Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PELAKSANAAN MICRO TEACHING

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Micro Teaching


Dosen Pengampu: Ferdinal Lafendry, MM. MA

Disusun Oleh:

Adiyan (202101018)
Sofa Sheila Najah (202101061)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BINA MADANI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TANGERANG – BANTEN

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini berjudul
“PELAKSANAAN MICRO TEACHING”. Makalah ini disusun agar dapat bermanfaat
sebagai media sumber informasi dan pengetahuan.
Ucapan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Micro Teaching, Bapak Ferdinal
Lafendry, MM. MA, teman-teman dan semua pihak yang telah terlibat dan memberikan
bantuan dalam bentuk moril maupun materil dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga
dapat selesai tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan
saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna serta bisa digunakan sebagaimana mestinya

Wassalamu’alaikum wr wb

Tangerang, 3 November 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan...............................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Perencanaan Pelaksanaan Micro Teaching..................................................................5
B. Proses Pelaksanaan Micro Teaching ………….
……………………………………………………………………………7
BAB III....................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
A. Kesimpulan.....................................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam proses pembelajaran, seorang guru yang profesional tidak cukup hanya
dengan telah menguasai sejumlah materi pembelajaran saja, akan tetapi harus
ditunjang oleh kemampuan dan keterampilan lain sesuai dengan unsur-unsur yang
terkait dengan sistem dan proses pembelajaran. Secara khusus kemampuan utama
yang harus dimiliki secara profesional, selain menguasai materi atau bahan ajar ádalah
keterampilan-keterampilan dasar mengajar.
Ada beberapa cara yang efektif di gunakan dalam proses pembelajaran oleh
guruuntuk mempermudah memberikan pemahaman kepada anak. Pembelajaran
MicroTeaching merupakan sebuah pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif untuk
membinadan membantu mahasiswa calon pendidik dalam meningkatkan kompetensi
mendidik.Kekurangan-kekurangan yang mungkin masih dimiliki oleh mahasiswa
calon pendidik dalam praktik pendidikan, dapat diperbaiki melalui pembelajaran
Micro Teaching. Olehkarena itu, secara konsep Micro Teaching adalah proses untuk
melatih, membina danmeningkatkan kemampuan mendidik bagi mereka calon
pendidik
Selain keterampilan dasar mengajar yang menjadi kemampuan utama yang
harus dikusai oleh setiap guru, bahwa setiap guru juga harus menguasai dan mampu
melaksanakan proses pembelajaran secara logis dan sistematis dari mulai kegiatan
membuka, kegiatan inti, dan kegiatan menutup pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Perencanaan Pelaksanaan Micro Teaching?


2. .Bagaimana Proses Pelaksanaan Micro Teaching

C. Tujuan

1. Untuk Memahami Perencanaan Pelaksanaan Micro Teaching.


2. Untuk Mengetahui Proses Pelaksanaan Micro Teaching

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perencanaan Pelaksanaan Micro Teaching


Pembelajaran mikro teaching pada dasarnya merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran untuk melatih bagian-bagian keterampilan mengajar. Seperti halnya
dengansetiap model atau pendekatan pembelajaran lainnya, dalam pelaksanaannya
terdapat beberapa ketentuan pokok yang harus diperhatikan dan diikuti agar
pelaksanaan pembelajaran tersebut sesuai dengan pendekatan atau model yang
diterapkan. Perencanaan pembelajaran adalah kegiatan merumuskan tujuan apa yang
akan dicapai oleh suatu kegiatan pengajaran, cara apa yang akan dipakai untuk
menilai pencapaian tujuan tersebut, materi atau bahan apa yang akan disampaikan,
bagaimana cara menyampaikannya, dan alat atau media apa yang diperlukan.
Sedangkan perencanaan pembelajaran mikro, yaitu membuat perencanaan atau
persiapan untuk setiap jenis keterampilan mengajar yang akan dilatihkan, secara
keseluruhan unsur-unsur perencanaan tersebut meliputi menentukan tujuan, materi,
metode, media dan evaluasi. PerencanaanPembelajaran yang dibuat oleh guru
praktikan dalam pembelajaran mikro, merupakanlangkah awal untuk melakukan salah
satu jenis keterampilan mengajar.
Demikian juga halnya dengan proses pembelajaran mikro, agar dalam proses
pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar dan berhasil baik, maka tentu saja harus
mengikuti langkah-langkah atau prosedur sesuai dengan hakikat pembelajaran mikro
itu sendiri. Hal ini penting agar kegiatan pelatihan yang dilakukan melalui
pembelajaran mikro dapat membuahkan hasil yang maksimal, yaitu dapat
meningkatkan keterampilan mengajar bagi guru.
Adapun tahap-tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dalam
mempersiapkan diri untuk melaksanakan pembelajaran mikro meliputi kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:

