Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MICRO TEACHING
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Micro Teaching

Dosen Pengampu: Suryono,M.Pd.

Disusun oleh:

Niwang Pramesti T.S

Ullivia Septiani

Niken Lussiana

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH


BLORA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat  Tuhan Yang Maha Esa  yang  senantiasa


melimpahkan  rahmat  dan karunia-Nya,  sehingga  penulis  dapat 
menyelesaikan  makalah  yang  berjudul “Mikro“. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Pembelajaran Micro Teaching”.
Makalah  ini  berbicara  mengenai Pengertian, fungsi dan tujuan dari
pembelajaran Micro Teaching serta memahami komponen-komponen apa
saja yang terdapat dalam kompetensi dan keterampilan guru. Penulis 
menuliskannya  dengan  mengambil  dari  beberapa  sumber  baik  dari
buku  maupun  dari  internet  dan  membuat  gagasan  dari  beberapa 
sumber  yang  ada tersebut.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu
penulis dalam  penyelesaian  makalah  ini.  Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Karena itu sangat
diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik yang
membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Randublatung, 12 Juni 2021

Penulis
 
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tolak ukur keberhasilan seorang guru adalah tercapainya Tujuan dan Hasil
pembelajaran, untuk mencapai tujuan dan Hasil pembelajaran tersebut dibutuhkan
seorang guru yang benar-benar memiliki kapasitas sebagai tenaga pendidik
professional. 4 Kompetensi Guru harus dipahami untuk kemudian dikuasai
melalui sebuah latihan yang sistematis dan terkontrol, 4 kompetensi tersebut
adalah (1) Pedagogi, (2) Kepribadian, (3) Profesional dan (4) Sosial. Upaya
kearah tersebut bisa ditempuh salah satunya dengan cara mengoptimalkan
kegiatanmicro teaching(Pengajaran Mikro).
Micro teaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan
cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil
jumlah siswa, waktu, bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar
tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri
calon guru secara akurat.
Guru atau pendidik yang baik adalah, mereka yang berhasil membawa peserta
didik mencapai tujuan dan hasil yang baik sesuai dengan kaidah yang berlaku
dalam suatu pendidikan. Untuk mencapai efektifitas suatu pembelajaran, tentunya
dibutuhkan seorang guru profesional yang betul-betul memahami tentang
bagaimana melaksanakan suatu pembelajaran dengan baik, serta memiliki
ketrampilan (skill) dasar mengajar yang baik sebelum melaksankan tugas sebagai
seorang pendidik atau guru .
Keprofesionalisme seorang pendidik dapat diperoleh dari pelatihan serta
pengalaman belajar. Pelatihan dan pengalaman itu sendiri dapat diperoleh antara
lain dengan mengikuti pembelajaran micro (micro teaching).
Pembelajaran micro memiliki tujuan untuk membekali para calon pendidik
(guru) agar memiliki beberapa keterampilan dasar dalam mengajar, serta dapat
mendalami makna dan strategi yang akan digunakan pada suatu proses
pembelajaran. Tenaga pendidik (guru) tentunya harus terus berlatih keterampilan
tersebut satu demi satu.
Oleh karena itu, pembelajaran mikro sangat dibutuhkan oleh seorang calon
tenaga pendidik (guru) dalam  bentuk peer teaching dengan harapan agar para
calon pendidik sekalius dapat menjadi pengamat bagi teman sesama calon
pendidik, untuk saling memberikan koreksi dan masukan mengenai penguasaan
keterampilan dasar mengajar yang dimilikinya.
B. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pembelajaran Mikro (Micro Teaching)?
2. Sasaran Micro Teaching?
3. Manfaat Micro Teaching?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pembelajaran micro teaching
2. Untuk mengetahui sasaran micro teaching
3. Untuk mengetahui micro teaching
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pembelajaran Mikro (Micro Teaching)


Microteaching berasal dari dua kata yaitu micro yang berarti kecil, terbatas,
sempit dan teaching berarti mengajar. Jadi, Microteaching berarti suatu kegiatan
mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya
dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah siswa, waktu, bahan mengajar dan
membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai
keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat.
Micro teaching atau pembelajaran mikro, dijelaskan oleh para ahli dengan
berbagai pengertian berikut :
·         Mc. Laughlin dan Moulton (1975) yang menjelaskan bahwa “microteaching
is as performance training method to isolate the component parts of the teaching
process, so that the trainee can master each component one by one in a simplified
teaching situation” (pembelajaran mikro pada intinya adalah suatu pendekatan
atau model pembelajaran untuk melatih penampilan/ keterampilan mengajar guru
melalui bagian demi bagian dari setiap keterampilan dasar mengajar tersebut,
yang dilakukan secara terkontrol dan berkelanjutan dalam situasi pembelajaran).
·         A. Perlberg (1984) menjelaskan bahwa “micro teaching is a laboratory
training procedure aimed at simplifyng the complexities of regular teaching -
learning processing” (pembelajaran mikro pada dasarnya adalah sebuah
laboratorium untuk lebih menyederhanakan proses latihan kegiatan belajar
mengajar/pembelajaran). Sementara itu Sugeng Paranto (1980) menjelaskan
bahwa pembelajaran mikro merupakan salah satu cara latihan praktek mengajar
yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang di "mikro" kan untuk
membentuk, mengembangkan keterampilan mengajar.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil inti dari pembelajaran mikro,
kurang lebih sebagai berikut : 
1.      Micro teaching pada intinya merupakan suatu pendekatan atau cara untuk
melatih calon guru dan guru dalam rangka mempersiapkan dan meningkatkan
kemampuan (kompetensi) penampilan mengajarnya.
2.      Sesuai namanya micro teaching, maka proses pelatihan dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran mikro dapat dilakukan untuk seluruh
aspek pembelajaran. Adapun dalam teknis pelaksanaannya dilakukan secara
bertahap dan hanya memfokuskan pada bagian demi bagian secara terisolasi
sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh yang akan berlatih atau sesuai dengan
arahan dari supervisor.
3.      Pada saat peserta berlatih melalui pendekatan pembelajaran mikro, untuk
mencermati penampilan peserta, dilakukan pengamatan atau observasi oleh
supervisor atau oleh yang telah berpengalaman. Terhadap setiap penampilan
peserta dilakukan pencatatan, direkam dan kemudian dilakukan diskusi umpan
balik untuk mengkaji kelebihan dan kekurangan, kemudian menyampaikan saran
dan solusi pemecahan untuk memperbaiki terhadap kekurangan yang masih ada
dalam proses latihan berikutnya.

Tujuan Pembelajaran Mikro


Secara umum, pembelajaran mikro bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
dalam proses pembelajaran atau kemampuan profesional mahasiswa calon guru
dalam berbagai keterampilan yang spesifik. Melalui pembelajaran mikro,
mahasiswa calon guru dapat berlatih berbagai keterampilan mengajar dalam
keadaan terkontrol untuk meningkatkan kompetensinya.
Secara khusus, setelah mengikuti pembelajaran mikro mahasiswa calon guru
diharapkan :
1.    Dapat menganalisis tingkah laku mengajar kawan-kawannya dan dirinya
sendiri.
2.    Dapat melaksanakan keterampilan khusus dalam mengajar.
3.    Dapat mempraktekkan berbagai teknik mengajar dengan benar dan tepat.
4.    Dapat mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif, produktif dan efesien.
5.    Dapat bersikap profesional keguruan.

Karakteristik Pembelajaran Mikro


Pembelajaran mikro pada intinya adalah penyederhanaan pembejaran.
Karena penyederhanaan maka tentu tidak semua keterampilan mengajar
dipraktikkan dalam satu waktu, akan tetapi keterampilan mengajar dipraktikkan
sendiri-sendiri. Seperti keterampilan membuka pelajaran berdiri sendiri, demikian
juga pada latihan berikutnya difokuskan pada keterampilan menjelaskan dan
sebagainya. Berikut ini beberapa hal fundamental berkaitan dengan karakteristik
pembelajaran mikro. Di antara karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :
2. Micro teaching is a real teaching. 
Pembelajaran mikro adalah kegiatan mengajar yang sebenarnya
(real teaching), akantetapi dilaksanakan bukan pada kelas yang
sebenarnya, melainkan dalam suatu kelas, laoratorium atau
tempat khusus yang dirancang untuk pembelajaran mikro.
3. Micro teaching lessons the complexities of normal classroom
teaching
Sesuai dengan namanya micro, latihan mengajar dilakukan secara
mikro atau disederhanakan. Penyederhanaan ini dilakukan dalam
setiap unsur atau komponen pembelajaran.
4. Microteaching focuses on training for the accomplishment of
specific tasks.
Latihan yang dikembangkan dalam pendekatan pembelajaran
mikro hanya difokuskan pada jenis-jenis keterampilan tertentu
secara spesifik, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh setiap
yang berlatih atau atas dasar saran yang diberikan oleh pihak
supervisor. Fokus keterampilan tersebut bisa berupa keterampilan
membuka pelajaran saja, maka keterampilan lainnya tidak
menjadi fokus latihan, dan sebagainya.
5. Micro teaching allows for the increased control of practice.
Pembelajaran mikro diarahkan untuk meningkatkan kontrol pada
setiap jenis keterampilan yang dilatihkan. Kontrol yang ketat,
cermat dan komprehensif relatif lebih mudah dilakukan dalam
pembelajaran mikro, karena setiap peserta yang berlatih hanya
memfokuskan diri pada keterampilan tertentu saja.
6. Micro teaching greatly expands teh normal knowledge of results
or feedback dimension in teaching.
Pembelajaran mikro diharapkan dapat memperluas wawasan dan
pemahaman yang terkait dengan pembelajaran, karena pihak-
pihak yang berkepentingan dan juga terlibat di dalamnya
mendapatkan masukan dari pihak lainnya.
2. Sasaran Micro Teaching
Sasaran Micro Teaching adalah:
1. Pendidikan pre service, yaitu bagi calon guru:
- Sebagai persiapan calon guru sebelum benar-benar mengajar di depan
kelas.
- Sebagai usaha perbaikan penampilan calon guru.
2. Pendidikan in service, yaitu bagi guru atau penilik.
- Menemukan kelemahan sendiri untuk diperbaiki
- Meningaktkan kemampuan supervisor 
- Mencoba metode baru
Materi Kegiatan

Ada sepuluh ketrampilan khusus yang dapat dilatih dalam micro teaching yang
kesemuanya itu merupakan dalam sebuah proses belajar mengajar.
Keteampilan khusus itu meliputi:

1. Ketrampilan membuka pelajaran


2. Keteampilan memberi motivasi
3. Ketrampilan bertanya
4. Ketrampilan menerangkan
5. Ketrampilan mendayagunakan media
6. Ketrampilan menggunakan metode yang tepat
7. Ketrampilan mengadakan interaksi
8. Ketrampilan penampilan verbal dan non verbal
9. Ketrampilan penjajagan/assesment.
10. Ketrampilan menutup pelajaran.

3. Fungsi dan Manfaat Micro Teaching


Berfungsi untuk memperkuat program Pengalaman Lapangan. Berlatih micro
teaching menyebabkan merasa lebih terampil serta yakin dalam melaksanakan
PPL. Hal ini didukung oleh beberapa hal di bawah ini :
1. Mahasiswa yang baik dalam micro teaching, baik juga dalam PPL.
2. Mahasiswa yang lulus micro teaching lebih trampil dalam PPL daripada
yang tidak mengikuti micro teaching.
3. Mahasiswa yang telah mengikuti program micro teaching memperoleh
nilai tinggi dalam PPL.
4. Micro teaching sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang berprestasi
sedang, sedangkan bagi yang kemampuannya lambat atau sangat pandai
kurang bermanfaat.
5. Interaksi antara guru-siswa menjadi lebih baik pada calon guru yang
telah mengikuti program micro teaching.
Manfaat micro teaching sebagai sumber belajar Pengajaran mikro
bertujuan membekali tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar dan
pembelajaran. Bagi calon tenaga pendidik metode ini akan memberi pengalaman
mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar secara
terpisah. sedangkan bagi calon tenaga pendidik dapat mengembangkan
keterampilan dasar mengajarnya sebelum mereka melaksanakan tugas sebagai
tenaga pendidik. Memberikan kemungkinan calon tenaga pendidik untuk
mendapatkan bermacam keterampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan
bagaimana menerapkan dalam program pembelajaran.sehingga pada akhir masa
kuliah mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi (pengetahuan, keterampilan
dan nilai–nilai dasar atau sikap yang direfleksikan dalam berfikir dan bertindak)
sebagai calon guru sehingga memiliki pengalaman melakukan pembelajaran dan
kesiapan untuk melakukan praktek pendidikan di sekolah. Sementara itu manfaat
dari micro teaching adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan dan membina keterampilan tertentu calon guru dalam
mengajar.
2. Keterampilan mengajar terkontrol dan terlatih.
3. Perbaikan atau penyempurnaan secara cepat dapat segera dicermati.
4. Latihan penguasaan keterampilan mengajar lebih baik.
5. Saat latihan berlangsung, calon guru dapat memusatkan perhatian secara
objektif.
6. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam praktek mengajar yang
relatif singkat
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Mengajar merupakan aktivitas yang kompleks yang mengandung unsur
teknologi, ilmu seni, dan pilihan nilai. Aktivitas mengajar memerlukan
kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi kompetensi guru
secara utuh dan menyeluruh.Guru memiliki peranan penting dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Berhasilnya suatu proses belajar sangat bergantung pada
kompetensi-kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru. Oleh karena itu, untuk
menjadi seoarang guru yang profesional, para calon pendidik (guru) perlu berlatih
terus menerus, antara lain melalui Micro Teaching.

Pembelajaran micro dapat diartikan sebagai cara dalam melatih


keterampilan keguruan atau praktik mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas.
Jumlah pesertanya sekitar 5 sampai 10 orang, ruang kelasnya terbatas, waktu
pelaksanaanya berkisar antara 10 dan 15 menit, terfokus kepada keterampilan
mengajar tertentu, dan pokok pembahasannya disederhanakan. Fungsi micro
teaching ialah untuk memperkuat program Pengalaman Lapangan. Berlatih micro
teaching menyebabkan merasa lebih terampil serta yakin dalam melaksanakan
PPL.Adapun pengajaran mikro bertujuan membekali tenaga pendidik beberapa
keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran serta memahami kapan dan
bagaimana menerapkan dalam program pembelajaran. Dalam pelaksanaan micro
teaching, Asril menjelaskan beberapa siklus secara sistematis antara lain:
memahami teori, mendiskusikan prinsip, mempraktekkan, direkam dengan video,
dan diputar untuk intropeksi. Adapun kendala yang terjadi dalam pelaksanaan
micro teaching sebagai berikut : keterbatasan fasilitas, siswa kurang interaktif,
kurangnya kerjasama, dan kurangnya pendanaan.
Saran
Dalam dunia pendidikan masih banyak pendidik atau guru-guru yang
belum memahami dan mengerti pentingnya kompetensi atau keterampilan dalam
mengajar. Mereka hanya berpikir bahwa mengajar adalah hal yang biasa-biasa
saja, hal ini membuat banyak para pendidik atau guru gagal dalam menghasilkan
output-output yang berkualitas.

Disamping itu juga, kurangnya keterampilan atau kompetensi yang


dimiliki oleh seorang guru, menjadi factor utama kegagalan mereka untuk menjadi
seorang guru yang profesional. Oleh karena, saran penulis kepada calon pendidik
ataupun yang sudah menjadi guru serta kepada semua pembaca, agar senantiasa
mau terus belajar dan berlatih, sehingga dapat mengembangkan kemampuan atau
keterampilan dalam mengajar sehingga dapat menghasilkan generasi-generasi
muda yang berkualitas.

Ingatlah bahwa masa depan Bangsa ada ditangan generasi muda. Generasi
muda yang berkualitas, hanya bisa dibentuk dari seorang pendidik (guru) yang
berkualitas pula.
DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’ruf. Micro Teaching dan Team Teaching. Jogjakarta: PT.
DIVA Press. 2011.
Sastrawijaya, A. Tresna. Pengembangan Program Pengajaran. Jakarta: PT.
Rineke Cipta. 1991.
Hasibuan, J.J dan Mudiono , Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda
Karya. 1955.
http://teachingrus.blogspot.com/2011/04/manfaat-pembelajaran-micro-
teaching.html
https://adimasbayu.wordpress.com/2014/04/20/makalah-pembelajaran-micro-
teaching/

Anda mungkin juga menyukai