Anda di halaman 1dari 8

REVIEW BUKU

TEACHING OF SOCIAL STUDIES

Judul buku : Teaching of social studies

Pengarang : R.P Pathak

Katagori : Buku Rujukan/ Referensi

Bidang Ilmu : Pendidikan dan Pengajaran

ISBN : 9788131767634

Ukuran kertas : 14 x 20 cm

Halaman : xiv dan 217

Harga : $37,5

Tahun Terbit : 2012

Bagi anda yang berkecimpung di dunia pendidikan sosial atau mahasiswa yang mengambil
ilmu pendidikan social maka buku ini sangat saya rekomendasikan. Buku karya R.P Pathak
yang berjudul “ Teaching of social studies” atau jika kita Bahasa Indonesia “Mengajar Ilmu
Pengetahuan Sosial” sangat cocok menjadi bahan rujukan dan pegangan. Pasalnya dalam
buku ini diberikan pembahasan rinci mengenai cara mengajar ilmu pengetahuan social yang
seusai dengan perkembangan zaman.

Dalam buku ini diberikan rincian isi dengan jumlah 12 bab. Setiap bab memberikan
penjelasan secara spesifik dan detail mengenai pengajaran. Jika dirinci, isi dari 12 bab
tersebut adalah 1. Makna dan Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial, 2. Peran dan Pentingnya
Ilmu pengetahuan Sosial dalam Integrasi Nasional, 3. Tantangan dan Isu dalam Praktik
Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, 4. Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran dalam Ilmu
Pengetahuan Sosial, 5. Kurikulum Ilmu Sosial—Seleksi dan Organisasi, 6. Metode Pengajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial, 7. Laboratorium Ilmu Pengetahuan Sosial dan Pemanfaatan
Sumber Daya Masyarakat, 8. Guru Ilmu Pengetahuan Sosial, 9. Pengajaran Mikro dalam
Ilmu Sosial 10. Model pengajaran mandiri dan kelompok. 11. Perencanaan Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial, 10. Evaluasi dalam Ilmu Sosial.

Untuk bab pertama berisi makna dan konsep Ilmu Pengetahuan Sosial. Disini penulis buku
mencoba menguraikan secara terperinci mengenai makna dan konsep Ilmu Pengetahuan
Sosial. Di buku ini penulis mencoba menguraikan dengan bentuk sub materi agar mudah
dipahami dan dikelompokkan. Sub materinya meliputi : Konsep Ilmu Sosial , Ilmu Sosial dan
Ilmu Sains, Definisi Ilmu Sosial, Perbedaan Ilmu Sosial dan Ilmu Sosial , Lingkup Ilmu Sosial ,
Maksud dan Tujuan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Sosial Sebagai Mata Pelajaran
Inti, Konsep Kurikulum Inti , Studi sebagai Mata Pelajaran Inti, Kurikulum Ilmu Sosial.

Di bab kedua dengan judul Peran dan Pentingnya Ilmu pengetahuan Sosial dalam Integrasi
Nasional, penulis mencoba menguraikan dengan sub judul bab. Rincian sub judulnya
adalah : Makna dan Konsep Integrasi Nasional , Pengertian Integrasi Nasional , Kebutuhan
Integrasi Nasional , Peran Ilmu Pengetahuan Sosiaal dalam Integrasi Nasional , Isi Ilmu
Pengetahuan Sosial dalam Memajukan Integrasi Nasional , Metode Pengajaran untuk
Memajukan Integrasi Nasional ,Peran Guru Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Memajukan
Integrasi Nasional , Peran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Integrasi Emosional.

Di bab ketiga, rincian sub judul dari judul bab Tantangan dan Isu dalam Praktik Pengajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah : Konsep Pengajaran, Definisi Mengajar, Prinsip Mengajar ,
Prinsip Umum Pengajaran ,Variabel Pengajaran , Isu dalam Praktik Pengajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial, Isu Terkait Kurikulum, Mengajarkan Masalah Kontroversial , Peran
Guru , Isu Terkait Strategi Pengajaran , Pemilihan Taktik Pengajaran yang Tepat , Pemilihan
Media Komunikasi yang Tepat, Pemilihan Alat Bantu Instruksional yang Tepat ,serta Kondisi
dan Struktur Pembelajaran.

Di bab keempat dengan judul bab Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran dalam Ilmu
Pengetahuan Sosial memiliki sub judul sebagai berikut: Pengertian dan Konsep Alat Bantu
Pembelajaran , Signifikansi Alat Bantu Pembelajaran dalam Pengajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial, Jenis Alat Bantu Instruksional, Daftar Materi Dapat Disampaikan Melalui Papan Tulis
Penggunaan Papan Tulis, Papan Buletin, Daftar Barang Dapat Ditampilkan di Papan Buletin,
Objek dan Spesimen, Model, Bagan , Jenis Grafik ,Diagram ,dan Peta.

Di bab kelima kita disuguhkan dengan penjabaran bab kelima. Sub judul dari bab ini
mencangkup uraian sebagai berikut: Kurikulum Ilmu Sosial, Definisi Kurikulum, Tujuan
Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial, Prinsip Seleksi, Organisasi, dan Konstruksi, Kurikulum
Ilmu Sosial, Kurikulum Berpusat pada Anak ( Prinsip Motivasi, Prinsip yang Berkaitan dengan
Kehidupan Langsung Anak, Prinsip, Berdasarkan Nilai Demokrasi, Prinsip Integrasi, Prinsip
Fleksibilitas, Prinsip Berpusat pada Komunitas), Kurikulum ( Kurikulum Berbasis Luas , Prinsip
Belajar dengan Melakukan, Prinsip Seleksi, Prinsip Co-relation 47, Prinsip berwawasan ke
depan Berdasarkan Nilai-Nilai Demokratis ), Pola Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial, Studi
Kurikulum Ilmu Sosial untuk Berbagai Tahapan sebagai Sekolah Dasar, Menengah, dan
Menengah Atas (Tahap Primer—Kelas I hingga V (Kelompok Usia 6 hingga 11 Tahun) , Tahap
Menengah—Kelas VI hingga VIII (Kelompok Usia 11 hingga Tahun), Tahap Sekolah Menengah
Atas—Kelas IX sampai XII (Kelompok Usia 14 hingga 17 Tahun) ), Metode Pengajaran di
Tingkat Menengah dan Menengah Atas , Kekurangan Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial,
Saran Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial yang Baik

Di bab keenam, penulis lebih membahas mengenai metode dalam mengajar. Metode-
metode tersebut adalah: Arti dan Konsep Metode, Metode Pengajaran, Belajar sambil
Melakukan (Metode Aktivitas), Belajar dengan Metode Play Way, Belajar dengan
Pengalaman, Belajar dengan Pendidikan Mandiri, Pembagian Metode, Karakteristik Metode
Pengajaran yang Baik, Berbagai Metode Pengajaran Ilmu Sosial, Metode Penugasan , Pokok-
pokok Tugas, Jenis-Jenis Tugas, Metode Diskusi (Organisasi Diskusi, Manfaat Diskusi,
Keterbatasan Diskusi, Mengarahkan Grup Diskusi) , Metode Laboratorium, Metode
Ceramah, Signifikansi Metode Ceramah, (Manfaat Ceramah ,Metode, Keterbatasan Metode
Ceramah), Metode Pengamatan , Teknik Metode Pengamatan ,Metode Tinjauan , Tujuan
Peninjauan, Metode Sumber, Penggunaan Metode Sumber( Manfaat Metode Sumber,
Keterbatasan Metode Sumber, Cara Membuat Sumber, Metode Efektif, Metode
Mendongeng, Seni Bercerita, Metode Studi yang Diawasi, Keberatan terhadap Studi
Terbimbing, Studi Terbimbing dan Zikir Sosialisasi, Metode Dramatisasi, Catatan Metode
Dikte , Metode Mendikte Catatan ( Cacat Metode Catatan, Dikte ), Metode Pemecahan
Masalah, Perbedaan Antara Metode Masalah dan Metode Proyek, Tujuan Metode
Pemecahan Masalah, Karakteristik atau Ciri-ciri Masalah yang Baik, Prinsip-Prinsip Dasar dari
Metode Pemecahan Masalah, Sumber Masalah, Prosedur atau Langkah-langkah dalam
Metode Pemecahan Masalah ,Peran Guru dalam Metode Pemecahan Masalah, Pentingnya
atau Keuntungan Metode Pemecahan Masalah, Keterbatasan Metode Pemecahan Masalah,
Pendekatan Utama dalam Metode Pemecahan Masalah, Metode Induktif–Deduktif, Metode
Induktif, Metode Analitik–Sintetis, Metode Analitik, Metode Sintetis, Metode Proyek, Arti
Metode Proyek, Prinsip atau Fitur Dasar, (Kualitas) Metode Proyek, Jenis Proyek , Prosedur,
Langkah, atau Tahapan yang terlibat dalam Proyek, Pokok-Pokok Proyek yang Baik, Badan-
badan Metode Proyek,Contoh Proyek, dan Manfaat Metode Proyek

