Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENGELOLAAN KELAS

DOSEN PENGAMPU:DR.NAHOR HUTAPEA M.PD

MATA KULIAH:PENGELOLAAN KELAS

DISUSUN OLEH:ATTIQOH AURA SUFFINA

1905124201

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Pengelolaan Kelas”.

Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa masih terdapat
banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi penyusunan maupun
kelegkapan dan ketepatan isi makalah. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak terhadap makalah kami. Demikian makalah ini disusun
agar dapat bermanfaat, diterima dan digunakan sebagai acuan untuk makalah-
makalah selanjutnya.

Pekanbaru, 25 Maret 2020

Attiqoh aura suffina

2
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………….1

KATA PENGANTAR……………………………………..2

DAFTAR ISI ………………………………………………3

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG………………………………….4

BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS…………..5

B. KEGIATAN DALAM PENGELOLAAN KELAS…….6

C.MASALAH YANG TIMBUL DALAM PEGELOLAAN KELAS…..7

D.PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN KELAS……11

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN………………………………………….15

B.PERTANYAAN DAN JAWABAN…………………….15

C.DAFTAR PUSTAKA……………………………………16

3
BAB I

LATAR BELAKANG

A.Latar Belakang

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi suatu
negara untuk menjadi negara maju, kuat, makmur dan sejahtera. Upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak bisa terpisah dengan masalah
pendidikanbangsa. Menurut Mulyasa “Setidaknya terdapat tiga syarat utama yang
harus diperhatikan dalam pembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi
terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yakni sarana gedung,
buku yang berkualitas, guru dan tenaga kependidikan yang profesional. Guru
memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah.
Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk
mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru melaksanakan
dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas.
Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur, mengorganisasi
lingkungan yang ada di sekitar siswa atau segala usaha membantu murid dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Sebaliknya, masalah pengelolaan berkaitan
dengan usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa
sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien demi
tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan demikian pengelolaan kelas yang efektif
adalah syarat bagi pengajaran yang efektif. Di kelas, segala aspek pendidikan
pengajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa
dengan segala latar belakang dan sifat-sifat individualnya, kurikulum dengan
segala komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok
bahasanya bertemu dan berpadu dan berinteraksi di kelas. Bahkan hasil dari
pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh
sebab itu sudah selayaknyalah kelas dikelola dengan baik, profesional, dan harus
berlangsung terus-menerus. Djamaroh menyebutkan ”Masalah yang dihadapi

4
guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas.
Hal tersebut dikarenakan bahwa dalam satu kelas para siswa adalah merupakan
makhluk sosial yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Perbedaan tersebut
dapat dilihat dari aspek kecerdasan, pisikologis, biologis. Ketiga aspek tersebut
diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan
tingkah laku anak didik di sekolah. Berangkat dari permasalahan di atas, penulis
mengangkat masalah mengenai pengelolaan kelas dalam pembelajaran agar guru
atau calon pengajar mengetahui dan memahami tentang pentingnya pengelolaan
kelas yang baik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif

5
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian pengelolaan kelas

Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan
itu sendiri asal katanya adalah ”kelola”, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”.
Istilah lain dari kata pengelolaan adalah “manajemen”. Manajemen adalah kata
yang aslinya dari bahasa Inggris, yaitu “management”, yang berarti
ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Manajemen atau pengelolaan dalam
pengertian umum menurut Suharsimi Arikunto (1990;2) adalah
pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan.

Sedangkan kelas menurut Oemar Hamalik (1987:311) adalah suatu kelompok


orang yang melakukan kegiatan belajar bersama, yang mendapat pengajaran dari
guru.

Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna
mencapai tujuan pengajaran. Kesimpulan sederhananya adalah pengelolaan kelas
merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran.

Dalam konteks yang demikian itulah kiranya pengelolaan kelas penting untuk
diketahui oleh siapapun juga yang menerjunkan dirinya kedalam dunia
pendidikan.

Sedangkan menurut Sudirman N, dalam (dkk. 1991; 310), pengelolaan kelas


adalah upaya mendayagunakan potensi kelas. Ditambahkan lagi oleh Hadari
Nawawi (1989;115), dengan mengatakan bahwa kegiatan manajemen atau
pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam
mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-
luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien
untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan
perkembangan murid.