1. Memahami hakikat pembelajaran mikro, terutama berkenaan dengan pertanyaan-


pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana pembelajaran mikro sebagai suatu
pendekatan untuk mempersiapkan, membina dan meningkatkan kemampuan guru.
2. Mempelajari dengan mendalam jenis-jenis keterampilan dasar mengajar yang
akan dilatihkan dalam pembelajaran mikro. Jenis-jenis keterampilan tersebut
terutama keterampilan yang bersifat umum, yang biasa dilakukan dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
3. Melakukan observasi ke sekolah (kelas) tempat berpraktek atau latihan;
dimaksudkan untuk belajar langsung dari lapangan bagimana proses pembelajaran
itu dilakukan. Melakukan observasi di kelas yang sebenarnya terutama diperlukan
bagi peserta pemula, yang belum pernah menjadi guru.
4. Membuat persiapan tertulis (perencanaan pembelajaran); yaitu membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran sama layaknya seperti rencana pelaksanaan
pembelajaran pada umumnya.

5
5. Membentuk kelompok; yaitu membagi peserta latihan kedalam beberapa
kelompok kecil sesuai dengan karateristik model pembelajaran yaitu model
pembelajaran yang disederhanakan, termasuk jumlah pesertanya itu sendiri.
Kelima jenis kegiatan tersebut harus dilakukan oleh setiap peserta sebagai langkah
awal proses pembelajaran mikro. Persiapan awal yang harus dikuasai dengan
matang terutama memahami konsep atau teori, prinsip dan langkah-langkah
pembelajaran mikro. Konsep atau teori sangat penting dikuasai, sebagai dasar atau
persiapan untuk menunjang kelancaran praktek yang akan dilakukan dalam tahap
selanjutnya.1.
Unsur-unsur pokok yang dikembangkan dalam perencanaan pembelajaran
meliputi:
1. Pengembangan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah sesuatu
yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran, yaitu gambaran perubahan
perilaku siswa kearah yang positif.
2. Pengembangan isi atau materi pembelajaran. Materi pembelajaran yaitu isi
atau bahan yang akan dipelajari siswa. Materi harus direncanakan dan
dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
3. Pengembangan metode dan media atau proses pembelajaran. Dalam
merumuskan kegiatan pembelajaran harus menggambarkan aktivitas siswa
yang tinggi. Dalam proses pembelajaran, yang belajar itu adalah siswa,
sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator.
4. Pengembangan evaluasi atau penilaian pembelajaran. Evaluasi atau penilaian
dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas proses dan
hasil pembelajaran.2

B. Proses Pelaksanaan Micro Teaching


Setiap guru harus mampu mengembangkan atau membuat perencanaan
pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah salah satu kebutuhan utama
para guru dalam menjalankan proses pembelajaran. RPP pun merupakan perencanaan
pembelajaran yang digunakan guru sebagai acuan dan pedoman mengajar di kelas.
Suatu pedoman yang seolah – olah menjadi “ruh” dari kondisi ruang kels saat guru
mengajar.
RPP adalah rencana uyang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai suatau kompetensi dasar yang di tetapkan dalam
standar isi dan di jabarkan dalam silabus. Lingkup rencana pembelajaran paling luas
mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu atau beberapa indicator untuk
satu kali pertemuan atau lebih. RPP merupakan alat utama yang harus disiapkan
sebelum melakukan pembelajaran . persiapan yang di maksud termasuk persiapan
tertulis, mental, situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang
produktif, termasuk meyakinkan peserta didik untuk mau terlibat secara penuh.3

