Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

RUANG KOLABORASI

Laporan Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum

Anggota:

Syella Ayunisa Rani


Kunthi Ratna Kawuri
Ratna Hapsari Eka S

PROGRAM PROFESI GURU


UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2022
PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS
UNDERSTANDING BACKWARD DESIGN

Backward Design adalah metode merancang kurikulum pendidikan dengan menetapkan tujuan
sebelum memilih metode pembelajaran dan bentuk penilaian. Tujuan Backward Design adalah
membantu guru untuk memikirkan hasil belajar terlebih dahulu. Backward Design untuk mengajar
menuju “titik akhir” atau tujuan pembelajaran, yang biasanya memastikan bahwa konten yang
diajarkan tetap fokus dan terorganisir. Tujuan utamanya untuk mempromosikan pemahaman yang
lebih baik tentang konten atau proses yang harus dipelajari bagi siswa. Desain pembelajaran yang
dikembangkan menggunakan model UbD (Understanding by Design) atau Backward Design yang
dikenalkan oleh Wiggins & McTighe (2005). Desain model pengembangan ini memiliki tiga
tahapan inti antara lain:
Backward Design terdiri dari tiga tahapan, yaitu:
1. Identifikasi Hasil (Identify Desired Results)
Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang peserta didik harus peroleh di akhir
pembelajaran.
2. Menentukan Bukti Pembelajaran (Determine Acceptable Evidence of Learning)
Mengidentifikasi bagaimana guru akan mengevaluasi kinerja dan kriteria peserta didik
berdasarkan hasil yang diinginkan.
3. Merancang Pengalaman dan Instruksi Belajar (Design Learning Experiences and
Instruction)
Merancang dan mengembangkan materi dan aktivitas pembelajaran yang membantu
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pada pemaparan kali ini akan berfokus pada tahap 1 yaitu Identifikasi Hasil yang
Diinginkan (Identify Desired Result). Untuk memudahkan pelaksanaan tahap pertama dapat
mengunakan 3 pernyataan berikut: 1) Apa yang harus diketahui, dipahami, dan dapat dilakukan
oleh siswa? 2) Pertimbangkan tujuan dan harapan kurikulum? 3) Fokus pada “ide-ide besar”
(prinsip, teori, konsep, sudut pandang, atau tema).
Tahap ini membutuhkan kejelasan tentang prioritas pembelajaran, baik jangka panjang
maupun jangka pendek. Pembelajaran di kelas perlu fokus pada ide-ide besar dan pemahaman
kurikulum dari pada hanya sekedar kegiatan. Sebagai contoh, standar konten yang telah ditetapkan
adalah keterampilan abad ke 21. Untuk menggunakan konten ini dan membuat peserta didik paham
dengan tujuan jangka panjang dari gagasan tersebut, guru membingkai pertanyaan penting seputar
pemahaman yang ditargetkan dan mengidentifikasi tujuan pengetahuan dan keterampilan yang
lebih spesifik. Pertanyaan-pertanyaan perencanaan berikut ini dapat memandu dalam menerapkan
konten yang ditetapkan, seperti:
1. Apa yang ingin peserta didik dapat lakukan dengan pembelajaran dalam jangka panjang?
2. Apa yang harus dipahami peserta didik agar mereka dapat menstransfer pengetahuan?
3. Pertanyaan penting apa yang akan dieksplorasi pada peserta didik?
Pengetahuan dan keterampilan apa yang perlu diperoleh peserta didik?
Pada tahap pertama yaitu harus mengidentifikasi serta menentukan “GOAL” yang akan
dikuasai oleh peserta didik. Perancangan tujuan tersebut harus mencakup “transfer pengetahuan”
dalam bentuk Long-term (jangka panjang) peningkatan kualitas peserta didik. Baik secara
pengetahuan, kemampuan yang diinginkan dari peserta didik. Sehingga dengan begitu peserta
didik akan mendapatkan pemahaman yang mendalam. Berikut ini merupakan kerangka tahap
pertama model Understanding by Design beserta point-pointnya yang akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Established Goals (Tujuan Utama)
Prioritas belajar ditetapkan dari tujuan jangka panjang. Tujuan ini merupakan
tujuan yang utama yakni apa yang kita inginkan dan harapkan dari siswa, dan pada
akhirnya dapat melakukan sesuatu sebagai hasil dari apa yang sudah dipelajari. Poin
belajar yang ditujukan kepada siswa ialah tidak hanya unggul di setiap kelas, tetapi
untuk dapat menggunakan atau menerapkan pembelajaran dalam situasi yang lain.
2. Understanding
Pada tahap desire result atau hasil yang diharapkan, pemahaman menjadi bagian
penting karena guru harus mengetahui pemahaman spesifik seperti apa yang harus
dicapai oleh siswa. Apa yang harus dipahami siswa dan miskonsepsi seperti apa yang
kira-kira diprediksi akan muncul. Enduring understanding adalah hasil penguasaan
siswa mengenai topik yang sedang dipelajari Dengan memberikan survey
komprehensif atau pemikiran mereka tentang ilmu pengetahuan. Dengan kriteria
pertanyaan:

