Anda di halaman 1dari 5

SOAL UJIAN TENGAH

SEMESTER TAHUN
AKADEMIK 2022/2023
Program Study : Pendidikan Jasmani kesehatan dan Rekreasi
Semester : III (Tiga)
Dosen : Dr. Abduloh, SPd. MPd.
Mata Kuliah : Kurikulum&Pembelajaran
Bobot SKS : 3 SKS
Nama : RIFQI MUSYAFFA
NPM : 2110631070120
KELAS : 3D

JAWABLAH SOAL- SOAL DIBAWAH INI DENGAN JELAS :

1. Jelaskan pengertian kurikulum dari Beberapa ahli yang anda ketahui ?

2. Bagaimana dimensi peran dan fungsi Kurikulum dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran

tercapai ?

3. Bagaimana proses pengembangan kurikulum dalam pembelajaran agar pembelajaran Penjaskes

dapat berarti dan bermakna bagi siswa dalam kurikulum merdeka belajar?

4. Jelaskan Prinsip dasar/landasan tingkatan dalam pengembangan kurikulum? dan berikan

contoh pengembangan kurikulum dalam pembelajaran ?

5. Berikan contoh pendekatan atau model pembelajaran dalam pelaksanaann pembelajaran sebagai

implementasi kurikulum agar dapat mencapai tujuan pembelajaran?

(Semoga sukses)
JAWABAN
1. A. Crow and Crow. Kurikulum ialah suatu rancangan dalam pengajaran yang tersusun
secara sistematis untuk menyelesaikan program dalam memperoleh ijazah.

B. Drs. Cece Wijaya, dkk. Mengartikan kurikulum dalam arti yang luas yakni meliputi
keseluruhan program dan kehidupan didalam sekolah.

C. Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan. Kurikulum ialah suatu formulasi pedagogis yang


termasuk paling utama dan terpenting dalam konteks proses belajar mengajar.

2. Fungsi kurikulum secara luas adalah dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum merupakan alat atau usaha untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Tujuan
pendidikan tersebut diantaranya adlaah:
1. Tujuan Nasional (Pendidikan Nasional)
2. Tujuan Institusional (Lembaga atau Institusi)
3. Tujuan Kurikuler (Bidang Studi)
4. Tujuan Instruksional (Penjabaran Bidang Studi)
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, fungsi kurikulum dapat dibagi kedalam beberapa
pengelompokan berdasar pihak yang berkaitan dengan kurikulum tersebut.

A. Kurikulum Sebagai Suatu Ide.


Ide atau konsep kurikulum bersifat dinamis, dalam arti akan selalu berubah
mengikuti perkembangan zaman, minat dan kebutuhan peserta didik, tuntutan
masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Ide atau gagasan tentang kurikulum
hanya ada dalam pemikiran seseorang yang terlibat dalam proses pendidikan, baik
secara langsung maupun tidak langsung, seperti kepala dinas pendidikan, pengawas,
kepala sekolah, guru, peserta didik, dan orang tua.

B. Kurikulum Sebagai Suatu Dokumen (Rencana Tertulis)


Dimensi kurikulum sebagai rencana biasanya dituangkan dalam suatu dokumen
tertulis. Dimensi ini menjadi banyak perhatian orang, karena wujudnya dapat dilihat,
mudah dibaca dan dianalisis. Dimensi kurikulum ini pada dasarnya merupakan
realitas dari dimensi kurikulum sebagai ide.

C. Kurikulum Sebagai Implementasi (Suatu Kegiatan). Dalam dimensi ini merupakan


kurikulum yang sesungguhnya terjadi dilapangan (real curriculum). Peserta didik
mungkin saja memikirkan kurikulum sebagai ide, tetapi apa yang dialaminya
merupakan kurikulum sebagai kenyataan. Anatara ide dan pengalaman mungkin
sejalan, tetapi mungkin juga tidak. Banyak ahli kurikulum yang masih
mempertentangkan dimensi ini, dalam arti apakah suatu kegiatan termasuk
kurikulum atau bukan. Bagi Beauchamp, Kurikulum adalah a written
document yang masuk dalam dimensi rencana, sedangkan ahli lainnya melihat
kurikulum hanya sebagai hasil belajar.

D.  Kurikulum Sebagai Hasil belajar. Hasil belajar adalah kurikulum, tetapi kurikulum
bukan hasil dari belajar. Pernyataan ini perlu dipahami sejak awal, karena banyak
orang tahu bahwa hasil belajar merupakan bagian dari kurikulum, tetapi kurikulum
bukan hanya hasil belajar.
3. Dalam kurikulum terdapat proses pengembangan yang secara umum
terdiri dari perencanaan, implementasi dan evaluasi. Proses pengembangan ini bertujuan
untuk menciptakan kurikulum yang efektif. Terdapat beberapa tokoh yang merumuskan
tahapan dalam pengembangan kurikulum.
Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)
Pendidikan jasmani, yang di Indonesia dikenal sebagai Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, menurut William H Freeman (2007:
27-28) adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani untuk
meningkatkan individu peserta didik secara menyeluruh berupa aspek
jasmani, mental, dan emosional.
Pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan untuk mengembangkan soft skills dan
karakter sesuai profil belajar Pancasila. Berfokus pada materi esensial sehingga tersedia
waktu yang cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti
literasi dan numerasi.

