Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN KURIKULUM PAUD

A. Pengertian Manajemen Kurikulum PAUD

Istilah kurikulum secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Curir yang artinya "Pelari" dan Curere
yang berarti "tempat berpacu". Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari
dari garis sampai dengan finish untuk memperoleh medali atau penghargaan (Zainal Arifin, 2011: 2).
Menurut Rusman (2009:3), Kurikulum merupakan sebuah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta bahan yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. sedangkan
menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.

Berdasarkan pengertian kurikulum di atas, maka kurikulum dapat diartikan sebagai seperangkat rencana
kerja yang berisikan tentang tujuan isi dan bahan pembelajaran yang digunakan untuk mengenalkan
peserta didik dalam suatu pengalaman nyata sesuai dengan tujuan pendidikan dengan melalui proses
pembelajaran pada jenjang pendidikan tertentu. manajemen kurikulum tidak dapat dilepaskan dari
proses bagaimana kurikulum dirancang, diimplementasikan dan dikendalikan oleh siapa, kapan, dan
dalam lingkup apa saja. Manajemen kurikulum juga berkaitan dengan kebijakan siapa yang diberikan
tugas, wewenang, dan tanggung jawab merancang, melaksanakan, dan mengendalikan kurikulum
Manajemen kurikulum juga dapat diartikan sebagai proses mendayagunakan semua unsur manajemen
dalam rangka memaksimalkan pencapaian tujuan kurikulum pendidikan yang akan dilaksanakan di
lembaga pendidikan (Safrudin, 2017: 39).

Dengan demikian, kurikulum PAUD dapat diartikan sebagai proses kegiatan merencanakan
mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi kerangka pembelajaran tingkat satuan PAUD yang
berguna sebagai sarana untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran pada jenjang satuan PAUD

B. Tujuan Manajemen Kurikulum PAUD


Manajemen kurikulum sebagai kerangka kerja dalam pendidikan, maka kurikulum dirancang dan
dilaksanakan khusus untuk mencapai tujuan pendidikan. Adapun tujuan dari adanya manajemen
kurikulum dan penerapan dalam pembelajaran ialah sebagai berikut:

1. Tercapainya pembelajaran yaang memfokuskan terhadap peningkatan mutu KBM.

2. Pengembangan SDM melalui acuan-acuan secara optimal. 3. Tercapainya visi dan misi Pendidikan
Nasional.

4. Meningkatkan kualitas KBM di suatu pendidikan tertentu (Mesiono, 2017: 33).

Disamping keempat tujuan tersebut, tujuan manajemen kurikulum dibedakan menjadi 4 dimensi
kurikulum, yaitu:

1. Kurikulum sebagai suatu ide, adalah kurikulum yang dihasilkan melalui teori teori dan penelitian,
khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.

2. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, adalah sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu
ide yang diwujudkan dalam bentuk dokumen, yang di dalamnya memuat tentang tujuan, bahan,
kegiatan, alat-alat, dan waktu.

3. Kurikulum adalah sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai rencana
tertulis, dan dilakukan dalam bentuk praktik pembelajaran.

4. Kurikulum sebagai suatu hasil, merupakan konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan,
ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari
para peserta didik (Kompri 2015: 135).

Dengan demikian, tujuan manajemen kurikulum PAUD adalah menetapkan kerangka kerja yang
dirancang secara khusus sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran dengan mengoptimalkan sumber
daya manusia untuk mencapai sebuah tujuan lembaga PAUD.

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum PAUD Dalam melaksanakan manajemen kurikulum terdapat lima
prinsip yang harus dilakukan (Rusman, 2009: 4). Prinsip prinsip tersebut dilaksanakan sebagai landasan
dalam mengembangkan kurikulum. Adapun prinsip pengembangan kurikulum tersebut akan di jelaskan
melalui gambar dan uraian berikut:
1. Produktivitas

Hasil yang diperoleh dalam kegiatan menyusun atau mengembangkan kurikulum merupakan aspek yang
harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar anak dapat
mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam manajemen
kurikulum.

2. Demokratisasi

Kurikulum disusun bersifat demokratis, yang bisa memposisikan pelaksana, pendidik atau pengelola
berada dalam posisi yang saharusnya ditempati seperti hanlnya dalam melakukan tugasnya dijalankan
dengan penuh tanggung jawab supaya tujuan kurikulum dapat tercapai. Kooperatif

Agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapankan, maka kerjasama sangat dibutuhkan oleh
pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Sebab adanya kerja sama tersebut akan mempermudah dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3. Efektivitas dan Efisiensi

Prinsip efektifitas dan efisiensi harus betul-betul dipertimbangkan dalam rangkaian kegiatan manajemen
kurikulum. Hal ini dilakukan agar bisa memberikan hasil yang bermanfaat terkait dengan biaya serta
waktu yang sangat singkat.

4. Mengarahkan Visi, Misi, dan Tujuan Kurikulum di susun agar dapat menguatkan dan memberikan
pengarahan terhadap visi-misi, serta tujuan kurikulum. Hal ini sangat diharapkan agar didalam
pengembangan kurikulum tidak keluar dari substansi visi misi serta tujuan yang sebelumnya telah
ditentukan. Dengan demikian, dalam pengembangan kurikulum dalam lembaga pendidikan diharapkan
selalu bersinergi dengan tujuan pengembangan SDM melalui pendidikan nasional.

Dengan demikian, prinsip pengembangan kurikulum PAUD adalah Kurikulum dirancang secara produktif,
demokratif, kooperatif, efektif, efisien dan pengembangannya kurikulum berpusat pada anak,
pembelajaran kontekstual, dengan pendekatan belajar melalui bermain yang mencakup kompetensi
kognitif, afektif serta psikomotorik serta memberikan pengalaman belajar, serta mempertimbangkan
tingkat perkembangan anak, keterpaduan lingkungan, karakteristik sosial budaya masyarakat setempat.

D. Komponen Kurikulum PAUD

Merujuk pada tujuan kurikulum pendidikan anak usia dini bahwa komponen penyusunan kurikulum
merupakan bagian penting dan sangat memerlukan perhatian dalam pengembangannya. adanya
komponen-komponen kurikulum tersebut, dapat menjadi alat untuk mencapai sebuah tujuan
pendidikan anak usia dini sesuai dengan aktualisasi lembaga lembaga penyelenggara pendidikan PAUD.
Menurut Idi (2016: 53) menyatakan bahwa kurikulum mempunyai beberapa komponen yang meliputi
tujuan, materi, sarana prasarana, strategi pembelajaran, dan evaluasi/penilaian. 1. Komponen Tujuan
Kurikulum PAUD dan

Komponen tujuan kurikulum merupakan bagian penting sebagai fondasi dalam pembentukan kurikulum
pendidikan. Tujuan kurikulum pendidikan anak usia dini (PAUD) tidak dapat dilepaskan dari aspek
perkembangan.

E. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum Lingkup manajemen kurikulum pendidikan terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta evaluasi kurikulum. Di dalam satuan pendidikan,


kegiatan kurikulum mengutamakan untuk merealisasikan dan merelevansikan kurikulum nasional.
Relevansi tersebut dikembangkan dalam penyusunan kompetensi dasar yang sesuai dengan sosial dan
budaya tempat tinggal peserta didik (Wahyudin, 2014: 20). Oleh karena itu, proses pengembangan
manajemen kurikulum setiap lembaga pendidikan tidak sama satu dengan lainnya.

Tahapan manajemen kurikulum pendidikan sebagai ruang lingkup manajemen dapat dipaparkan secara
rinci mengenai adanya suatu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum
sebagai berikut:

1. Perencanaan Kurikulum

Berdasarkan pernyataan Hamalik (2011:171) bahwa Perencanaan kurikulum sebagai suatu proses ketika
anak dalam banyak tingkatan membuat keputusan tentang tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu,
kurikulum sebagai proses perencanaan diharapkan mampu untuk memberikan kesempatan belajar
terhadap anak didik agar dapat mengoptimalkan segala aspek perkembangan dan potensi anak,
sehingga diharapkan dengan kurikulum. mampu membawa peserta didik arah perubahan perilaku yang
positif. dalam perencanaan kurikulum, setidaknya terdapat beberapa hal yang menjadi kegiatan pokok.
Kegiatan tersebut diantaranya adalah Perumusan Tujuan, Rumusan Isi, Rencana Strategi Pembelajaran,
Menyusun Strategi Penilaian.

2. Pengorganisasian kurikulum.

Pengorganisasian kurikulum merupakan pola atau desain bahan-bahan kurikulum yang tujuannya untuk
mempermudah peserta didik dalam mempelajari bahan. pelajaran serta mempermudah peserta didik
dalam melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien
(Hamalik, 2010: 61). Mengorganisasikan kurikulum perlu memperhatikan kebutuhan anak didik dan
tujuan yang ingin dicapai. Sehingga dengan melalui upaya tersebut pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.

3. Pelaksanaan Kurikulum Pelaksanaan kurikulum adalah bagian tahapan yang memberikan kepastian
bahwa proses pembelajaran telah memiliki sumber daya manusia dan sarana serta prasarana yang
diperlukan sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan (Minarti, 2011: 97). Pelaksanaan kurikulum
dapat dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah dan tingkat kelas.
Keberhasilan dalam melaksanakan kurikulum pada semua tingkatan jenjang pendidikan dapat
dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor pelaksanaan. Adapun ketiga faktor tersebut yaitu:

a. Karakteristik kurikulum yang mencakup ruang lingkup bahan ajar, tujuan, fungsi, sifat dan sebagainya.

b. Strategi implementasi, yaitu rangkaian strategi yang digunakan dalam implementasi kurikulum seperti
diskusi profesi, seminar, penataran, lokakarya penyediaan buku kurikulum dan berbagai kegiatan lain
yang dapat mendorong penggunaan kurikulum di lapangan.

c. Karakteristik kurikulum yang meliputi pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap guru terhadap
kurikulum dalam pembelajaran (Hamalik, 2010: 175).

Pelaksanaan kurikulum diharapkan dapatpada. setiap jenjang pendidikan, terkhusus Pendidikan Anak
Usia Dini dapat dilaksanakan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena tujuan kurikulum PAUD
menjadi dasar dari proses kesiapan pendidikan peserta didik selanjutnya. dengan demikian, pendidik
perlu menyelenggarakan dan melaksanakan kurikulum dengan baik yang dikemas dalam proses
pembelajaran.

4. Evaluasi Kurikulum

Evaluasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui dan memutuskan apakah program
yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan semula (Hamalik, 2011: 253). Kegiatan evaluasi bertujuan
untuk membantu pendidik dalam memahami, menilai dan memperbaiki metode pendidikan melalui
kurikulum yang diterapkan. Evaluasi kurikulum memiliki tujuan untuk memeriksa

Anda mungkin juga menyukai