Dosen Pengampu:
KHOLILURRAHIM,S.Pd.I,S.Sy.M.Pd
NIDN. 2122109202
Disusun Oleh :
RAUDHATUL ALAWIYAH
NIM : 21.11.34.0110.0044
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MEMPAWAH (STAIM)
2023/2024
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.............................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................1
C. Tujuan masalah............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen/Pengelolaan...........................................3
B. Pengertian Kelas..........................................................................4
C. Pengertian Pengelolaan Kelas.....................................................4
D. Pentingnya Pengelolaan Kelas....................................................7
E. Tujuan Pengelolaan kelas............................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengelolaan kelas atau manajemen kelas adalah salah satu faktor kunci
dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan efektif bagi siswa.
Guru yang mampu mengelola kelas dengan baik akan mampu menciptakan
lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan efektif bagi siswa untuk belajar
dan berkembang secara optimal.
Namun, mengelola kelas bukanlah hal yang mudah. Guru perlu
memiliki keterampilan dan strategi yang tepat untuk mengelola kelas dengan
baik. Tidak hanya itu, pengelolaan kelas juga membutuhkan pemahaman yang
mendalam tentang perilaku siswa dan kebutuhan belajar mereka.
Dalam makalah ini, akan dibahas secara lebih rinci tentang
pengelolaan kelas dalam pembelajaran. Pertama, akan dijelaskan pengertian
dari pengelolaan kelas dan mengapa hal ini sangat penting dalam
pembelajaran. Kemudian, akan dijelaskan tujuan dari Pengertian
Manajemen/Pengelolaan, Pengertian Kelas, Pengertian Pengelolaan Kelas,
Pentingnya Pengelolaan Kelas, Tujuan Pengelolaan kelas.
Dengan demikian, makalah ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pengelolaan kelas dalam
pembelajaran dan memberikan informasi yang berguna bagi guru dalam
mengelola kelas dengan baik.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka kami membatasi
permasalahan pada makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari manajemen atau pengelolaan dalam konteks
pendidikan?
2. Apa pengertian dari kelas dalam konteks pendidikan?
3. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan?
4. Seberapa Pentingnya Pengelolaan Kelas?
5. Apa saja Tujuan Pengelolaan kelas?
1
2
C. Rumusan Masalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan pengertian dari manajemen atau pengelolaan dalam
konteks pendidikan
2. Mendeskripsikan pengertian dari kelas dalam konteks pendidikan?
3. Mendeskripsikan pengelolaan Kelas?
4. Mendeskripsikan Pentingnya Pengelolaan Kelas?
5. Mendeskripsikan Tujuan Pengelolaan kelas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen/Pengelolaan
Manajemen atau pengelolaan adalah suatu proses yang melibatkan
penggunaan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan tertentu. Proses
manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian sumber daya dalam sebuah organisasi. Dalam konteks bisnis,
manajemen melibatkan pengelolaan sumber daya manusia, keuangan,
material, dan informasi untuk mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan.
Perencanaan adalah proses merencanakan tujuan dan strategi untuk
mencapai tujuan tersebut. Pengorganisasian adalah proses membangun
struktur organisasi, menentukan tugas dan wewenang, serta memilih karyawan
yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Pengarahan melibatkan
memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta
memberikan arahan dan bimbingan untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengendalian melibatkan memantau dan mengevaluasi kinerja untuk
memastikan bahwa tujuan telah tercapai dan melakukan perbaikan jika
diperlukan.
Menurut para ahli, manajemen juga melibatkan aspek sosial, termasuk
mengintegrasikan individu dan kelompok dalam organisasi, serta membangun
hubungan yang efektif antara karyawan. Dalam hal ini, manajemen juga
melibatkan komunikasi, kerjasama tim, dan kepemimpinan yang efektif.
Tujuan manajemen adalah untuk memaksimalkan efisiensi dan
efektivitas organisasi, sehingga organisasi dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Manajemen yang efektif dapat menghasilkan keuntungan yang
lebih besar, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta mempertahankan
hubungan yang baik dengan karyawan dan pelanggan.
Secara keseluruhan, manajemen atau pengelolaan merupakan suatu
proses yang kompleks dan melibatkan banyak aspek, mulai dari perencanaan
hingga pengendalian. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
3
4
B. Pengertian Kelas
Kelas adalah suatu unit atau kelompok dalam sebuah organisasi atau
institusi yang dibentuk untuk tujuan tertentu. Biasanya, kelas merujuk pada
kelompok siswa atau mahasiswa yang belajar bersama di bawah pengawasan
seorang guru atau dosen, namun, konsep kelas juga dapat digunakan dalam
konteks lain, seperti di tempat kerja, di mana kelas dapat merujuk pada
kelompok karyawan yang mengikuti pelatihan atau kursus untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Selain itu, kelas juga
dapat merujuk pada kelompok sosial atau ekonomi tertentu dalam masyarakat.
Dalam konteks pendidikan, kelas adalah kelompok siswa atau
mahasiswa yang belajar bersama dalam satu ruangan atau dalam sebuah
program belajar yang sama. Kelas di sekolah atau perguruan tinggi biasanya
terdiri dari sekelompok siswa atau mahasiswa yang belajar bersama di bawah
pengawasan seorang guru atau dosen.
Tujuan dari pembentukan kelas adalah untuk memfasilitasi proses
belajar dan mengajar dengan cara yang lebih terstruktur dan terorganisir.
Dalam kelas, siswa atau mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain dan
belajar secara kolektif dengan bantuan guru atau dosen.
Kelas dapat terdiri dari berbagai ukuran dan tingkat pendidikan, mulai
dari kelas pra-sekolah hingga kelas perguruan tinggi. Biasanya, kelas memiliki
jumlah siswa yang tidak terlalu banyak agar proses belajar dan pengajaran
dapat berjalan efektif dan efisien.
C. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan cara
seorang guru atau pendidik mengatur dan mengelola aktivitas di dalam kelas
untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien. Pengelolaan
kelas mencakup berbagai aspek, seperti tata tertib kelas, pengaturan fisik
1
5
kelas, hubungan antara guru dan siswa, serta strategi pembelajaran yang
digunakan.
Pengelolaan kelas yang baik dan efektif dapat membantu menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa, sehingga mereka dapat
memperoleh hasil belajar yang optimal.
Menurut Rohani pengelolaan kelas pengajaran adalah dua kegiatan
yang sangat erat hubungannya, namun dapat dan harus dibedakan satu sama
lain karena tujuannya berbeda. Kalau pengajaran (instruction) mencakup
semua kegitan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan-
tujuan khusus pengajaran (menentukan entry behavior peserta didik,
menyusun rencana pelajaran, memberi informasi, bertanya, menilai, dan
sebagainya). Dapat dibedakan adanya dua kelompok masalah, yaitu
masalah pengelolaan kelas dan masalah pengajaran yaitu :
1. Masalah pengelolaan kelas
Menurut Rudolf Dreikurs dan Pearl Cassel Rohani membedakan empat
kelompok masalah pengelolaan kelas, yaitu :
a) Tingkah laku yang ingin mendapatkan perhatian orang lain (attention
getting behaviors). Misalnya membadut di kelas (aktif atau dengan
berbuat serba lamban sehingga perlu mendapat pertolongan ekstra
(pasif).
b) Tingkah laku yang ingin menunjukkan kekuatan (power seeking
behaviors). Misalnya selalu mendebat atau kehilangan kendali
emosional-marah, menangis (aktif), atau selalu ”lupa” pada aturan-
aturan penting di kelas.
c) Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain (revenge seeking
behaviors), misalnya menyakiti orang lain seperti mengatai,
memukul, menggigit, dan sebagainya.
d) Peragaan ketidak mampuan, yaitu dalam bentuk sama sekali menolak
untuk mencoba melakukan apa pun karena yakin bahwa hanya
kegagalan yang menjadi bagiannya.
a. Faktor penghambat
6
d) Pengetahuan guru
Terbatasnya pengetahuan guru tentang masalah pengelolaan kelas,
baik yang sifatnya teoretis maupun pengalaman praktis.
e) Pemahaman guru tentang peserta didik
Terbatasnya kesempatan guru untuk memahami tingkah laku
peserta didik dan latar belakangnya dapat disebabkan karena
kurangnya usaha guru untuk dengan sengaja memahami peserta
didik dan latar belakangnya.
b. Tempat Duduk Siswa
Pengaturan posisi tempat duduk siswa di kelas tidaklah netral.
Pengaturan sangat berpengaruh bagi para siswa, interaksi antar mereka,
dan interaksi dengan guru. Agar pengaturan posisi tempat duduk siswa
menjadi efektif dan mendukung proses pembelajaran menuju kompetensi
perlulah dipahami syarat-syarat pengaturannya.
berisik. Selain itu, siswa juga akan merasa aman dan terlindungi dalam
kelas yang terorganisir dengan baik.
2. Meningkatkan fokus dan konsentrasi
siswa Pengelolaan kelas yang baik juga dapat membantu
meningkatkan fokus dan konsentrasi siswa dalam belajar. Ketika kelas
terorganisir dengan baik, siswa akan lebih mudah untuk fokus dan
konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat membantu siswa
memahami materi yang diajarkan dengan lebih baik.
3. Meminimalkan gangguan dan konflik di kelas
Pengelolaan kelas yang baik dapat membantu meminimalkan
gangguan dan konflik di kelas. Guru dapat membuat aturan-aturan yang
jelas dan disepakati bersama untuk menghindari perilaku siswa yang tidak
diinginkan. Dengan demikian, kelas akan menjadi lebih tenang dan siswa
akan lebih mudah untuk belajar.
4. Meningkatkan efektivitas pengajaran
Pengelolaan kelas yang baik juga dapat meningkatkan efektivitas
pengajaran. Ketika kelas terorganisir dengan baik, guru dapat mengajarkan
materi dengan lebih efektif karena siswa lebih mudah untuk menerima dan
memahami materi yang diajarkan. Selain itu, guru juga dapat lebih fokus
pada pengajaran karena tidak terganggu oleh perilaku siswa yang tidak
diinginkan.
5. Meningkatkan interaksi antara guru dan siswa
Pengelolaan kelas yang baik juga dapat meningkatkan interaksi antara
guru dan siswa. Ketika kelas terorganisir dengan baik, guru dapat lebih
mudah untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa. Hal ini dapat
membantu siswa merasa lebih dekat dengan guru dan lebih mudah untuk
memperoleh bimbingan dan dukungan dalam pembelajaran.
6. Meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran
Pengelolaan kelas yang baik juga dapat meningkatkan partisipasi siswa
dalam pembelajaran. Ketika kelas terorganisir dengan baik, siswa akan
merasa lebih percaya diri dan terlibat dalam pembelajaran. Hal ini dapat
9
akan merasa lebih nyaman dan mudah berinteraksi dengan guru dan teman
sekelas.
2. Mengelola perilaku siswa
Mengelola perilaku siswa dalam kelas. Guru perlu membuat aturan-
aturan yang jelas dan disepakati bersama untuk menghindari perilaku
siswa yang tidak diinginkan. Dengan demikian, kelas akan menjadi lebih
tenang dan siswa akan lebih mudah untuk belajar.
3. Meningkatkan efektivitas pengajaran
Meningkatkan efektivitas pengajaran. Dengan mengelola kelas yang
baik, guru dapat mengajarkan materi dengan lebih efektif karena siswa
lebih mudah untuk menerima dan memahami materi yang diajarkan.
Selain itu, guru juga dapat lebih fokus pada pengajaran karena tidak
terganggu oleh perilaku siswa yang tidak diinginkan.
4. Meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran
Meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Dengan
mengelola kelas yang baik, siswa akan merasa lebih percaya diri dan
terlibat dalam pembelajaran. Hal ini dapat membantu siswa lebih mudah
untuk berpartisipasi dalam diskusi kelas, tanya jawab, dan kegiatan
pembelajaran lainnya.
5. Membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa
Membantu membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa.
Dengan mengelola kelas yang baik, guru dapat lebih mudah untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa. Hal ini dapat membantu
siswa merasa lebih dekat dengan guru dan lebih mudah untuk memperoleh
bimbingan dan dukungan dalam pembelajaran.
Dalam rangka mencapai tujuan pengelolaan kelas yang optimal, guru
perlu membuat aturan-aturan yang jelas, memberikan konsekuensi yang
tepat ketika aturan dilanggar, memperhatikan keamanan dan kenyamanan
lingkungan kelas, dan membangun hubungan yang baik antara guru dan
siswa. Dengan melakukan pengelolaan kelas yang baik, siswa akan merasa
11
lebih nyaman, fokus, dan konsentrasi dalam belajar dan guru dapat
mengajarkan materi dengan lebih efektif.