BAB I
PENDAHULUAN
dilakukan oleh sekelompok atau lebih orang-orang secara bersama-sama dan simultan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sementara pendidikan dapat diartikan sebagai suatu
usaha sadar yang dilakukan secara sistematis dalam mewujudkan suasana belajar-
mengajar agar para peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya. Dengan
mempelajari penataan sumber daya yaitu sumber daya manusia, kurikulum atau
sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan
menciptakan suasana yang baik bagi manusia, yang turut serta dalam pencapaian
suatu media untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan
efisien.
Dengan demikian, kajian tentang administrasi juga merujuk terhadap kajian tentang
1
2
(2018:8) dari berbagai fungsi manajemen yang dikemukan para ahli, “Fungsi
kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana, guru dan tenaga administrasi,
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran serta
sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman
Berdasarkan uraian tersebut, fokus kajian makalah ini adalah pada fungsi
kurikulum. Oleh karena itu kajian makalah ini mengetengahkan judul makalah
Dalam pembahasan dikaitkan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli
administrasi pendidikan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Kurikulum sebagai pedoman untuk menyusun target dalam proses belajar mengajar.
Namun, dalam memahami hakikat kurikulum sering kali terjadi perbedaan persepsi
dan pemahaman.
tahun ke tahun.
ciri yang penting dari suatu rencana dalam bentuk yang sedemikian rupa
4
5
pendidikan.
(poin e) menjadi pandangan atau wawasan dalam makalah ini, mengingat lebih
B. Perencanaan Kurikulum
Hal yang sama juga dinyatakan oleh Firmansyah dan Mahardhika (2019:35)
(planning) meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai
dan meliputi segala sesuatu yang akan dikerjakan di sekolah. Di dalam perencanaan,
sekolah harus memperhatikan masa depan, mengatakan “ini adalah apa yang ingin
harus SMART:
Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat
keberhasilannya.
Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada.
Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan.
Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan,
a) Tujuan Pendidikan
peserta didik, yang kemudian harus diwujudkan dalam tingkah laku. Sarana
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
7
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”. Oleh karena itu, kurikulum harus benar-
kurikulum harus bersumber dari tujuan pendidikan, sehingga dengan kata lain
tujuan pendidikan merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam
perencanaan kurikulum.
b) Masyarakat
masyarakat dengan harapan agar sekolah dan peserta didik dapat menyumbangkan
baktinya untuk memajukan masyarakat, dan agar peserta didik kelak dapat hidup
c) Peserta Didik
Dalam hal peserta didik ini tidak bisa disamakan antara satu dengan yang
C. Pengorganisasian Kurikulum
ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk
mengerjakan beberapa tugas. Hal ini sesuai dengan pendapat Firmansyah dan
wewenang dan tanggung jawab setiap individu dalam manajemen. Menjadi satu
bukan hanya mengatur orang. Tapi semua sumber daya yang dimiliki. Termasuk
uang, mesin, waktu, dan semua komponen yang terdapat dalam organisasi.
adalah suatu aktifitas utama yang terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang
kemudian dipecah menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki
Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi tugas, tanggung jawab
tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan. Berat sama dipikul, ringan sama
dijinjing. Disinilah salah satu prinsip dari manajemen, yaitu membagi-bagi tugas
konteks manajemen dan dalam konteks akademik. Pengertian dari kata organisasi itu
sendiri adalah suatu kelompok sosial yang bersifat tertutup atau terbuka dari/terhadap
pihak luar, yang diatur berdasarkan aturan tetntu, yang dipimpin/diperintah oleh
seseorang pimpinan atau seorang pimpinan atau seorang staf administratif, yang
diatur sedemikian rupa sehingga hasil belajar yang dituju dapat tercapai. Penentuan
10
mata pelajaran dan isi (berupa silabus dan kompetensi yang akan dicapai) yang
pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan
(actuating) kerja. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Kristiawan
hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan bersama”.
Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua
sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan
program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang
telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan
penyesuian.
sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran
organisasi dan sasaran anggota-anggota organisasi tersebut oleh karena para anggota
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah
3) tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih
penting,atau mendesak,
Pada dasarnya menggerakan orang lain bukanlah hal yang mudah. Untuk
dapat menggerakanya dituntut bahwa manajemen hendaklah mampu atau seni untuk
menggerakan orang lain. Kemempuan atau seni menggerakan orang lain itu disebut
kepemimpinan atau leadership. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh
Dari uraian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk
dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal
Setiap komponen sekolah harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan
peran, keahlian dan kompetensi masing-masing untuk mencapai visi, misi dan
kegiatan operasional dan hubungan kerja personil dalam upaya melayani siswa
memastikan apakah seluruh anggota tim telah berada pada “rel” dan kinerja yang
mengawasi dan menegur para bawahan. Yang jauh lebih penting adalah memberikan
dukungan atau bantuan agar seluruh pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana.
sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengawasan
(controlling). Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-
kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah
kondisi yang terjadi bila suatu pekerjaan dikerjakan secara memuaskan. Secara
garis umpan balik proses manajemen dapat berwujud meninjau kembali rencana,
apakah struktur organisasi yang ada itu cukup sesuai dengan standar, apakah
tugas dan kewajiban telah dimengerti dengan baik, dan apakah diperlukan
keseluruhan apakah kerja sama antara pimpinan dan anak buah berada dalam
standar.
Hasil dari proses pengawasan pada tahap kedua yang kemudian dianalisa
dan disusun menjadi sebuah deskripsi tentang kesesuaian atau tidaknya antara
14
apa yang dilaksanakan dengan standar yang ada dan juga rencana yang sudah
disusun, maka dapat diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi. Dari proses
inilah untuk selanjutnya dilakukan tindak lanjut, yaitu apakah pekerjaan yang
tujuan dari penerapan kurikulum dapat tercapai. Dalam hal ini, pengawasan
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
kurikulum.
perencanaan.
B. Saran
15
16
2) Laporan makalah ini dapat dijadikan sumber literatur dalah mengkaji masalah
administrasi pendidikan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta: Deepublish.
Diandra Kreatif
Hamali, Arif Yusuf dan Budihastuti, Eka Sari. 2019. Pemahaman Praktis
Deepublish.
Makassar: Aksaratimur.
Silitonga, Roland YH dan Sitepu, Teguh EN. 2018. Manajemen Inovasi Teknologi.
Yogyakarta: ANDI