a. Apakah peserta didik akan menguasai topik yang sedang diajarkan?


b. Apa hal rinci yang guru inginkan dari siswa untuk dikuasai?
c. Apa kesimpulan yang harus mereka buat?

3. Essential Question
Setelah guru menentukan pemahaman yang ingin dicapai, guru menentukan
pertanyaan yang dapat mendorong siswa memahami, menyelidiki, dan terjadi transfer
belajar. Pertanyaan penting ini akan memandu siswa menjelaskan dan
menginterpretasikan pemahaman yang dikuasainya.
Bukan sekedar jawaban sederhana yang benar, akan tetapi jawaban yang
menghendaki siswa untuk lebih berargumentasi dan menyatakan pendapatnya
Jawaban ini dapat diperdebatkan untuk lebih menggali pemahaman sampai akhirnya
memperoleh hasil yang maksimal yaitu pemahaman yang mendalam.
Pertanyaan dirancang untuk merangsang siswa menyelidiki lebih dalam mengenai
pengetahuan yang dimiliki. Biasanya pertanyaan ini merupakan pertanyaan
kontroversial, sering diperdebatkan dan bersifat provokatif. Sebagai contoh, Apakah
internet berbahaya untu anak kecil? Apakah makanan yang baik untuk anda adalah
makanan yang rasanya tidak enak? Dari pertanyaan ini siswa akan mengembangkan
dan memperdalam pemahamannya dengan menggali ide-ide penting serta
mengeksplorasi pertanyaan tersebut.
Meningkatkan pertanyaan penting lainnya. Melalui essential question, pertanyaan
lain yang terkait akan lebih mudah terjawab.
Berdasarkan Understandings dan Essential Question, dapat ditentukan ilmu
pengetahuan (knowledge) yang akan diketahui siswa dan kemampuan (skills) yang
diperoleh siswa. Sebuah poin penting dalam kerangka UbD adalah menyadari bahwa
pengetahuan dan ketrampilan factual tidak diajarkan untuk mereka sendiri, tetapi
sebagai sarana untuk tujuan dan kepentingan yang lebih besar. Jadi hasil dari tujuan
utama, pemahaman, dan pertanyaan penting adalah pengetahuan dan kemampuan yang
akan diterima oleh siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran.
Tujuan akhir dari tahap ini adalah pengetahuan dan keterampilan apa sajakah yang
akan Diperoleh peserta didik pada akhir pembelajaran. Sebagai contohnya:
a. Peserta didik akan memahami konsep tentang perpindahan kalor
b. Aplikasi perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
Peserta didik akan mampu:
a. Merumuskan permasalahan pada perpindahan kalor
b. Mendesain eksperiment tentang perpindahan kalor
c. Menganalisa dan memecahkan permasalah perpindahan kalor

Anda mungkin juga menyukai