Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FUNGSI DAN PRINSIP MANAJEMEMEN PEMBELAJARAN


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran

Oleh:
Nadyya Zahratul Jannah
Nim. 10222009

Dosen Pengampu
Dr. H. Darul Ilmi, S.Ag., M.Pd

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
TAHUN 2023 / 1444H
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2
A. Pengertian Manajemen Pembelajaran ................................................. 2
B. Fungsi Manajemen Pembelajaran......................................................... 4
C. Prinsip Manajemen Pembelajaran ....................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 11
Kesimpulan ............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
2

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manajemen pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting bagi dunia
pendidikan karena didalam manajemen pembelajaran terdapat proses pengelolaan
Lembaga pendidikan dengan komponen pendidikan dan segala hal yang berkaitan
dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Proses
pembelajaran yang efektif berkaitan dengagn pengembangan sumber daya manusia
yang diharapkan terwujud tentunya dengan pembelajaran yang baik pula.
Terciptanya proses pembelajaran yang baik dalam sebuah Lembaga pendidikan
tentunya tidak terlepas dari kemampuan guru dalam merancang rencana
pembelajaran. Karena dalam proses pembelajaran, guru merupakan manager yang
mampu mengelola proses pembelajaran baik proses persiapan mauagar tercapainya
tujuan yang diharapkan.
Secara ringkas tulisan ini menyajikan konsep dasar terkait fungsi dan
prinsip manajemen pembelajaran sebagai rujukan dalam pengembangan
pembelajaran saat ini. Maka dari itu penulis berharap partisipasi dan minat pembaca
dapat menyempurnakan isi dari tulisan ini.
3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Pembelajaran
Manajemen merupakan aktivitas yang selalu dijumpai dalam sebuah organisasi.
Manajemen pembelajaran meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasisan,
pengendalian dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses belajar
mengajar. Dalam pembelajaran guru harus menguasai prinsip-prinsip pembelajaran
seperti pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, pemilihan dan penggunaan
metode mengajar, keterampila menilai hasil belajar peserta didik serta memilih dan
menggunakan strategi atau pendekatan pembelajaran.1
Manajemen pembelajaran merupakan suatu pemikiran untuk melaksanakan
tugas mengajar atau aktivitas pembelajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip
pembelajaran serta Langkah-langkah pembelajaran meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa keberhasilan
pembelajaran tergantung pada mutu pengelolaan pembelajaran yang meliputi
kegiatan merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan
mengevaluasi hasil belajar.2
Manajemen pembelajaran juga merupakan proses mengelola yang meliputi
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengevaluasian
kegiatan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar sehingga dalam
pembelajaran guru harus menguasai prinsip-prinsip pembelajaran seperti pemilihan
media pembelajaran, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, keterampilan

1
Hernik Khoirun Nisak, “Manajemen Pembelajaran Dan Disiplin Sekolah Dalam Meningkatkan
Prestasi Siswa” 21, no. 1 (2020): 1–9, http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203 hal 59.
2
Muhlasin, “Manajemen Pembelajaran Dalam Rangka Meningkatkan Prestasi Belajar,”
Akademika 8, no. 5 (2019): hal 73.
4

menilai hasil belajar serta memilih dan menggunakan strategi atau pendekatan
pembelajaran.3
B. Fungsi Manajemen Pembelajaran
1. Fungsi Perencanaan Pembelajaran.4
Perencanaan merupakan fungsi yang paling awal dalam aktivitas
manajemen dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Fungsi
perencanaan dalam suatu organisasi untuk menyajikan suatu system
keputusan yang terpadu sebagai kerangka dasar bagi kegiatan organisasi.
Perencanaan pembelajaran merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh
seorang guru untuk merumuskan tujuan mengajar. Perencanaan
pembelajaran yang menjadi tanggung jawab seorang guru dengan
mengembangkan perencanaan tahunan, perencanaan semester, dll. Dalam
kedudukannya sebagai seorang manager, guru juga membuat perencanaan
pembelajaran yang mencakup usaha untuk menganalisis tugas,
mengidentifikasi kebutuhan belajar, serta menulis tujuan belajar.
Inti dari perencanaan pembelajaran adalah menetapkan metode
pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang
diinginkan. Focus utama dalam perencanaan pembelajaran adalah
pemilihan, penetapan serta pengembangan variable metode pembelajaran.
Pemilihan metode pembelajaran didasarkan pada analisis kondisi dan hasil
pembelajaran.5
Dalam proses perencanaan terhadap program pendidikan yang akan
dilaksanakan, khususnya dalam lembaga pendidikan Islam, maka prinsip
perencanaan harus mencerminkan terhadap nilai-nilai Islami yang
bersumberkan pada Alquran dan al-Hadits.6
َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ َّ َ َ َ ْ َ ْ ُ َْ َ
۩ۚ‫وافعلوا الخير لعلكم تف ِلحون‬

3
Hernik Khoirun Nisak, “Manajemen Pembelajaran…, hal 59-60
4
Syafaruddin dan Irwan Nasution, “MANAJEMEN PEMBELAJARAN.Pdf,” 2005.hal 71-25
5
Dr. Cahyo Budi U., MANAJEMEN PEMBELAJARAN, vol. 21, 2020, hal 89
6
Rahmat Hidayat and Candra Wijaya, Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Manajemen Pendidikan
Islam, Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, 2017. Hal 23
5

77. Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah, sujudlah,


sembahlah Tuhanmu, dan lakukanlah kebaikan agar kamu beruntung.
2. Fungsi Pengorganisasian Pembelajaran, meliputi:
a. Mengorganisir Sumber Daya Pembelajaran yang dilakukan oleh
guru dalam mengatur dan menggunakan sumber belajar untuk
mencapai tujuan belajar yang efektif dan efisien. Menurut Davis,
Proses pengorganisasian dalam pembelajaran meliputi kegiatan
memilih alat yang tepat, memilih alat bantu belajar yang tepat,
memilih besarnya kelas, dan memilih strategi yang tepat.
Guru memiliki tugas dalam bereksplorasi dan memilih
pendekatan, strategi, metode dan teknik mengajar yang tepat,
menggunakan media dan alat bantu yang tepat, kapasitas kelas yang
sesuai dengan kuantitas peserta didik serta prosedur dan peraturan
pembelajaran yang harus ditaati dan dihormati secara Bersama.7
b. Pengelolaan kelas, Arikunto berpendapat bahwa pengelolaan kelas
adalah suatu usaha yang dilakukan oleh guru sebagai penanggung
jawab dalam membantu murid sehingga tercapai kondisi optimal
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang diharapkan.
Pengelolaan kelas berkaitan dengan dua kegiatan utama yaitu
pengelolaan yang berkaitan dengan siswa dan pengelolaan yang
berkaitan dengan fisik (ruangan, perabot dan alat pelajaran). Tujuan
dari pengelolaan kelas agar setiap anak dikelas dapat belajar dengan
tertib sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.
Purnomo menyatakan bahwa kelas merupakan ruangan
belajar (lingkungan fisik) dan rombongan belajar (lingkungan
emosional). Diartikan bahwa kelas bukan saja dilihat dari aspek
ruangan tetapi bagaimana membangun keserasian dan sinergitas
dengan rombongan belajar (peserta didik). Lingkungan fisik terdiri
dari ruangan, keindahan kelas, pengaturan tempat duduk,
pengaturan sarana dan alat pengajaran, ventilasi dan pengaturan
cahaya. Sedangkan lingkungan sosio-emosional meliputi tipe

7
Abdul Halik, Manajemen Pembelajaran Berbasis Islam, Jurnal Penelitian, 2019,hal 29
6

kepemimpinan pendidik, sikap pendidik, suara pendidik, dan


pembinaan hubungan yang baik. Terdapat empat ranah pengetahuan
dan keahlian dalam pengelolaan kelas menurut Vern Jones dan
Louise Jones:
1) Manajemen kelas berdasarkan pada pemahaman yang
kuat atas penelitian dalam manajemen kelas dan
kebutuhan personal dan psikologis.
2) Manajemen kelas tergantung pada penciptaan iklim
kelas yang positif dan komunitas yang mendukung
3) Menggunakan metode intruksional yang memfasilitasi
pembelajaran yang optimal dengan merespon kebutuhan
akademik peserta didik secara individu maupun
kelompok.
4) Manajemen kelas melibatkan kemampuan dalam
menggunakan berbagai macam metode konseling dan
perilaku yang melibatkan peserta didik dalam meneliti
dan mengoreksi perilaku yang tepat.8
3. Kepemimpinan dalam Pembelajaran
a. Kepemimpinan Guru
Kepemimpinan merupakan perilaku seorang pemimpin dalam
mempengaruhi individu dan kelompok. Menurut Sue dan Glover
dalam konteks pembelajaran peran guru adalah menolong murid
untuk mengembangkan kapasitas pembelajaran yang memugkinkan
aktivitas manajemen, struktur organisasi, system dan proses yang
diperlukan untuk menangani kegiatan mengajar dan peluang belajar
murid secara maksimal. Jadi, guru merupakan seseorang yang
menjalankan kepemimpinan dalam pembelajaran karena proses
mempengaruhi murid agar mau belajar dan memungkinkan tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan baik.
Dalam pelaksanaannnya, tanggung jawab guru tidak hanya
sebatas proses pentransferan ilmu pengetahuan saja. Banyak hal