1
Dian Andriani, “Perencanaan Pembelajaran Mikro
Teaching”.https://www.academia.edu/31832318/Perencanaan Pembelajaran Mikro._
2
Dadang Sukirman. Micro Teaching. (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama.2012)
hal. 155-156

3
Ferdinal Lafendry. Great Teacher, pencetak anak berkarakter. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.2018)

6
Apabila setiap tahap kegiatan dalam persiapan pembelajaran mikro telah
dilakukan, rencana pembelajaran mikro seperti telah dijelaskan di atas telah dibuat,
maka kegiatan berikutnya calon guru atau peserta yang akan berlatih telah siap untuk
melakukan kegiatan inti (praketk) pembelajaran mikro. Oleh karena itu yang
dimaksud dengan kegiatan inti pembelajaran Mikro Teaching yaitu pelaksanaan
praktek tampil mengajar dalam kelas atau di laboratorium. Praktek latihan mengajar
yang dilakukan melalui pendekatan pembelajaran mikro adalah mengajar yang
sebenarnya.
Dengan demikian setiap unsur atau pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan
pembelajaran Mikro Teaching harus memerankan dirinya secara logis dan optimal
layaknya seperti kegiatan pembelajaran yang sebenarnya. Hal ini bertujuan terutama
untuk mengkondisikan suasana pembelajaran yang sebenarnya, agar calon guru atau
guru yang sedang berlatih dapat melakukan proses pembelajaran secara maksimal.
Setiap anggota kelompok, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing
mulai melakukan aktivitas pembelajaran mikro, yaitu praktek melatih keterampilan
dasar mengajar pada tempat yang sudah direncanakan untuk pembelajaran mikro.
Adapun pihak-pihak terkait dalam pembelajaran mikro, serta tugas dan fungsi
yang harusdijalankannya, pada intinya dapat dirinci sebagai berikut:

1. Pihak guru yang berlatih.


2. Pihak siswa
3. Pihak Observer
4. Pihak pembimbing atau dosen
5. Sarana dan fasilitas pendukung
Setiap unsur atau pihak yang terlibat dalam pembelajaran mikro harus mampu
memerankan fungsinya secara wajar dan diarahkan pada upaya membantu peserta
yang berlatih agar memiliki kemampuan atau kecakapan yang diharapkan.
Adapun proses kerja atau skenario dari setiap elemen dalam pembelajaran
mikro dapat dijelaskan dalam fungsidan peran setiap unsur pada pembahasan berikut
ini.
1. Fungsi dan peran guru yang berlatih
Calon guru atau peserta yang berlatih dalam pembelajaran mikro teaching,
pada saat ia tampil harus memposisikan dirinya sebagai guru. Tugas guru adalah
membelajarkan siswa, walaupun suasana pembelajarannya dilakukan dalam ruang
atau tempat khusus untuk pembelajaran mikro, bukan di kelas yang sebenarnya
menghadapi teman sendiri atau teman sejawat sebagai siswanya, akan tetapi tugas
guru adalah mengajar yang sebenarnya.
Seperti halnya kegiatan pembelajaran yang sebenarnya, maka setiap
tahapan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran mikro harus
ditempuh. Kegiatan membuka pembelajaran, kegiatan inti dan kegiatan penutup
pembelajaran secara utuh harus dilakukan. Hanya mengingat waktu pembelajaran
mikro berkisar antara 10 s.d 15 menit, maka guru yang berlatih harus
menyesuaikan dengan waktu yang tersedia..

7
Unsur pokok yang membedakan antara kegiatan pembelajaran mikro
dengan pembelajaran biasa terletak pada “fokus jenis keterampilan” yang akan
dilatihkan. Jika dalam pembelajaran biasa seluruh unsur pembelajaran harus
dikuasai dan dilakukan secara optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Maka dalam pembelajaran mikro (sebagai tempat berlatih) guru memusatkan
perhatian dan kemampuannya kepada jenis keterampilan spesifik yang sedang
dilatihkan. Oleh karena itu unsur pembelajaran lain walaupun dilakukan, sifatnya
hanya sebagai penunjang agar pembelajaran berlangsung secara wajar. Sedangkan
yang menjadi acuan utama tetap fokus pada latihan menerapkan jenis
keterampilan yang direncanakan.

2. Fungsi dan peran siswa


Dalam proses pembelajaran, siswa diposisikan sebagai objek sekaligus
subjek pembelajaran. Siswa harus berperan aktif merespon setiap stimulus
pembelajaran agar memperoleh hasil pembelajaran yang memuaskan. Keterlibatan
siswa aktif belajar akan menentukan kualitas proses dan hasil pembelajaran itu
sendiri.
Dalam pembelajaran mikro, pihak siswa dituntut untuk memposisikan
dirinya sebagai siswa yang sedang mengikuti pembelajaran, seperti dalam
kegiatan pembelajaran biasa. Bahkan dalam pembelajaran mikro fungsi dan peran
siswa bisa bertugas ganda; pertama berfungsi sebagai siswa yang sedang
mengikuti pembelajaran; kedua, sekaligus sebagai observer. Hal ini sangat
memungkinkan,mengingat yang bertindak sebagai siswa dalam pembelajaran
mikro melalui micro teaching adalah teman sendiri, yang tentu saja sudah
memiliki wawasan dan pemahaman terkait dengan jenis keterampilan yang
dilatihkan oleh guru (temannya).

Dengan demikian pada saat berperan sebagai siswa, sekaligus ia juga aktif
untuk mencermati gerak-gerik dan perilaku guru, membuat catatan kelebihan
dankekurangannya untuk dijadikan bahan masukan pada saat diskusi
balikan.Menurut Sheridian, keterlibatan secara aktif dari setiap anggota
dalamkelompok pembelajaran mikro sangat diharapkan. Melalui aktivitas yang
tinggi darisetiap unsur yang terlibat dalam pembelajaran mikro diharapkan dapat
memberikanmasukan, pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga bagi
pihak yang berlatih.
Dengan demikian informasi mengenai kelebihan maupunkekurangan, komentar,
kritik, saran dan solusi yang disampaikan tidak hanya dari observer atau
pembimbing saja, melainkan bisa datang dari pihak yang berperan sebagai siswa.
Dengan demikian pembelajaran mikro akan semakin kaya dengan berbagai
masukan yang justru sangat diperlukan oleh peserta yang berlatih untuk
meningkatkan keterampilan dan kecakapannya.

3. Fungsi dan peran observer


salah satu bagian dari tugas anggota kelompok dalam pembelajaran mikro
teaching dengan cara “observer”. Tugas observer sesuai dengan namanya adalah
melihat, memperhatikan,mengamati dan makna sejenis lainnya yang bisa dipakai

8
untuk tugas observer.Pada saat melakukan tugas observasi, pihak observer jangan
sampai mengganggu guru yang sedang berlatih. Di upayakan agar guru yang
berlatih merasa tidak ada yang mengawasi, sehingga seolah-olah tidak mengetahui
bahwa ia diobservasi. Sebagai observer ia hanya melihat dengan seksama
penampilan guru yang sedang berlatih. Oleh karena itu secara teknis pihak
observer sebaiknya menempati ruang yang aman tidak terlihat oleh guru yang
sedang berlatih, namun pihak observer dapat melihat langsung gerak-gerik dan
seluruh penampilan guru yang sedang berlatih. Tujuan dari kegiatan observasi
adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang akurat dan komprehensif
sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar pada saat guru berlatih. Data tersebut
sangat diperlukan sebagai bahan masukan pada kegiatan diskusi yang akan
dilakukan setelah kegiatan latihan selesai. Bila Anda sebagai calon guru atau
bahkan sudah menjadi guru tampil mengajar di depan kelas, biasanya yang
bersangkutan akan sulit untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan saat ia
tampil. Dengan demikian kita akan mengalami kesulitan untuk mengetahui unsur
mana yang harus diperbaiki dan mana yang harus ditingkatkan atau bahkan
dihilangkan sama sekali. Kesulitan itu akan muncul karena pada saat tampil ia
kekurangan data atau informasi yang dating dari pihak luar. Olehkarena itu
dengan adanya pihak lain yang secara khusus diminta untuk mengobservasi, maka
kita hanya fokus melaksanakan proses latihan semaksimal mungkin, dan infomasi
dari penampilannya akan muncul dari pihak observer atau pembimbing. Observer
dalam proses pembelajaran mikro memiliki peran dan kedudukan yang sangat
penting, karena dari hasil pengamatan observel itulah data dan informasi untuk
memperbaiki dan meningkatkan penampilan mengajar setiap yang berlatih akan
didapatkan.. Disamping itu untuk menunjang kelancaran tugas pihak observer,
perhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:
a. Format Observasi; Setiap observer harus dilengkapi dengan format
observasi.Format ini sangat penting sebagai panduan bagi observer dalam
melakukan pengamatannya. Isi format observasi tentu saja harus disesuaikan
dengan setiap jenis keterampilan yang dilatihkannya.
1) Melihat dan mendengarkan
2) Fokus pada penampilan;

4. Fungsi dan peran pembimbing


Dalam pembelajaran mikro yang bertindak sebagai pembimbing ialah dosen mata
kuliah pembelajaran mikro atau pihak supervisor, sesuai dengan fungsi, tujuan dan
kewenangannya. Bila tugas observer dilakukan oleh pihak mahasiswa, maka
mahasiswa tersebut sebatas pada mengamati guru yang sedang berlatih, sedangkan
tugas dosen atau pihak supervisor lainnya adalah memonitor seluruh pelaksanaan
pembelajaran mikro itu sendiri.Pihak pembimbing atau supervisor bertugas
mengelola seluruh pelaksanaan pembelajaran mikro. Apakah semua pihak yang
terlibat dalam pembelajaran mikro seperti guru yang berlatih, pihak yang menjadi
siswa, pihak observer sudah menjalankan tugas sesuai denga fungsi dan perannya
masing-masing. Pihak pembimbing mencatat dan menyimpulkan seluruh aspek
pembelajaran mikro yangtelah dilakukan. Hasil monitoring kemudian dijadikan

9
dasar untuk melakukan diksusi umpan balik dan sebagai bahan proses
pembimbingan pada proses pelatihan atau pembelajaran mikro berikutnya.

5. Fungsi dan peran sarana/fasilitas pendukung


Keberadaan sarana dan fasilitas untuk menunjang kelancaran pembelajaran mikro,
tidak kalah penting dibandingkan dengan unsur-unsur pembelajaran mikro lainnya
seperti: pihak guru, siswa, observer dan pihak pembimbing. Tersedianya sarana
dan fasilitas pendukung yang memadai baik secara kuantitas maupun kualitas,
akan menentukan tingkat kualitas yang dihasilkan dari pembelajaran mikro itu
sendiri. Idealnya sarana dan fasilitas pendukung yang harus dimiliki untuk
kelancaran pembelajaran mikro antara lain terdiri dari:
a. Ruang khusus (laboratorium) pembelajaran mikro dengan setting ruangan
dibagi kedalam tiga bagian utama yaitu:
 Ruang kelas untuk pembelajaran, lengkap dengan meja, kursi, papan
tulis,media dan kelengkapan kelas lainnya.
 Ruang observasi, yaitu tempat untuk observer melihat langsung
penampilan guru. Batas antara ruang observasi dengan ruang kelas
penampilan, sebaiknya disekat oleh kaca yang hanya tembus pandang
darisatu sisi (observer), sementara pihak guru dan siswa di ruang
kelas penampilan tidak dapat melihat ke ruang observer.
 Ruang teknisi yang akan mengoperasikan peralatan perekam
(Audiovisual). Demikian halnya ruang teknisi, sama dengan ruang
observer disekat oleh kaca yang hanya dapat dilihat dari satu arah
yaitu dari pihak teknisi saja.

b. Kamera perekam; yaitu kamera yang dipasang didalam ruang kelas untuk
merekam seluruh aktivitas guru dan siswa selama beralangsungnya
pembelajaran mikro. Jenis kamera yang digunakan sebaiknya adalah kamera
otomatis. Penempatan kamera diusahakan ditempat yang netral sehingga dapat
menjangkau seluruh area aktivitas dalam ruang kelas. Hal ini penting agar
tidak mengganggu situasi pembelajaran atau latihan yang sedang
dilaksanakan.
c. Ruang proyeksi; yaitu suatu ruang pembelajaran yang akan digunakan untuk
memutar ulang hasil rekaman pada saat guru berlatih mengajar. Ruang
proyeksi sekaligus juga digunakan untuk diskusi umpan balik dan melakukan
pembahasan yang dianggap perlu sesuai dengan hasil latihan yang telah
dilakukan. Dalam ruang proyeksi sebaiknya dilengkapi dengan peralatan
teknologi informasi dan komunikasi, misalnya seperangkat komputer dengan
LCD yang selalu siap untuk digunakan. Ruangan proyeksi sebaiknya juga
tersambung dengan jaringan internet, agar memudahkan untuk melakukan
akses informasi untuk memperkaya bahan pada saat kegiatan umpan balik. 4

4
Dadang Sukirman.
Op,cit,Hlm.110-120

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan pembelajaran adalah kegiatan merumuskan tujuan apa yang


akan dicapai oleh suatu kegiatan pengajaran, cara apa yang akan dipakai untuk
menilai pencapaian tujuan tersebut, materi atau bahan apa yang akan disampaikan,
bagaimana caramenyampaikannya, dan alat atau media apa yang diperlukan.
Sedangkan perencanaan pembelajaran mikro, yaitu membuat perencanaan atau
persiapan untuk setiap jenisketerampilan mengajar yang akan dilatihkan, secara
keseluruhan unsur-unsur perencanaantersebut meliputi menentukan tujuan, materi,
metode, media dan evaluasi.
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran Micro Teaching ada pihak-pihak
terkaitserta tugas dan fungsi yang harus dijalankannya sebagai berikut: Pihak guru
yang berlatih, pihak siswa, pihak observer, pihak pembimbing atau dosen dan sarana
dan fasilitas pendukung.
Seperti halnya kegiatan pembelajaran yang sebenarnya, maka setiap tahapan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran mikro harus ditempuh.
Kegiatan membuka pembelajaran, kegiatan inti dan kegiatan penutup pembelajaran.
Unsur pokok yang membedakan antara kegiatan pembelajaran mikro dengan
pembelajaran biasa terletak pada “fokus jenis keterampilan” yang akan dilatihkan.
Jika dalam pembelajaran biasa seluruh unsur pembelajaran harus dikuasai dan
dilakukan secara optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Maka dalam pembelajaran mikro (sebagai tempat berlatih) guru memusatkan
perhatian dan kemampuannya kepada jenis keterampilan spesifik yang sedang
dilatihkan. Oleh karena itu unsur pembelajaran lain walaupun dilakukan, sifatnya
hanya sebagai penunjang agar pembelajaran berlangsung secara wajar. Sedangkan
yang menjadi acuan utama tetap fokus pada latihan menerapkan jenis keterampilan
yang direncanakan.

B. Saran
Demikian makalah yang kami sampaikan. Dengan harapan semoga dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. oleh karena itu kritik dan saran sangat ddiperlukan
demikemaslahatan kita semua. Dan semoga kita bisa mengambil hikmahnya.
Aamin

11
DAFTAR PUSTAKA

Dian Andriani, “Perencanaan Pembelajaran Mikro


Teaching”.https://www.academia.edu/31832318/Perencanaan Pembelajaran Mikro.

Dadang Sukirman. Micro Teaching. (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam


Kementrian Agama.2012)

Ferdinal Lafendry. Great Teacher, pencetak anak berkarakter. (Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.2018)

12

Anda mungkin juga menyukai