Anda di halaman 1dari 13

KONSEP MANAJEMEN KELAS

Oleh :

Aap Syamsul Arifin (1222020086)


Ai Anisa (1222020087)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AL-IHSAN


BALEENDAH
BANDUNG
2023
A. Latar Belakang
Pengelolaan kelas merupakan bagaian integral dari kemampuan profersional
yang harus di miliki oleh seoragn guru, mengelola kelas meupakan salah satu
ketermapilan dasar mengajar yang bertujuan unutk meuwujudkan dan
mempertahankan suasana pembelajaran yang optimal, artinya kemampuan ini erat
hubunganny dengan kemmapuan professional guru untuk menciptakan kondisi yang
menguntungkan, menyenangkan peserta didik dan menciptakan disipilin belajar
secara sehat. Proses pemblajaran akan terus berlangsung dalam satu adegan kelas.
Adegan kelas itu perlu diciptakan dan dikembangkan menjadi wahana bagi
berlangsungnya pembelajaran yang efektif. Hal ini tentu saja harus di dukung oleh
kemampuan guru dalam mengelola kelas.
Keterampilan mengelola kelas merupakan salah satu keterampilan dasar yang
bertujuan untuk mewujudkan dan mempertahankan suasana belajar yang optimal,
artinya kemampuan ini erat hubungan nya dengan kemampuan professional guru
untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan,menyenangkan peserta didik dan
menciptakan disiplin belajar secar cepat.
Berbicara tentang faktor profesional, guru akan memilki porsi terbesar dalam
pemberian kontribusinya terhadap mutu pendidikan. Dengan demikian merupakan
suatu hal yang mutlak bagi setiap guru untuk memiliki kemampuan-kemapuan yang
dituntut oleh profesinya tersebut. Sejalan dengan itu, menurut Nana Syaodih
Sukmadinata (1998: 213) mengatakan bahwa: “Guru yang baik adalah guru yang
berhasil dalam pengajaran. Guru yang berhasil dalam pengajaran adalah guru yang
mampu mempersiapkan peserta didik mencapai tujuan yang telah dirumuskan
dalam kurikulum. Untuk membawa peserta didik mencapai tujuan-tujuan itu, guru
perlu memiliki berbagai kemampuan atau klasifikasi profesional. Karena melalui
kemampuan-kemampuan tersebut guru melaksanakan peranan-peranannya.”
Pertanyaannya adalah guru yang bagaimana yang dikatakan memiliki
kualifikasi profesional? Dalam menjawab pertanyaan tersebut, biasanya orang akan
mengaitkan dengan berbagai kemampua (kompetensi) yang harus dimiliki oleh
seorang guru maupun calon guru.
Sehubungan dengan kompetensi yang harus di miliki oleh seorang guru,
Jhonson (1980:12) mengungkapkan : “ Adanya 6 unsur kompetensi guru, yaitu
unsut tingkah laku nyata (performance), bahan pengajaran professional, proses,
penyesuaian diri dan unsur sikap yang mendukung performance.
Berikutnya, keenam unsur tersebut akan muncul dalam satu bentuk tingkah
laku nyata guru dalam proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Mahasiswa dapat memahami mengetahui masalah – masalah mengenai :
1. Pengertian Mengenai Manajemen Kelas
2. Aspek Manajemen Kelas
3. Tujuan dan kegunaan Manajemen Kelas
4. Prinsip Prinsip Manajemen Kelas
C. Kajian Teori
1. Landasan Agama
Pada dasarnya manajemen sudah ada sejak manusia itu ada, manajemen
sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian,
karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa
terlepas dari prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun tidak
langsung, baik disadarai ataupun tidak disadari.
Dalam pandangan Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi,
benar, tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu
tidak boleh dilakukan secara asal-asalan Mulai dari urusan terkecil seperti
mengatur urusan Rumah Tangga sampai dengan urusan terbesar seperti
mengatur urusan sebuah negara semua itu diperlukan pengaturan yang baik,
tepat dan terarah dalam bingkai sebuah manajemen agar tujuan yang hendak
dicapai bisa diraih dan bisa selesai secara efisien dan efektif.
Pada dasarnya ajaran islam yang tertuang dalam Al-Qur‟an dan As Sunnah
mengajarkan tentang kehidupan yang serba terarah dan teratur merupakan
contoh konkrit adanya manajemen yang mengarah kepada keteraturan. Puasa,
haji dan amaliyah lainnya merupakan pelaksanaan manajemen yang
monomintal. Teori dan konsep manajemen yang digunakan saat ini sebenarnya
bukan hal yang baru dalam perspektif islam. Manajemen itu telah ada paling
tidak ketika Allah menciptakan alam semesta beserta isinya. Unsur-unsur
manajemen dalam pembuatan alam serta makhluk- makhluknya lainnya tidak
terlepas dengan manajemen langit. Ketika Nabi Adam sebagai khalifah
memimpin alam raya ini telah melaksanakan unsur-unsur manajemen tersebut.
Al Quran dan hadits diyakini mengandung prinsip dasar menyangkut
segala aspek kehidupan manusia. Penafsiran atas Al Quran dan Hadits perlu
senantiasa dilakukan. Hal ini penting dilakukan, sebab pada satu sisi wahyu
dan kenabian telah berakhir sedangkan pada sisi yang lain kondisi zaman selalu
berubah seiring dengan perkembangan pemikiran manusia dan tetap mutlak
diperlukannya petunjuk yang benar bagi manusia.

