Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Manajemen Kurikulum dan Penelitian

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Berbasis Sekolah


Dosen Pengampu: Anesa Surya, M.Pd.

Disusun oleh:

1. Indar Diasmi Aulianisa (K7118117)


2. Ismi Rizki Rahayu (K7118123)
3. Mailani Muslimah (k7118143)
4. Meiulina Hidayah (K7118148)
5. Nanda Aulia Maulidia (K7118161)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen tidak akan terlepas dari kegiatan pembelajaran karena
manajemen tersebut merupakan usaha untuk mensukseskan suatu tujuan dalam
pendidikan. Diperlukan adanya pengelolaan, penataan, dan pengaturan ataupun
kegiatan yang sejenis yang masih berkaitan dengan lembaga pendidikan guna
mengembangkan sumber daya manusia agar dapat memenuhi tujuan daripada
pendidikan tersebut seoptimal mungkin.
Manajemen kurikulum adalah sebuah bentuk usaha atau upaya bersama
untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran khususnya usaha
meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Dalam upaya-upaya tersebut
diperlukan adanya evaluasi, perencanaan, dan pelaksanaan yang merupakan
satuan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Sedangkan manajemen
pembelajaran ialah suatu sistem dengan komponen-komponen yang saling
berkaitan. Komponen-komponen pembelajaran meliputi: peserta didik, guru,
bahan ajar, kurikulum, sarana prasarana, serta strategi pembelajaran. Dengan
demikian manajemen kurikulum dan pembelajaran saling berkaitan satu sama
lain dalam suatu pendidikan, untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen kurikulum salah satu aspek yang berpengaruh terhadap
keberhasilan pembelajaran dalam pendidikan nasional. Di samping itu,
kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran untuk mencapai
tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang
peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu atau berkualitas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud manajemen kurikulum dan pembelajaran?
2. Bagaimana prinsip manajemen kurikulum dan pembelajaran?
3. Apa fungsi dan tujuan manajemen kurikulum dan pembelajaran?
4. Apa kegiatan dalam manajemen kurikulum dan pembelajaran?
5. Bagaimana ruang lingkup manajemen kurikulum dan pembelajaran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari manajemen kurikulum dan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui prinsip tujuan manajemen kurikulum pembelajaran.
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan manajemen kurikulum dan
pembelajaran.
4. Untuk mengetahui kegiatan dalam kurikulum dan pembelajaran.
5. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen kurikulum dan pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran


1. Manajemen Kurikulum
Istilah manajemen berarti proses pengelolaan usaha yang dilaksanakan
secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan kurikulum
merupakan seperangkat rancangan dan rencana pembelajaran yang
digunakan sebagai alat dan cara untuk melakukan pembelajaran baik dalam
lingkup formal, nonformal maupun informal untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional. Dengan demikian, manajemen kurikulum merupakan
sebuah proses pengelolaan mengenai kurikulum yang dilakukan oleh
sekelompok orang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam
rangka mencapai tujuan kurikulum yang telah ditetapkan.
Manajemen kurikulum adalah kurikulum sebagai rancangan pendidikan
mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan
pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan
dan perkembangan kehidupan peserta didik, maka dalam penyusunan
kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan kokoh dan
kuat. Salah satu landasan memperkuat bangunan kurikulum adalah
landasan manajerial, sehingga manajemen kurikulum perlu dikembangkan
dalam menyusun kurikulum baru, atau mengembangkan kurikulum yang
sudah dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen
kurikulum adalah proses mendayagunakan semua unsur manajemen dalam
rangka memaksimalkan pencapaian tujuan kurikulum pendidikan yang
dilaksanakan di lembaga pendidikan.
Bidang kurikulum dan pengajaran adalah satu bagian dari manajemen
operasional pendidikan di sekolah secara mikro. Manajemen pendidikan di
sekolah menjadi faktor signifikan dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengawasi keseluruhan kegiatan pendidikan dan pembinaan siswa di
sekolah. Pencapaian tujuan pendidikan nasional, institusional, kurikulum
dan tujuan pembelajaran, atau standar kompetensi/kompetensi inti menjadi
tanggung jawab manajemen pendidikan. Oleh sebab itu, kurikulum harus
dikelola dengan efektif dan efisien untuk memastikan bahwa pembelajaran
berlangsung efektif.
Dengan memadukan seluruh kekuatan sumberdaya organisasi
sebagaimana dikemukakan di atas, maka berbagai kegiatan dilakukan
dengan bekerjasama untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi sehingga
dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Sebab dengan begitu, seluruh
harapan yang dituangkan dalam visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi
dapat dicapai jika sumberdaya manusia, para manajer, pimpinan, staf dan
pegawai yang bekerjasama mencapai tujuan pribadi dan tujuan organisasi
dalam melayani stakeholders di masyarakat.
Dalam konteks ini dapat dikemukakan pendapat lain yang menegaskan
bahwa manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan
kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam
rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
Manajemen kurikulum berkenaan dengan bagaimana kurikulum
dirancang, diimplementasikan (dilaksanakan) dan dikendalikan (dievaluasi
dan disempurnakan), oleh siapa, kapan, dan dalam lingkup mana.
Manajemen kurikulum juga berkaitan dengan kebijakan siapa yang diberi
tugas, wewenang, dan tanggung jawab dalam merancang, melaksanakan,
dan mengendalikan kurikulum. Dari sudut mana pemberian tugas,
wewenang dan tanggung jawab dalam pengembangan kurikulum. Secara
umum, dibedakan antara manajemen pengembangan kurikulum terpusat
(centralized curriculum development management atau top down
curriculum development) dan manajemen pengembangan kurikulum
tersebar (decentralized curriculum development management atau bottom
up curriculum development).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen
kurikulum adalah proses pendayagunaan sumberdaya kurikulum yang
mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan
untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan.
2. Manajemen Pembelajaran
Kata pengelolaan pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu kata
pengelolaan dan pembelajaran. Kata pengelolaan dapat diartikan
“manajemen”. Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa inggris,
yaitu “Management” yaitu ketatalaksanaan dan tata pimpinan. Sedangkan
menurut Wiharno pengertian pengelolaan kelas sebagai berikut:
“Pengeloaan adalah suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan
data, perencanaan, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan
pengawasan dan penilaian pengelolaan menghasilkan sesuatu dan sesuatu
itu dapat merupakan sumber penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan
selanjutnya”.
Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003
menyatakan bahwa: “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
Berdasarkan konsep tersebut, dalam kata pembelajaran terkandung dua
kegiatan yaitu belajar dan mengajar. Kegiatan yang berkaitan dengan upaya
membelajarkan siswa agar berkembang potensi intelektual yang ada pada
dirinya. Ini berarti bahwa pembelajaran menuntut terjadinya komunikasi
antara dua arah atau dua pihak yaitu pihak yang mengajar yaitu guru sebagai
pendidik dengan pihak yang belajar yaitu siswa sebagai peserta didik.
Mulyasa mengemukakan “pembelajaran pada hakikatnya adalah proses
interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Sudirwo juga berpendapat
bahwa: “pembelajaran merupakan interaksi belajar mengajar dalan suasana
interaktif yang terarah pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Beragam pendapat yang dikemukakan oleh para ahli pembelajaran
tentang pengelolaan pembelajaran. Suginto misalnya menjelaskan bahwa
pengelolaan pembelajaran adalah berbagai cara dalam mengelola situasi
dan kondisi dalam proses pembelelajaran. Kondisi belajar yang kondusif
merupakan syarat mutlak bagi terselenggaranya proses pembelajaran.
Cohen dan Manion memberi batasan bahwa pengelolaan pembelajaran
berhungan dengan cara seorang pengajar mengatur kelasnya sejak awal
proses pembelajaran.
Pengelolaan pembelajaran merupakan keterampilan guru untuk
menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya jika
terjadi gangguan dalam pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran adalah
cara guru menjalankan dan mengontrol aktivitas kelas, misalnya mengatur
ruang kelas, kebersihan kelas, perabot kelas, startegi tempat
duduk,kehadiran siswa dan hal lainnya yang ada hubungan dengan
pekerjaan guru sebagai manajer kelas.
Arikunto mendefinisikan pengelolaan pembelajaran adalah suatu usaha
yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran atau orang yang
membantunya dengan maksud agar tercapai kondisi optimal, sehingga
dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Nasution dalam
Nuraini mendefinisikan pembelajaran berarti kepemimpinan atau
ketatalaksanaan yang dilakukan oleh guru dalam praktek penyelenggaraan
pembelajaran di kelas.
Jadi dapat dismpulkan bahwa pengelolaan pembelajaran adalah cara
seorang guru mengatur kelasnya dan mengembangkan tingkah laku siswa
yang diinginkan serta mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak
diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio
emosional yang positif, serta mengembangkan dan mempertahankan
organisasi kelas yang efektif.
B. Prinsip Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
Terdapat 5 prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen
kurikulum, yaitu:
1. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum
merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manejemen
kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat mencapai
hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam
manajemen kurikulum.
2. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berdasarkan
demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada
posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh
tanggungjawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
3. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan
manajemen kurikulum perlu adanya kerja sama yang positif dari berbagai
pihak yang terlibat.
4. Efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan
kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan
hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relatif singkat.
5. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum,
proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan
visi, misi dan tujuan kurikulum.
Selain prinsip-prinsip tersebut juga perlu dipertimbangkan kebijaksanaan
pemerintah maupun departemen pendidikan nasional, seperti USPN No.20
tahun 2003, kurikulum pola nasional pedoman penyelenggaraan program
kebijaksanaan penerapan manajemen berbasis sekolah, kebijaksanaan
penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), keputusan dan
peraturan pemerintah yang berhubungan dengan lembaga pendidikan atau
jenjang/jenis sekolah yang bersangkutan. Dalam proses pendidikan perlu
dilaksanakan manajemen kurikulum agar perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi kurikulum berjalan lebih efektif, efisien dan optimal dalam
memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman belajar, maupun
komponen kurikulum (Rusman, 2009: 4).

C. Fungsi dan Tujuan Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran


1. Fungsi Manajemen Kurikulum
Beberapa fungsi dari manajemen kurikulum, diantaranya:
a. meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum.
b. meningkatkan keadilan dan kesepakatan kepada siswa untuk mencapai
hasil yang maksimal.
c. meningkatkan relevansi dan efektifitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik.
d. meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas peserta didik.
e. meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar.
f. meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu
mengembangkan.
2. Fungsi Manajemen Pembelajaran
Beberapa fungsi manajemen pembelajaran:
a. Untuk mengatur semua kegiatan pembelajaran.
b. Meningkatkan efektif dan efisiennya kegiatan pembelajaran.
c. Fungsi manajemen sangat dibutuhkan guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran agar suasana belajar dapat berlangsung secara efektif dan
efisien.
3. Tujuan Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
Manajemen kurikulum dan pembelajaran bertujuan untuk:
a. Pencapaian pengajaran dengan menitik beratkan pada peningkatan
kualitas interaksi belajar mengajar.
b. Mengembangkan sumber daya manusia dengaan mengacu pada
pendayagunaan seoptimal mungkin.
c. Pencapaian visi dan misi pendidikan nasional.
d. Meningkatkan kualitas belajar mengajar disuatu pendidikan tertentu.

D. Kegiatan Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran


Kegiatan manajemen kurikulum berkaitan dengan dua hal, yaitu: (1)
berkaitan dengan tugas guru, dan (2) berkaitan dengan proses pem-
belajaran.
1. Kegiatan yang berkaitan dengan tugas guru
Kegiatan yang berkaitan dengan tugas guru ini meliputi:
a) Pembagian tugas membelajarkan, pembagian tugas biasanya dilakukan
dalam rapat guru pada awal tahun pembelajaran atau menjelang
awal semester baru.
b) Pembagian tugas membina kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstra-
kurikuler atau kegiatan tambahan diluar kurikulum yang berlaku ini
seperti kegiatan pramuka, koperasi, unit kesehatan sekolah,
olahraga, kesenian, dan lain-lain.
2. Kegiatan yang berkaitan dengan proses pelaksanaan
pembelajaran
Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan proses pembelajaran meliputi:
a) Penyusunan jadwal pembelajaran. Jadwal pembelajaran merupakan
penjabaran dari seluruh program pembelajaran di sekolah jadwal
pembelajaran merupakan pedoman bagi guru bahwa dia akan
membelajarakan dikelas mana dan hari apa saja, serta jam berapa
saja.
b) Penyusunan program pembelajaran, kegiatan penyusunan program
pembelajaran ini meliputi: (1) menghitung jumlah pokok bahasan
dan sub pokok bahasan yang harus disampaikan dalam jangka
waktu tertentu (semester atau caturwulan): (2) menghitung
jumlah jam pelajaran yang tersedia menurut kurikulum yang
berlaku; (3) menghitung jumlah jam yang efektif pada semester
atau caturwulan berdasarkan kalender akademik yang berlaku; (4)
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk satu jangka
waktu tertentu (satu semester atau catuwulan).
c) Pengisian daftar kemajuan kelas, menggambarkan tentang kemajuan
kelas tentang penguasaan materi pelajaran.
d) Kegiatan mengelolah kelas. Merupakan upaya yang dilakukan
oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan
pembelajaran bisa tercapai secara efektif dan efesien. Hal ini menyangkut
strategi pembelajaran, pemanfaatan media, tempat duduk, dan
lain-lain.
e) Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar berguna
untuk mendapatkan umpan balik bagi guru tentang tercapainya
tujuan pembelajaran.
f) Laporan hasil pembelajaran. Hasil belajar yang diperoleh oleh
siswa harus dilaporkan kepada orang tua atau wali murid. Laporan
kepada orang tua atau wali murid ini bisa disebut rapor.
g) Kegiatan bimbingan dan penyuluhan. Kegiatan bimbingan dan
penyuluhan ditujukan bagi seluruh peserta didik disekolah tanpa
terkecuali. Bimbingan dan penyuluhan tidak hanya untuk siswa
yang bermasalah saja tetapi semua siswa, termasuk siswa yang
berprestasi.

E. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran


Menurut Dinn Wahyudin, lingkup manajemen kurikulum meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Pada
satuan tingkat pendidikan kegiatan kurikulum lebih mengutamakan untuk
merealisasikan dan merelevansikan antara kurikulum nasional dalam bentuk
standar kompetensi atau kompetensi dasar dengan kebutuhan daerah dan
kondisi sekolah yang bersangkutan sehingga kurikulum tersebut merupakan
kurikulum yang integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan
dimana sekolah itu berada. Ruang lingkup kurikulum meliputi 4 hal,
diantaranya:
1. Perencanaan Kurikulum
Tahap perancanaan merupakan Rencana Pembelajaran (RP). Guru
melakukan persiapan yang komprehensif sebelum melakukan proses
belajar mengajar di kelas. Pada tahap ini guru melakukan persiapan dari
mulai tujuan pembelajaran, materi yang akan disampaikan, metode yang
digunakan, buku sumber, dan alat evaluasi yang akan diterapkan.
Perencanaan kurikulum memiliki karakteristik:
a) Perencanaan kurikulum harus berdasarkan konsep yang jelas tentang
berbagai hal yang menjadikan kehidupan menjadikan lebih baik,
karakteristik masyarakat sekarang dan masa depan serta kebutuhan
dasar manusia.
b) Perencanaan kurikulum harus dibuat dalam kerangka kerja yang
komperensih, yang mempertimbangkan dan mengkoordinasi unsur
esensial mengajar efektif.
c) Perencanaan kurikulum harus bersifat reaktif dan antisipasi.
d) Tujuan-tujuan pendidikan harus meliputi rentang yang luas akan
kebutuhan dan minat yang berkenaan dengan individu dan masyarakat.
2. Pengorganisasian Kurikulum.
Pengorganisasian kurikulum merupakan pola atau desain bahan
kurikulum yang tujuannya untuk mempermudah siswa untuk mempelajari
bahan serta untuk mempermudah siswa untuk melakukan kegiatan belajar
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
Pengorganisasian kurikulum dapat dilihat melalui 2 pendekatan:
a) Konteks manajemen, meliputi 3 pengorganisasian:
1) Organisasi perencanaan kurikulum, yang dilaksanakan oleh suatu
lembaga atau tim pengembang kurikulum.
2) Organisasi dalam rangka implementasi kurikulum, baik pada
tingkat daerah maupun pada tingkat sekolah atau satuan lembaga
pendidikan yang melaksanakan kurikulum.
3) Organisasi dalam tahap evaluasi kurikulum, yang melibatkan
pihak-pihak yang
b) Konteks Akademik, organisasi kurikulum dikembangkan dalam
bentuk-bentuk organisasi sebagai berikut:
1) Kurikulum Mata Pelajaran
Merupakan kurikulum yang terdiri dari sejumlah mata pelajaran
yang terpisah (isolated subject). Karakteristik kurikulum ini
diantaranya: terdiri atas mataa pelajaran yang terpisah satu sama
lain, bertujuan penguasaan pada sejumlah ilmu pengetahuan, tidak
berdasarkan pada kebutuhan, minat, dan masalah yang dihadapi
siswa, tidak mempertimbangkan kebutuhan, masalah, tuntutan
dalam masyarakat yang senantiasa berubah dan berkembang.
Manfaatnya antara lain: mudah dinilai, diapakai di perguruan
tinggi, lebih memudahkan guru, dan mudah diubah.
2) Kurikulum yang berkorelasi dengan mata pelajaran
Bentuk korelasi ada 2 jenis:
 Korelasi informal: dimana seorang guru mata pelajaran meminta
guru mata pelajaran lainnya untuk mengkorelasikan bahan
pelajaran dengan yang telah disampaikan.
 Korelasi formal: beberapa orang guru bersama mengkorelasikan
mata pelajaran yang akan menjadi tanggung jawab masing-
masing guru.

Karakteristik kurikulum ini adalah: mata pelajaran dikorelasikan


satu sama lain, mengusahakan penyesuaian pelajaran dengan minat
dan kemampuan para siswa, guru memegang aktif namun aktivitas
siwa juga dikembangkan.
3) Kurikulum Bidang Studi
Ciri-ciri umum kurikulum ini adalah: terdiri atas suatu bidang
pengajaran yang di dalamnya terdapat perpaduan sejumlah mata
pelajaran yang sejenis dan memiliki ciri-ciri sama, berdasarkan
tujuan kurikuler dan tujuan instruksional yang direncanakan
sebelumnya, sistem penyampaiannya bersifat terpadu, guru
berperan selaku guru bidang studi.
4) Kurikulum berintegrasi / terpadu
Integrasi berarti perpaduan, koordinasi, harmoni, kebulatan
keseluruhan. Ciri-ciri umum bentuk kurikulum ini adalah:
berdasarkan filsafat pendidikan demokrasi, psikologi belajar
Gestalt atau organismik, landasan sosiologi dan sosio-kultural,
kebutuhan dan tingkat perkembangan dan pertumbuhan siswa.
Sedangkan manfaatnya: unit merupakan suatu keseluruhan yang
bulat, unit menerobos batas-batas mata pelajaran, unit berdasarkan
atas kebutuhan ank dan unit didasarkan pada pendapat-pendapat
modern mengenai cara belajar.
5) Kurikulum Inti
Merupakan kurikulum yang disusun berdasarkan masalah dan
kebutuhan siswa. Ciri-ciri kurikulum: inti pelajaran meliputi
pengalaman-pengalaman yang penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan semua siswa, berkenaan dengan pendidikan umum,
kegiatan dan pengalaman siswa diajarkan dalam bentuk kesatuan,
dan diselenggarakan dalam jangka waktu yang lebih lama.
3. Pelaksanaan kurikulum
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep,
kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan
dampak baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap.
Implementasi kurikulum juga dapat diartikan sebagai aktualisasi
kurikulum tertulis dalam bentuk pembelajaran. Selanjutnya Miller dan
Seller mendefinisikan kata implementasi dengan tiga pendekatan, yaitu:
pertama, implementasi didefinisikan sebagai kegiatan. Kedua, suatu usaha
meningkatkan proses interaksi antara pengembang guru dengan guru.
ketiga, implementasi merupakan sesuatu yang terpisah dari komponen
kurikulum.
Implementasi mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu pengembangan
program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kurikulum terdiri atas tiga:
a) Karakteristik kurikulum, yang mencakup ruang lingkup bahan ajar,
tujuan, fungsi, sifat, dan sebagainya.
b) Strategi implementasi, yaitu strategi yang digunakan dalam
implementasi kurikulum.
c) Karakteristik penggunaan kurikulum, yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, serta nilai dan sikap guru terhadap kurikulum dalam
pembelajaran.
4. Evaluasi dan Pengendalian
Pelaksanaan pembelajaran berjalan secara efektif atau tudak dapat
diketahui melalui kegiatan evaluasi. Evaluasi ini penting dilakukan secara
benar karena bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran
yang telah dilakukan berjalan atau tidak sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.dengan dilaksanakannya evaluasi ini akan memberikan dampak
dan manfaat bagi guru dan siswa untuk peningkatan mutu pendidikan
secara berkelanjutan.
Agar evaluasi yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan
perlu diperhatikan dari mulai persiapan awal, menyiapkan bahan-bahan
evaluasi yang diperlukan, menyusun kisi-kisi evaluasi, menyusun bentuk
tes, menyusun bentuk-bentuk soal, dan lain-lain. Kepala sekolah berperan
dalam pengendalian system evaluasi agar evaluasi agar evaluasi dapat
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi yang
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan objektif dapat mengukur
kemampuan siswa akan berdampak pada peningkatan mutu yang
berkelanjutan.
Menurut Tyler evaluasi berfokus pada upaya untuk menentukan tingkat
perubahan yang terjadi pada hasil belajar. Evaluasi kurikulum dan evaluasi
pendidikan memiliki karakteristik yang tak terpisahkan.
Evaluasi kurikulum sebagai usaha sistematik mengumpulkan informasi
mengenai suatu kurikulum untuk digunakan sebagai pertimbangan
mengenai nilai dan arti dari kurikulum dalam suatu konteks tertentu.
Prinsip-prinsip evaluasi kurikulum adalah sebagai berikut:
a) Tujuan tertentu
b) Bersifat objektif
c) Bersifat komprehensif
d) Kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan
e) Efisiensi
f) Berkesinambungan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen kurikulum diartikan sebagai proses mendayagunakan
semua unsur manajemen dalam rangka memaksimalkan pencapaian tujuan
kurikulum pendidikan yang dilaksanakan di lembaga pendidikan. Pengelolaan
pembelajaran adalah cara seorang guru mengatur kelasnya dan
mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan serta mengurangi atau
meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan, mengembangkan hubungan
interpersonal dan iklim sosio emosional yang positif, serta mengembangkan
dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif. Manajemen kurikulum dan
pembelajaran memiliki prinsip-prinsip, fungsi, dan tujuan. Selain itu,
manajemen kurikulum dan pembelajaran juga memiliki kegiatan-kegiatan dan
ruang lingkup di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA

Giarti, S. (2016). MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN. 117-126.

Link: https://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/view/725

Mathias Gemnafle, J. R. (2021). Manajemen Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Profesi


Guru Indonesia, 29-42.

Link: https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/jppgi2019/article/view/3152

Prof. Dr. Syafaruddin, M. Pd. (2017). MANAJEMEN KURIKULUM. Medan: Perdana


Mulya Sarana.

Erwinsyah, A. (2017). MANAJEMEN PEMBELAJARAN DALAM KAITANNYA


DENGAN PENINGKATAN KUALITAS GURU. Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 69-84.

Link: http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/tjmpi/article/view/517/420

Syafaruddin dan Amiruddin. 2017. Manajemen Kurikulum. Medan: Perdana


Publishing.

Triastuti, Ria. Evaluasi Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran di SD Kristen 03


Eben Haezer Salatiga. FKIP UKSW Salatiga.

Anda mungkin juga menyukai