Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah/SKS : Kajian Kurikulum/3

Semester/Kelas : III/02
Tanggal pemberian Tugas :23 Agustus 2022
Tanggal Penyelesaian Tugas :30 Agustus 2022
Dosen : Dr. Teuku Alamsyah, M. Pd.

1. Tuliskan pengertian/definisi kurikulum dan komponen kurikulum yang dibahas


dalam Rhode Island Department of Education x

Jawaban

a. Definisi kurikulum

Kurikulum adalah urutan pengalaman yang direncanakan berdasarkan standar di mana


siswa berlatih dan mencapai kemahiran dalam konten dan keterampilan belajar yang
diterapkan. Kurikulum adalah panduan utama bagi semua pendidik tentang apa yang
penting untuk pengajaran dan pembelajaran, sehingga setiap siswa memiliki akses ke
pengalaman akademis yang ketat. Struktur, organisasi, dan pertimbangan dalam
kurikulum dibuat untuk meningkatkan pembelajaran siswa dan memfasilitasi
pengajaran. Kurikulum harus mencakup tujuan, metode, materi, dan penilaian yang
diperlukan untuk mendukung pengajaran dan pembelajaran secara efektif.

b. Komponen kurikulum

sasaran:

Tujuan dalam kurikulum adalah tolok ukur berbasis standar atau harapan untuk belajar
mengajar. Paling sering, tujuan dibuat eksplisit dalam bentuk ruang lingkup dan urutan
keterampilan yang harus ditangani. Tujuan harus mencakup keluasan dan kedalaman
yang diharapkan siswa untuk dipelajari.
Metode

Metode:

Metode adalah keputusan instruksional, pendekatan, prosedur, dan rutinitas yang


digunakan guru untuk melibatkan semua siswa dalam pembelajaran yang bermakna.
Pilihan ini mendukung fasilitasi pengalaman belajar untuk meningkatkan kemampuan
siswa untuk memahami dan menerapkan konten dan keterampilan. Metode dibedakan
untuk memenuhi kebutuhan dan minat siswa, tuntutan tugas, dan lingkungan belajar.
Metode disesuaikan berdasarkan tinjauan berkelanjutan dari kemajuan siswa menuju
pencapaian tujuan.

Bahan:
Bahan adalah alat yang dipilih untuk menerapkan metode dan mencapai tujuan
kurikulum. Materi sengaja dipilih untuk mendukung pembelajaran seorang siswa.
Pilihan materi mencerminkan minat siswa, keragaman budaya, perspektif dunia, dan
mengatasi semua jenis pembelajar yang beragam.
Penilaian

Penilaian :

Penilaian dalam kurikulum adalah proses berkelanjutan mengumpulkan informasi


tentang pembelajaran siswa. Ini mencakup berbagai cara untuk mendokumentasikan
apa yang siswa ketahui, pahami, dan dapat lakukan dengan pengetahuan dan
keterampilan mereka. Informasi dari penilaian digunakan untuk membuat keputusan
tentang pendekatan instruksional, bahan ajar, dan dukungan akademik yang diperlukan
untuk meningkatkan peluang bagi siswa dan untuk memandu instruksi di masa depan.

2. Tuliskan pengertian/definisi kurikulum dan filosofi kurikulum yang dinyatakan


dalam The Glossary of Education Reform

Jawaban :

Istilah kurikulum mengacu pada pelajaran dan konten akademik yang diajarkan di
sekolah atau dalam kursus atau program tertentu. Dalam kamus, kurikulum sering
diartikan sebagai mata pelajaran yang ditawarkan oleh sekolah, tetapi jarang digunakan
dalam pengertian umum di sekolah. Tergantung pada seberapa luas pendidik
mendefinisikan atau menggunakan istilah tersebut, kurikulum biasanya mengacu pada
pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan siswa pelajari, yang mencakup standar
pembelajaran atau tujuan pembelajaran yang diharapkan untuk mereka penuhi, unit dan
pelajaran yang diajarkan guru, tugas dan proyek yang diberikan kepada siswa: buku,
materi, video, presentasi, dan bacaan yang digunakan dalam kursus, dan tes, penilaian,
dan metode lain yang digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran siswa. Kurikulum
seorang guru individu, misalnya, akan menjadi standar pembelajaran khusus, pelajaran,
tugas, dan bahan yang digunakan untuk mengatur dan mengajar kursus tertentu.

5 definisi kurikulum:

1. Dalam berbagai sumber referensi disebutkan bahwa definisi kurikulum


memiliki ragam pengertian, seperti Menurut Nurgiantoro, bahwa kurikulum,
yaitu alat untuk mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Kurikulum dan
pendidikan adalah dua hal yang sangat erat kaitannya, tidak dapat dipisahkan
satu sama yang lain (Nurgiantoro, 1988 :2). Nurgiantoro menggarisbawahi
bahwa relasi antara pendidikan dan kurikulum adalah relasi tujuan dan isi
pendidikan. Karena ada tujuan, maka harus ada alat yang sama untuk
mencapainya, dan cara untuk menempuh adalah kurikulum..
2. Dalam dunia pendidikan, istilah kurikulum ditafsirkan dalam pengertian yang
berbeda-beda oleh para ahli. Kurikulum dalam dunia pendidikan seperti kata
Ronald C. Doll : “ Kurikulum sekolah adalah muatan proses, baik formal
maupun informal yang diperuntukkan bagi pelajar untuk memperoleh
pengetahuan dan pemahaman, mengembangkan keahlian dan mengubah
apresiasi sikap dan nilai dengan bantuan sekolah”. Sedangkan Maurice Dulton
mengatakan “Kurikulum dipahami sebagai pengalaman-pengalaman yang
didapatkan oleh pembelajar di bawah naungan sekolah”.
3. kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar
dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan
secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman
dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk
mencapai tujuan Pendidikan
4. Kurikulum merupakan nilai-nilai keadilan dalam inti pendidikan. Istilah
tersebut mempengaruhi terhadap kurikulum yang akan direncanakan dan
dimanfaatkan.
5. Kurikulum merupakan subyek dan bahan pelajaran di mana diajarkan oleh guru
dan dipelajari oleh siswa.

Filosofi kurikulum: Desain dan tujuan kurikulum apa pun mencerminkan filosofi
pendidikan baik sengaja maupun tidak dari para pendidik yang mengembangkannya.
Akibatnya, reformasi kurikulum dapat terjadi melalui adopsi filosofi atau model
pengajaran yang berbeda oleh sekolah atau pendidik. Sekolah yang mengikuti model
Pembelajaran Ekspedisi , misalnya, merangkul berbagai pendekatan pengajaran yang
umumnya dikenal sebagai pembelajaran berbasis proyek, yang mencakup strategi
terkait seperti pembelajaran berbasis komunitas dan pembelajaran otentik. Di sekolah
Expeditionary Learning, siswa menyelesaikan proyek multifaset yang disebut
"ekspedisi" yang mengharuskan guru untuk mengembangkan dan menyusun kurikulum
dengan cara yang sangat berbeda dari pendekatan tradisional yang biasa digunakan di
sekolah.

3. Tuliskan pengertian/definisi kurikulum dan komponen kurikulum yang dinyatakan


dalam
Innocent Mutale Mulenga 2018. Athens Institute for Education and Resea
Conceptualization and Definition of a Curriculum. https://www.researchgate.net ›
publication › 332152068

Jawaban:

-Definisi Kurikulum

Kurikulum adalah apa yang diajarkan di sekolah. Dengan kata lain kurikulum adalah
seperangkat mata pelajaran. Untuk mendefinisikan kurikulum sebagai 'apa' diajarkan di
sekolah-sekolah memang sangat kabur. Karena alasan inibahwa beberapa orang sering
berbicara tentang 'kurikulum sekolah' dengan cara yang umum ini dan mereka
cenderung memaksudkan kisaran mata pelajaran yang diajarkan dan jumlah waktu
mengajar yang diberikan kepada masing-masing dalam hal jam atau menit. Pendekatan
pendidikan seperti itu tampaknya membatasi pembelajaran ke sekolah dan kemudian
membatasi kurikulum untuk mata pelajaran akademik. Marsh (2009) juga
menunjukkan bahwa ada asumsi dalam hal ini definisi bahwa apa yang dipelajari
adalah apa yang dipelajari. Sebuah kurikulum seperti yang dijelaskan di bagian
sebelumnya lebih dari sekadar mata pelajaran atau apa yang terbatas pada sekolah.

-Komponen Kurikulum

Konsep lain yang sangat umum dari kurikulum adalah bahwa melihatnya sebagai
konten. Kurikulum didefinisikan sebagai konten adalah penekanan lain yang menarik
dan menimbulkan pertanyaan lain istilah, yaitu 'silabus' dan 'garis besar kursus'
sebagaimana dimaksud khususnya di lembaga pendidikan tinggi. Sebuah 'silabus'
biasanya pernyataan ringkasan dari konten yang akan diajarkan dalam suatu mata
pelajaran, kursus atau satuan. Ini biasanya berupa daftar area konten atau topik dari
materi pelajaran. Silabus atau garis besar kursus jelas merupakan subbagian kurikulum
dan dengan demikian dimasukkan dalam lingkup yang lebih luas konsep. Penekanan
pada konten apa yang akan diajarkan ini sangat penting elemen silabus tetapi
kurikulum mencakup lebih dari ini. Mengkarakterisasi kurikulum sebagai materi
pelajaran adalah yang paling tradisional gambar kurikulum yang menggambarkannya
sebagai kombinasi mata pelajaran materi untuk membentuk tubuh konten yang akan
diajarkan. Konten tersebut adalah produk dari akumulasi kebijaksanaan, terutama
diperoleh melalui disiplin akademis tradisional. Kebanyakan guru ketika ditanya untuk
menggambarkan kurikulum sekolah mereka, mereka menyediakan litani dari mata
pelajaran atau materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa.

Oliva (1979) juga menegaskan bahwa dalam penentuan kurikulum, langkah pertama
jelas harus mengklasifikasikan pemikiran filosofis di balik kurikulum yang diusulkan
karena latar belakang seperti itu akan membantu untuk menentukan jenis utama
kegiatan yang merupakan pendidikan manusia. Untuk prinsip ini tidak boleh ada
sanggahan. Setiap kurikulum yang ada memiliki landasan filosofis yang menentukan
jalannya kurikulum disusun dan dilaksanakan. Karena alasan ini bahwa dalam makalah
seperti ini tidak dapat dihindari bahwa diskusi tentang pengaruh Filsafat pada
bagaimana kurikulum didefinisikan harus dilakukan

4. Tuliskan pengertian kurikulum, komponen, fungsi, dan filosofi merujuk kepada


sumber: Sumarsih@uny.ac.id

Jawaban :

-Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang


diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan
pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode
jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan
dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Lama
waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan
dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk
dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan
dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

-Komponen Kurikulum

Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen


kurikulum. Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang
mengemukakan hanya 4 komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat
para ahli mengenai komponen kurikulum berikut Subandiyah (1993: 4-6)
mengemukakan ada 5 komponen kurikulum, yaitu: (1) komponen tujuan; (2)
komponen isi/materi; (3) komponen media (sarana dan prasarana); (4)
komponen strategi dan; (5) komponen proses belajar mengajar. Sementara
Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum, yaitu: (1)
Objective (tujuan); (2) Knowledges (isi atau materi); (3) School learning
experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah) dan; (4) Evaluation
(penilaian). Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan
Karya (1992), serta Nana Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang
dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama yakni: (1) Tujuan; (2) Isi dan
struktur kurikulum; (3) Strategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar),
dan: (4)Evaluasi.

-Fungsi Kurikulum

Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

A. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan Fungsi


kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendididkan.dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa
lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan Negara mempunyai filsafat dan
tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi
agama, idiologi, kebudayaan, maupun kebutuhan Negara itu sendiri. Dsdengan
demikian,dinegara kita tidak sama dengan Negara-negara lain, untuk itu, maka:
1) Kurikulum merupakan alat untukmencapai tujuan pendidikan nasional, 2)
Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid
dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan- tujuan itu, 3) kurikulum
merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar
dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

B. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan Kurikulum Bagi


Sekolah yang Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1) Sebagai alat
mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan 2) Sebagai pedoman mengatur
segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi: a. Jenis
program pendidikan yang harus dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan setiap
jenis program pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan
program pendidikan.

C. Fungsi kurikulum yang ada di atasnya 1) Fungsi Kesinambungan Sekolah


pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada
tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulm yang
diselenggarakannya. 2) Fungsi Peniapan Tenaga Bilamana sekolah tertentu
diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan
tenaga guru tadi, baik mengenai isi, organisasi, maupun cara mengajar.

D. Fungsi Kurikulum Bagi Guru Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana
kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai
pengembanga kurikulum dalam rangka pelaksanaan kurikulum tersebut.

E. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah, kurikulum


merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilanprogram pendidikan di
sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan
mengontrol, apakah kcegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak
pada kurikulum yang berlaku.

F. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor) Bagi para pengawas, fungsi


kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan
menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan
dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.

G. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat Melalui kurikulum sekolah yang


bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan
nilai serta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kuri-
kulum suatu sekolah.

H. Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan Instansi atau perusahaan yang


mempergunakan tenaga kerja yang baik dalamarti kuantitas dan kualitas agar
dapat meningkatkan produktivitas
-Filosofi Kurikulum

Sebuah kurikulum pendidikan pada umumnya disusun dan dikembangkan


berdasarkan berbagai landasan, seperti landasan filosofis, landasan sosiologis,
landasan psikologis, dan landasan organisator. 1. Landasan Filosofis Landasan
filosofis memerankan fungsinya sebagai pijakan elementer dari sebuah
pembentukan konsep kurikulum pendidikan. Hal ini sesuai dengan makna yang
dikandung oleh nuansa falsafah yang dalam konteks moderen dipahami sebagai
ilmu yang berusaha untuk memahami semua hal yang muncul di dalam
keseluruhan lingkup pengalaman manusia yang diharapkan agar dapat mengerti
dan mempunyai pandangan menyeluruh dan sistematis mengalami alam
semesta (universe) dan tempat bagi manusia sebagai bagian dari dunia
(Barnadib,1999 :11). Menurut S.Nasution (2006: 10), sekurang-kurangnya ada
tiga dimensi kefilsafatan yang harus dipertimbangkan ketika akan merancang
kurikulum, antara lain adalah falsafah pendidikan, falsafah Negara, dan falsafah
lembaga pendidikan. Filsafat pendidikan tidak lain adalah pelaksanaan
pandangan dan kaedah filsafat dalam bidanng pendidikan yang menentukan
prinsip-prinsip kepercayaan terhadap berbagai masalah pendidikan. Filsafat
pendidikan sebagai salah satu cabang dari kajian filsafat berusaha mengkaji
masalah- masalah pendidikan di mana secara filosofis, kurikulum merupakan
alat pemasukan (input instrumental) sebagai sarana terwujudnya proses
kegiatan pendidikan dan berarti pula sarana tercapainya tujuan pendidikan
(Nurgianto,1988 : 29 ).

Dosen Pengasuh, Mahasiswa,

Dr. Teuku Alamsyah, M. Pd. Nurul Azmira


NIP 196606061992031005 NIM 2106102010078

Anda mungkin juga menyukai