Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERMASALAHAN DAN SOLUSI DALAM PENGELOLAAN KELAS

Mata Kuliah : Pengelolaan Kelas

Dosen Pengampu : Dr. Kusnan, M.Pd. I

Disusun Oleh :

SAMIN

NIM : 21.0101.0653

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH BALIKPAPAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Azza Wa Jalla yang telah memberikan penulis
kemudahan dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan
pertolongan-Nya, penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan
baik, tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Azza Wa Jalla atas limpahan
nikmat sehat-Nya, sehingga makalah “Permasalahan dan Solusi dalam
Pengelolaan Kelas” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi
Ulangan Tengah Semester (UTS) mata kuliah pengelolaan kelas.
Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca
agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, penulis memohon maaf.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.

Balikpapan, 27 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

iii
A. BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Keragaman latar belakang siswa dan kemampuan dalam belajar
menjadi fokus dalam mengelola kelas. Perbedaan kemampuan dan
kecendrungan yang dimiliki siswa berkaitan dengan sikap belajar siswa,
kondisi seperti ini menjadi bagian yang terpenting yang harus diperhatikan
karena aktivitas belajar banyak ditentukan oleh sikap belajar peserta didik.
Suasana di dalam kelas mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
kemampuan siswa untuk fokus dan menyerap pembelajaran secara
optimal, apabila kelas terkelola dengan baik, maka tentunya para siswa
akan berpandangan bahwa pembelajaran itu sangat menyenangkan dan
mengasyikkan, dan menyerap pembelajaran secara optimal.
Manajemen kelas dilaksanakan dengan maksud untuk mencapai
keberhasilan dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam
menangani tugasnya, guru-guru sering menghadapi permasalahan dengan
kegiatan-kegiatan didalam kelasnya. Proses mengajar di kelas, seorang
guru menjadi kunci utama terciptanya suasana yang baik di dalam kelas,
Guru dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki
kemampuan yang baik, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. guru yang kompeten tentu
akan lebih mampu untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik,
sehingga tujuan pembelajaran akan berhasil tercapai secara efektif dan
efisien. Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan
dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan memulihkannya bila
terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru-
guru harus mampu membedakan permasalahan yang timbul di kelas dan
menemukan pemecahannya secara tepat sehingga dapat tercapainya proses
belajar mengajar yang efektif dan efisien.
2. Fokus Kajian
a. Mengidentifikasi masalah – masalah dalam pengelolaan kelas
b. Cara mengatasi masalah dalam pengelolaan kelas

1
3. Tujuan Pembahasan
a. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah dalam pengelolaan kelas.
b. Untuk mengetahui cara mengatasi masalah dalam pengelolaan kelas.

2
B. BAB II KAJIAN TEORI
1. Pengertian pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas secara umum dimaksudkan untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didik sehingga tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien dapat dicapai. Untuk itu perlu
dipahami pengertian pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas terdiri dari dua
kata yaitu pengelolaan dan kelas. Istilah pengelolaan kelas berasal dari
kata berbahasa Inggris “management”, yang berarti ketatalaksanaan, tata
pimpinan, pengelola. Menurut Arikunto (1990), pengertian umum
manajemen atau pengelolaan dalam adalah pengadministrasian,
pengaturan atau penataan suatu kegiatan. Sedangkan kelas yaitu
sekelompok peserta didik pada waktu yang sama menerima pelajaran yang
sama dari guru yang sama.
Pengelolaan kelas merupakan usaha untuk mengatur kegiatan proses
belajar mengajar secara sistematis. Usaha tersebut diarahkan pada
persiapan materi pembelajaran, menyiapkan sarana dan alat peraga,
pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi dan kondisi pembelajaran
dan pengaturan waktu, sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan
baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai secara efektif efisien. Guru
sebagai tenaga profesional dituntut mampu mengelola kelas yaitu
menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi
tercapainya tujuan pengajaran (Kadir, 2014).
Pengelolaan kelas di samping menjembatani kebutuhan belajar peserta
didik juga berusaha membangun dinamika kelas dan memperkecil
terjadinya problematik dan memecahkan problematik yang sedang
dihadapi peserta didik. Cukup banyak masalah belajar yang dihadapi
peserta didik dan intensitasnya sama dengan kompleksnya problematik
yang dihadapi pendidik. Hal ini mengindikasikan, pengelolaan kelas
menjadi sangat urgen dan dapat dikatakan di kelas terjadi eksekusi
pengetahuan, keterampilan dan berbagai macam pengalaman yang
ditransformasikan pendidik kepada peserta didik (Kadir, 2014).

