Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

EVALUASI PEMBELAJARAN
ASESMEN DIAGNOSTIK

Disusun Oleh : Kelompok IV


Elisa Julianti (A2G022022)
Dinda Nur Kasella (A2G022024)
Ria Liyanti (A2G022031)
Yoan Leo Azmi (A2G022023)
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Endang Widi Winarni, M.Pd.

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Evaluasi Pembelajaran.
Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya. Amin.
Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pekuliah
Pendidikan dasar. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalahini, baik sistematika penulisan maupun materinya. Oleh karena itu, sangat kami
harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini, karena
dengan adanya hal tersebut dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Kami berharap makalah ini bermanfaat, khususnya bagi kami dan pembaca pada
umumnya.
Bengkulu, 08 September 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kurikulum Merdeka Belajar Merupakan salah satu kebijakan baru kementrian
pendidikan,kebudayaan,riset dan Tekhnologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek
RI) yang ditujukan untuk mewujudkan proses pembelajaran yang inovatif dan
mengikuti kebutuhan peserta didik. Istilah asesmen (assessment) diartikan sebagai
penilaian proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa (outcomes). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa asesmen merupakan istilah yang tepat untuk penilaian proses belajar
siswa. Namun, meskipun proses belajar siswa merupakan hal penting yang dinilai dalam
asesmen, faktor hasil belajar juga tetap tidak dikesampingkan.
Pada tahun mendatang, sistem pengajaran juga akan berubah dari yang awalnya
bernuansa di dalam kelas menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran akan lebih
nyaman, karena murid dapat berdiskusi lebih dengan guru, belajar dengan outing class,
dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi lebih membentuk karakter
peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan,
berkompetensi, dan tidak hanya mengandalkan sistem ranking yang menurut beberapa
survei hanya meresahkan anak dan orang tua saja, karena sebenarnya setiap anak
memiliki bakat dan Kurikulum merdeka belajar akan mengubah metode belajar
yang tadinya dilaksanakan di ruang kelas menjadi pembelajaran di luar kelas. Konsep
pembelajaran di luar kelas dapat memberikan suatu peluang bagi siswa untuk dapat
berdiskusi secara luwes bersama dengan guru. Dengan hal tersebut, siswa dapat
membentuk karakternya dengan berani mengutarakan pendapat, kemampuan bersosial,
dan menjadi siswa yang berkompetensi. Siswa nantinya akan diberikan kebebasan
mengelaborasi keterampilan yang ia punya. Dengan demikian, guru dan siswa dapat
berkolaborasi untuk menciptakan pembelajaran yang super aktif dan produktif.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
dibahas dalam makalah ini terinci sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan tentang kurikulum merdeka
2. Untuk `mendeskripsikan apa itu assesment dalam pembelajaran,
3. Untuk menjelaskan bagaimana pelaksanaan assesment.

1.3 Tujuan dan Manfaat


a) Mahasiswa (Calon Guru )
Modul ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa sebagai calon
guru terutama pada program studi pendidikan biologi terkait kurikulum medeka
yang akan diterapkan kedepannya sehingga ketika sudah berada di sekolah dapat
memahami dan menerapkan pada peserta didik.
b) Pengajar
Modul ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada guru sebagai saran dan
masukkan untuk kedepannya mengenai penerapan kurikulum merdeka. agar
pendidik melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaranbermakna terkait
materi yang dipelajari untuk memperkaya pengalaman belajarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asesmen Dalam Pembelajaran
A. Hakikat Asesmen Diagnostik
Istilah asesmen (assessment) diartikan sebagai penilaian proses, kemajuan, dan
hasil belajar siswa (outcomes). Sementara itu assesment diartikan oleh Kumano
sebagai "The process of collecting data which shows the development of
learning". Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan istilah yang
tepat untuk penilaian proses belajar siswa. Meskipun proses belajar siswa merupakan
hal penting yang dinilai dalam asesmen, faktor hasil belajar juga tetap tidak
dikesampingkan, penilaian yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan
peserta didik dalam menguasai materi atau kompetensi tertentu serta penyebabnya.
Asesmen ada dua kelompok besar yaitu asesmen tradisional dan asesmen
alternatif. Asesmen yang tergolong tradisional adalah tes benar-salah, tes pilihan
ganda, tes melengkapi. dan tes jawaban terbatas: Sementara itu yang tergolong ke dalam
asesmen alternatif (non-tes) adalah essay/uraian, penilaian praktek, penilaian proyek
kuesioner, inventori, daftar cek, penilaian oleh teman sebaya/sejawat,
Asesmen merupakan aspek esensial dalam peningkatan mutu penyelenggaraan
pendidikan. Bahkan keduanya tak bisa dipisahkan. Ashcroft dan David Palacio (1996:
26) menyatakan “assessment and learning are integral and inseparable parts of the same
enterprise”.
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam
alat penilaian untuk memperoleh beragam informasi tentang sejauh mana hasil belajar
peserta didik atau informasi tentang ketercapaian kompetensi peserta didik. Oleh karena
penilaian berfungsi membantu guru untuk merencanakan kurikulum dan pengajaran, di
dalam program belajar mengajar, kegiatan penilaian membutuhkan informasi dari setiap
individu dan atau kelompok peserta didik serta guru. Guru dapat melakukan
penilaian dengan cara mengumpulkan catatan yang diperoleh melalui ujian, produk,
observasi, portofolio, unjuk kerja serta data hasil interviu.
Sedangkan menurut Griffin dan Nix (1991) penilaian adalah suatu pernyataan
berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu.
Pengertian penilaian berhubungan erat dengan setiap penilaian diri (self assessment),
portofolio, observasi, diskusi, dan interview (wawancara).
B. Prinsip Asesmen
Dalam modul sekolah penggerak Setyawan & Masduki, terdapat 5 prinsip dalam
assesment yaitu :
a. Assesment merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk
guru, peserta didik, dan orang tua,
b. Assesment perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan,
c. Assesment dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan
informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan
dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya,
d. Assesment sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan,
e. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan
orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu
pembelajaran.

C. Tujuan dan Mafaat Asesmen Diagnostik


Tujuan
Secara umum, assesment diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa. Asesmen diagnostik terbagi menjadi
asesmen diagnostik non kognitif dan asesmen diagnosis kognitif.
Tujuan dari masing masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut:
a. Asesmen non-kognitif, bertujuan:
1. Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa,
2. Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah,
3. Mengetahui kondisi keluarga siswa,
4. Mengetahui latar belakang pergaulan siswa,
5. Mengetahui gaya belajar karakter serta minat siswa.
b. Asesmen kognitif, bertujuan:
1. Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa,
2. Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa,
3. Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang
kompetensinya di bawah rata-rata.
 Asesmen non-kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk
menggali hal hal seperti berikut:
1) Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi sisiwa,
2) Aktivitas siswa selama belajar di rumah,
3) Kondisi keluarga dan pergaulan siswa,
4) Gaya belajar , karakter , serta minat siswa.
 Asesmen Kognitif
Asesmen Kognitif bisa berupa:
a) Asesmen Formatif
 Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses pemahaman murid,
kebutuhan pembelajaran , dan kemajuan akademik selama pembelajaran
 Asesmen formatif memantau pembelajaran murid dan memberikan umpan balik
yang berkala , dan berkelanjutan
 Bagi murid, asesmen formatif berfungsi membantu murid mengidentifikasi
kekuatan dan aspek yang perlu dikembangkan
 Bagi guru dan sekolah , asesmen formatif berfungsi memberikan informasi
mengenai tantangan apa saja yang dihadapi murid dalam proses pembelajaran
projek sehingga dukungan yang memadai dapat diberikan.
 Assesment formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau diri sendiri
b) Asesmen Sumatif
 Metode evaluasi yang dilakukan di akhir pembelajaran.
 b.) Asesmen sumatif seringkali memiliki taruhan tinggi karena
berpengaruh terhadap nilai akhir murid sehingga sering diprioritaskan murid dari
pada asesmen formatif.
 Umpan balik dari assesment hasil akhir ini (sumatif) dapat digunakan untuk
mengukur perkembangan murid untuk memandu guru dan sekolah merancang
aktivitas mereka untuk projek berikutnya
Manfaat
D. Pelaksanaan Asesmen Diagnostik
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non kognitif adalah:
1) Persiapan,
2) Pelaksanaa,
3) Tindak lanjut.

A. Assesmen Diagnostik
1) Terjadi ketidaktercapaian belajar
2) Penuruna kemampuan belajar
3) Ketimpangan pengetahuanyang semakin melebar untuk siswa akses berbeda,
seperti ketersediaan materi, koneksi internet antara kelompok akses memadai
dan kelompok akses tidak memadai.
4) Perkembangan emosi dan kesehatan psyikologi terganggu
5) Rentan putus sekolah
6) Dapat berdampak pada pendapatan siswa dikemudian hari
Berdasarkan latar belakang permasalahan maka solusi untuk mengatasi
permaasalahannya adalah megadakan siklus asesmen diawal pembelajaran secara
berkala.

