Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen sekolah merupakan faktor yang terpenting dalam
menyelenggarakan pendidikan dan mengajar disekolah yang
keberhasilannya diukur oleh prestasi tamatan(keluar Meletakkan), oleh
karena itu dalam berjalan kepemimpinan, harus berpikir “sistem” artinya
Dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah komponen-komponen
terkait seperti:guru-guru, stafTU, Orang tua siswa/Masyarakat,
Pemerintah, Anak didik, danlain-lain harus berfungsi optimal yang
dipengaruhi oleh kebijakan dan
kinerjapimpinan.Tantanganlembagapendidikan(sekolah)adalahmengejark
etinggalanartinyakompetisidalammeraihprestasiterlebihdalammenghadapi
persainganglobal,terutamadariSekolahSedangKejuruandimanatamatantela
hmemperolehbekalpengetahuan,sikapdanketerampilansebagaitenagaprofe
sionaltingkatmenengahhalinisesuaidengantuntunanKurikulumSMK2004.
Tantanganiniakandapatteratasibilapengaruhkepemimpinensekolahhasilpa
dastandarsasarandimaksud.PengaruhkepemimpinanKepalaSekolahdi
sampingmengejarketinggalanuntukmengatasitantangantersebutdiatas,hal-
hallainperludiperhatikan:Dalammelaksanakankegiatannya,sekolahmemili
kiberbagaigarapan.Olehkarenaitu,diperlukanketeraturandalammelaksanak
ankegiatan-
kegiatantersebutsehinggakegiatantermasukkedalambidanggarapanyangses
uai.SalahsatumanajemenmemilikigarapanyaituManajemenKurikulum

BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Kurikulum
1. Pengertian Manajemen
Kata manajemen menurut kamus ilmiah populer berarti pengelolaan,
ketatalaksanaan penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran yang diinginkan. Dalam bahasa Arab manajemen diartikan sebagai
idaarah, yang berasal dari kata adaara, yaitu mengatur. Sementara dalam
kamus Inggris-Indonesia karangan John M. Echols dan Hasan Shadily
management berasal dari akar kata to manage yang berarti mengurus,
mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan.
Sementara itu pengertian manajemen menurut istilah adalah proses
Mengkordinasikan aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara efisien
dan efektif dengan melalui orang lain. Hingga saat ini manajemen terus dikaji
Oleh pakar manajemen, mereka mendefinisikan manajemen sebagai ilmu, ada
juga yang mendefinisikan manajemen sebagai kiat atau seni, serta ada yang
mendefinisikan manajemen sebagai profesi.
Luther Gulick misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang
ilmu pengetahuan (science) yang secara sistematis untuk memahami mengapa
dan bagaimana manusia bekerjasama Untuk mencapai tujuan dan membuat
sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
Menurut pengertian ini manajemen sebagai ilmu pengetahuan memiliki
Serangkaian teori-teori yang membantu dalam mengetahui mengapa dan
Bagaimana tugas orang dalam bekerjasama dan memerlukan disiplin ilmu-
ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya, dalam pengertian di atas
manajemen juga berfungsi menerangkan fenomena-fenomena (gejala-gejala),
kejadian-kejadian, Keadaan-keadaan, jadi memberikan penjelasan-penjelasan
terhadap apa yang akan Dan telah terjadi.

2. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis istilah “curriculum” berasal dari bahasa Latin yang
Semula digunakan dalam bidang olahraga, yaitu curro atau currere yang
berarti “rececourse” (lapangan/pacuan kuda, jarak tempuh lari, perlombaan,
pacuan Balapan, peredaran, gerak berkeliling, lapangan perlombaan,
gelanggang, kereta Balap, dan lain-lain. Kurikulum pada asalnya merupakan
jarak yang harus Ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari start hingga
finish. Pengertian ini Kemudian diterapkan dalam bidang pendidikan.
Rusman menjelaskan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana
Dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta bahan yang
Digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
Mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum adalah semua pengalaman
yang telah direncanakan untuk Mempersiapkan siswa mencapai tujuan
pendidikan.
Nana Syaodih Sukmadinata (2005) mengemukakan pengertian kurikulum
ditinjau dari tiga dimensi, yaitu Sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai
rencana. Kurikulum sebagai ilmu dikaji Konsep, asumsi, teori-teori, dan
prinsip-prinsip dasar tentang kurikulum. Kurikulum sebagai sistem dijelaskan
kedudukan kurikulum dalam hubungannya Dengan sistem-sistem lain,
komponen-komponen kurikulum, kurikulum dalam Berbagai jalur, jenjang,
jenis pendidikan, manajemen kurikulum, dan Sebagainya. Kurikulum sebagai
rencana diungkap beragam rencana dan rancangan atau desain kurikulum.
Rencana bersifat menyeluruh untuk semua Jalur, jejang, dan jenis pendidikan
atau khusus untuk jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan tertentu. Demikian pula
dengan rancangan atau desain, terdapat desain Berdasarkan konsep, tujuan, isi,
proses, masalah, dan kebutuhan siswa.