3
Efektivitas pencapaian tujuan pengelolaan kelas dilihat dari sejumlah
kemampuan yang dimiliki peserta didik atau daya serap yang dihasilkan
pada setiap kegiatan belajar mengajar. Peserta didik dapat menyelesaikan
tugas tepat waktu, aktivitas tidak terhenti, dan secara mandiri mampu
meminimalisir problematik belajarnya. Dengan demikian, tujuan
pengelolaan kelas erat kaitannya dengan penyediaan fasilitas belajar dan
kondisi yang memungkinkan peserta didik mengembangkan
kemampuannya guna mencapai hasil belajar yang baik.
2. Peran guru dalam pengelolaan kelas
Penanggung jawab kegiatan belajar mengajar adalah guru. Dengan
demikian yang memiliki kewenangan untuk mengelola kelas adalah guru.
Pengelolaab kelas dibutuhkan keterampilan khusus, oleh karena di dalam
kelas itu terdapat unsur material yaitu benda-benda seperti ruangan,
perabot, alat pelajaran dan manusia (siswa) sebagai obyek sekaligus
subyek pendidikan. Guru dapat mengelola kelas dengan baik dari aspek
fisik tetapi, belum tentu mampu mengelola kelas yang menyangkut peserta
didik. Rumitnya pengelolaan kelas dari aspek peserta didik karena
berhubungan dengan sifat, karakter dan kondisi sosial peserta didik.
3. Faktor penghambat pengelolaan kelas yang kurang efektif dan
penyelesaiannya
Menurut Warsono (2016), adapun faktor yang mempengaruhi dan
menghambat di dalam pengelolaan kelas dalam meningkatkan belajar sisea
sehingga perlu diperhatikan oleh guru. Berdasarkan hasil penelitian maka
dapat dikatakan faktor utama pendukung dan penghambat pengelolaan
kelas adalah lingkungan fisik, konidisi sosial, kondisi organisasional
belajar yang baik. Lingkungan fisik menyangkut pengaturan ruang belajar,
pengaturan tempat duduk, pencahayaan dan penyimpanan barang. Kondisi
sosial emosional menyangkut kepemimpinan, sikap guru, suara guru, dan
pembinaan hubungan yang baik sertas kondisi sosisal organisasional
menyangkut faktor interal peserta didik dan faktor eksternal.

4
Menurut Warsono (2016), ada beberapa langkah penyelesaian
masalah, yaitu :
a. Identifikasi masalah siswa, membuat rencana penanggulangan
terhadap masalah siswa
b. Menetapkan waktu pertemuan dengan siswa yang bermasalah dengan
persetujuan kedua pihak
c. Tunjukkan kepada siswa bahwa guru pun bukan orang yang sempurna
dan tidak terlepas dari kekurangan dalam hal ini
d. Guru berusaha untuk membawa siswa kepada masalahnya
e. Melakukan tindak lanjut dengan mengikuti perkembangan siswa
setelah penyelesaian masalah (monitoring) agar masalah tersebut tidak
terulang lagi.

5
C. BAB III PEMBAHASAN
1. Masalah-masalah dalam penglolaan kelas
Menurut Rosikh, Tayyibah, dan Firdaus (2021), problematika dalam
manajemen kelas sebagai berikut :
a. Masalah individual
Penggolongan masalah individual didasarkan atas anggapan dasar
bahwa tingah laku manusia itu mengarah pada pencapaian suatu
tujuan tertentu. Setiap individu memiliki kebutuhan dasar untuk
memiliki dan merasa dirinya berguna. Tingkah laku individu
merupakan upaya untuk memenuhi kepuutusan kelompok da
mencapai harga diri. Adapun bebrapa masalah individu, yaitu:
1) Tingkah laku yang ingin mendapat perhatian orang lain (attention
getting behaviors).
2) Tingkah laku yang ingin menunjukkan kekuatan (powerseeking
behaviors).
3) Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain (revenge
seeking behaviors).
4) Peragaan ketidak mampuan: Sama sekali menolak untuk mencoba
melakukan apapun, karena kegagalan yang terjadi (Helplessness )
b. Masalah Kelompok
Permasalahan kelompok dalam manajemen kelas adalah
keanekaragaman masalah perilaku siswa yang bisa berdampak kepada
proses pembelajaran. Adapun beberapa masalah diantaranya adalah :
1) Kurang kesatuan dengan adanya kelompok-kelompok dan
pertentangan jenis kelamin.
2) Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok.
3) Reaksi negative terhadap anggota kelompok.
4) Reaksi mentoleransi kekeliruan-kekeliruan.
5) Mudah mereaksi perilaku negative/ terganggu.
6) Moral rendah, permusuhan, dan agresif.
7) Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah

6
2. Cara mengatasi masalah dalam pengelolaan kelas
Adapun cara mengatasi masalah dalam manajemen kelas yaitu
sebagai berikut :
a. Tingkat penguasaan materi oleh siswa di dalam kelas.
Guru dalam mengatasi masalah materi ini hendaknya memperhatikan
materi atau bahan ajar yang akan disampaikan apakah relevan dengan
tujuan yang hendak dicapai dan guru hendaknya mengulang penjelasan
untuk memperkuat materi yang telah disampaikan.
b. Fasilitas yang diperlukan
Fasilitas ini meliputi media, tempat, biaya dan yang dapat
memungkinkan siswa belajar dengan baik. Fasilitas menjadi masalah
yang cenderung tidak diperhatikan guru dalam memanajemen kelasnya,
dan inilah yang dapat memunculkan adanya masalah dalam proses
belajar mengajar. Dalam mengatasi masalah tersebut guru harus
menggunakan fasilitas- fasilitas yang dibutuhkan, seperti media dan
tempat yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.
c. Kondisi siswa
Proses belajar mengajar tidak efektif dan membuat siswah kurang
memperhatikan materi yang diajarkan. Adapun solusinya yaitu guru
harus pandai memilih teknik dan strategi pembelajaran yang baik yang
membuat kelas menjadi menarik
d. Guru sebagai demonstator
Sebagai pengajar, guru harus membantu perkembangan anak didik untuk
dapat menerima, memahami, serta menguasai ilmu pengetahuan.
e. Guru sebagai pengelola kelas
Lingkungan yang baik ialah yang bersifat menantang dan merangsang
siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam
menciptakan tujuan. Kualitas dan kuantitas belajar siswa di dalam kelas
bergantung pada banyak faktor, antara lain ialah guru, hubungan pribadi
antara siswa di dalam kelas, serta kondisi umum dan suasana di dalam
kelas.
f. Guru sebagai mediator dan fasilitator

7
Guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang media
pendidikan, tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan
menggunakan media itu dengan baik. Menggunkan media pendidikan
harus sesuai dengan tujuan, materi, metode, kemampuan guru serta minat
dan kemampuan siswa. Guru harus terampil mempergunakan
pengetahuan tentang bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi,
tujuannya ialah agar guru dapat menciptakan secara maksimal kualitas
lingkungan yang interaktif.
g. Guru sebagai evoluator
Dengan menelaah pencapaian tujuan pengajaran, guru dapat mengetahui
apakah proses belajar mengajar yang dilakukan efektif, memberikan hasil
yang baik, atau bahkan sebaliknya. Dalam fungsinya sebagai penilai hasil
belajar siswa, guru hendaknya secara terus menerus mengikuti hasil-hasil
belajar yang telah dicapai oleh siswa.
3.

8
D. BAB IV KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari materi diatas yaitu :
1. Perbedaan kemampuan dan kecendrungan yang dimiliki siswa berkaitan
dengan sikap belajar siswa, kondisi. Adanya permasalahn eksternal dan
internal tiap individu dan keompok yang cendurung membuat kondisi
kelas tidak tidak efisien
2. Untuk mengatasi masalah individu dan kelompok, maka guru diwajibkan
menerapkan suasan mengajar yang nyaman bagi siswa.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1992. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Cet. 3; Jakarta: CV


Rajawali.
Kadir, Fatimah. 2014. Keterampilan Mengelola Kelas dan Implementasinya
Dalam Proses Pembelajaran. Jurnal At’dib. 7(2). 16-37.
Kryati, L. 2017. Sistem Pengelolaan Kelas Di Indonesia Dalam Kurikulum 2013.
Jurnal Pendidikan Islam Iqra’. 11(2). 25-38.
Rosikh, F., Tayyibah, A.K., Firdaus, Y.V. 2021. Problematika Manajemen Kelas
Dalam Pembelajara Bahasa Arab dan Alternatif Pemecahannya. Jurnal
Intitusi Pesantren Sunan Drajat Lamongan. 16 (1). 71-81.
Warsono, Sri. 2014. Pengelolaan Kelas Dalam Meningkatka Belajar Siswa.
Bengkulu.

10

Anda mungkin juga menyukai