E. Contoh Asesmen Diagnostik


a) Asesmen non kognitif, tujuannya adalah untuk mengetahui kesejahteraan
psykologi dan sosial emosi siswa, aktivitas siswa selama belajar dirumah, dan
kondisi keluarga siswa
b) Asesemen kognitif, tujuannya adalah untuk mengidentifikasi capaian
kompetensi siswa, menyesuaikan pembelajaran dikelas dengan ko petensi
rata-rata siswa, memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan pada siswa
yang nilainya dibawah rata-rata
c) Asesmen Formatif
Asesmen formatif merupakan asesmen yang dilakukan guru selama proses
pembelajaran untuk memberikan informasi mengenai perkembangan penguasaan
kompetensi peserta didik pada setiap tahap pembelajaran.Hasil asesmen formatif
berguna bagi guru untuk mengambil tindakan dan memastikan bahwa setiap
peserta didik mencapai penguasaan yang optimum. Asesmen formatif dapat
mendorong peserta didik mencapai tujuan belajar dengan melakukan
penyampaian umpan balik yang dilakukan secara berkala.
Asesmen formatif melibatkan aktivitas guru dan peserta didik yang bertujuan
untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar berlangsung.
Penilaian ini akan memberikan umpan balik bagi penyempurnaan program
pembelajaran, mengetahui dan mengurangi kesalahan yang memerlukan
perbaikan
Asesmen formatif merupakan bagian dari langkah-langkah pembelajaran,
dilakukan selama kegiatan pembekajaran berlangsung yang merupakan
bagian dari praktik keseharian pendidik dan peserta didik di dalam proses belajar
mengajar di kelas. Asesmen formatif bertujuan untuk merefleksikan proses
belajar dan tidak menentukan nilai akhir peserta didik.
Tujuan asesmen formatif adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran,
tidak hanya untuk menentukan tingkat kemampuan peserta didik. Selain itu,
asesmen formatif bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kekuatan
dan kelemahan pembelajaran yang telah dilakukan. Pendidik dapat
menggunakan informasi tersebut untuk memperbaiki, mengubah atau
memodifikasi pembelajaran agar lebih efektif dan dapat meningkatkan
kompetensi peserta didik
d) Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif merupakan asesmen yang dilakukan guru setelah
menyelesaikan proses pembelajaran. Asesmen sumatif tidak selalu dilakukan di
akhir pembelajaran. Hasil asesmen sumatif digunakan untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik, mengukur konsep dan pemahaman
peserta didik, serta mendorong untuk melakukan aksi dalam mencapai
kompetensi yang dituju. Di dalam asesmen sumatif mencakup lebih dari satu
pokok bahasan yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
telah dapat berpindah dari suatu unit pembelajaran ke unit pembelajaran
berikutnya.
Asesmen sumatif dapat juga diartikan sebagai penggunaan tes-tes pada akhir
suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit
pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan setelah selesai
pembahasan suatu bidang studi. Asesmen sumatif dilaksanakan setelah
sekumpulan program pelajaran selesai diberikan. Kegiatan asesmen
sumatif dilakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh materi
pelajaran telah selesai. Asesmen sumatif menghasilkan nilai atau angka yang
kemudian digunakan sebagai keputusan pada kinerja peserta didik.
Asesmen sumatif digunakan untuk menentukan klasifikasi penghargaan pada
akhir kursus atau program. Penilaian sumatif dirancang untuk merekam
pencapaian keseluruhan siswa secara sistematis. Asemen sumatif berkaitan
dengan menyimpulkan prestasi peserta didik dan diarahkan pada pelaporan di
akhir suatu program studi.
Fungsi asesmen sumatif, yaitu pengukuran kemampuan dan pemahaman peserta
didik dan sebagai sarana memberikan umpan balik kepada peserta didik.
Asesmen sumatif juga berfungsi untuk memberikan umpan balik kepada
staf akademik sebagai ukuran keberhasilan pembelajaran, akuntabilitas dan
standar pemantauan staf akademik, serta sebagai sarana untuk memotivasi
peserta didik.
e) Tindak lanjut dan evaluasi
Asesmen Diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk
mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga
pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta
didik. Peserta Didik yang perkembangan atau hasil belajarnya paling tertinggal
berdasarkan hasil Asesmen Diagnostik, diberikan pendampingan belajar secara
afirmatif.
Tujuan dilakukan asesmen diagnosis adalah untuk memetakan kemampuan
semua siswa di kelas secara cepat, mengetahui siswa yang sudah paham, agak paham,
dan siapa saja yang belum paham. Dengan demikian guru dapat menyesuaikan materi
pembelajaran dengan kemampuan siswa.
Hasil asesmen diagnosis digunakan untuk memetakan kebutuhan belajar
sehingga guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat sesuai kondisi peserta
didik.
Asesmen diagnosis dapat mengandung satu atau lebih dari satu
topik. Asesmen diagnosis dapat dilaksanakan secara rutin, pada awal ketika guru akan
memperkenalkan sebuah topik pembelajaran baru, pada akhir ketika guru sudah
selesai menjelaskan dan membahas sebuah topik, dan waktu yang lain selama
semester (setiap dua minggu/ bulan/ triwulan/semester).
Kemampuan dan keterampilan siswa di dalam sebuah kelas berbeda-beda. Ada
yang lebih cepat paham dalam topik tertentu, akan tetapi ada juga yang membutuhkan
waktu lebih lama untuk memahami topik tersebut. Seorang siswa yang cepat paham
dalam satu topik, belum tentu cepat paham dalam topik lainnya.
Asesmen diagnosis memetakan kemampuan semua siswa di kelas secara
cepat, untuk mengetahui siapa saja yang sudah paham, siapa saja yang agak paham, dan
siapa saja yang belum paham. Dengan demikian guru dapat menyesuaikan materi
pembelajaran dengan kemampuan siswa.

 Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif


Contoh bentuk asesmen tidak tertulis Diskusi kelas Drama
1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid di depan publik dan
mengemukakan pendapat.
2. Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, • mendengarkan dan menerima
pendapat orang lain yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons
pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis.
3. Mengembangkan kemampuan seni peran dan berkomunikasi murid.
4. Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah dari perspektif yang
berbeda sehingga dapat menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis murid.
Produk
a. Membuat model miniatur 3 dimensi (diorama), produk digital, produk
seni, dll.
b. Mengembangkan kreativitas
c. Menanamkan pengertian mengenai
d. Presentasi
e. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
f. Mendorong murid untuk memahami topik presentasi dengan mendalam
g. Tes Lisan
h. Kuis tanya jawab secara lisan mengonfirmasi pemahaman murid
i. Menerapkan umpan balik sebuah peristiwa
 Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tertulis
1. Refleksi Jurnal
 Melatih murid untuk berperan aktif dalam mengevaluasi pembelajaran mereka
sendiri dan memikirkan bagaimana cara mereka dapat memperbaiki diri.
 Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi lain proses
pembelajaran murid

2. Esai
 Mengasah keterampilan menulis
 akademis murid, seperti mengembangkan argumen, menyajikan Poster bukti,
mencari sumber terpercaya untuk mendukung argumen, dan menggunakan
referensi dengan tepat.
 Mengembangkan cara berpikir kritis dan daya analisis murid.
 Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi dan mengekspresikan
ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan.
 Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang formal sehingga memberikan
murid kebebasan berpikir kreatif.
 Menjadi alat untuk murid merefleksikan perkembangan mereka secara
berkesinambungan.

3. Tes Tertulis
 Kuis pilihan ganda
 Kuis pertanyaan
 Menerapkan umpan balik
 Mendorong kemampuan murid untuk mengeksplorasi topik dan
mengkomunikasikan pemahaman mereka dengan cara semenarik mungkin
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam
alat penilaian untuk memperoleh beragam informasi tentang sejauh mana hasil belajar
peserta didik atau informasi tentang ketercapaian kompetensi peserta didik. Oleh
karena penilaian berfungsi membantu guru untuk merencanakan kurikulum dan
pengajaran, di dalam program belajar mengajar, kegiatan penilaian membutuhkan
informasi dari setiap individu dan atau kelompok peserta didik serta guru. Assesment
merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran,
menyediakan informasi sebagai umpan balik untukguru, peserta didik, dan orang tua.
Assesment perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan. Assesment dirancang
secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru,
peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta
keputusan tentang langkah selanjutnya. Assesment sebaiknya meliputi berbagai bentuk
tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.

3.2 Saran
Kami bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca. Kami akan
menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang
memperbaiki makalah ini di kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat kami
selesaikan dengan hasil yang lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA

https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/PPB/modul%20asesmen%20PPB/Sesi %202%20-
%20Asinkron%20-%20Eksplorasi%20Konsep%20-%20Asesmen %20Formatif
%20dan%20Sumatif.pptx.pdf

http://repository.radenintan.ac.id/20096/1/COVER%20BAB%201%20BAB
%202%20DAPUS.pdf

http://repository.ut.ac.id/4387/1/MPMT5302-M1.pdf

https://bertema.com/jenis-dan-fungsi-asesmen-pada-kurikulum-merdeka-wajib-
dipahami-guru

Anda mungkin juga menyukai