi salah satu latihan terbatas mengenai keterampilan-keterampilan tertentu.
Menurut Hasibuan, Ibrahim dan Toemial (2014), tujuan yang diharapkan dari pembelajaran
micro teaching antara lain adalah sebagai berikut:
Membantu calon guru atau guru menguasai ketrampilan-ketrampilan khusus, agar dalam
latihan tidak mengalami kesulitan.
Meningkatkan taraf kompetensi mengajar bagi calon guru secara bertahap, dengan
penguasaan ketrampilan-ketrampilan yang akhirnya dapat diintegrasikan dalam mengajar
yang sesungguhnya.
Dalam in service training bagi guru atau dosen, diharapkan yang bersangkutan bisa
menemukan sendiri kekurangannya dalam mengajar dan usaha memperbaikinya.
Memberi kemungkinan dalam latihan pembelajaran mikro agar calon guru atau guru
menguasai ketrampilan (khusus) mengajar, agar dalam penampilan mengajar (dalam proses
belajar-mengajar) mantap, terampil, dan kompeten.
Sebagai penunjang usaha peningkatan ketrampilan, kemampuan serta efektivitas dan
efisiensi penampilan calon guru atau guru dalam proses belajar mengajar.
Jawaban
Pembelajaran mikro atau micro teaching memiliki beberapa aspek dalam melatih keterampilan
yang harus dimiliki oleh seorang pengajar terkait dengan sejauh mana kemampuan para guru
mampu di dalam menerapkan berbagai variasi metode mengajar.
b. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang
diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga mudah
dipahami para peserta didik. Kegiatan menjelaskan memiliki tiga komponen, yaitu penyampaian
pesan (sender), pihak yang dituju (receiver), dan pesan (message). Tujuan menjelaskan tidak
untuk membuat siswa hafal, tetapi membuat siswa menjadi memahami apa yang sedang
dipelajari. Penjelasan itu harus berkesan dan bermakna bagi siswa. Sebelumnya perlu dilakukan
perencanaan dengan baik dan memerhatikan isi materi serta kondisi siswa, kemudian isi materi
perlu disajikan dengan teknik yang tepat agar mudah dipahami. Bisa dengan pengarahan,
bahasa yang sederhana, ataupun ilustrasi.
e. Keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban
atau balikan dari orang lain. Setiap pengajaran, evaluasi, pengukuran, dan penilaian dilakukan
dengan pertanyaan. Pertanyaan yang baik akan menuntun jawaban yang sesungguhnya dan
pertanyaan yang buruk akan menjauhkan kita dari jawaban yang memuaskan. Tujuan
keterampilan bertanya agar peserta didik bisa termotivasi untuk terlibat dalam interaksi belajar,
berani mengutarakan pendapat, dan mampu meningkatkan pola berfikir peserta didik.