Disusun Oleh
Salsabila Azzahra
KABUPATEN GARUT
2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya penyusun
dapat menyelesaikan tugas ini tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen
Pendidikan dengan judul “Manajemen Kelas”. Penyusun sadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun
harapkan, sehingga dapat menjadi lebih baik kedepannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ----------------------------------------------------------------------------------12
B. Daftar Pustaka ------------------------------------------------------------------------------12
BAB I
PENDAHULUAN
Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah.
Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan
tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu
kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah
proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa.
Manajemen kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas.
Kegiatan manajemen kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana
dan kondisi kelas. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan
efisien.
Penciptaan kelas yang nyaman merupakan kajian dari manajemen kelas. Sebab
manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upayanya menciptakan dan
memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan baik
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan manajemen kelas?
2. Apa saja pendekatan dan prinsip dalam manajemen kelas?
3. Apa saja hambatan manajemen kelas?
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. (H. Malayu S.P. Hasibuan,2004:54). Kelas adalah suatu kelompok orang yang
melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapatkan pembelajaran dari guru”. (Syaiful
Bahri, Djamarah,2002 :196). Menurut Suharsimi Arikunto, kelas adalah “sekelompok
siswa yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dan guru yang sama”.
(Syaiful Bahri,2002 :196)
Dari kedua pendapat di atas keduanya sejalan karena mengemukakan pengertian kelas
dari segi anak didik. Sedangkan menurut Hadari Nawawi memandang kelas dari dua
sudut yaitu: 1) Kelas dalam arti sempit adalah ruangan yang dibatasi oleh empat dinding
tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar dan 2) Kelas
dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil merupakan bagian dari masyarakat sekolah,
yang sebagai kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu
tujuan. Berdasarkan dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa pada dasarnya kelas
merupakan tempat berkumpulnya beberapa orang dalam melangsungkan proses belajar
mengajar. (Syaiful Bahri, Djamarah, Aswan Zain, 2006: 176) 1
Berdasarkan definisi, dapat dijelaskan bahwa manajemen merupakan usaha dari pihak
guru untuk menata kehidupan kelas dimulai dari perencanaan kurikulumnya, penataan
prosedur dan sumber belajarnya, pengaturan lingkungannya untuk memaksimalkan
efisiensi, memantau kemajuan siswa dan mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin
muncul dalam proses belajar.
2. Tujuan Manajemen Kelas
1
Afriza, Manajemen kelas, 2014, hlm 5-6.
Secara umum manajemen kelas dimanfaatkan untuk menciptakan kondisi dalam
kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang baik, yang dapat memungkinkan
siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya. Penerapan manajemen kelas produknya
dinamis sesuai dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan manajemen
kelas antara lain:
a. Agar pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien;
b. Untuk memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam
pelajarannya;
4
Effendi Rinja, dan Delita Gustriani, 2019, Manajemen Kelas Di Sekolah Dasar, hlm 10-12.
yang kuat antara guru dengan peserta didik. Perjelaslah doa yang kita baca
sehingga peserta didik mengerti isi doa tersebut.
Pendapat lain seperti yang dikemuakan Muhaimin (2002:137-144):
a. Prinsip Kesiapan (Readiness)
Kesiapan belajar ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, psikis, inteligensi, latar
belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-
faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar.
b. Prinsip Motivasi (Motivation)
Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya
tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya motivasi pada peserta didik
makan akan bersungguh-sungguh menunjukkan minat, mempunyai perhatian, dan
rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar, berusaha keras
dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut serta terus
bekerja sampai tugas-tugas tersebut terselesaikan.
c. Prinsip Perhatian
Perhatian merupakan suatu strategi kognitif yang mencakup empat keterampilan
yaitu berorientasi pada suatu masalah, meninjau sepintas isi masalah, memusatkan
diri pada aspek-aspek yang relevan dan mengabaikan stimuli yang tidak relevan.
Dalam proses pembelajaran perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya.
d. Prinsip Persepsi
Prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persepsi adalah (a)
makin baik persepsi mengenai sesuatu makin mudah peserta didik belajar
mengingat sesuatu tersebut. (b) dalam pembelajaran perlu dihindari persepsi yang
salah karena hal ini akan memberikan pengertian yang salah pula pada peserta
didik tentang apa yang dipelajari. (c) dalam pembelajaran perlu diupayakan
berbagai sumber belajar yang dapat mendekati benda sesungguhnya sehingga
peserta didik memperoleh persepsi yang lebih akurat.
e. Prinsip Retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah seseorang
mempelajari sesuatu dengan retensi membuat apa yang dipelajari dapat bertahan
atau tertinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat diingatkan kembali
jika diperlukan. Karena itu retensi sangat menentukan hasil yang diperoleh peserta
didik dalam proses pembelajaran.
f. Prinsip Transfer
Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat
mempengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian
transfer berarti pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan pengetahuan
yang baru dipelajari. Pengetahuan atau keterampilan yang diajarkan di sekolah
selalu diasumsikan atau diharapkan dapat dipakai untuk memecahkan masalah
yang dialami dalam kehidupan atau dalam pekerjaan yang akan dihadapkan kelak.
C. Hambatan-Hambatan Dalam Manajemen Kelas
Ada beberapa faktor penyebab timbulnya masalah dalam manajemen kelas, yaitu:5
1. Pengelompokkan, adanya pengelmpokkan siswa berdasarkan kriteria tertentu.
2. Karakteristik individual siswa.
3. Kelompok pandai merasa terhalangi terhadap kelambanan teman-temannya
yang tidak secerdas mereka.
4. Adanya keharusan bagi siswa untuk tenan dan bekerjja selama jam pelajaran
sehingga akan menimbulkan ketegangan dan kecemasan.
5. Adanya organsasi kurikulum tentang team teaching. (Syaiful Bahri Djamarah,
2006: 195)
Timbulnya masalah dalam manajemen kelas dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya: (Mulyadi, 2009: 6-11)6
1. Faktor guru
Beberapa faktor penyebab timbulnya masalah dalam manajemen kelas yang
berasal dari guru diantaranya:
a. Tipe kepemimpinan guru yang otoriter. Tipe kepemimpinan guru dalam
mengelola proses belajar mengajar yang otoriter dan kurang demokratis akan
menumbuhkan sikap agresif atau pasif dari murid-murid. Kedua sikap murid
ini merupakan sumber masalah manajemen kelas.
b. Format pembelajaran yang monoton. Format belajar mengajar yang monoton
akan menimbulkan kebosanan bagi siswa. Format belajar yang tidak bervariasi
dapat menyebabkan para siswa bosan, kecewa, frustasi dan hal ini merupakan
pelanggaran disiplin.
c. Kepribadian guru. Seorang guru yang berhasil dituntut untuk bersikap adil,
hangat, objektif dan fleksibel sehingga terbina suasana emosional yang
5
Afriza, 2014, Manajemen kelas, hlm 103.
6
Afriza, 2014, Manajemen kelas, hlm 103-105.
menyenangkan dalam proses belajar mengajar. Sikap yang bertentangan
dengan kepribadian tersebut akan menimbulkan masalah manajemen bagi
siswa.
d. Terbatasnya kesempatan guru untuk memahami tingkah laku siswa dan latar
belakangnya. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya usaha guru dengan
sengaja memahami siswa dan latar belakangnya. Terbatasnya pengetahuan
guru tentang masalah manajemen dan pendekatan manajemen baik yang
sifatnya teoritis maupun pengalaman praktis.
e. Kurangnya kedekatan guru dengan semua siswanya di kelas. Untuk
memudahkan dalam memanajemen kelas, seorang guru harus dekat dengan
siswa. Karena dengan dekat kepada siswa guru tersebut akan mudah
memahami setiap karakter siswa dikelas. Selain itu, jika guru dekat dengan
siswa secara otomatis siswa akan memiliki sense of belonging and sense of
responsibilty terhadap gurunya, kelas dan pembelajaran. Sebaliknya, jika rasa
kedekatan seperti diatas tidak terjalin, siswa secara otomatis tidak akan
memiliki rasa bertanggung jawab terhadap dirinya, guru, kelas dan
pelajarannya.
2. Faktor siswa
Kekurang sadaran siswa dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota kelas
dapat merupakan faktor utama penyebab masalah manajemen kelas.
3. Faktor keluarga
Kebiasaan yang kurang baik di lingkungan keluarga, seperti tidak patuh pada
disiplin, tidak tertib, kebebasan yang berlebihan ataupun dikekang berlebihan
akan menyebabkan siswa melanggar disiplin di kelas.
4. Faktor fasilitas
Ruang kelas yang kecil dibanding dengan jumlah siswa dan kebutuhan siswa
untuk bergerak dalam kelas merupakan salah satu problem yang terjadi pada
manajemen kelas.
BAB III
KESIMPULAN
Manajemen merupakan usaha dari pihak guru untuk menata kehidupan kelas dimulai dari
perencanaan kurikulumnya, penataan prosedur dan sumber belajarnya, pengaturan
lingkungannya untuk memaksimalkan efisiensi, memantau kemajuan siswa dan
mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin muncul dalam proses belajar.
Tujuan manajemen kelas adalah untuk menciptakan kondisi suatu kelas menjadi
lingkungan belajar yang baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai baik pula.
Sedangkan tujuan manajemen kelas itu merupakan faktor demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Selain itu, ada beberapa pendekatan dan prinsip dalam manajemen kelas serta
adanya hambatan-hambatan yang akan terjadi.
DAFTAR PUSAKA