6
B. Kegiatan dalam pengelolaan kelas

Kelas merupakan taman belajar bagi siswa dan menjadi tempat mereka,
bertumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun secara fisik, intelektual
maupun emosional. Syarat kelas yang baik adalah: rapi, bersih, sehat, tidak
lembap, cukup cahaya yang menerangi, sirkulasi udara cukup, perabot dalam
keadaan baik.Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas.
Pengelolaan itu sendiri asal katanya adalah ”kelola”, ditambah awalan “pe” dan
akhiran “an”. Istilah lain dari kata pengelolaan adalah “manajemen”. Manajemen
adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris, yaitu “management”, yang berarti
ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Manajemen atau pengelolaan dalam
pengertian umum menurut Suharsimi Arikunto (1990;2) adalah
pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan.

Sedangkan kelas menurut Oemar Hamalik (1987:311) adalah suatu kelompok


orang yang melakukan kegiatan belajar bersama, yang mendapat pengajaran dari
guru.

Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna
mencapai tujuan pengajaran. Kesimpulan sederhananya adalah pengelolaan kelas
merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran.

Dalam konteks yang demikian itulah kiranya pengelolaan kelas penting untuk
diketahui oleh siapapun juga yang menerjunkan dirinya kedalam dunia
pendidikan.

Sedangkan menurut Sudirman N, dalam (dkk. 1991; 310), pengelolaan kelas


adalah upaya mendayagunakan potensi kelas. Ditambahkan lagi oleh Hadari
Nawawi (1989;115), dengan mengatakan bahwa kegiatan manajemen atau
pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam
mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-
luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien

7
untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan
perkembangan murid.

8
C.Masalah yang timbul dalam pengelolaan kelas

Keaneka macaman masalah perilaku siswa itu menimbulkan beberapa masalah


pengelolaan kelas. Menurut made pidarta masalah-masalah pengelolaan kelas
yang berhubungan dengan perilaku siswa adalah:

1. Kurang kesatuan, dengan adanya kelompok-kelompok, klik-klik, dan


pertentangan jenis kelamin.

2. Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut,


bercakap-cakap, bergi kesana-kemari, dan sebagainya

3. Reaksi negatif terhadap anggota kelompok, misalnya ribut, bermusuhan,


mengucilkan, merendahkan kelompok bodoh dan sebagainya

4. Kelas mentolerasi kekeliruan-kekeliruan temannya, ialah menerima dan


mendorong perilaku siswa yang keliru.

5. Mudah mereaksi negatif atau terganggu misalnya didatangi monitor,


tamu-tamu, iklim yang berubah dan sebagainya

6. Moral rendah, permusuhan dan agresif misalnya dalam lembaga dengan


alat-alat belajar kurang, kekurangan uang, dan sebagainya

7. Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, seperti


tugas-tugas tambahan, anggota kelas yang baru, situasi baru dan sebagainya .

Kegiatan interaksi edukatif dengan pendekatan kelompok menghendaki


peninjauan pada aspek perbedaan individual anak didik. Postur tubuh anak didik
yang tinggi sebaiknya di tempatkan di belakang. Anak didik yang mengalami
gangguan penglihatan atau pendengaran sebaiknya di tempatkan di depan kelas.
Dengan begitu, mata anak didik yang minus dapat melihat tulisan di papantulis
dengan cukup baik. Penempatan anak didik yang mengalami ganggung
pendengaran didepan akan mempermudah si anak untuk menyimak apa yang
disampaikan guru.

9
Pengaturan tempat duduk sebenarnya akan berhubungan dengan permasalahan
siswa sebagai individu dengan perbedaan pada aspek biologis, intelektual, dan
psikologis.

bagaimana pola pengelompokan siswa guna menciptakan lingkungan belajar yang


aktif dan kreatif, sehingga kegiatan belajar yang penuh kesenangan dan bergairah
dapat bertahan dalam waktu yang relatif lama

10
D.Pendekatan-pendekatan dalam pengelolaan kelas

Manajemen kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait dengan
berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor utama yang dilakukan
guru tidak lain adalah untuk meningkatkan kegairahan siswa baik secara
berkelompok maupun secara individual.

Keharmonisan hubungan guru dan anak didik, tingginya kerjasama diantara siswa
tersimpul dalam bentuk interaksi. Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari
pendekatan yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas.(Djamarah
2006:179)

Berbagai pendekatan tersebut adalah seperti dalam uraian berikut:

1. Pendekatan Kekuasaan

Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku
anak didik. Peranan guru disini adalah menciptakan dan mempertahankan situasi
disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut kepada anak
didik untuk mentaatinya. Di dalamnya ada kekuasaan dan norma yang mengikat
untuk ditaati anggota kelas. Melalui kekuasaan dalam bentuk norma itu guru
mendekatinya.

2. Pendekatan Ancaman

Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah juga
sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam
mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara memberi ancaman,
misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa.

