Anda di halaman 1dari 7

NAMA : BAYU AJI KURNIAWAN

NPM : 17030034
PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
TUGAS TELAAH KURIKULUM

SOAL
1. Apa itu pengertian dari kurikulum?
2. Apa pengertian kurikulum secara bahasa dan istilah?
3. Apa yang dimaksud dengan kurikulum menurut para ahli?
4. Apa itu kurikulum menurut Kemendikbud?
5. Apa pengertian kurikulum secara etimologi?
6. Apa yang dimaksud dengan kurikulum sebagai tujuan?
7. Apa yang dimaksud dengan kurikulum secara sempit?
8. Apa yang dimaksud dengan model kurikulum?
9. Apa saja 4 komponen utama kurikulum?
10. Apa yang dimaksud dengan kurikulum sebagai pengalaman belajar?
11. Apa fungsi kurikulum bagi kepala sekolah?
12. Apa itu Kurikulum Merdeka menurut para ahli?
13. Apa yang dimaksud dengan kurikulum 2013 menurut para ahli?
14. Apa itu kurikulum Menurut Ralph Tyler?
15. Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014 Tentang apa?
16. Jelaskan apa yang dimaksud tujuan kurikuler dan tujuan instruksional dalam
pendidikan?
17. Apa tujuan pendidikan kurikuler?
18. Apa tujuan pendidikan instruksional?
19. Apa yang dimaksud dengan kurikulum institusional?
20. Apa yang dimaksud dengan tujuan instruksional umum?
21. Apa yang dimaksud dengan tujuan pendidikan nasional?
22. Apa yang dimaksud dengan implementasi kurikulum?
23. Landasan kurikulum ada berapa? Sebutkan dan jelaskan
24. Jelaskan apa dan bagaimana peran kurikulum dalam pendidikan Islam?
25. Bagaimana kedudukan kurikulum dalam proses belajar mengajar?
26. Jelaskan Peranan Kurikulum Konservatif, Kreatif , dan Kritis atau Evaluatif
27. Berikan contoh dari peranan konservatif?

JAWAB:
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang dirancang untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ini mencakup berbagai elemen, seperti tujuan
pembelajaran, metode pengajaran, materi pembelajaran, penilaian, dan strategi
evaluasi. Kurikulum dapat diimplementasikan di berbagai tingkatan pendidikan,
mulai dari tingkat prasekolah hingga tingkat perguruan tinggi.
2. Secara bahasa, kata "kurikulum" berasal dari bahasa Latin, yaitu "curriculum", yang
berarti "lari" atau "jalur yang ditempuh". Dalam pengertian istilah, kurikulum
merujuk pada seperangkat rencana dan pengaturan yang mencakup berbagai
elemen pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum
mencakup aspek-aspek seperti tujuan pembelajaran, metode pengajaran, materi
pembelajaran, penilaian, dan strategi evaluasi.
3. Para ahli pendidikan memiliki berbagai pandangan tentang pengertian kurikulum.
Berikut adalah beberapa definisi dari para ahli:
a. Tyler (1949): Ralph W. Tyler mengemukakan definisi yang terkenal mengenai
kurikulum. Menurutnya, kurikulum adalah seperangkat rencana untuk mencapai
tujuan tertentu, termasuk rencana pembelajaran, konten pembelajaran, metode
pengajaran, dan cara penilaian.
b. Hilda Taba (1962): Menurut Taba, kurikulum adalah suatu rencana dan serangkaian
pengalaman belajar yang disusun dengan cara tertentu untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Ia menekankan pada peran guru dan siswa dalam proses
pembelajaran.
c. William Doll (1996): Doll menyatakan bahwa kurikulum bukan hanya tentang
rencana atau dokumen tertulis, tetapi juga melibatkan pengalaman langsung dan
interpretasi individu terhadap pengalaman tersebut. Ia menyoroti konsep kurikulum
sebagai "fenomena pengalaman."
d. Posner (1995): Menurut Posner, kurikulum melibatkan tiga komponen utama:
tujuan, bahan atau isi, dan pengajaran. Kurikulum mencakup apa yang harus
diajarkan, bagaimana cara mengajarkannya, dan apa yang diharapkan dicapai oleh
siswa.
e. Saylor, Alexander, dan Lewis (1981): Mereka mendefinisikan kurikulum sebagai
"totalitas pengalaman pembelajaran yang dirancang dan diorganisir oleh sekolah
untuk mencapai tujuan pendidikan sekolah."
f. Depdiknas RI (2003): Menurut Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia,
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran, serta cara penilaian yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
5. Secara etimologi, kata "kurikulum" berasal dari bahasa Latin, yaitu "curriculum".
Asal-usul kata ini terkait dengan kata kerja "currere", yang berarti "berlari" atau
"berjalan". Dalam konteks pendidikan, istilah "curriculum" awalnya merujuk pada
serangkaian kursus atau pelajaran yang diajarkan dalam suatu program pendidikan
atau sekolah. Jadi, secara etimologi, "kurikulum" mencerminkan konsep perjalanan
atau lintasan yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam proses pendidikan
mereka.
6. Konsep kurikulum sebagai tujuan mengacu pada pemahaman bahwa kurikulum tidak
hanya terdiri dari serangkaian rencana pembelajaran, metode pengajaran, dan
materi pelajaran, tetapi juga mencakup tujuan-tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
Dalam hal ini, kurikulum diartikan sebagai alat atau sarana untuk mencapai hasil atau
tujuan tertentu dalam proses pendidikan.
7. Kurikulum secara sempit merujuk pada pemahaman kurikulum yang terbatas pada
rencana pembelajaran, struktur mata pelajaran, dan materi pelajaran yang diajarkan
dalam suatu program pendidikan atau institusi. Secara sempit, kurikulum sering kali
diidentifikasi dengan dokumen tertulis yang merinci silabus, jadwal pelajaran, dan
konten pembelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik.
8. Model kurikulum adalah suatu kerangka konseptual yang menyusun dan mengatur
berbagai elemen kurikulum, seperti tujuan, metode pengajaran, penilaian, dan
konten pembelajaran, dengan cara tertentu. Model ini memberikan panduan dalam
merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum dalam suatu
sistem pendidikan atau Lembaga.
9. Adapun 4 komponen utama kurikulum yaitu Tujuan Pendidikan (Educational
Objectives),Isi Pembelajaran (Learning Content), Metode Pengajaran (Teaching
Methods, dan Evaluasi Pembelajaran (Assessment).
10. Konsep kurikulum sebagai pengalaman belajar menyoroti pengalaman langsung
peserta didik dalam proses pembelajaran. Lebih dari sekadar rencana dan struktur
pembelajaran, pendekatan ini mengakui bahwa pembelajaran seharusnya
melibatkan peserta didik secara menyeluruh, termasuk aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor.
11. Berikut adalah beberapa fungsi utama kepala sekolah terkait dengan kurikulum:
a. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum:
 Kepala sekolah terlibat dalam merencanakan dan mengembangkan
kurikulum sekolah. Ini melibatkan pemilihan tujuan pendidikan, pemilihan
metode pengajaran, dan penentuan konten pembelajaran.
 Mereka bekerja sama dengan staf pengajar, koordinator kurikulum, dan
pihak terkait untuk memastikan bahwa kurikulum memenuhi standar
pendidikan dan kebutuhan peserta didik.
b. Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Kurikulum:
 Kepala sekolah bertanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi
implementasi kurikulum di sekolah. Hal ini dapat mencakup memastikan
bahwa metode pengajaran sesuai dengan rencana kurikulum dan tujuan
pendidikan.
 Mereka dapat mengorganisir pertemuan rutin dengan staf pengajar untuk
membahas perkembangan implementasi kurikulum dan memberikan umpan
balik konstruktif.
c. Dukungan kepada Guru dan Staff Pengajar:
 Kepala sekolah berperan sebagai pemimpin dan pembimbing bagi staf
pengajar. Mereka memberikan dukungan kepada guru dalam menerapkan
kurikulum, memberikan saran, dan memfasilitasi pelatihan atau
pengembangan profesional jika diperlukan.
 Mereka dapat memberikan arahan dan bimbingan untuk membantu guru
mengatasi tantangan dalam implementasi kurikulum.
d. Hubungan dengan Pihak-pihak Terkait:
 Kepala sekolah berinteraksi dengan pihak-pihak terkait, seperti orang tua,
komite sekolah, dan lembaga-lembaga pendidikan setempat. Mereka dapat
memberikan informasi terkait kurikulum, menjelaskan perubahan atau
pengembangan baru, dan mendengarkan masukan atau umpan balik dari
berbagai pemangku kepentingan.
e. Pemantauan dan Evaluasi Hasil Pendidikan:
 Kepala sekolah terlibat dalam pemantauan dan evaluasi hasil pendidikan
yang dicapai oleh peserta didik. Ini mencakup memeriksa pencapaian
akademis, sikap, dan keterampilan yang diukur oleh kurikulum.
 Jika diperlukan, mereka dapat mengidentifikasi area perbaikan dan
mengambil tindakan korektif untuk meningkatkan hasil pendidikan.
12. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang
beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu
untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
13. Berikut pengertian kurikulum 2013 menurut ahli:
a. Menurut Sholeh Hidayat (2013: 113), ”orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya
peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan
(skill), dan pengetahuan (knowledge).
b. Mulyasa (2013: 66) mengemukakan pengertian Kurikulum 2013 yaitu sebagai
kurikulum berbasis kompetensi yang merupakan suatu konsep kurikulum yang
menekankan pada pengembangan karakter dan kemampuan melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya
dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi
tertentu.
14. Ralph W. Tyler adalah seorang ahli pendidikan yang terkenal dengan kontribusinya
dalam pengembangan teori kurikulum. Tyler merumuskan pandangannya tentang
kurikulum dalam bukunya yang berjudul "Basic Principles of Curriculum and
Instruction" pada tahun 1949. Menurut Tyler, kurikulum dapat dipahami dan
dirancang dengan merinci empat pertanyaan pokok, yang sering disebut sebagai
"Model Tyler" atau "Tyler's Four Questions."
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun
2014 diterbitkan pada 23 Oktober 2014. Peraturan ini mengatur tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Dengan kata lain, isi dari Permendikbud
Nomor 57 Tahun 2014 menetapkan standar proses atau prosedur yang harus diikuti
dalam pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.
16. Dalam konteks pendidikan, tujuan kurikuler dan tujuan instruksional bekerja
bersama untuk menciptakan panduan yang terarah dan spesifik. Tujuan kurikuler
memberikan landasan filosofis dan nilai-nilai besar yang harus dicapai, sementara
tujuan instruksional merinci langkah-langkah konkret dan tingkat pencapaian yang
diinginkan dalam suatu pembelajaran atau pelajaran tertentu. Dengan demikian,
keduanya saling melengkapi untuk memandu perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran yang efektif.
17. Tujuan pendidikan kurikuler mencakup aspirasi dan harapan-harapan umum yang
ingin dicapai melalui suatu program pendidikan atau kurikulum. Tujuan-tujuan ini
memberikan panduan umum untuk mencapai hasil pendidikan yang diinginkan.
18. Tujuan pendidikan instruksional adalah tujuan-tujuan yang lebih spesifik dan terukur
yang dirancang untuk dicapai melalui suatu kegiatan pembelajaran atau pelajaran
tertentu. Tujuan instruksional memberikan arah yang jelas untuk proses pengajaran
dan pembelajaran, memberikan panduan konkret tentang apa yang seharusnya
dicapai oleh peserta didik selama atau setelah kegiatan instruksional.
19. Kurikulum institusional merujuk pada kerangka kurikulum yang dirancang,
dikembangkan, dan diimplementasikan di tingkat lembaga atau institusi pendidikan
tertentu. Ini mencakup semua program, kebijakan, dan aktivitas pembelajaran yang
dirancang untuk memenuhi tujuan dan nilai-nilai spesifik dari lembaga tersebut.
20. Tujuan instruksional umum adalah tujuan pembelajaran yang bersifat umum dan
mencakup sejumlah aspek besar yang ingin dicapai oleh peserta didik melalui suatu
program atau kurikulum. Tujuan ini biasanya merujuk pada kompetensi dan
pemahaman yang lebih luas yang diharapkan dapat diperoleh oleh peserta didik
pada akhir suatu tahap pendidikan. Tujuan instruksional umum memberikan arah
besar untuk merancang pengalaman belajar dan pembelajaran.
21. Tujuan pendidikan nasional adalah sasaran-sasaran besar yang ingin dicapai dalam
sistem pendidikan suatu negara. Tujuan ini mencerminkan visi pemerintah atau
otoritas pendidikan mengenai arah dan fokus pendidikan dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan nasional yang lebih luas. Tujuan pendidikan nasional
memberikan pedoman dan dasar untuk perumusan kebijakan pendidikan,
pengembangan kurikulum, dan pengelolaan sistem pendidikan secara keseluruhan.
22. Implementasi kurikulum mengacu pada proses penerapan dan pelaksanaan rencana
pembelajaran yang telah dirancang ke dalam kenyataan di lingkungan pendidikan. Ini
mencakup serangkaian langkah dan kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan
kurikulum secara efektif di kelas atau lembaga pendidikan. Implementasi kurikulum
melibatkan berbagai pihak, termasuk guru, kepala sekolah, siswa, orang tua, dan
pihak terkait lainnya.
23. Berikut adalah beberapa landasan kurikulum yang umum dijumpai:
a. Landasan Filsafat:
 Penjelasan: Filsafat pendidikan menjadi dasar utama kurikulum. Ini mencakup
pandangan tentang tujuan dan nilai-nilai pendidikan. Filosofi pendidikan
dapat mencakup aspek-aspek seperti esensi manusia, sumber pengetahuan,
tujuan hidup, dan nilai-nilai etika.
b. Landasan Psikologis:
 Penjelasan: Prinsip-prinsip psikologi membantu dalam merancang strategi
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan peserta didik. Teori-teori
psikologis, seperti teori perkembangan kognitif atau teori belajar, digunakan
untuk memahami bagaimana peserta didik belajar dan berkembang.
c. Landasan Sosiologis:
 Penjelasan: Melibatkan pemahaman terhadap hubungan antara pendidikan
dan masyarakat. Faktor-faktor sosial, budaya, dan ekonomi diperhitungkan
untuk merancang kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
d. Landasan Historis:
 Penjelasan: Menelusuri perkembangan sistem pendidikan dan kurikulum dari
masa lalu untuk memahami konteks dan perubahan yang telah terjadi.
Pemahaman ini membantu merancang kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan zaman.
e. Landasan Normatif (Hukum dan Kebijakan):
 Penjelasan: Dasar hukum dan kebijakan pendidikan dari tingkat nasional
hingga lokal memberikan kerangka kerja untuk merancang dan
mengimplementasikan kurikulum. Peraturan-peraturan ini dapat mencakup
standar pendidikan, tujuan nasional, dan kebijakan-kebijakan lainnya.
f. Landasan Teknologi:
 Penjelasan: Teknologi memainkan peran penting dalam mendukung
pembelajaran dan mengembangkan kurikulum. Integrasi teknologi dapat
meningkatkan akses, efisiensi, dan kualitas pembelajaran.
g. Landasan Ekonomi:
 Penjelasan: Pertimbangan ekonomi, termasuk kebutuhan pasar kerja, dapat
memengaruhi pemilihan materi pembelajaran dan fokus kurikulum.