2. Landasan Teori/Konsep
Manajemen Kelas adalah tindakan utama melibatkan asset yang ada di
ruang belajar, sehingga menambah pencapaian kelangsungan belajar. Sebgai
interaksi di kelas eksekusi papan memiliki latihan berbeda yang harus
dilakukan. Dalam manajemen kelas dewan, instruktur menyelesaikan suatu
interaksi serta tahapan tindakan yang di awali dari menyusun, melaksanakan,
dan menilai, sehingga apa yang dilakukanny merupakan salah satu kesatuan
yang utuh dan saling berkaitan. Latihan ruang kelas dewan menggabungkan
dua kerangka kerja yng terdiri dari :
1. Pengaturan peserta didik
Peserta didik adalah individu yang melakukan latihan dan latihan di
ruang belajar yang ditetapkan sebagai benda dan lading untuk kemajuan
bidang ilmu pengetahuan dan kesadaran manusia, kemudian dari pada itu
siswa bergerak dan memiliki karya sebagai subjek.
2. Pengaturan fasilitas
Latihan yang dilakukan oleh pendidik dan siswa di ruang kelas sangat
mempengaruhi kondisi dan keadaan sebenarnya dari iklim belajar. Dengan
demikian, iklim ruang belajar yang sebenarnya merupakan hubungan yang
terjadi di dalam wali kelas, sehingga harmonisasi kehidupan wali kelas
dapat terjadi secara tepat, mulai dari masa belajar mengajar hingga batas
terjauh masa belajar dan mengajar. Tindakan kelas bertujuan untuk
memperluas kecukupa kesadaran siswa merasa nyaman, aman, dan belajar
dengan baik.
D. Pembahasan
1. Pengertian Manajemen Kelas
a. Pengertian
Manajemen kelas adalah proses, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas agar
tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Manajemen kelas merupakan usaha guru untuk menata dan mengatur
tata laksanan kelas di awali dari perencanaan kurikulum, prosedur dan
sumber belajar, pengaturan lingkungan kelas, memantau kemajuan siswa,
dan mengantisipasi masalah masalah yang mungkin timbul di kelas.
b. Pengertian manajemen kelas berdasarkan dai beberapa referensi :

1. Menurut Nawawi (1982:115), manajemen kelas adalah kemampuan guru


atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian
kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah, sehingga waktu dan dana yang
tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-
kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan
murid.
2. Menurut Suhardan dkk (2009:106), manajemen kelas adalah segala usaha
yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar yang efektif dan
menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik
sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelas
merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar
secara sistematis.
3. Menurut Sulistiyirini (2006:66), manajemen kelas adalah proses atau
upaya yang dilakukan oleh seseorang guru secara sistematis untuk
menciptakan dan mewujudkan kondisi kelas yang dinamis dan kondusif
dalam rangka menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
4. Beberapa definisi manajemen kelas yang bertolak dari sudut pandang
tertentu (cooper, 1982)
1. manajemen kelas dipandang sebagai proses untuk mengontrol tingkah
laku siswa agar tidak melanggar tata tertib belajar di kelas
2. manajemen kelas didasarkan atas pandangan yang bersifat permisif
3. manajemen kelas didasarkan atas perubahan prinsip-prinsip
pengubahan tingkah laku
4. manajemen kelas dipandang sebagai proses penciptaan iklim sosio-
emosional yang positif
5. manajemen kelas bertolak dari pandangan bahwa kelas adalah sistem
social.