8
Halik. Hal 30-31
7

yang menjadi tanggung jawab gurusalah satunya mempunyai


kompotensi idealnya sebagaimana guru professional yang meliputi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan professional baik bersifat
pribadi, social, maupun akademik. Seorang guru profrsional
memiliki keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga mampu
melaksanakan tugasnya secara maksimal dan terarah salah satunya
adalah keahlian dalam mengelola pembelajaran.9
b. Memperkuat motivasi siswa
Guru sebagai pemimpin dalam proses pengajaran berperan
dalam mempengaruhi dan memotivasi siswa agar mau melakukan
pekerjaan yang diharapkan. Menurut Davis, kegiatan motivasi
merupakan kekuatan yang tersembunyi dala diri dan mendorong
seseorang bertindak dengan cara yang khusus. Guru harus selalu
berusaha untuk memperkuat motivasi siswa dalam belajar yang
dapat dicapai melalui penyajian pelajaran yang menarikdan
hubungan pribadi yang menyenangkan.
4. Evaluasi Pembelajaran
a. Pengawasan dan Evaluasi, dalam konteks manajemen pembelajaran
pengawasan adalah pekerjaan yang dilakukan oleh guru untuk
menentukan apakah fungsi organisasi serta pimpinannya telah
dilaksanakan dengan baik dalam mencapai tujuan-tujuan yang
ditentukan. Dalam proses pembela\ajaran, hasil penilaian dapat
membantu guru untuk memperbaiki keterempilan professional guru
serta dapat membantu dalam mendapatkan fasilitas serta sumber
belajar yang lebih baik.
b. Evaluasi pengajaran, merupakan berkaitan dengan pemahaman,
peningkatan dan pelaksanaan metode sebagai penialaian terhadap
efektivitas dan efesiensi dari semua aktifitas yang mencakup
bagaimana program pengajaran telah dirancang, seberapa baik
rancangan telah dikembangkan dan seberapa baik rancangan

9
Alfian Erwinsyah, “Manajemen Pembelajaran Dalam Kaitannya Dengan Peningkatan
Kualitas Guru,” Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 5, no. 1 (2017): hal 70.
8

pengajaran dilaksanakan dan seberapa baik pengajaran telah


dikelola.
5. Peningkatan Mutu dalam Pembelajaran.
Penerapan manajemen peningkatan mutu dalam pembelajaran
dimaksudkan agar tercapai keunggulan proses pembelajaran. Untuk
mencapai keberhasilan pembelajaran unggul, maka harus diperhatikan
beberapa faktor berikut yaitu, guru, siswa, metode mengajar,
manajemen pembelajaran, psikologi pembelajaran, lingkungan belajar,
sarana prasarana, media, laboratorium, dan dana.
Guru selaku manajer dalam proses pembelajaran harus
memperhatikan upaya peningkatan kualitas belajar secara
berkelanjutan. Tanpa adanya upaya kreatif daninovatif dari guru
terhadap pembelajaran di setiap sekolah secara terarah dan terencana
maka tidak mungkin akan tercapainya pembelajaran yang efektif.
C. Prinsip Manajemen Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran memerlukan rangkaian kaidah dan
prinsip, prinsip pembelajaran ini melihat pada perkembangan aspek psikologis
peserta didik sehingga prinsip pembelajaran dianggap mampu membangkitkan
keterpurukan pembelajaran yang selama ini dianggan masih tertidur. Fillbek,
seorang pakar pendidikan melahirkan gagasan tentang prinsip pembelajaran dan
disuntin oleh Siregar dan Nara, dimana prinsip pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Respon-respon baru (new responses). Impilkasinya adalah perlunya
pemberian umpan balik positif atas respon yang benar dari siswa dimana
siswa harus aktif membuat merespon tidak hanya duduk dan
mendengarkan saja.
2. Perilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respon, tetapi dibawah
pengaruh kondisi atau tanda-tanda di lingkungan siswa. Implikasinya
adalah perlunya menyatakan tujuan pembelajaran secara jelas kepada
siswa sebelum memulai pembelajaran serta penggunaan metode dan
media agar dapat mendorong keaktifan siswa.
9

3. Perilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau


berkurang frekuensinya jika tidak diperkuat dengan akibat yang
menyenangkan. Implikasinya adalah pemberian isi pembelajaran yang
berguna pada siswa di dunia luar ruang kelas dan memberikan feedback
berupa penghargaan terhadap keberhasilan siswa serta sering
memberikan siswa Latihan dan tes.
4. Belajar yang berbentuk respon terhadap tanda-tanda yang terbatas akan
ditransfer kesituasi lain yang terbatas pula. Implikasinya adalah
pemberian kegiatan belajar kepada siswa yang melibatkan kondisi yang
mirip dengan kondisi dunia nyata. Serta penyajian isi pembelajaran
perlu menggunakan media pembelajaran.
5. Belajar menggeneralisasikan dan membedakan merupakan dasar
untuk mempelajari sesuatu yang kompleks seperti yang berkenaan
dengan pemecahan masalah. Implikasinya adalah perlu
menggunakan contoh yang positif dan negative.
6. Situasi mental siswa dalam menghadapi pelajaran akan mempengaruhi
perhatian serta ketekunan siswa selama proses belajar. Implikasinya
adalah pentingnya menarik perhatian siswa untuk mempelajari isi
pembelajaran dengan menunjukkan apa yang akan dikuasai siswa
setelah proses belajar mengajar selesai.
7. Kegiatan belajar dibagi menjadi Langkah-langkah kecil yang disertai
dengan umpan balik menyelesaikan tiap Langkah akan membantu
siswa. Implikasinya guru menganalisa pengalaman belajar siswa
menjadi kegiatan-kegiatan kecil disertai dengan memberikan Latihan-
latihan.
8. Kebutuhan memecah materi yang kompleks menjadu kegiatan-kegaitan
kecil dapat dikurangi dengan mewujudkannya dalam suatu model.
Implikasinya penggunaan media dan metode pembelajaran yang dapat
menggambarkan materi yang kompleks kepada siswa.
9. Keterampilan tingkat tinggi terbentuk dari keterampilan dasar yang
lebih sederhana. Implikasinya, tujuan pembelajaran harus dirumuskan
dalam bentuk hasil belajar yang operasional
10

10. Belajar akan lebih tepat, efisien dan menyenangkan jika siswa diberikan
informasi tentang kualitas penampilannya dan cara meningkatkannya.
11. Perkembangan dan kecepatan belajar siswa sangat bervariasi ada yang
maju dengan penguasaan terhadap materi, sehingga setiap siswa
mendapat kesempatan maju menurut kecepatan masing-masing.
12. Dengan persiapan siswa dapat membangkitkan kemampuan
mengorganisasikan kegiatan belajarnya sendiri. Implikasinya
pemberian kemungkinan bagi siswa untuk memilih cara, waktu dan
sumber-sumber disamping yang telah ditentukan.
Gagne juga merumuskan prinsip-prinsip manajemen pembelajaran
yang kemudian dilantunkan oleh Munandir, yaitu:
1. Menarik perhatian (Gaining attention) dimana seorang guru harus
mampu menyuguhkan materi sehingga minat siswa bangkit untuk
belajar.
2. Memberitahu siswa mengenai tujuan belajar (informing learner of the
objectivies) dimana siswa hendaknya diberitahu tentang pencapaian
yang diharapkan dalam hasil belajar.
3. Merancang Kembali ingatan siswa terhadap pengetahuan sebelumnya
(stimulating recall or prior learning), dalam hal ini siswa diajak untuk
mengingat Kembali mata pelajaran yang bersemayam di fikirannya.
4. Menyajikan material stimulus (presenting the stimulus) dimana guru
menyampaikan dengan penuh perasaan tentang pembelajaran yang telah
diurai sebelumnya.
5. Memberikan bimbingan belajar (providing learner guidance) dimana
guru harus mampu membimbing, mengarahkan dengan penuh
kelembutan agar siswa memiliki pemahaman yang lebih baik dalam
pelaksanaan proses pembelajaran.
6. Memunculkan unjuk kerja siswa (eliciting performance) dimana siswa
digiring untuk menunjukkan kemampuannya dalam penguasaan materi
pelajaran.
7. Memberikan umpan balik (providing feedback) menyampaikan kepada
siswa tentang unjuk kerja yang telah dilakukan
11

8. Menilai unjuk kerja (assessing performance) merupakan kewajiban


siswa untuk menyelesaikan tugas yang disuguhkan oleh guru. Sehingga
guru dapat melihat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
9. Meningkatkan retensi dan pengalihan belajar (enchancing retention and
transfer) dimana siswa diajak untuk mengingat masa lalu dalam
pembelajaran yang telah di pelajarinya kwmudian siswa diajak untuk
mentransfer Kembali dalam lembaran-lembaran rangkuman.10
Prinsip manajemen pembelajaran menurut Mc Gregor adalah:
1. Memprioritaskan tujuan pendidikan diatas kepentingan pribadi serta
kelompok. Segela sumber daya dan strategi kerja dipertaruhkan untuk
mewujudkan visi serta tujuan pembelajaran
2. Mengkoordinasikan wewenang serta tanggung jawab manajemen yang
diperlukan untuk mengatur dan menjaga agar wewenang serta tanggung
jawab, hak dan kewajiban terlaksana dengan seimbang.
3. Perhatian penuh kepada staff dalam kaitan dengan pemberian tugas dan
tanggung jawab. Pimpinan mendelegasikan dan memberikan wewenang
dan tanggung jawab kepada staff nya dengan memperhatikan
kemampuan dan responsibility dari staff tersebut.
4. Revitalisasi nilai-nilai organisasi selalu melibatkan sejumlah orang.
Setiap anggota organisasi memiliki nilai dan pandangan hidup tertentu
serta nilai system yang dianutnya. Tugas dan tanggung jawab
manajemen adalah menjaga, memelihara dan mengembangkan nilai-
nilai positif yang mendukung keberhasilan kerja dan pencapaian tujuan
organisasi.11

10
Nana Suryapermana, “Manajemen Pembelajaran Dalam Dunia Pendidikan,” An-Nidhom 1, no.
02 (2017): hal 74–78.
11
Mathias Gemnafle and John Rafafy Batlolona, “Manajemen Pembelajaran,” Jurnal Pendidikan
Profesi Guru Indonesia (Jppgi) 1, no. 1 (2021): hal. 31.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen pembelajaran merupakan proses mengelola yang
meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan
pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar
sehingga dalam pembelajaran guru harus menguasai prinsip-prinsip
pembelajaran seperti pemilihan media pembelajaran, pemilihan dan
penggunaan metode mengajar, keterampilan menilai hasil belajar serta
memilih dan menggunakan strategi atau pendekatan pembelajaran
Fungsi manajemen pembelajaran adalah:
1. Fungsi Perencanaan Pembelajaran
2. Fungsi Pengorganisasian Pembelajaran
3. Kepemimpinan dalam Pembelajaran
4. Evaluasi Pembelajaran
Sedangkan prinsip manajemen pembelajaran adalah:
1. Menarik perhatian (Gaining attention)
2. informing learner of the objectivies
3. stimulating recall or prior learning
4. presenting the stimulus
5. providing learner guidance, dll.

12
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Cahyo Budi U., M.Pd. MANAJEMEN PEMBELAJARAN. Vol. 21, 2020.
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203.
Erwinsyah, Alfian. “Manajemen Pembelajaran Dalam Kaitannya Dengan
Peningkatan Kualitas Guru.” Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
5, no. 1 (2017): 69–84.
https://www.journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/tjmpi/article/view/517.
Gemnafle, Mathias, and John Rafafy Batlolona. “Manajemen Pembelajaran.”
Jurnal Pendidikan Profesi Guru Indonesia (Jppgi) 1, no. 1 (2021): 28–42.
https://doi.org/10.30598/jppgivol1issue1page28-42.
Halik, Abdul. Manajemen Pembelajaran Berbasis Islam. Jurnal Penelitian, 2019.
https://doi.org/10.28918/jupe.v13i1.708.
Hernik Khoirun Nisak. “Manajemen Pembelajaran Dan Disiplin Sekolah Dalam
Meningkatkan Prestasi Siswa” 21, no. 1 (2020): 1–9. http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203.
Hidayat, Rahmat, and Candra Wijaya. 2017. Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang
Manajemen Pendidikan Islam. Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan
Indonesia.
Muhlasin. “Manajemen Pembelajaran Dalam Rangka Meningkatkan Prestasi
Belajar.” Akademika 8, no. 5 (2019): 55.
Suryapermana, Nana. “Manajemen Pembelajaran Dalam Dunia Pendidikan.” An-
Nidhom 1, no. 02 (2017): 73–90.
Syafaruddin dan Irwan Nasution. “MANAJEMEN PEMBELAJARAN.Pdf,”
2005.

Anda mungkin juga menyukai