Kelas : PGMI 6A
TUGAS RESUME
Istilah micro teaching berasal dari dua kata, pertama kata “micro” yang memiliki arti
kecil, terbatas, sempit, dan sejenisnya. Kemudian ada kata “teaching” yang memiliki arti
mengajar. Jadi dilihat dari bentuk katanya, istilah ini memiliki definisi sebagai kegiatan mengajar
yang segala aspek di dalamnya kemudian diperkecil atau disederhanakan. Penyederhanaan
tersebut kemudian menjadikan kegiatan mengajar menjadi lebih sederhana juga, yang tentunya
tidak serumit dengan kegiatan mengajar konvensional. Melalui pelatihan keterampilan tersebut
maka calon tenaga pendidik diharapkan bisa terbiasa mengajar.
Dengan kata lain, Micro teaching adalah suatu metode latihan yang dirancang sedemikian
rupa untuk memperbaiki keterampilan mengajar calon guru dan mengembangkan pengalaman
profesional guru khususnya keterampilan mengajar dengan cara menyederhanakan atau
memperkecil aspek pembelajaran seperti jumlah murid, waktu, fokus bahan ajar dan membatasi
penerapan keterampilan mengajar tertentu, sehingga guru dapat diketahui keunggulan dan
kelemahan pada diri guru secara akurat.
Micro teaching merupakan salah satu penunjang pengalaman lapangan bagi calon guru.
Micro teaching menjadi salah satu latihan terbatas mengenai keterampilan-keterampilan tertentu.
Menurut Hasibuan, Ibrahim dan Toemial (2014), tujuan yang diharapkan dari pembelajaran
micro teaching antara lain adalah sebagai berikut:
1. Membantu calon guru atau guru menguasai ketrampilan-ketrampilan khusus, agar dalam
latihan tidak mengalami kesulitan.
2. Meningkatkan taraf kompetensi mengajar bagi calon guru secara bertahap, dengan
penguasaan ketrampilan-ketrampilan yang akhirnya dapat diintegrasikan dalam mengajar
yang sesungguhnya.
3. Dalam in service training bagi guru atau dosen, diharapkan yang bersangkutan bisa
menemukan sendiri kekurangannya dalam mengajar dan usaha memperbaikinya.
4. Memberi kemungkinan dalam latihan pembelajaran mikro agar calon guru atau guru
menguasai ketrampilan (khusus) mengajar, agar dalam penampilan mengajar (dalam
proses belajar-mengajar) mantap, terampil, dan kompeten.
5. Sebagai penunjang usaha peningkatan ketrampilan, kemampuan serta efektivitas dan
efisiensi penampilan calon guru atau guru dalam proses belajar mengajar.
Referensi :