Pada bab ke tujuh dijelaskan rincian mengenai sumber Daya Komunitas, Laboratorium Ilmu
Sosial, Peralatan Laboratorium Ilmu Pengetahuan Sosial, Museum Ilmu Sosial,
Memanfaatkan Sumber Daya Masyarakat (Pentingnya Masyarakat Sumber Daya, Sumber
Daya Komunitas Berharga, Metode Pembelajaran Melalui Sumber Daya Komunitas ,
Membawa Sekolah ke Komunitas , Komunitas, Survei, Program Perkemahan Khusus,
Komunitas proyek Pengabdian, Membawa Sekolah ke Masyarakat, Ikatan Orang Tua Guru,
Perayaan Pekan Raya, Festival, Kegiatan Bakti Sosial, dan Keunggulan Sumber Daya
Komunitas).
Di bab selanjutnya yaitu di bab kesembilan juga diterangkan mengenai konsep pembelajaran
mikro. Apa itu definisi definisi Pengajaran Mikro, Proposisi Utama Micro-teaching, Perbedaan
antara Pengajaran Mikro dan Pengajaran Tradisional, Tujuan Memperkenalkan Micro-
teaching , Langkah dan Prosedur dalam Micro-teaching, Tahapan Micro-teaching, Prinsip-
prinsip Micro-teaching, Keterampilan Mengajar dan Pengajaran Mikro, Keterampilan Variasi
Stimulus ( Keterampilan Menggambarkan dan Menggunakan contoh, Keterampilan
Menjelaskan, keterampilan Meningkatkan Partisipasi Murid, Keterampilan Menggunakan
Papan Tulis, Keterampilan Menulis Tujuan Instruksional, Keterampilan Kelas Manajemen ,
Keterampilan Menggunakan Alat Bantu Audiovisual, Keterampilan Memberi Tugas ,
Keterampilan Memacu Pelajaran) , Kategori Modern Keterampilan Dasar Mengajar, Peran
Supervisor Guru dalam Micro-teaching, Instrumen Evaluatif , Alat Bantu dan Aparatur dalam
Micro-teaching, Modifikasi Perilaku Melalui Micro-teaching, Keuntungan Pengajaran Mikro ,
Keterbatasan Micro-teaching, Model Pengajaran Mikro India, Fitur-Fitur Penting dari Model
Pengajaran Mikro India, dan Prosedur Standar Micro-teaching dalam Model India seperti
yang diberikan oleh L.C. Singh.

Di bab kesepuluh penulis juga menuliskan bentuk model pengajaran individu dan kelompok.
Bentuk model ini antara lain adalah Pengertian Model Pengajaran, Karakteristik Model
Pengajaran, Fungsi Model Pengajaran, Pengaruh Mengajar dengan Modeling, Pengembangan
Model, Operasi Pemodelan atau Tahapan Pemodelan, Elemen Fundamental Model
Pengajaran, Model Pengajaran Dasar Glaser, Deskripsi Model Pengajaran Dasar Glaser,
Model Disiplin Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Model Kepribadian Pengajaran ilmu
pengetahuan sosial, Pengajaran Tim, Definisi Team Teaching, Karakteristik Team
Pengajaran ,dan Asal dan Pertumbuhan Pengajaran Tim.

Sedangkan untuk selanjutnya yaitu di bab kesebelas penulis merinci lebih jauh mengenai
makna dan Konsep Perencanaan Pembelajaran , Sifat dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran,
Definisi Perencanaan Pembelajaran, Prinsip-Prinsip Perencanaan Pembelajaran, Pentingnya
Perencanaan Pembelajaran, Kriteria Rencana Pembelajaran yang Efektif, Prasyarat
Perencanaan Pembelajaran, Pendekatan Perencanaan Pembelajaran, Pelajaran Pengetahuan
Pendekatan Herbartian, Keunggulan Perencanaan Pembelajaran Herbartian (Keterbatasan
Pendekatan Herbartian, Skema Alternatif, Garis Besar Rencana Pelajaran berdasarkan
Langkah Herbartian, Model Rencana Pelajaran Herbartian, Tujuan Umum), Persiapan
Rencana Pelajaran Unit: (Pendekatan Morrison), Fitur Rencana Pelajaran Unit (Pendekatan
Unit), Langkah-langkah Unit Rencana Pelajaran (Pendekatan Unit), Keuntungan dari
Pelajaran Unit, Rencana, Evaluasi terhadap Perencanaan Pembelajaran, Langkah-langkah
Pendekatan Evaluasi Perencanaan Pembelajaran, Keunggulan Pendekatan dalam
Perencanaan Pelajaran ( Kekurangan Pendekatan Perencanaan Pembelajaran ,Model
Rencana Pelajaran Bloom atau Evaluasi presentasi: (Pengalaman Belajar)) Pendekatan Rcem
untuk Perencanaan Pembelajaran (Fitur Pendekatan RCEM, Dasar Pemikiran Teoritis dari,
Pelajaran Model Rencana Pelajaran), Jenis Pelajaran, Pelajaran Keterampilan, Langkah-
Langkah Tertib untuk Pelajaran Keterampilan Mengajar, Poin-Poin Penting untuk Pelajaran
Keterampilan, Pelajaran Apresiasi, Langkah Apresiasi Pelajaran ( Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kesuksesan dari Pelajaran Apresiasi), Rencana Tahunan Pengajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial, Rencana Pelajaran( alat Bantu Pengajaran, Tujuan Pelajaran, Bagian
Revisi, Revisi Bagian, Rencana Pelajaran, Rencana Pelajaran yang Didramatisasi, Alat Bantu,
Persiapan, Presentasi Aplikasi, Pekerjaan Rumah)

Di bab yang terakhir ini penulis menjabarkan mengenai evaluasi arti dan Konsep Evaluasi,
Definisi Evaluasi, Perbedaan Antara Pengukuran dan Evaluasi, Prinsip Evaluasi yang Baik,
Mengembangkan Program Studi Sosial yang Efektif, Evaluasi dalam Ilmu Sosial, dan Teknik
Evaluasi dalam Ilmu Sosial.

Dari uraian rinci sub judul bab kita tahu bahwa penulis mencoba menjabarkan sedatail
mungkin apa yang perlu dan dipersiapkan sebagai guru Ilmu Pengetahuan Sosial. Penulis
mencoba memberikan yang terbaik dengan menuangkannya kedalam buku ini. Penulis
mengharapkan proses pembelajaran ilmu pengetahuan sosial menjadi lebih baik dan efisien.
Dari uraian tiap bab juga kita mengetahui bahwasanya sebagai guru, tidaknya materi atau
ilmu pelajaran yang harus kita kuasai, tetapi juga hal-hal yang lain. Begitu banyak yang harus
dipersiapkan dan juga dipelajari. Buku ini mencoba memberikan pedoman pengajaran yang
baik dan mencoba merangkung kesemuanya itu dalam satu buku.