2. Aspek Aspek Manajemen kelas


Aspek aspek yang perlu di perthatikan dalam manajemen kelas ynag baik
meliputi sifat kelas, pendoroong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan efektif
dan kreatif. (Maman Rachman: 1999), Kegiatan kegiatan yang perlu
dilaksanakan dalam manajemen kelas sebagai aspek manajemen kelas, seperti
yang tertuang dalam petunjuk pengelolaan sekolah dasar :
a. Mengecek kehadiran siswa
b. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan
c. Pendistribusian bahan dan alat
d. Mengumpulkan informasi dari siswa
e. Mencatat data
f. Pemeliharaan arsip
g. Menyampaikan materi pelajaran
h. Memberikan tugas/ pekerjaan rumah

3. Tujuan dan kegunaan


a. Tujuan
Secara umum yang menjadi tujuan atau pengelolaan atau manajemen

7
kelas dalam pandangan sudirman adalah menyediakan penyediaan fasilitas bagi
kegiatan belajar siswa dalam lingkungan social,emosional dan intelektual
dalma kelas. Secara khusus yang menadi tujuan pengelolaan kelas dalam
pandangan usman adalah alat alat belajar, menyediakan kondisi – kondisi yang
menungkinkan siswa belajar dan bekerja serta membantu siswa untuk
memperoeh hasil yag di harapkan.
Tujuan Manajemen Kelas Adalah :

1. Menciptakan suasana belajar yang kondusif: Manajemen kelas


bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi siswa,
sehingga siswa merasa nyaman dan fokus dalam belajar.

2. Meningkatkan efektivitas pembelajaran: Manajemen kelas bertujuan


untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan memanfaatkan
waktu, media pembelajaran, dan metode pembelajaran yang tepat.

3. Menciptakan iklim belajar yang positif: Manajemen kelas bertujuan


untuk menciptakan iklim belajar yang positif dengan memfasilitasi
interaksi yang positif antara guru dan siswa, serta antara siswa dengan
siswa.

4. Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman: Manajemen


kelas bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman bagi siswa, sehingga siswa merasa nyaman dan terlindungi saat
belajar.

5. Menciptakan suasana belajar yang memotivasi: Manajemen kelas


bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang memotivasi bagi
siswa, sehingga siswa merasa terdorong untuk belajar dan mencapai
hasil yang optimal.

b. Kegunaan
Kegunaan dari manajemen kelas sendiri sebenarnya merupakan
penerapan fungsi-fungsi manajemen yang di aplikasikan di dalam kelas oleh

8
guru untuk mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya. Sesuai
dengan fungsi manajemen untuk pengelolaan kelas yang efektif disyaratkan
adanya kepemimpinan aktif yang mampu menciptakan iklim yang memberi
atau menekankan adanya harapan untuk keberhasilan suasana tertib
(melalui) suatu proses perencanaan, pengorganisasian (pengaturan), dan
pengawasan yang dilakukan oleh guru, baik individu maupun dengan
melalui orang lain untuk mencapai pembelajaran dengan cara memanfaatkan
segala sumber daya yang ada secara optimal.
Dalam pelaksanaannya fungsi manajemen tersebut harus disesuaikan
dengan filosofis dari pendidikan (belajar, mengajar) di dalam kelas. Fungsi
manajemen kelas meliputi:
a. Merencanakan
Dalam organisasi merencanakan adalah suatu proses
memikirkan dan menetapkan secara matang arah, tujuan dan tindakan
dan sekaligus mengkaji berbagai sumber daya dan metode-teknik yang
tepat. Perencanaan disini berarti pekerjaan guru untuk menyusun tujuan
belajar yang meliputi memperkirakan tuntutan, merumuskan tujuan
dalam silabus kegiatan instruksional, menentukan urutan topik, topik
yang harus dipelajari, mengalokasikan waktu yang telah tersedia.
b. Mengorganisasikan
Dalam manajemen kelas mengorganisasikan yaitu pekerjaan
seorang guru untuk mengatur dan menghubungkan sumber-sumber
belajar, sehingga dapat mewujudkan tujuan belajar dengan cara yang
paling efektif dan ekonomis. Jadi, organisasi hanyalah sebagai alat atau
sarana untuk mencapai apa yang harus diselesaikan, dimana tujuan
akhirnya adalah membuat siswa menjadi lebih mudah bekerja dan
belajar bersama.
c. Memimpin
Di dalam kelas memimpin merupakan pekerjaan seorang guru
untuk memberikan motivasi, dorongan dan menstimulasikan siswa

