Dosen Pengampu:
Dr. Suharno, M. Pd.
Oleh
PROGRAM MAGISTER
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
Mind-Mapping Materi
Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar
PENGEMBANGAN MATERI
1) Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum muncul untuk pertama kalinya dan digunakan dalam bidang
olahraga. Secara etimologis curriculum yang berasala dari bahasa Yunani, yaitu curir
yang artinya pelari dan curere yang berarti tempat berpacu. Jadi istilah kurikulum pada
zaman Romawi kuno mengandung pengertian sebagai suatu jarak yang harus ditempuh
oleh pelari dari garis start sampai garis finish. Baru pada tahun 1855, istilah kurikulum
dipakai dalam bidang pendidikan mengandung sejumlah mata pelajaran pada perguruan
tinggi. Dalam kamus Webster kurikulum diartikan dalam dua macam, yaitu :
a. Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau di pelajari murid di sekolah atau
perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah tertentu.
b. Sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan atau
departemen.
Menurut Hamalik (2006:16) Kurikulum adalah program pendidikan yang
disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswa. Kurikulum tidak terbatas pada
sejumlah mata pelajaran, namun meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi
perkembangan siswa, seperti : bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan sekolah,
perpustakaan, karyawan tata usaha, gambar-gambar, halaman sekolah, dan lain-lain.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran tertentu untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU SPN No.
20/2003).
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah suatu bahan
tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah atau madrasah
yang harus dilaksanakan dari tahun ke tahun.
2) Pengertian Manajemen
Menurut Hamalik (2006:16) pengertian manajemen adalah suatu proses sosial
yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lain
serta sumber-sumber lainnya, menggunakan metode yang efesien dan efektif untuk
mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Manajemen merupakan alat untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
1) Fungsi perencanaan
Meliputi, menetapkan perangkat tujuan atau hasil akhir, mengembangkan strategi
untuk mencapai tujuan akhir,menyusun program dengan menetapkan prioritas dan
urutan strategi, menetapkan prosedur kerja dengan metode baru, anggaran biaya,
serta mengembangkan kebijakan.
2) Fungsi pengorganisasian
Meliputi kegiatan mengadakan struktur organisasi baru untuk menghasilkan produk
baru, menetapkan garis hubungan kerja, merumuskan komunikasi,menciptakan
deskripsi dan menyusun kualifikasi kedudukan.
3) Fungsi staffing
Meliputi kegiatan seleksi tenaga calon staf, memberikan orientasi, memberikan
latihan keterampilan serta melakukan pembinaan ketenagaan.
4) Fungsi pengarahan
Meliputi langkah pendelegasian dan pelimpahan tanggung jawab, memotivasi dan
mengkoordinasikan, merangsang perubahan bila terjadi perbedaan untuk mencari
penyelesaian.
5) Fungsi kontrol
Meliputi kegiatan pengadaan sistem pelaporan yang serasi dengan struktur
pelaporan keseluruhan, mengembangkan standar perilaku, mengukur hasil
berdasarkan kualitas, melakukan tindakan koreksi dan memberikan penghargaan.
3) Manajemen Kurikulum
Manajemen pengembangan kurikulum berkaitan dengan administrasi pendidikan,
dimana fungsi supervisi telah tercakup di dalamnya. Manajemen kurikulum adalah
sebuah proses atau sistem pengelolaan kurikulum secara kooperatif, komprehensif,
sistemik, dan sistematik untuk mengacu ketercapaian tujuan kurikulum yang sudah
dirumuskan. Dalam proses manajemen kurikulum tidak lepas dari kerjasama sosial
antara dua orang atau lebih secara formal dengan bantuan sumber daya yang
mendukungnya. Pelaksanaanya dilakukan dengan metode kerja tertentu yang efektif
dan efisien dari segi tenaga dan biaya, serta mengacu pada tujuan kurikulum yang
sudah ditentukan sebelumnya. Manajemen kurikulum itu memang atas dasar konteks
desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah. Suatu intitusi pendidikan diberi
kebebasan untuk menentukan kebijakan dalam merancang dan mengelola kurikulum
menurut kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Pemerintah hanya menetapkan standar
nasional dan untuk pengembanganya diserahkan sepenuhnya kepada lembaga sekolah
dan madrasah terkait.
Manajemen kurikulum dan pembelajaran bertujuan untuk:
1. Pencapaian pengajaran dengan menitik beratkan pada peningkatan kualitas interaksi
belajar mengajar.
2. Mengembangkan sumber daya manusia dengaan mengacu pada pendayagunaan
seoptimal mungkin.
3. Pencapaian visi dan misi pendidikan nasional.
4. Meningkatkan kualitas belajar mengajar disuatu pendidikan tertentu.
Dari keterangan ini tampak sangat jelas bahwa ruang lingkup manajemen
kurikulum itu adalah prinsip dari proses manajemen itu sendiri. Hal ini dikarenakan
dalam proses pelaksanaan kurikulum punya titik kesamaan dalam prinsip proses
manajemen. Sehingga para ahli dalam pelaksanaan kurikulum mengadakan pendekatan
dengan ilmu manajemen. Bahkan kalau dilihat dari cakupannya yang begitu luas,
manajemen kurikulum merupakan salah satu disiplin ilmu yang bercabang pada
kurikulum. Dalam sebuah kurikulum terdiri dari beberapa unsur komponen yang
terangkai pada suatu sistem. Sistem kurikulum bergerak dalam siklus yang secara
bertahab, bergilir, dan berkesinambungan. Oleh sebab itu, sebagai akibat dari yang
dianutnya, maka manajemen kurikulum juga harus memakai pendekatan sistem. Sistem
kurikulum adalah suatu kesatuan yang di dalamnya memuat beberapa unsur yang saling
berhubungan dan bergantung dalam mengemban tugas untuk mencapai suatu tujuan.
b) Landasan Psikologis
Pengembangan kurikulum harus dilandasi oleh asumsi-asumsi yang berasal
dari psikologi yang meliputi kajian tentang apa dan bagaimana perkembangan
peserta didik, serta bagaimana peserta didik belajar. Atas dasar itu terdapat dua
cabang psikologi yang sangat penting diperhatikan dan besar kaitannya dalam
pengembangan kurikulum, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar.
b. Prinsip Khusus
Prinsip khusus adalah prinsip yang berkenaan dengan prinsip yang berlaku ditempat
tertentu dengan situasi tertentu.Dalam prinsip khusus ini pun yang dikembangkan
adalah komponen dari kurikulum itu sendiri yaitu tujuan, isi, metode dan
evaluasi.Prinsip-prinsip kurikulum yang dikembangkan pada satu daerah dengan
daerah lainnya pasti berbeda-beda mengingat karakteristik dari lingkungan, budaya
dan jenjang pendidikannya.
Sukmadinata (2000) mengemukakan bahwa uraian beberapa prinsip pengembangan
kurikulum khusus adalah sebagai berikut:
1. Prinsip yang berkaitan dengan tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang jangka panjang, menengah dan jangka
pendek. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada kebijakan pemerintah,
survey mengenai persepsi orang tua dan masyarakat, survey tentang pandangan
para ahli , pengalaman di lapangan serta penelitian.
2. Prinsip yang berkenaan dengan isi pendidikan
Pertimbangan yang perlu dilakukan untuk menentukan isi kurikulum adalah
penjabaran tujuan pendidikan dari yang umum kepada tujuan pendidikan yang
khusus, isi bahan pembelajaran meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor dan
penyusunan isi kurikulum tersebut harus bersifat sistematis.
3. Prinsip berkenaan dengan proses pembelajaran
Prinsip yang berkenaan dengan proses pembelajaran mencakup pendekatan,
strategi dan teknik yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
4. Prinsip yang berkenaan dengan media dan alat bantu pembelajaran
Mencakup semua komponen yang berkaitan untuk menunjang terciptanya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
5. Prinsip yang berkaitan dengan evaluasi
Prinsip pengembangan evaluasi diantaranya adalah objektivitas, komprehensif,
kooperatif, mendidik, akuntabilitas dan praktis. Sedangkan dalam praktiknya,
terdapat lima fase yang harus diperhatikan pengembang kurikulum yaitu
perencanaan evaluasi, pengembangan alat evaluasi, pengumpulan data,
pengolahan hasil evaluasi, serta laporan dan pemanfaatan hasil evaluasi.
11) Pengertian Pendekatan dan Pengembangan Kurikulum
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang
terhadap suatu proses tertentu. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Dengan demikian
pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk pada titik tolak atau sudut pandang
secara umum tentang proses pengembangan kurikulum. Sedangkan model, lebih
menekankan pada usaha dan penerapan langkah-langkah atau cara kerja dengan
menerapkan suatu strategi dan beberapa metode yang tepat, yang dijalankan sesuai
dengan langkah-langkah yang sistematik untuk memperoleh hasil kerja yang lebih baik.
Tujuan
Evaluasi umum dan
khusus
Mengorganisasikan
Menentukam
pengalaman dan
pengalaman belajar
bahan belajar
menentukan
isi/materi
13. Model Nicholls
Howard Nicholls menjelaskan bahwa pendekatan pengembangan kurikulum
terdiri atas elemen-elemen kurikulum yang membentuk siklus. Berikut menurut
Nicholls.
Menentukan
Tujuan khusus
Menentukan dan
mengorganisasikan Evaluasi
isi pelajaran
Menentukan
dan
mengorganisas
i metode
Memformulasikan Tujuan
Menyusun Program
Monitoring, feedback,
penilaian, rekonstruksi