A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Manajemen kurikulum merupakan salah satu aspek
yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran dalam
pendidikan nasional. Di samping itu, kurikulum merupakan
suatu sistem program pembelajaran untuk mencapai tujuan
institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum
memegang peranan penting dalam mewujudkan sekolah
yang bermutu atau berkualitas. Untuk menunjang
keberhasilan kurikulum, perlu adanya upaya pemberdayaan
bidang manajemen atau pengelolaan kurikulum.
Kurikulum pendidikan di Indonesia telah mengalami
beberapa kali penyempurnaan. Penyempurnaan kurikulum
dilakukan untuk menyesuaiakan pendidikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Kurikulum sebagai pedoman mengajar memiliki
karakteristik yang fleksibel dalam kurun waktu tertentu, dan
harus direnovasi sehingga mempunyai nilai inovatif dan
komunikatif. Manajemen tidak akan terlepas dari kegiatan
pembelajaran karena manajemen tersebut merupakan usaha
untuk mensukseskan suatu tujuan dalam pendidikan. perlu
adanya pengelolaan, penataan, dan pengaturan ataupun
kegiatan yang sejenis yang berkaitan dengan lembaga
pendidikan guna mengembangkan sumber daya manusia
agar dapat memenuhi tujuan pendidikan tersebut seoptimal
mungkin.
2. Tujuan
a. Secara kognitif, mahasiswa dapat memahami definisi
dari Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran.
b. Mahasiswa mengetahui apa saja ruang lingkup
manajemen kurikulum dan pembelajaran.
c. Mahasiswa mengetahui sekaligus memahami mengenai
model pengembangan kurikulum dan pengembangan
silabus dalam kegiatan pembelajaran.
Jawab :
6. Rangkuman
Manajemen kurikulum merupakan salah satu aspek yang
berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran dalam pendidikan
nasional. Disampingitu, kurikulum merupakan suatu system program
pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga
pendidikan, sehingga kurikulum memegang peranan penting dalam
mewujudkan sekolah yang bermutu atau berkualitas. Untuk
menunjang keberhasilan kurikulum, perlu adanya upaya
pemberdayaan bidang manajemen atau pengelolaan kurikulum.
C. Evaluasi
Dari materi yang telah dijelaskan, maka terdapat sebuah pertanyaan dari
beberapa audience, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Mengapa kurikulum selalu mengalami perubahan?
Oleh : Pak Jarwo (Dosen mata kulian Dasar-dasar Manajemen
Pendidikan
Jawab :
Faktor-faktor penyebab perubahan kurikulum itu antara lain adalah :
a. Adanya perkembangan dan perubahan bangsa yang satu dengan
yang lain.
Perubahan perhatian dan perluasan bentuk
pembelajaran harus mendapat perhatian. Perubahan praktek
pendidikan di suatu Negara harus mendapan perhatian serius,
agar pendidikan di Negara kita tidak ketinggalan zaman. Tetapi
tentu perubahan kurikulum harus disesuaikan denga kondisi
setempat, kurikulum Negara lain tidak sepenuhnya diadopsi
karena adanya perbedaan-perbedaan baik ideologi, agama,
ekonomi, sosial, maupun budaya.
b. Berkembangnya industri dan produksi atau teknologi.
Pesatnya perubahan di bidang teknologi harus disikapi
dengan cepat, karena kalau tidak demikian maka output dari
lembaga pendidikan akan menjadi makhluk terasing yang akan
hidup di dunianya. Kurikulum harus mampu menciptakan
manusia-manusia yang siap pakai di segala bidang yang
diminatinya, bahkan mampu menciptakan dunia sendiri yang
baru bukan hanya mampu mengikuti dunia itu.
c. Orientasi politik dan praktek kenegaraan.
Praktek politik kenegaraan memegang peranan penting
dalam perubahan kurikulum. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa
pendidikan termasuk kurikulum itu tidak dapat terlepas dari
perpolitikan suatu bangsa. Oleh karena itulah orientasi politik
Negara harus diarahkan pada pemantapan demokrasi yang sejati,
sehingga sistem pendidikan akan berjalan dengan baik tanpa
dibayangi ketakutan terhadap kekuasaan atau penguasa.
d. Pandangan intelektual yang berubah.
Selama ini pendidikan di Indonesia lebih diarahkan
pada pencapaian materi sebanyak-banyaknya daripada mencapai
suatu kemampuan tau kompetensi tertentu. Sehingga outputnya
kurang berkualitas di bandingkan dengan Negara lain. Untuk
meningkatkan kualitas itulah maka pemerintah mengupayakan
dilaksanakannya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang
dirintis seja tanggal 26 Juni 2002, kemudian pada tahun 2006
diberlakukan kurikulum baru yaitu KTSP dan sekarang mulai
dirintis kurikulum terbaru yaitu Kurikulum 2013 dengan basis
yang sanma dengan perubahan dan penekanan pada aspek
tertentu.
e. Pemikiran baru mengenai proses belajar-mengajar.
Banyak sekali pemikiran, konsep atau teori baru dalam
proses pembelajaran, walaupun pemikiran itu kadang hanyalah
perubahan pada titik tekannya saja. Misalnya mengenai active
learningatau (CBSA),contextual learning, quntum teaching-
learning dan lain-lain, untuk dapat mengaktifkan seorang
individu siswa dan mengaktifkan kelompok.
f. Perubahan dalam masyarakat.
Masyarakat adalah suatu komunitas yang dinamis dan
akan selalu berubah, baik perubahan kearah positif maupun
negatif perubahan positif antara lainadalah kesadaran
masyarakat terhadap kebutuhan pendidikan anak, terutama lagi
kalangan menengah ke atas, dengan menyediakan fasilitas yang
memadai seperti alat komunikasi, transportasi, komputer dan
internet. Perubahan kearah negatif sesungguhnya lebih banyak
terjadi akibat efek tidak baik karena kemudahan-kemudahan
yang dialami oleh manusia modern, seperti mudahnya
berkomunikasi antar individu yang kemudian disalahgunakan
untuk kejahatan.
g. Eksploitasi ilmu pengetahuan.
Dengan pesatnya kemajuan di berbagai bidang
kehidupan, tentu ilmu pengetahuan mendapat porsi dalam
kehidupan manusia. Banyak sekali disiplin ilmu pengetahuan
baru yang pada dekade sebelumnya belum dikenal. Oleh karena
itu kurikulum paling tidak harus disesuaikan dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, agar anak memiliki bekal
yang cukup untuk menghadapi kehidupan di masa depan.
D. Daftar Bacaan
1. Muhammad Zaini. Pengembangan Kurikulum. (Yogyakarta
: TERAS, 2009). hlm.167-170
2. Arifin Zainal. Konsep dan Pengembangan Kurikulum.
(1989:5)
3. http://academia.edu/KurikulumdanPembelajaran