Dari buku ini juga kita bisa menilai bahwa buku ini cocok untuk pegangan mahasiswa
ataupun guru ilmu pengetahuan sosial untuk proses pengajaran dan pemberian ilmu kepada
siswa. Banyak ilmu yang bisa kita ambil dari buku ini.

Dari segi bahasa, buku ini masih dalam bentuk bahasa inggris. Namun jangan kuatir, penulis
menyajikan uraian dalam buku secara mudah dalam segi bahasa. Kata-kata dalam bahasa
inggris bisa mudah dipahami. Selain itu penyajiannya dalam bentuk poin per poin
memudahkan kita dalam mempelajari dan mengelompokkan dalam buku ini.

Buku ini memberikan laporan terkini tentang perkembangan terkini di bidang pengajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial. Seorang guru Ilmu Pengetahuan Sosial yang sukses harus mengatur
materi pelajaran sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh keuntungan maksimal dari
presentasi. Guru harus menyadari dinamika internal kelas selain perkembangan luar biasa
yang terjadi di bidang pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Seorang guru Ilmu Pengetahuan
Sosial perlu memperhitungkan semua perubahan ini dan memanfaatkannya dengan cara
yang tepat. Buku ini menyoroti semua aspek utama pengajaran Ilmu Sosial. Buku ini berisi
topik-topik terpilih tentang pengajaran Ilmu Sosial untuk membantu mahasiswa maupun
mereka yang berkecimpung di dunia pendidikan.

Dari semua keunggulan dalam buku ini bisa tergolong buku ini ideal sebagai pegangan.
Namun, seperti tidak ada yang sempurna. Ada juga kekurangan dalam buku ini. Jika kita teliti
lebih jauh, objek pengajaran yang di jadikan rujukan penulis adalah daerah tempat tinggal
penulis yaitu India. Ini mungkin menjadi kelemahan yang bisa dianggap wajar. Namun jika
kita terapkan ke Negara Indonesia, bisa jadi terdapat ketidakcocokan. Hal ini terkait kultur
budaya dan karakteristik masyarakat Indonesia.
Kelemahan yang lain adalah buku ini belum ada versi bahasa Indonesia. Walaupun
pembahasannya mudah dipahami, bisa jadi menjadi kesulitan tersendiri untuk beberapa
orang yang tidak mampu dalam bahasa inggris.

Hal lain dalam penyajiannya adalah buku ini banyak memberikan uraian dalam bentuk
tulisan tetapi kurang dalam bentuk grafik ataupun gambar. Terlebih gambar atau grafik
disajikan dalam bentuk hitam putih. Ini menjadi agak membosankan dan membuat orang
yang membacanya mungkin sedikit bosan atau malas membaca. Ditambah lagi jika buku ini
memiliki halaman yang lumayan cukup tebal.

Saran dari saya sebaiknya buku ini menjadi buku terjemahan Bahasa Indonesia agar mudah
untuk dipahami. Selain itu penyajian konten isinya bisa ditambahkan grafik ataupun gambar
agar mudah dan tidak membosankan. Selain itu perlu kajian lebih jauh mengingat kultur
budaya dan karakteristik bangsa Indonesia berbeda dengan objek karakter dan kultur tempat
asal penulis buku ini yaitu India.

Dari semua uraian ini, buku ini sangat bagus dan akan sayang jika para guru ataupun
mahasiswa yang berkecimpung didunia pendidikan tidak membaca atau tidak tahu dengan
buku ini. Sebagai saran terakhir dari saya sebaiknya perlu adanya promosi lebih massif dan
efisien dalam penyebaran ke Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai