Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PRINSIP, STRATEGI, DAN KOMPONEN IMPLEMENTASI

MANAJEMEN PENDIDIKAN
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kelas
Dosen Pengampu: Hadi Fawwaz, M.Pd

Di Susun Oleh :
Sofa Sheila Najah (2021010610)
Amikotul Amaliah (202101064)
Agus Hermawan (202101033)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
BINAMADANI

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini berjudul
“Prinsip, strategi, dan komponen implementasi manajemen kelas”. Makalah ini disusun agar
dapat bermanfaat sebagai media sumber informasi dan pengetahuan.
Ucapan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Manajemen kelas, teman-teman dan
semua pihak yang telah terlibat dan memberikan bantuan dalam bentuk moril maupun materil
dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan
saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna serta bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Tangerang, 04 November 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan pembahasan................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Pengertian Manajemen Kelas.................................................................................................5
B. Prinsip – prinsip Manajemen Kelas.......................................................................................5
C. Srategi Pengelolaan Manajemen Kelas..................................................................................6
D. Komponen Implementasi Manajemen Kelas.........................................................................8
BAB III................................................................................................................................................10
PENUTUP...........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen, salah satu
nyaterdapat pendidik dan peserta didik serta tujuan yang ingin di capai pada proses
pembelajaran tertentu. Untuk menjalankan proses pembelajaran yang optimal
pendidik harus menganalisis peserta didiknya terlebih dahulu yang
meliputikarakteristik umum, karakteristik akademik, maupun karakteristik uniknya
yangdapat mempengaruhi kemampuan, intelektual, dan proses belajarnya.
Masalah yang sering dihadapi baik guru pemula maupun yang sudah
berpengalaman adalah pengelolaan kelas atau manajemen kelas. Bahkan aspek
inisering dibicarakan oleh penulis-penulis profesional dan oleh para
pengajar,sehingga hal ini menjadi syarat yang efektif bagi pengajaran kelas.
Perlu kita sadari pula bahwa bekerja dalam dunia pendidikan, khususnyadalam
kaitannya dengan kegiatan pengelolaan kelas, tidak bisa bertindak sepertiseorang juru
masak dengan buku resep masakannya. Suatu masalah yang timbulmungkin dapat
berhasil diatasi dengan cara tertentu pada saat tertentu. Akan tetapicara tersebut
mungkin tidak dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah yangsama, pada waktu
yang berbeda, terhadap seseorang atau sekelompok pesertadidik yang lain. Oleh
karena itu, keterampilan guru untuk dapat membaca situasikelas sangat penting agar
yang dilakukan tepat dan berguna.
Berhasil atau tidaknya suatu proses dalam pembelejaran, tergantung
bagaimana seorang pendidik memenejemen yang diterapkannya, manajemen
kelasadalah suatu gambaran miniatur manajemen yang ada di dalam sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Manajemen Kelas
2. Apa saja Prinsip yang diterapkan pada pengelolaan Manajemen Kelas?
3. Bagaimana strategi pengelolaan manajemen kelas?
4. Bagaimana Implementasi pengelolaan manajemen kelas dalam kegiatan belajar
mengajar?

C. Tujuan pembahasan
1. Menggetahui Pengertian Manajemen Kelas
2. Menggetahui Prinsip yang diterapkan pada pengelolaan Manajemen Kelas
3. Menggetahui strategi pengelolaan manajemen kelas
4. Menggetahui Implementasi pengelolaan manajemen kelas dalam kegiatan belajar
mengajar

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Kelas

Manajemen berasal dari kata dalam bahasa Inggris “ Management” dengan


kata kerja “to manage” yang secara umum berarti mengurusi, mengemudikan,
mengelolah, menjalankan, membina, atau memimpin; kata benda“management”, dan
“manage” berarti orang yang melakukan kegiatan manajemen. Manajemen adalah
usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu
denganmempergunakan kegiatan orang lain (Terry, 1997). Lebih lanjut lagiStoner,
Freeman, dan Gilbert (2005) menyatakan bahwa manajemenadalah proses dari
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan serta pengawasan terhadap anggota
organisasi dan penggunaan semua sumber daya yang dimiliki oleh organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi.
Manajemen kelas terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas.
Manajemen merupakan rangkaian usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan memanfaatkan orang lain, sedangkan yang dimaksud dengan kelas adalah
suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan dalam kelas tersebut, guru berperan sebagai manajer utama
dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan, dan melaksanakan
pengawasan atau supervisi kelas.
Manajemen kelas menurut Mulyasa (2006:91) merupakan keterampilan guru
untuk menciptakan iklim pembelajran yang kondusif dan mengendalikannya jika
terjadi gangguan dalam pembelajaran. Nawawi (Djamarah, 2006: 177) menyatakan
bahwa manajemen kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam
mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya
padasetiap individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif danterarah.
Berdasarkan beberapa uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan manajemen kelas adalah usaha sadar untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengaktualisasikan, serta melaksanakan pengawasan atau
supervisi terhadap program dan kegiatan yang ada di kelas sehingga proses belajar
mengajar dapat berlangsung secara sistematis, efektif, danefisien, sehingga segala
potensi peserta didik mampu dioptimalkan. 1

B. Prinsip – prinsip Manajemen Kelas

Prinsip manajemen kelas yang dinkembangkan oleh djarmah (2006:185) terdiri dari:
1. Hangat dan antusias

1
Jusmawati, fitriana Eka. “Manajemen Kelas(mengembangkan profesionalisme Guru)”. Banten:2019

5
Hangat dan antusias diperlukan saat proses belajar mengajar, guru yang akrab dan
hangat pada peserta didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada
aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaaan kelas.
2. Tantangan
Pengggunaan kata – kata, Tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang
akan meningkatkan gairah peserta didik untuk belajar sehingga mengurangi
kemungkinan munculnya perilaku yang menyimpang .
3. Bervariasi
Penggunaan alat atau ,edia, gaya mebgajar guru, pola interaksi natara guru dan
peserta didik akan mengurangi muinculnya gangguan, meningkatkan perhatian
peserta didik. Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan
kelas yang evektif dan menghindari kejenuhan.
4. Keluwesan
Keluwesan perilaku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah
kemungkinan munculnya gangguan seperti keributan peserta didik, tidak ada
perhatian, tidak mengerjakan tugas, dan sebagainya.
5. Penekanan hal yang positif
Pada dasranya dalam mengajar dan mendidik guru harus menekankan pada hal-hal
yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negtaif.
Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif
dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu
jalannya proses belajar mengajar.
6. Penanaman kedisiplinan
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah peserta didik dapat mengembangkan
disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengendalikan
diri dan melaksanakan tanggungjawab, jadi guru harus disiplin dalam segala hal
bila ingin peserta didik ikiut disiplin dalam segala hal. 2

C. Srategi Pengelolaan Manajemen Kelas

Tidak dapat dipungkiri bahwa lancar atau tidaknya suatu kegiatan bergantung
pada perencanaan yang dibuat sebelumnya. Jika perencanaan yang dibuat benar-
benar matang maka kegiatan pun biasanya akan berjalan dengan lancar. Begitu
pula dengan kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan pembelajaran merupakan
hal yang sangat penting khususnya bagi perkembangan intelektual peserta didik.
Dengan demikian diperlukan perencanaan yang baik agar saat pembelajaran
berlangsung dapat membuat peserta didik lebih antusias dalam mengembangkan
rasa ingin tahunya untuk memperoleh dan mencapai kompetensi tertentu.
1. Strategi menyusun rencana pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran harus disusun secara terperinci dan mencakup semua


hal yang akan dilakukan yakni meliputi sebagai berikut:
2
Dr. Moh. Toharudin. Buku ajar Manajemen Kelas. Penerbit Lakeisha. Klaten:2019)

6
 identitas ( nama sekolah, kelas, Semester, mata pelajaran)
 alokasi waktu
 standar kompetensi kompetensi
 dasar indikator
 tujuan pembelajaran
 materi pembelajaran
 metode pembelajaran
 langkah-langkah pembelajaran, meliputi kegiatan pendahuluan, inti, yang
terdiri dari atas; eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, penutup
 sumber belajar; serta
 penilaian hasil belajar

2. Strategi membangun kerjasama peserta didik

Dalam mengelola kelas guru hendaknya membangun kerjasama dengan peserta


didik. Selain itu, supaya suasana kelas selalu kondusif guru juga harus mampu
mengembangkan sikap saling kerjasama diantara peserta didik. adanya kerjasama
baik antar peserta didik maupun antara guru dengan peserta didik dapat
memungkinkan terciptanya kondisi kelas yang efektif dan kondusif untuk belajar.
Kerjasama antar peserta didik dapat dibangun dan dikembangkan oleh guru
melalui berbagai cara.
 Pertama, pemilihan pengurus kelas, penyusunan jadwal piket, dan lain-
lain. Hal ini dilakukan oleh guru yang sekaligus berkedudukan sebagai
wali kelas.
 Kedua, kegiatan kebersihan kelas dan lingkungannya. Kegiatan ini
melatih peserta didik untuk gotong royong dan bekerja sama menciptakan
lingkungan kelas yang bersih dan nyaman.
 ketiga, diskusi, praktikum, pengamatan, atau tugas kelompok yang
memungkinkan peserta didik dapat bekerja sama satu sama lain. Hal ini
dapat dilakukan oleh guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di
dalam ataupun di luar kelas.
 keempat, Menjenguk teman yang sakit, membantu teman yang sedang
mengalami musibah, dan lain-lain. Hal ini merupakan bentuk kepedulian
antar peserta didik. kepedulian yang dimiliki oleh peserta didik dapat
memudahkan dalam membangun kerjasama di antara mereka. sedangkan
dalam membangun kerjasama antara guru dengan peserta didik diperlukan
sikap hangat, kooperatif, serta profesional yang harus dilakukan oleh
guru.

Sikap hangat memungkinkan guru dapat memiliki kedekatan dengan


peserta didik. kedekatan antara guru dengan peserta didik dapat memungkinkan
keduanya untuk saling bekerja sama dengan baik.

7
Sikap kooperatif guru dapat membuat peserta didik merasa bahwa guru
adalah sosok yang dapat dijadikan sebagai mitra diskusi, sumber belajar, serta
tempat bertukar pikiran. Guru yang bersikap kooperatif dengan peserta didik akan
selalu mengutamakan kepentingan peserta didik di atas kepentingan pribadinya. Hal
ini sebagai bentuk tanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya yaitu mendidik.
Meskipun mengembangkan sikap hangat dan kooperatif, tetapi guru harus tetap
profesional.
Kedekatan dan keakraban dengan peserta didik bukan berarti
menghilangkan Wibawa sebagai seorang pendidik. guru harus tetap menjaga sikap
profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik .
profesionalitas guru dalam hal ini berarti mampu melaksanakan tugas dengan
tanggung jawab serta bertujuan semata-mata untuk kebaikan peserta didiknya. guru
harus dapat memberikan teladan yang baik melalui sikap dan tingkah lakunya guru
harus tetap menjaga sikap ketika berhadapan dengan peserta didik yaknirama tetapi
mampu menjaga Wibawa dan profesionalitas secara rinci strategi yang dapat
dikembangkan guru dalam membangun Kerjasama adalah sebagai berikut menjalin
hubungan baik berusaha memahami latar belakang penguasaan materi dan cara
penyajian yang menarik penggunaan model pembelajaran yang berupaya memberi
pembinaan khusus bagi peserta didik bermasalah.3
D. Komponen Implementasi Manajemen Kelas

Untuk bisa menciptakan pengelolaan kelas yang ideal perlu beberapa cara atau
sintaks yang bisa dilakukan. Susunan pengelolaan kelas ini didasari oleh Djamarah
dan Zain (2006). Berikut:

 Memulai aktivitas belajar mengajar dengan apersepsi, yakni menghubungkan


setiap aktivitas belajar mengajar dengan materi yang dahulu telah dipelajari.
Ini bisa dengan cara mengulas ulang pelajaran pada pertemuan sebelumnya
lalu menghubungkan pengalaman yang telah dipunyai siswa ke dalam
pelajaran tersebut.
 Mendeskripsikan apa saja rencana pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh
siswa, yakni memberitahu tujuan dan rencana pembelajaran yang disusun oleh
guru pada sesi sebelum pembelajaran dimulai.
 Menyusun penerapan aktivitas pembelajaran siswa, termasuk menyusun waktu
yang digunakan dalam aktivitas belajar mengajar dan saat pembelajaran
mandiri dan grup.
 Presentasi materi dengan berbagai metode yang cocok seperti (eksperimen,
saintifik, discovery, inkuiri).
 Mendorong aktivitas pembelajaran siswa dengan cara pemberian hadiah,
apresiasi verbal, penjelasan ulang dan penghargaaan apa saja atas sikap baik
siswa.
3
Widiasworo Erwin. Cerdas Pengelolaan Kelas. DIVA Press. Yogyakarta:2018

8
 Melaksanakan adaptasi pada setiap aktivitas pembelajaran yang dilakukan
siswa dengan cara menganalisa setiap situasi pembelajaran yang dilaksanakan.
Ini bisa bermanfaat agar pembelajaran bisa berkembang dan siswa menjadi
lebih antusias.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen kelas adalah usaha sadar untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengaktualisasikan, serta melaksanakan pengawasan atau
supervisi terhadap program dan kegiatan yang ada di kelas sehingga proses belajar
mengajar dapat berlangsung secara sistematis, efektif, danefisien, sehingga segala
potensi peserta didik mampu dioptimalkan.

9
Prinsip manajemen kelas yang dinkembangkan oleh djarmah (2006:185) terdiri
dari:
1. Hangat dan antusias
2. Tantangan
3. Bervariasi
4. Keluwesan
5. Penekanan hal yang positif
6. Penanaman kedisiplinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa lancar atau tidaknya suatu kegiatan bergantung
pada perencanaan yang dibuat sebelumnya. Jika perencanaan yang dibuat benar-benar
matang maka kegiatan pun biasanya akan berjalan dengan lancar. Begitu pula dengan
kegiatan pembelajaran.
Komponen Implementasi Manajemen Kelas
 Memulai aktivitas belajar mengajar dengan apersepsi
 Mendeskripsikan apa saja rencana pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh
siswa
 Menyusun penerapan aktivitas pembelajaran siswa
 Presentasi materi dengan berbagai metode yang cocok
 Mendorong aktivitas pembelajaran siswa
 Melaksanakan adaptasi pada setiap aktivitas pembelajaran yang dilakukan
siswa
B. Saran
Di masa yang akan datang, diharapkan sistem manajemen kelas agar lebih
ditingkatkan lagi. Perkembangan pembelajaran di dunia global semakin pesat, oleh
karena itu guru kelas diwajibkan untuk memiliki kompetensi khusus dalam mengelola
kelas agar suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan efisien dapat terlaksana
dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Jusmawati, fitriana Eka. “Manajemen Kelas(mengembangkan profesionalisme
Guru)”. Banten:2019
Dr. Moh. Toharudin. Buku ajar Manajemen Kelas. Penerbit Lakeisha. Klaten:2019)
Widiasworo Erwin. Cerdas Pengelolaan Kelas. DIVA Press. Yogyakarta:2018

10

Anda mungkin juga menyukai