Disusun Oleh:
Adiyan (202101018)
Sofa Sheila Najah (202101061)
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini berjudul
“PELAKSANAAN MICRO TEACHING”. Makalah ini disusun agar dapat bermanfaat
sebagai media sumber informasi dan pengetahuan.
Ucapan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Micro Teaching, Bapak Ferdinal
Lafendry, MM. MA, teman-teman dan semua pihak yang telah terlibat dan memberikan
bantuan dalam bentuk moril maupun materil dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga
dapat selesai tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan
saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna serta bisa digunakan sebagaimana mestinya
Wassalamu’alaikum wr wb
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan...............................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Perencanaan Pelaksanaan Micro Teaching..................................................................5
B. Proses Pelaksanaan Micro Teaching ………….
……………………………………………………………………………7
BAB III....................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
A. Kesimpulan.....................................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, seorang guru yang profesional tidak cukup hanya
dengan telah menguasai sejumlah materi pembelajaran saja, akan tetapi harus
ditunjang oleh kemampuan dan keterampilan lain sesuai dengan unsur-unsur yang
terkait dengan sistem dan proses pembelajaran. Secara khusus kemampuan utama
yang harus dimiliki secara profesional, selain menguasai materi atau bahan ajar ádalah
keterampilan-keterampilan dasar mengajar.
Ada beberapa cara yang efektif di gunakan dalam proses pembelajaran oleh
guruuntuk mempermudah memberikan pemahaman kepada anak. Pembelajaran
MicroTeaching merupakan sebuah pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif untuk
membinadan membantu mahasiswa calon pendidik dalam meningkatkan kompetensi
mendidik.Kekurangan-kekurangan yang mungkin masih dimiliki oleh mahasiswa
calon pendidik dalam praktik pendidikan, dapat diperbaiki melalui pembelajaran
Micro Teaching. Olehkarena itu, secara konsep Micro Teaching adalah proses untuk
melatih, membina danmeningkatkan kemampuan mendidik bagi mereka calon
pendidik
Selain keterampilan dasar mengajar yang menjadi kemampuan utama yang
harus dikusai oleh setiap guru, bahwa setiap guru juga harus menguasai dan mampu
melaksanakan proses pembelajaran secara logis dan sistematis dari mulai kegiatan
membuka, kegiatan inti, dan kegiatan menutup pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
5. Membentuk kelompok; yaitu membagi peserta latihan kedalam beberapa
kelompok kecil sesuai dengan karateristik model pembelajaran yaitu model
pembelajaran yang disederhanakan, termasuk jumlah pesertanya itu sendiri.
Kelima jenis kegiatan tersebut harus dilakukan oleh setiap peserta sebagai langkah
awal proses pembelajaran mikro. Persiapan awal yang harus dikuasai dengan
matang terutama memahami konsep atau teori, prinsip dan langkah-langkah
pembelajaran mikro. Konsep atau teori sangat penting dikuasai, sebagai dasar atau
persiapan untuk menunjang kelancaran praktek yang akan dilakukan dalam tahap
selanjutnya.1.
Unsur-unsur pokok yang dikembangkan dalam perencanaan pembelajaran
meliputi:
1. Pengembangan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah sesuatu
yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran, yaitu gambaran perubahan
perilaku siswa kearah yang positif.
2. Pengembangan isi atau materi pembelajaran. Materi pembelajaran yaitu isi
atau bahan yang akan dipelajari siswa. Materi harus direncanakan dan
dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
3. Pengembangan metode dan media atau proses pembelajaran. Dalam
merumuskan kegiatan pembelajaran harus menggambarkan aktivitas siswa
yang tinggi. Dalam proses pembelajaran, yang belajar itu adalah siswa,
sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator.