3. Pengertian Manajemen Kurikulum


Istilah manajemen kurikulum berasal dari dua kata, yaitu “manajemen”
Dan “kurikulum”. Kurikulum adalah semua kegiatan, pengalaman, dan segala
Sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak, baik
yang terjadi di sekolah, halaman sekolah, atau di luar sekolah atas tanggung
jawab sekolah agar peserta didik dapat menguasai kompetensi yang telah
ditentukan. Semua kegiatan, pengalaman, dan segala sesuatu tersebut tentunya
harus Dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui tahp-tahap kegiatan
tertentu, Mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, monitoring,
dan evaluasi.
Hal ini tentu sangat erat kaitannya dengan fungsi manajemen itu sendiri.
Sebagaimana pengertian manajemen dari George R. Terry yang telah
Diungkapkan di atas, bahwa manajemen merupakan suatu proses khas yang
terdiri Dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan Pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran
yang Telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
daya Lainnya. Manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan
kurikulum yang Kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam
rangka mewujudkan ketercapaian pada tujuan kurikulum.
Dalam pelaksanaannya, manajemen Kurikulum harus dikembangkan
sesuai dengan konteks MBS dan KTSP. Oleh Karena itu, otonomi yang
diberikan pada lembaga pendidikan atau sekolah dalam Mengelola kurikulum
secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan Ketercapaian sasaran
dalam visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak Mengabaikan
kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan.30 Senada dengan hal Tersebut,
Muhammad Kristiawan mengemukakan bahwa manajemen kurikulum Adalah
sistem pengelolaan atau penataan terhadap kurikulum secara kooperatif,
Komprehensif, sistemik, dan sistematik yang dijadikan acuan oleh lembaga
Pendidikan dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum atau
tujuan Pendidikan. Manajemen kurikulum merupakan kegiatan yang
berhubungan Dengan upaya merencanakan, melaksanakan, mengendalikan
proses pembelajaran Agar dapat berjalan secara efektif.
Depdiknas da Syarifuddin mengartikan Manajemen kurikulum sebagai
suatu proses mengarahkan agar kegiatan proses Pembelajaran berjalan dengan
baik sebagai tolak ukur pencapaian tujuan dari Pengajaran oleh pengajar.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa aktifitas manajemen Kurikulum ini merupakan
kolaborasi antara kepala sekolah dengan wakil kepala Sekolah beserta peran
guru dalam melakukan kegiatan manajerial agar Perencanaan berlangsung
dengan baik.
Hilda Taba mengemukakan, bahwa pada hakikatnya tiap kurikulum
Merupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak agar berpartisipasi sebagai
Anggota yang produktif dalam masyarakat. Tiap kurikulum, bagaimanapun
Polanya, selalu mempunyai komponen-komponen tertentu, yakni pernyataan
Tentang tujuan dan sasaran, seleksi dan organisasi bahan dan isi pelajaran,
bentuk Dan kegiatan belajar dan mengajar, dan akhirnya evaluasi hasil belajar.
Perbedaan Kurikulum terletak pada penekanan pada unsur-unsur tertentu.
Dari definisi manajemen kurikulum di atas, dapat dipahami bahwa
Manajemen kurikulum merupakan sebuah proses kerjasama dalam mengelola
Kurikulum untuk mencapai tujuan kurikulum atau tujuan pendidikan secara
efisien Dan efektif.

4. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum


Manajemen kurikulum merupakan bagian integral dari KTSP dan MBS.
Lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum.34 Pada KTSP lebih mengutamakan
untuk merealisasikan dan merelevansikan antara kurikulum nasional (standar
kompetensi/kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah
yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang
integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan di mana sekolah
itu berada.
Menurut Muhammad Azhari ruang lingkup manajemen kurikulum terdiri
dari beberapa bagian, yaitu:
a. Manajemen perencanaan dan pengembangan kurikulum, dalam
konteks ini akan dipelajari masalah perencanaan kurikulum dan
pengembangan selanjutnya penting mendapat perhatian, karena terkait
erat dengan faktorfaktor mendasar, peran berbagai pihak dan
metodologi pengembangan itu sendiri, sehingga merupakan suatu
proses keseluruhan kegiatan dan pengembangan kurikulum.
b. Manajemen pelaksanaan kurikulum. Bidang ini penting dipelajari,
sebab erat kaitannya dengan keterlaksanaan kurikulum di sekolah atau
di lembaga pendidikan dan latihan. Peran administrator (kepala
sekolah) dan guru mendapat sorotan lebih tajam, dalam artian
administratif.
c. Supervisi pelaksanaan kurikulum. Bidang ini penting dibahas agak
lebih mendasar dan luas, sebagai erat kaitannya dengan upaya
pembinaan dan pengembangan kemampuan personal sekolah, yang
mendapat tanggung jawab dalam proses pelaksanaan kurikulum, dan
dengan cara bagaimana mereka seharusnya dipersiapkan agar mampu
bertindak sebagai supervisor.
d. Pemantauan dan penilaian kurikulum. Bidang ini perlu dibahas, karena
peranan dan fungsinya sangat penting dalam rangka pengembangan,
pelaksanaan, supervisi, dan perbaikan kurikulum.
e. Perbaikan kurikulum. Bidang ini penting mendapat perhatian oleh
sebab erat kaitannya dengan upaya membina relevansi pendidikan dan
peningkatan mutu pendidikan sejalan dengan perkembangan
masyarakat secara menyeluruh, yang pada akhirnya dapat
dikembangkan suatu kurikulum yanglebih baik.
f. Desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum perlu dikaji
lebih lanjut berkaitan dengan desentralisasi pengelolaan pendidikan
oleh pemerintah daerah.
g. Masalah ketenagaan dalam pengembangan kurikulum serta model-
model kepemimpinan yang serasi pada konteks masyarakat yang
berkembang dinamis dewasa ini.
Ruang lingkup manajemen kurikulum menurut Kholid Musyaddad
adalah sebagai berikut:
1) Manajemen perencanaan
2) Manajemen pelaksanaan kurikulum
3) Supervisi pelaksanaan kurikulum
4) Pmantauan dan penilaian kurikulum
5) Perbaikan kurikulum.
Sedangkan ruang lingkup manajemen kurikulum menurut Lestari
dalam Bukunya Muhammad Kristiawan terdiri dari:
a) Perencanaan
b) Pengembangan
c) Implementasi; dan
d) Evaluasi atau penilaian.