4. Landasan Pengembangan Kurikulum


 Landasan Filosofis
Landasan pengembangan kurikulum yang pertama adalah landasan filosofis, yang
berkaitan dengan hakikat dari filsafat dan juga pendidikan. Filsafat atau pandangan
hidup dalam dunia pendidikan bertujuan untuk memberikan arah bagi peserta didik
dalam belajar.
 Landasan Psikologis
Perilaku merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari belajar. Interaksi antar
individu akan terjadi dalam lingkungan belajar yaitu lingkungan fisik dan lingkungan
sosial.
 Landasan Sosiologis
Hal ini dikarenakan peserta didik merupakan individu sosial yang erat kaitannya dengan
interaksi di lingkungan sosial sekitarnya berupa masyarakat. Nilai-nilai yang didapatkan
selama proses belajar mengajar harus sesuai dengan nilai-nilai yang berkembang dalam
masyarakat dalam membangun kehidupan.
 Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologis
Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami banyak
perubahan dibandingkan dengan waktu pertama kali berkembang beberapa abad lalu.
Ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini banyak didasari oleh penemuan pada abad
pertengahan oleh tokoh-tokoh terkenal dibidang-bidang tertentu.

Prinsip Pengembangan Kurikulum


Dalam pengembangan kurikulum, ada tujuh prinsip yang harus dipenuhi dalam pelaksanaannya.
Ketujuh prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Kurikulum disusun berdasarkan prinsip untuk menemukan potensi dalam diri peserta didik
agar dapat mencapai kemampuan terbaiknya. Selain itu juga harus memperhatikan
kepentingan dan kebutuhan serta tuntutan dari lingkungan.
2. Memperhatikan karakteristik peserta didik yang beragam mulai dari agama, sosial budaya,
adat istiadat, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Tidak ada pembedaan atas keragaman
tersebut.
3. Menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat
menyesuaikan dengan perubahan yang ada.
4. Mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai pemecah berbagai permasalahan yang
dihadapi dalam kehidupan.
CONTONYA ADALAH:
 Analisis dan Diagnosis Kebutuhan
Langkah pertama dalam pengembangan kurikulum adalah menganalisis dan
mendiagnosis kebutuhan.
 Perumusan Tujuan
Setelah kebutuhan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan.
 Pengorganisasian Materi
Secara makro materi kurikulum disusun berdasarkan prosedur- prosedur tertentu yang
merupakan salah satu bagian dalam pengembangan kurikulum secara keseluruhan.
 Pengorganisasian Pengalaman Belajar
Setelah materi kurikulum dipilih dan diorganisasikan, langkah selanjutnya adalah
memilih dan mengorganisasikan pengalaman belajar.
 Penggunaan Alat Evaluasi
Pengembangan alat evaluasi dimaksudkan untuk menelaah kembali apakah kegiatan
yang telah dilakukan itu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

5. Pendekatan Pembelajaran

1) Pendekatan Kontekstual
Contextual Teaching and Learning (CTL) atau pendekatan kontekstual adalah konsep
belajar yang membantu guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa, serta mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga
maupun masyarakat.

2) Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme adalah pendekatan dalam pembelajaran yang lebih
menekankan pada tingkat kreativitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang bisa
diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.

3) Pendekatan Deduktif
Deductive approach atau pendekatan deduktif adalah pendekatan yang memakai logika
untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan suatu premis yang
diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti bisa mengambil lebih dari satu
kesimpulan. Metode ini sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu
yang umum ke sesuatu yang khusus.

4) Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif atau inductive approach menyimpulkan permasalahan dari hal-hal yang
bersifat khusus. Metode ini sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari
sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus. Pendekatan induktif menekankan pada
pengamatan terlebih dahulu, kemudian menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan
tersebut.

5) Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan siswa untuk menguasai konsep
secara benar dengan tujuan supaya tidak terjadi kesalahan konsep. Konsep sendiri dapat
diartikan sebagai klasifikasi perangsang yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang sama.
Konsep ini merupakan struktur mental yang didapat dari pengamatan dan pengalaman.
6) Pendekatan Proses
Pendekatan proses artinya pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu
keterampilan proses. Pendekatan ini berorientasi pada proses.

7) Pendekatan Open-Ended
Open-Ended problem atau soal terbuka menurut Suherman dkk adalah problem yang
diformulasikan mempunyai multi jawaban yang benar. Siswa dihadapkan dengan Open-
Ended problem atau problem tak lengkap tujuannya bukan untuk memperoleh jawaban,
namun menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban.

8) Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dibuat supaya siswa aktif
mengkonstruksi pengetahuan, keterampilan dan lainnya lewat tahapan mengamati, menalar,
bertanya, mencoba dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

9) Pendekatan Realistik
Pendekatan realistik adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang berusaha menempatkan
pendidikan pada hakiki dasar pendidikan itu sendiri.

10) Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat


Pendekatan ini adalah gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses, inkuiri dan
diskoveri maupun pendekatan lingkungan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) adalah
pendekatan terpadu antara teknologi dan isu yang ada di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai