Anda di halaman 1dari 11

Perencanaan Pembelajaran Micro Teaching: Hakikat Perencanaan

Pembelajaran, Prinsip Perencanaan Pembelajaran, dan Model


Perencanaan Pembelajaran

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “ Micro Teaching “

Dosen Pengampu :

Dr. H. Mochamad Mu’izzuddin,M.Pd.

Di susun oleh:

Imam Maulana (211220059)

Ninda Miftahul Hamdah (211220061)

Mutia Permata Sari (211220068)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

TAHUN 2024 M / 1445


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perencanaan
Pembelajaran Micro Teaching: Hakikat Perencanaan Pembelajaran, Prinsip Perencanaan
Pembelajaran, dan Model Perencanaan Pembelajaran” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dosen
pengampu bapak Dr. H. Mochamad Mu’izzuddin,M.Pd pada mata kuliah Micro Teaching. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan Kami nantikan demi kesempurnaan ini.

Serang, 24 Februari 2024

Pemakalah

I
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR........................................................................................................ I

DAFTAR ISI....................................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. III

A. Latar Belakang......................................................................................................... III


B. Rumusan Masalah.................................................................................................... III
C. Tujuan Masalah....................................................................................................... III

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 1

A. Hakikat Perencanaan Pembelajaran......................................................................... 1


B. Prinsip Perencanaan Pembelajaran.......................................................................... 2
C. Model Perencanaan Pembelajaran........................................................................... 4

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 5

Kesimpulan.......................................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 6

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Tujuan dari pembelajaran adalah untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan memperoleh ilmu,
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diinginkan. Pembelajaran dapat dilakukan
dengan berbagai metode, salah satunya adalah melalui teknik micro teaching yang
dirancang untuk pengembangan keterampilan dasar mengajar bagi calon maupun para
guru berkenaan dengan setiap jenis keterampilan dasar mengajar.
Perencanaan pembelajaran micro teaching adalah membuat perencanaan atau
persiapan untuk setiap jenis keterampilan mengajar yang akan dilatihkan. Unsur-unsur
perencanaan meliputi menentukan tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi.
Perencanaan pembelajaran mikro harus disusun sedemikian sehingga memudahkan
calon pendidik untuk mengajar. Tahapan pembuatan perencanaan pembelajaran mikro
meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penutup. Tahap persiapan
meliputi mempersiapkan RPP sesuai dengan mata pelajaran yang diampu,
menentukan indikator pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai melalui pembelajaran,
strategi yang digunakan dalam pembelajaran, dan menentukan media pembelajaran
yang akan digunakan. Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan diskusi kelas membahas
setiap jenis keterampilan dasar mengajar, kegiatan praktek (simulasi) dalam kelompok
terbatas, praktek melalui real teaching secara terbimbing, dan praktek mandiri. Tahap
penutup meliputi penilaian beserta evaluasi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan dan evaluasi tersebut dijadikan bahan perbaikan untuk pembelajaran
sesungguhnya di kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat perencanaan pembelajaran pada micro teaching?
2. Bagaimana prinsip perencanaan pembelajaran pada micro teaching?
3. Bagaimana model perencanaan pembelajaran pada micro teaching

III
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Perencanaan Pembelajaran Micro Teaching


Hakikat pembelajaran microteaching adalah memberikan pengalaman praktis
bagi calon guru atau instruktur untuk mengembangkan keterampilan mengajar mereka
dalam lingkungan yang terkontrol dan mendapatkan umpan balik yang konstruktif
dari instruktur dan rekan-rekan sesama peserta. Microteaching memberi kesempatan
bagi peserta untuk mencoba teknik pengajaran baru, mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan mereka dalam pengajaran, serta meningkatkan keterampilan mereka secara
bertahap melalui refleksi dan praktik yang berulang. Hal ini memungkinkan mereka
untuk secara efektif mempersiapkan diri sebelum menghadapi kelas sebenarnya,
sehingga meningkatkan kualitas pengajaran mereka di masa depan. Maksud lainnya
perencanaan pembelajaran mikro (micro teaching) merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang disederhanakan untuk melatih keterampilan dasar mengajar.
Dalam pembelajaran mikro, mahasiswa calon pendidik dilatih secara praktis untuk
meningkatkan kemampuan mendidik mereka. Modul-modul perencanaan
pembelajaran mikro membantu mahasiswa dalam merancang program pembelajaran
mikro, membuat rencana pelaksanaan, dan melatih keterampilan dasar mengajar
secara bertahap.1
Pembelajaran mikro memiliki tujuan untuk memberikan pengalaman baru
dalam belajar mengajar, memberikan penyegaran keterampilan bagi guru, serta
memberikan umpan balik terhadap kinerja mengajar. Melalui micro teaching, calon
guru dapat memperoleh informasi tentang kelebihan dan kekurangan dalam mengajar,
serta mencoba metode atau model pembelajaran baru sebelum diterapkan di kelas
sebenarnya.
Pentingnya penguasaan empat komponen utama dalam kegiatan pembelajaran
(tujuan, materi, metode, evaluasi) menjadi hal krusial yang harus diperhatikan oleh
para calon pendidik. Pembelajaran mikro membantu dalam melatih setiap aspek
keterampilan dasar mengajar agar mahasiswa dapat menjadi pendidik yang
profesional.2

1
Ainur Rosyid, ‘Modul Keterampilan Dasar Mengajar/Micro Teaching’, Psd 328, 2015, 1–393.

1
B. Prinsip Perencanaan Pembelajaran Micro Teaching
Prinsip merupakan suatu kaidah, hukum, atau tatanan yang menjadi suatu
pedoman. Dalam prinsip micro teaching, praktik pembelajaran mikro yang
dilaksanakan guru atau calon guru harus sesuai dengan aturan dan kaidah-kaidah
dalam pengajaran guna tercapainya kualitas dan hasil pembelajaran yang sesuai.
Sukirman & Kasmad menjelaskan beberapa prinsip micro teaching yang harus
diperhatikan adalah:
1. Fokus pada Penampilan (Performance)
Penampilan peserta yang melaksanakan pembelajaran mikro perlu mendapat
perhatian. Penampilan yang dimaksud adalah tentang perilaku dan tingkah laku
guru/calon guru dalam mempraktekkan keterampilan dan kompetensi
mengajarnya yang meliputi keterampilan dalam membuka atau menutup kelas,
penyajian materi, komunikasi dan stimulus, umpan balik, dan keterampilan
mengajar lainnya.
2. Spesifik dan Konkrit
Dalam pembelajaran mikro, waktu yang tersedia untuk melaksanakan
pembelajaran jauh lebih singkat daripada pelaksanaan pembelajaran di kelas yang
sebenarnya. Oleh karena itu, tidak dapat untuk menampilkan seluruh keterampilan
mengajar dalam satu waktu atau keterampilan mengajar ditampilkan dengan
berfokus pada bagian per bagian, misalnya keterampilan membuka dan menutup
kelas, ditampilkan terpisah dengan keterampilan mengajar lainnya.
Tujuannya adalah agar setiap keterampilan mengajar dapat dilatih dengan
optimal sehingga guru/calon guru dapat menguasai setiap keterampilan mengajar
dengan baik. Bila akan dilakukan penilaian ataupun observasi, maka observer
dapat menilai dan menganalisis pada bagian keterampilan mengajar yang
ditampilkan. Jika satu keterampilan mengajar sudah dipraktekkan, maka
keterampilan mengajar lainnya dapat dilatih juga di waktu lain.
3. Umpan Balik
Setelah selesai melaksanakan pembelajaran mikro, maka segera dilakukan
evaluasi sebagai umpan balik dari pengajaran yang telah ditampilkan. Evaluasi
dapat dilakukan dengan mereview penampilan melalui rekaman video yang telah
dibuat, untuk kemudian diberikan masukan dan komentar oleh supervisor atau

2
siska dwi Ariyanti, ‘Modul Micro Teaching Pendidikan Biologi’, 2020, 1–48
<http://raudhatulislami.blogspot.com/2016/12/micro-teaching-ppl.html>.

2
rekan sejawat lainnya. Hal ini berguna sebagai upaya tindak lanjut memperbaiki
kekurangan, dan mencari solusi terkait hambatan yang ditemui sehingga
penampilan berikutnya akan lebih baik.
4. Seimbang
Supervisor dalam menilai pembelajaran mikro yang ditampilkan, tidak hanya
berfokus pada kekurangan atau kelemahan peserta, tetapi juga membahas tentang
kelebihan-kelebihan yang telah dimiliki. Komentar yang membahas kekurangan
penampilan peserta dalam pembelajaran mikro berguna untuk memperbaiki
penampilan di waktu yang akan datang, sedangkan penguatan terhadap kelebihan
yang ditampilkan akan memberikan motivasi dan semangat untuk terus
mengembangkan dan mempertahankan kelebihannya.
5. Ketuntasan
Jika dalam satu kali penampilan belum didapatkan hasil keterampilan
mengajar yang optimal, maka peserta dapat mengulangi kembali keterampilan
mengajar yang dianggap kurang. Hal ini menunjukkan tidak ada ketentuan berapa
kali satu keterampilan mengajar harus dipraktekkan. Jika dalam satu kali praktek
keterampilan mengajar sudah didapatkan hasil yang sesuai, maka tidak perlu
diulang, dan peserta dapat melatih keterampilan mengajar yang lainnya.
6. Maju Berkelanjutan
Melatih setiap keterampilan mengajar perlu dilakukan agar peserta menguasai
semua keterampilan mengajar dengan baik. Keterampilan mengajar satu dengan
lainnya memiliki karakteristik dan kesulitan yang berbeda-beda karena itu melatih
setiap keterampilan mengajar dengan tekun dan berkesinambungan berguna untuk
mencetak guru/calon guru yang berkualitas dan berkompeten.
J.A Slabbert juga mengklasifikasikan prinsip-prinsip micro teaching sebagai
berikut:
a. Micro teaching sebagai bentuk penyederhanaan situasi;
1) Melibatkan hanya 5 peserta.
2) Waktu mengajar sekitar 5-10 menit untuk setiap peserta.
3) Keterampilan mengajar dibatasi pada satu keterampilan dalam satu
praktek.
4) Jumlah materi atau bahan ajaran dibatasi.
b. Pembelajaran mikro sebagai praktik dan Latihan;
1) Tahap persiapan pembelajaran mikro.

3
2) Sesi pembelajaran mikro.
3) Merencanakan, menyajikan dan memberikan umpan balik.
c. Pembelajaran mikro sebagai simulasi.3

C. Model Perencanaan Pembelajaran Micro Teaching


Model perencanaan pembelajaran micro teaching adalah suatu teknik atau
metode latihan yang dirancang untuk pengembangan keterampilan dasar mengajar
bagi calon maupun para guru berkenaan dengan setiap jenis keterampilan dasar
mengajar.
Model perencanaan microteaching umumnya mencakup beberapa tahap
sebagai berikut:
1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran: Menentukan apa yang ingin dicapai
oleh peserta microteaching pada akhir sesi, baik itu dalam hal
pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
2. Perencanaan Aktivitas Pembelajaran: Merancang aktivitas
pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, termasuk pemilihan metode pengajaran dan materi yang
relevan.
3. Penyusunan Rencana Pembelajaran: Menyusun rencana pembelajaran
secara terperinci, termasuk urutan aktivitas, alokasi waktu, dan
penggunaan sumber daya.
4. Implementasi Microteaching: Melaksanakan sesi microteaching sesuai
dengan rencana yang telah disusun, termasuk penggunaan alat bantu
yang diperlukan dan interaksi dengan peserta.
5. Evaluasi Pembelajaran: Mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran
dengan mengamati respons peserta, menganalisis kinerja, dan
merumuskan umpan balik konstruktif.
6. Refleksi dan Pembelajaran Lanjutan: Melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran yang telah dilakukan, mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan, serta merencanakan tindakan perbaikan atau
pengembangan selanjutnya.4

3
Heni Purwati, MICRO TEACHING (Teori Dan Praktis), ed. by Andri cahyo purnomo (serang: SADA KURNIA
PUSTAKA, 2023).
4
Dwight W. Allen dan Richard D. Ryan, Microteaching: A Program of Teaching Skills, 1978.

4
5
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Hakikat pembelajaran microteaching adalah memberikan pengalaman praktis bagi


calon guru atau instruktur untuk mengembangkan keterampilan mengajar mereka dalam
lingkungan yang terkontrol dan mendapatkan umpan balik yang konstruktif dari instruktur
dan rekan-rekan sesama peserta. Dalam prinsipnya memperhatikan beberapa hal seperti fokus
pada penampilan (performance), spesifik dan konkrit, umpan balik, seimbang, ketuntasan,
dan maju berkelanjutan. Dan model perencanaannya juga mencakup beberapa hal secara
umum yaitu identifikasi tujuan pembelajaran, perencanaan aktivitas pembelajaran,
penyusunan rencana pembelajaran, implementasi microteaching, evaluasi pembelajaran dan
refleksi dan pembelajaran lanjutan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, siska dwi, ‘Modul Micro Teaching Pendidikan Biologi’, 2020, 1–48
<http://raudhatulislami.blogspot.com/2016/12/micro-teaching-ppl.html>

Purwati, Heni, MICRO TEACHING (Teori Dan Praktis), ed. by Andri cahyo purnomo
(serang: SADA KURNIA PUSTAKA, 2023)

Rosyid, Ainur, ‘Modul Keterampilan Dasar Mengajar/Micro Teaching’, Psd 328, 2015, 1–
393

Ryan, Dwight W. Allen dan Richard D., Microteaching: A Program of Teaching Skills, 1978

Anda mungkin juga menyukai