Pembelajaran "hook and hold" adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
bertujuan untuk menarik perhatian peserta didik dengan memberikan rangsangan atau pendekatan awal yang menarik, lalu mempertahankan minat mereka melalui strategi pembelajaran yang memelihara keterlibatan dan pemahaman. Dalam konteks ini, "hook" merujuk pada teknik atau elemen yang digunakan untuk merangsang minat dan perhatian peserta didik dari awal pembelajaran. Hal ini dapat berupa cerita menarik, pertanyaan provokatif, gambar, atau video yang merangsang rasa ingin tahu. Setelah perhatian tercapai, tahap "hold" dilakukan untuk mempertahankan minat dan keterlibatan siswa. Ini melibatkan penggunaan metode pembelajaran yang interaktif, seperti diskusi kelompok, simulasi, atau proyek kolaboratif, yang memungkinkan peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran dan menerapkan konsep yang telah diperkenalkan pada tahap "hook". Dengan memadukan elemen menarik dan strategi pembelajaran yang mempertahankan minat, pendekatan "hook and hold" bertujuan
untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang memotivasi, efektif, dan
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Implementasi pembelajaran "hook and hold" dapat dilakukan melalui serangkaian langkah yang dirancang untuk menarik perhatian peserta didik sejak awal pembelajaran dan mempertahankan keterlibatan mereka. Tahap "hook" dapat dimulai dengan pengenalan materi melalui elemen yang menarik dan merangsang rasa ingin tahu siswa. Ini bisa berupa cerita singkat, pertanyaan provokatif, gambar, atau video pendek yang relevan dengan topik pembelajaran. Setelah mencapai perhatian yang diinginkan, langkah "hold" dilakukan untuk mempertahankan minat dan keterlibatan siswa. Ini dapat melibatkan penggunaan metode pembelajaran yang interaktif dan partisipatif. Misalnya, guru dapat mengorganisir diskusi kelompok di mana siswa dapat berbagi pemikiran dan pandangan mereka tentang materi yang baru diperkenalkan. Selain itu, penggunaan simulasi atau permainan peran dapat memberikan pengalaman langsung yang melibatkan siswa dalam aplikasi konsep pembelajaran. Proyek kolaboratif juga dapat diimplementasikan sebagai bagian dari tahap "hold". Siswa dapat diberi tanggung jawab untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek berbasis masalah yang terkait dengan materi pembelajaran. Ini tidak hanya mempertahankan minat mereka tetapi juga memungkinkan pengalaman belajar yang praktis. Teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam implementasi pembelajaran "hook and hold". Misalnya, penggunaan multimedia atau platform pembelajaran daring dapat memperkaya pengalaman pembelajaran dengan menyediakan sumber daya yang interaktif dan menarik. Selama proses pembelajaran, penting bagi pendidik untuk tetap fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan dan tanggapan siswa. Pemberian umpan balik secara terus-menerus juga merupakan bagian kunci dari implementasi pembelajaran "hook and hold" untuk memastikan bahwa pembelajaran tetap menarik dan bermakna bagi setiap siswa. Dengan menggabungkan elemen-elemen ini, implementasi pembelajaran "hook and hold" dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan memotivasi peserta didik. Kelebihan Hook and Hold 1. Peserta didik dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran yang dilakukan dengan menstimulasi kegiatan pembelajaran yang berbasis kegiatan praktik langsung dan bukan hanya teori saja. 2. Memberikan pertanyaan yang bersifat HOTS kepada peserta didik untuk menstimulus pemikiran kritis peserta didik agar keterampilan berpikir tingkat tinggi (High Order Thingking) mereka dapat berkembang. Dengan demikian peserta didik akan terlatih untuk bernalar sekaligus berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
3. Kegiatan berbasis proyek seningga peserta didik dapat memunculkan ide-ide
kreatif yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas tersebut dan mengembangkan potensi yang mereka miliki. 4. Menerapkan kegiatan pembelajaran yang inovatif dan kreatif agar tercipta kegiatan pembelajaran yang menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. 5. Melibatkan peserta didik dalam kegiatan diskusi kelompok untuk memecahkan suatu masalah atau penugasan yang diberikan agar peserta didik aktif mampu berkolaborasi dan membangun rasa percaya diri untuk memunculkan ide-ide yang mereka miliki. Meskipun pembelajaran "hook and hold" memiliki kelebihan dalam menarik perhatian peserta didik dan mempertahankan keterlibatan mereka, terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Salah satu kelemahan utama adalah risiko kesenjangan antara daya tarik awal dan substansi pembelajaran sebenarnya. Terlalu fokus pada unsur "hook" atau pemberian rangsangan awal yang menarik dapat mengarah pada kurangnya kedalaman pemahaman siswa terhadap materi inti. Jika konten pembelajaran tidak memadai atau terlalu disederhanakan untuk mencocokkan elemen "hook", pembelajaran mungkin menjadi dangkal. Selain itu, kecenderungan untuk selalu mencari elemen menarik bisa saja menciptakan ketergantungan pada stimulasi eksternal. Siswa dapat menjadi kurang terlatih dalam mengembangkan motivasi intrinsik atau kemampuan untuk menemukan daya tarik dalam pembelajaran itu sendiri tanpa harus selalu bergantung pada strategi "hook". Hal ini dapat merugikan perkembangan kebiasaan belajar yang mandiri dan berkelanjutan. Menurut penelitian oleh Hidi dan Renninger (2006) tentang keberlanjutan minat, terlalu banyak fokus pada menciptakan situasi pembelajaran yang menarik secara eksternal dapat menyebabkan siswa kehilangan minat ketika situasi tersebut tidak lagi menarik bagi mereka. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang terlalu bergantung pada elemen "hook" mungkin tidak membangun minat intrinsik yang berkelanjutan.