9
untuk tetap terus belajar, sehingga mereka akan menjadi siap untuk
mewujudkan tujuan belajar.
d. Mengawasi (Controlling)
Mengawasi adalah pekerjaan seorang guru untuk menentukan
apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin diatas telah
berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Jika tujuan
belum dapat diwujudkan, maka guru harus menilai dan mengatur
kembali situasi pembelajarannya bukan mengubah tujuannya.
e. Motivasi (Motivating)
Motivasi adalah menggerakkan orang dengan menumbuhkan
keinginan bekerja dalam memenuhi kebutuhan yang ditimbulkan.36
Dalam pengelolaan kelas motivasi adalah dorongan untuk
menumbuhkan kesadaran siswa sebagai warga sekolah, agar mampu
mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
f. Pemberdayaan (Empowering)
Dalam pengelolaan kelas, pemberdayaan diwujudkan dengan
guru selalu mengajak siswa untuk berperan aktif, karena siswa
merupakan subjek yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan
diri.
g. Evaluasi (Evaluating)
Evaluai merupakan koreksi untuk mengetahui ketercapaian
tujuan dalam suatu kegiatan. Dalam manajemen kelas dengan adanya
evaluasi dapat diukur hasil kerja yang dilakukan dalam pembelajaran,
dan jika terjadi penyimpangan akan segera dilakukan perbaikan,
sehingga akan tercapai tujuan pembelajaran.

10
4. Prinsip prinsip

1. Prinsip efektivitas: Prinsip ini menekankan bahwa manajemen kelas


harus efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru harus memiliki
rencana yang jelas dan terencana, serta menggunakan metode, media,
dan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Prinsip keadilan: Prinsip ini menekankan bahwa manajemen kelas harus


memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk belajar dan
menunjukkan potensinya. Guru harus memperlakukan siswa secara adil
dan tidak membedakan siswa sesuai dengan latar belakang,
kemampuan, atau jenis kelamin.

3. Prinsip partisipasi: Prinsip ini menekankan bahwa manajemen kelas


harus mendorong siswa untuk ikut serta dalam kegiatan pembelajaran.
Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi
dalam kegiatan pembelajaran dengan cara yang sesuai dengan
kemampuan dan minat siswa.

4. Prinsip kesetaraan: Prinsip ini menekankan bahwa manajemen kelas


harus memberikan kesempatan yang sama bagi siswa untuk belajar dan
menunjukkan potensi. Guru harus memperlakukan siswa secara setara,
tanpa membedakan siswa sesuai dengan latar belakang, kemampuan,
atau jenis kelamin.

5. Prinsip keterbukaan: Prinsip ini menekankan bahwa manajemen kelas


harus memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengajukan
pertanyaan, menyampaikan ide, dan mengemukakan pendapat. Guru
harus memberikan ruang bagi siswa untuk berkomunikasi secara
terbuka dan memberikan tanggapan yang positif terhadap pertanyaan
dan ide siswa.

11
E. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Manajemen kelas selalu dituntut pada setiap sesi pembelajaran, manajemen
kelas berupaya untuk membentengi pembelajaran agar berjalan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, sehingga mendukung ketercapaian tujuan
pembelajaran.
2. Proses pembelajaran akan selalu berlangsung dalam suatu adegan kelas Adegan
kelas itu perlu diciptakan dan dikembangkan menjadi wahana bagi
berlangsungnya pembelajaran yang efektif. Hal ini tentu saja harus didukung
oleh kemampuan guru dalam mengelola kelas.

12
F. Daftar Pustaka
https://spada.uns.ac.id-konsepdasarmenejmenkelas
https://an-nur.ac.id.manajemenkelasdefinisitujuan
sudijono,(2010). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Sanjaya W. (2013). Strategi pembelajaran : mengembangkan profesionalisme guru.
Jakarta: Kencana
Http://francy91.blogspo.compentingnyamanajemenkelas
Sunhaji-konsep manajemen kelas dan implikasinya dalam pembelajaran
Reposity.iainkudus.ac.id

13

Anda mungkin juga menyukai