3. Pendekatan Kebebasan

Pengelolaan diartikan secara suatu proses untuk membantu anak didik agar
merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan
guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik.

11
4. Pendekatan Resep

Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang
dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh
guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam
daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru.
Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang tertulis dalam resep.

5. Pendekatan Pengajaran

Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan
dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan
memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah. Pendekatan ini menganjurkan
tingkah laku guru dalam mengajar untuk mencegah dan menghentikan tingkah
laku anak didik yang kurang baik. Peranan guru adalah merencanakan dan
mengimplementasikan pelajaran yang baik.

6. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku

Sesuai dengan namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk
mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah mengembangkan tingkah
laku anak didik yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang baik.
Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku (behavior modification approach)
ini bertolak dari sudut pandangan psikologi behavioral.

Program atau kegiatan yang yang mengakibatkan timbulnya tingkah laku yang
kurang baik, harus diusahakan menghindarinya sebagai penguatan negatif yang
pada suatu saat akan hilang dari tingkah laku siswa atau guru yang menjadi
anggota kelasnya. Untuk itu, menurut pendekatan tingkah laku yang baik atau
positif harus dirangsang dengan memberikan pujian atau hadiah yang
menimbulkan perasaan senang atau puas.

12
Sebaliknya, tingkah laku yang kurang baik dalam melaksanakan program kelas
diberi sanksi atau hukuman yang akan menimbulkan perasaan tidak puas dan pada
gilirannya tingkah laku tersebut akan dihindari

7. Pendekatan Sosio-Emosional

Pendekatan sosio-emosional akan tercapai secarta maksimal apabila hubungan


antar pribadi yang baik berkembang di dalam kelas. Hubungan tersebut meliputi
hubungan antara guru dan siswa serta hubungan antar siswa. Didalam hal ini guru
merupakan kunci pengembangan hubungan tersebut. Oleh karena itu seharusnya
guru mengembangkan iklim kelas yang baik melalui pemeliharaan hubungan
antar pribadi di kelas. Untuk terrciptanya hubungan guru dengan siswa yang
positif, sikap mengerti dan sikap ngayomi atau sikap melindungi.

8. Pendekatan Kerja Kelompok

Dalam pendekatan in, peran guru adalah mendorong perkembangan dan kerja
sama kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan
kemampuan guru untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan
kelompok menjadi kelompok yang produktif, dan selain itu guru harus pula dapat
menjaga kondisi itu agar tetap baik. Untuk menjaga kondisi kelas tersebut guru
harus dapat mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi konflik, dan
mengurangi masalah-masalah pengelolaan.

9. Pendekatan Elektis atau Pluralistik

Pendekatan elektis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas,


kreatifitas, dabn inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan
tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya. Penggunaan pendekatan itu dalam
suatu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan dalam situasi lain mungkin
harus mengkombinasikan dan atau ketiga pendekatan tersebut. Pendekatan elektis
disebut juga pendekatan pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang berusaha
menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat
menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses belajar

13
mengajar berjalan efektif dan efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara
bebas pendekatan tersebut sesuai dengan kemampuan dan selama maksud dan
penggunaannnya untuk pengelolaan kelas disini adalah suatu set (rumpun)
kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang
memberi kemungkinan proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien.

14
BAB III

PENUTUP

A,Kesimpulan

Keterampilan pengelolaan kelas perlu dimiliki oleh guru, karena hal ini akan
membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran sendiri. Pengelolaan kelas
adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru yang ditujukan untuk menciptakan
kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran yang
kondusif dan maksimal. Pengelolaan kelas ditekankan pada aspek pengaturan
(management) lingkungan pembelajaran yaitu berkaitan dengan pengaturan orang
(siswa) dan barang/ fasilitas. Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan
fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial,
emosional, dan intelektual di dalam kelas. Keterampilan dalam pengelolaan kelas
dapat bersifat preventif serta refresif dan tingkah laku. Namun dalam
penerapannya kadang terdapat masalah dalam pengelolaan kelas baik secara
individu maupun kelompok yang timbul dikarenakan adanya keanekaragaman
perilaku siswa.

B.PERTANYAAN DAN JAWABAN

15
C.DAFTAR PUSTAKA

http://ainiatul93.blogspot.com/2014/06/pengertian-pengelolaan-kelas-
latar_9.html

http://makalahpendidikan-sudirman.blogspot.com/2015/05/pengelolaan-
kelas.html

http://planetmatematika.blogspot.com/2011/01/masalah-masalah-dalam-
pengelolaan-kelas.html

16
17
18
19

Anda mungkin juga menyukai