Pada dasarnya kedua pendapat di atas hampir sama. Pendapat yang pertama bersifat
umum. Sedangkan pendapat yang kedua bersifat khusus dan lebih menekankan kepada aspek
operasional yang berkaitan dengan KTSP. Pendapat yang kedua dianggap lebih sesuai dengan
dengan konteks penelitian. Meskipun demikian, berikut ini akan diuraikan secara singkat
ruang lingkup manajemen kurikulum dari kedua pendapat di atas agar pemahaman kita
tentang manajemen kurikulum bisa lebih luas.
Sebuah kurikulum terdiri dari beberapa unsur komponen yang terangkai pada suatu sistem.
Sistem kurikulum bergerak dalam siklus yang secara bertahap, bergilir, dan
berkesinambungan. Oleh sebab itu, manajemen kurikulum juga harus memakai pendekatan
sistem. Sistem kurikulum adalah suatu kesatuan yang di dalamnya memuat beberapa unsur
yang saling berhubungan dan bergantung dalam mengemban tugas untuk mencapai suatu
tujuan.

1. Prinsip manajemen kurikulum


Dalam melaksanakan manajemen kurikulum maka ada 5 prinsip yaitu :
a. Produktivas, hasil dalam kegiatan kurikulum dan pertimbangan
bagaiman peserta didik harus mendapat hasil belajar sesuai tujuan
kurikulum.
b. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan
demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik
pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
c. Kooperatif, untuk mencapai tujuan kurikulum maka diperlukan kerja
sama yang positif dari semua pihak yang terlibat.
d. Efektivitas dan Efisiensi, dalam rangka mencapai tujuan kirikulum
maka perlu memperhatikan efektivitas dan efiensi supaya mendapat
hasil yang berguna dengan tenaga, biaya, dan waktu yang relatif
singkat.
e. Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum.

1. FUNGSI MANAJEMEN KURIKULUM


Dalam proses pendidikan, pelaksanaan manajemen kurikulum harus bisa
dilakukan agar perencanaan, pelaksanaan hingga proses evaluasi kurikulum
bisa berjalan secara efektif, efisien dan optimal. Bila melihat pada fungsinya,
manajemen kurikulum memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
a. Untuk meningkatkan efisiensi dalam pemanfaatan Sumber Daya
kurikulum melalui pengelolaan yang sudah terencana.
b. Untuk meningkatkan equality atau keadilan dan kesempatan kepada
para siswa agar bisa mencapai hasil yang maksimal melalui berbagai
macam kegiatan yang telah ditetapkan seperti lewat intrakulikuler,
ekstrakulikuler dan kokurikuler ataupun rencana pembelajaran yang
telah dibuat.
c. Untuk meningkatkan efektivitas dan relevansi pembelajaran siswa
didik atau lingkungan.
d. Untuk meningkatkan tingkat efektivitas kinerja pengajaran atau
aktivitas siswa didik agar bisa mencapai tujuan pembelajaran yang
tepat.
e. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses kegiatan
belajar mengajar.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep dasar manajemen yang merupakan ilmu sebagai suatu bidang
pengetahuan yang mengatur suatu organisasi untuk mencapai tujuan
yang dilandasi dengan keahlian khusus. Manajemen kurikulum adalah
suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif,
sistematik, dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
Manajemen Kurikulum meiiputi organisasi kurikulum, struktur
program kurikulum dan kegiatan-kegiatan di dalamnya.

B. Saran
Pemakalah menghimbau kepada pembaca untuk melakukan penelitian
ulang dengan judul yang sama dengan makalah agar mendapatkan
hasil yang lebih optimal dan mudah di pahami.

Anda mungkin juga menyukai