4. Pengembangan evaluasi atau penilaian pembelajaran. Evaluasi atau penilaian
dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas proses dan
hasil pembelajaran.2
1
Dian Andriani, “Perencanaan Pembelajaran Mikro
Teaching”.https://www.academia.edu/31832318/Perencanaan Pembelajaran Mikro._
2
Dadang Sukirman. Micro Teaching. (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama.2012)
hal. 155-156
3
Ferdinal Lafendry. Great Teacher, pencetak anak berkarakter. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.2018)
6
Apabila setiap tahap kegiatan dalam persiapan pembelajaran mikro telah
dilakukan, rencana pembelajaran mikro seperti telah dijelaskan di atas telah dibuat,
maka kegiatan berikutnya calon guru atau peserta yang akan berlatih telah siap untuk
melakukan kegiatan inti (praketk) pembelajaran mikro. Oleh karena itu yang
dimaksud dengan kegiatan inti pembelajaran Mikro Teaching yaitu pelaksanaan
praktek tampil mengajar dalam kelas atau di laboratorium. Praktek latihan mengajar
yang dilakukan melalui pendekatan pembelajaran mikro adalah mengajar yang
sebenarnya.
Dengan demikian setiap unsur atau pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan
pembelajaran Mikro Teaching harus memerankan dirinya secara logis dan optimal
layaknya seperti kegiatan pembelajaran yang sebenarnya. Hal ini bertujuan terutama
untuk mengkondisikan suasana pembelajaran yang sebenarnya, agar calon guru atau
guru yang sedang berlatih dapat melakukan proses pembelajaran secara maksimal.
Setiap anggota kelompok, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing
mulai melakukan aktivitas pembelajaran mikro, yaitu praktek melatih keterampilan
dasar mengajar pada tempat yang sudah direncanakan untuk pembelajaran mikro.
Adapun pihak-pihak terkait dalam pembelajaran mikro, serta tugas dan fungsi
yang harusdijalankannya, pada intinya dapat dirinci sebagai berikut:
7
Unsur pokok yang membedakan antara kegiatan pembelajaran mikro
dengan pembelajaran biasa terletak pada “fokus jenis keterampilan” yang akan
dilatihkan. Jika dalam pembelajaran biasa seluruh unsur pembelajaran harus
dikuasai dan dilakukan secara optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Maka dalam pembelajaran mikro (sebagai tempat berlatih) guru memusatkan
perhatian dan kemampuannya kepada jenis keterampilan spesifik yang sedang
dilatihkan. Oleh karena itu unsur pembelajaran lain walaupun dilakukan, sifatnya
hanya sebagai penunjang agar pembelajaran berlangsung secara wajar. Sedangkan
yang menjadi acuan utama tetap fokus pada latihan menerapkan jenis
keterampilan yang direncanakan.
Dengan demikian pada saat berperan sebagai siswa, sekaligus ia juga aktif
untuk mencermati gerak-gerik dan perilaku guru, membuat catatan kelebihan
dankekurangannya untuk dijadikan bahan masukan pada saat diskusi
balikan.Menurut Sheridian, keterlibatan secara aktif dari setiap anggota
dalamkelompok pembelajaran mikro sangat diharapkan. Melalui aktivitas yang
tinggi darisetiap unsur yang terlibat dalam pembelajaran mikro diharapkan dapat
memberikanmasukan, pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga bagi
pihak yang berlatih.
Dengan demikian informasi mengenai kelebihan maupunkekurangan, komentar,
kritik, saran dan solusi yang disampaikan tidak hanya dari observer atau
pembimbing saja, melainkan bisa datang dari pihak yang berperan sebagai siswa.
Dengan demikian pembelajaran mikro akan semakin kaya dengan berbagai
masukan yang justru sangat diperlukan oleh peserta yang berlatih untuk
meningkatkan keterampilan dan kecakapannya.
8
untuk tugas observer.Pada saat melakukan tugas observasi, pihak observer jangan
sampai mengganggu guru yang sedang berlatih. Di upayakan agar guru yang
berlatih merasa tidak ada yang mengawasi, sehingga seolah-olah tidak mengetahui
bahwa ia diobservasi. Sebagai observer ia hanya melihat dengan seksama
penampilan guru yang sedang berlatih. Oleh karena itu secara teknis pihak
observer sebaiknya menempati ruang yang aman tidak terlihat oleh guru yang
sedang berlatih, namun pihak observer dapat melihat langsung gerak-gerik dan
seluruh penampilan guru yang sedang berlatih. Tujuan dari kegiatan observasi
adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang akurat dan komprehensif
sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar pada saat guru berlatih. Data tersebut
sangat diperlukan sebagai bahan masukan pada kegiatan diskusi yang akan
dilakukan setelah kegiatan latihan selesai. Bila Anda sebagai calon guru atau
bahkan sudah menjadi guru tampil mengajar di depan kelas, biasanya yang
bersangkutan akan sulit untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan saat ia
tampil. Dengan demikian kita akan mengalami kesulitan untuk mengetahui unsur
mana yang harus diperbaiki dan mana yang harus ditingkatkan atau bahkan
dihilangkan sama sekali. Kesulitan itu akan muncul karena pada saat tampil ia
kekurangan data atau informasi yang dating dari pihak luar. Olehkarena itu
dengan adanya pihak lain yang secara khusus diminta untuk mengobservasi, maka
kita hanya fokus melaksanakan proses latihan semaksimal mungkin, dan infomasi
dari penampilannya akan muncul dari pihak observer atau pembimbing. Observer
dalam proses pembelajaran mikro memiliki peran dan kedudukan yang sangat
penting, karena dari hasil pengamatan observel itulah data dan informasi untuk
memperbaiki dan meningkatkan penampilan mengajar setiap yang berlatih akan
didapatkan.. Disamping itu untuk menunjang kelancaran tugas pihak observer,
perhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:
a. Format Observasi; Setiap observer harus dilengkapi dengan format
observasi.Format ini sangat penting sebagai panduan bagi observer dalam
melakukan pengamatannya. Isi format observasi tentu saja harus disesuaikan
dengan setiap jenis keterampilan yang dilatihkannya.
1) Melihat dan mendengarkan
2) Fokus pada penampilan;
9
dasar untuk melakukan diksusi umpan balik dan sebagai bahan proses
pembimbingan pada proses pelatihan atau pembelajaran mikro berikutnya.
b. Kamera perekam; yaitu kamera yang dipasang didalam ruang kelas untuk
merekam seluruh aktivitas guru dan siswa selama beralangsungnya
pembelajaran mikro. Jenis kamera yang digunakan sebaiknya adalah kamera
otomatis. Penempatan kamera diusahakan ditempat yang netral sehingga dapat
menjangkau seluruh area aktivitas dalam ruang kelas. Hal ini penting agar
tidak mengganggu situasi pembelajaran atau latihan yang sedang
dilaksanakan.
c. Ruang proyeksi; yaitu suatu ruang pembelajaran yang akan digunakan untuk
memutar ulang hasil rekaman pada saat guru berlatih mengajar. Ruang
proyeksi sekaligus juga digunakan untuk diskusi umpan balik dan melakukan
pembahasan yang dianggap perlu sesuai dengan hasil latihan yang telah
dilakukan. Dalam ruang proyeksi sebaiknya dilengkapi dengan peralatan
teknologi informasi dan komunikasi, misalnya seperangkat komputer dengan
LCD yang selalu siap untuk digunakan. Ruangan proyeksi sebaiknya juga
tersambung dengan jaringan internet, agar memudahkan untuk melakukan
akses informasi untuk memperkaya bahan pada saat kegiatan umpan balik. 4
4
Dadang Sukirman.
Op,cit,Hlm.110-120
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah yang kami sampaikan. Dengan harapan semoga dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. oleh karena itu kritik dan saran sangat ddiperlukan
demikemaslahatan kita semua. Dan semoga kita bisa mengambil hikmahnya.
Aamin
11
DAFTAR PUSTAKA
12