Pendidikan sering kali dihubungkan dengan persiapan peserta didik untuk
memasuki dunia kerja.
h. Landasan Agama dan Moral:
 Penjelasan: Nilai-nilai agama dan moral dapat menjadi dasar untuk
memasukkan pendidikan karakter atau pendidikan nilai-nilai dalam
kurikulum. Ini mencerminkan kepercayaan dan nilai-nilai moral yang
dipegang oleh masyarakat.
i. Landasan Kebutuhan dan Tuntutan Masyarakat:
 Penjelasan: Kurikulum perlu merespons kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Analisis terhadap kebutuhan pasar kerja, perkembangan teknologi, dan
aspirasi masyarakat menjadi dasar untuk menentukan fokus dan prioritas
kurikulum.
24. Peran kurikulum dalam pendidikan Islam mencerminkan upaya untuk menciptakan
individu yang seimbang secara spiritual, intelektual, dan sosial sesuai dengan ajaran
Islam. Kurikulum Islam tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga
pada pembentukan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Islam untuk menciptakan
masyarakat yang lebih baik.
25. Kedudukan kurikulum dalam proses belajar mengajar sangat krusial, karena
kurikulum berfungsi sebagai landasan atau panduan bagi seluruh kegiatan
pembelajaran di suatu institusi pendidikan. Kurikulum memainkan peran utama
dalam membentuk konten pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian hasil
belajar.
26. Tiga orientasi utama dalam kurikulum adalah konservatif, kreatif, dan kritis atau
evaluatif. Berikut adalah penjelasan tentang peran kurikulum dalam masing-masing
orientasi tersebut:
a. Kurikulum Konservatif:
Peran Kurikulum Konservatif:
 Menjaga dan mewariskan nilai-nilai tradisional, norma-norma, dan
pengetahuan yang telah ada dalam masyarakat.
 Fokus pada pemeliharaan warisan budaya dan keberlanjutan nilai-nilai yang
dianggap penting.
 Menegaskan kurikulum yang stabil dan terstruktur, dengan penekanan pada
mata pelajaran inti dan pengetahuan umum.
 Menitikberatkan pada otoritas guru sebagai pemegang pengetahuan dan
peserta didik sebagai penerima informasi.
b. Kurikulum Kreatif:
Peran Kurikulum Kreatif:
 Mendorong inovasi, kreativitas, dan pemikiran kritis peserta didik.
 Memberikan ruang bagi ekspresi diri dan pengembangan bakat serta minat
individu.
 Memotivasi peserta didik untuk menjadi pembelajar mandiri dan berpikir
out-of-the-box.
 Fokus pada pengembangan keterampilan berpikir kreatif, keterampilan
pemecahan masalah, dan kemampuan beradaptasi.
c. Kurikulum Kritis atau Evaluatif:
Peran Kurikulum Kritis atau Evaluatif:
 Mengajarkan peserta didik untuk mengkaji dan menilai secara kritis informasi
yang diterima, termasuk mengevaluasi sumber-sumber informasi.
 Mendorong pemahaman kritis terhadap isu-isu sosial, politik, dan budaya.
 Menekankan pengembangan keterampilan analisis dan evaluasi, serta
kemampuan berpikir kritis.
 Memberikan perspektif yang kritis terhadap kurikulum dan pengajaran yang
ada, dengan fokus pada perubahan dan peningkatan.
27. Menjaga dan mewariskan nilai-nilai tradisional dan norma-norma yang dianggap
penting oleh masyarakat. Kurikulum konservatif akan menekankan pentingnya
memelihara warisan budaya dan nilai-nilai moral yang telah diterima oleh generasi
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai