Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : ALFRIDA BETEOP

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 824780204

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4106/ Pendidikan IPS SD

Kode/Nama UPBJJ : 87 / JAYAPURA

Masa Ujian : 2020/21.1(2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1) Prinsip - prinsip yang harus diperhatikan dalam mengembangkan Kurikulum yaitu :
Menurut Drs. Subandijah, prinsip - prinsip dalam pengembangan kurikulum
meliputi:

A. Prinsip relevansi
Lulusan pendidikan harus memiliki nilai relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat dan dunia kerja karena pendidikan merupakan invested of man power resources.
Untuk itu diperlukan kurikulum yang dapat mengantisipasi apa yang terjadi pada masa yang
akan dating. Relevansi adalah kesesuaian dan keserasian pendidikan dengan tuntutan
masyarakat (Subandijah, 1993; 48). Relevansi pendidikan dalam hal ini berkenaan dengan:
 Relevansi pendidikan dengan lingkungan kehidupan peserta didik
Dalam hal ini, pengembangan kurikulum harus disesuaikan dengan kehidupan nyata
disekitar peserta didik, sehingga peserta didik tidak merasa asing dengan kehidupan di
sekitarnya.
 Relevansi pendidikan dengan kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang
Dalam kegiatan pengembangan kurikulum harus memperhatikan bahwa apa yang
diajarkan kepada peserta didik pada saar ini bermanfaat baginya untuk menghadapi
kehidupannya di masa yang akan datang, atau dengan kata lain kurikulum harus
bersifat anticipatory.
 Relevansi pendidikan dengan tuntutan dunia kerja
Hasil pendidikan juga harus sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Dalam hal ini tidak
saja terkait dengan segi bahan atau isi tetapi juga menyangkut segi belajar dan
pengalaman belajar.
 Relevansi pendidikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pendidikan harus menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang
berjalan sangat cepat dan dapat memberi sumbangan terhadap perkembangan tersebut.
Pendidikan harus menyiapkan peserta didik baik sebagai produsen ilmu pengetahuan,
tidak hanya sebagai konsumen iptek.

B. Prinsip efektitifas dan efisiensi


 Prinsip efektifitas
Efektifitas dalam dunia pendidikan berkenaan dengan sejauh mana apa
yang direncanakan atau diinginkan dapat dilaksanakan atau dicapai. Hal ini
terkait dengan efektifitas mengajar guru dan efektifitas belajar murid. Efektifitas
mengajar guru dapat dicapai dengan menguasai keahlian dan keterampilan
dalam mengelola dan melaksanakan proses belajar-mengajar yang dapat
ditingkatkan dengan kegiatan pembinaan baik melalui penataran maupun
penyediaan buku-buku. Efektifitas belajar murid terkait dengan sejauhmana
tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar-
mengajar.
 Prinsip efisiensi
Efisiensi dalam proses belajar-mengajar berarti bahwa waktu, tenaga
dan biaya yang digunakan untuk menyelesaikan program pengajaran dapat
merealisasikan hasil yang optimal.

C. Prinsip kesinambungan
Kesinambungan dalam pengembangan kurikulum menyangkut kesaling hubungan
antara berbagai tingkat dan jenis program pendidikan atau bidang studi. Untuk mencapai
kesinambungan, kurikulum harus disusun dengan mempertimbangkan :
 Bahan pelajaran yang diperlukan untuk sekolah yang lebih tinggi harus sudah
diajarkan di sekolah sebelumnya
 Bahan yang sudah diajarkan di sekolah yang lebih rendah tidak perlu diajarkan lagi di
sekolah yang lebih tinggi
Kesinambungan antar berbagai bidang studi berarti bahwa dalam mengembangkan
kurikulum harus mempertimbangkan keterkaitan antara bidang suti yang satu dengan bidang
studi lainnya.

D. Prinsip fleksibilitas
Kurikulum harus memberikan ruang gerak yang memberikan kebebasan guru dalam
mengembangkan program pengajaran. Guru dalam hal ini memiliki otoritas dalam
pengembangan kurikulum yang sesuai dengan minat, kebutuhan peserta didik dan kebutuhan
daerah lingkungannya. Disamping itu, peserta didik harus diberi kebebasan dalam memilih
program pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat, kebutuhan dan lingkungan dengan
membuka program-program pendidikan pilihan misalnya jurusan, program spesialisasi, atau
program keterampilan.

E. Prinsip berorientasi pada tujuan


Guru harus menentukan tujuan pengajaran sebelum menentukan bahan. Hal ini berarti
bahwa guru dapat menentukan dengan tepat metode mengajar, alat pengajaran dan evaluasi
yang digunakan dalam proses belajar-mengajar.

F. Prinsip pendidikan seumur hidup


Dalam hal ini, pendidikan harus dapat memberi pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan pada saat peserta didik tamat dari sekolah dan memberikan bekal kemampuan
untuk dapat menumbuh-kembangkan dirinya sendiri.
G. Prinsip dan model pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum dilakukan secara bertahap dan terus-menerus dengan
mengadakan perbaikan terhadap pelaksanaan dan hasil yang telah dicapai untuk melakukan
perbaikan, pemantapan dan pengembangan lebih lanjut

2) Persamaan dan perbedaan antara ilmu sosial dengan ilmu Pengetahuan Sosial yaitu :
Persamaan antara keduanya adalah :
1. Keduanya sama-sama merupakan bahan studi untuk kepentingan program
pendidikan/pengajaran.
2. Keduanya bukan berada dalam disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
3. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari fakta sosial dan masalah sosial.
Perbedaan antara keduanya adalah :
1. Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan Ilmu Pengetahuan
Sosial diberikan hanya di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
2. Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah yang tunggal, sedangkan Ilmu
Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk
sekolah lanjutan).
3. Ilmu Sosial Dasar lebih tertuju kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang
Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan
ketrampilan intelektual.

3) Pengertian dan hubungan antara fakta, konsep, dan generalisasi Yaitu :


Pengertian :
Fakta
Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan yang
sungguh-sungguh terjadi dan terjamin kebenarannya atau sesuatu yang benar-benar ada
atau terjadi. Fakta adalah segala sesuatu yang terjadi, dapat diamati, diraba, dilihat,
dirasa dan terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Artinya fakta merupakan suatu bukti
terjadinya sesuatu. Bila sesuatu tersebut menyangkut kehidupan masyarakat banyak dan
bersifat sosial, maka fakta tersebut disebut sebagai fakta sosial.
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar
individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan
seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan
ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh
tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar
individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
Fakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru. Fakta juga dapat menjadi alasan
untuk menolak teori yang ada dan bahkan fakta dapat mendorong untuk mempertajam
rumusan teori yang sudah ada. Di lain pihak, teori dapat merangkum fakta dalam bentuk
generalisasi dan prinsip-prinsip agar fakta lebih mudah dapat dipahami.
Banks (Ischak:2004:2.7) mengemukakan bahwa fakta merupakan pernyataan
positif dan rumusannya sederhana. Ada kalanya guru juga perlu mencari upaya untuk
lebih menjelaskan pengertian fakta ini dengan cara yang sederhana misalnya dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa, seperti :
1) Siapakah teman kalian yang tidak hadir hari ini ?
2) Siapakah nama guru IPS kalian yang sedang mengajar saat ini?
3) Ada berapa meja belajar yang ada di ruang ini ?
Jawaban yang dikemukakan siswa atas pertanyaan di atas merupakan fakta.
Konsep
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan
mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu benda, gagasan
atau peristiwa. Misalnya, kita mengatakan binatang klasifikasi dari jenis-jenis makhluk
yang disebutkan diatas. Jika kita menyebutkan kata “keluarga” maka kedalam konsep
keluarga itu termasukbapak, ibu, anak-anak, saudara, dan sebagainya.
Untuk lebih menjelaskan pengertian tentang konsep, berikut ini dikemukakan
beberapa sifatnya.
1. Konsep itu bersifat abstrak. Ia merupakan gambaran mental tentang benda,
peristiwa, atau kegiatan. Misalnya, kita mendengat kata “kelompok”, kita bisa
membayangkan apa kelompok itu.
2. Konsep itu merupakan “kumpulan” dari benda-benda yang memiliki karakteristik
atau kualitas secara umum.
3. Konsep itu bersifat personal, pemahaman orang tentang konsep “kelompok”
misalnya mungkin berbeda dengan pemahaman orang lain.
4. Konsep dipelajari melalui pengalaman dengan belajar.
5. Konsep bukan persoalan arti kata, seperti didalam kamus. Kamus memiliki
makna lain yang lebih luas.
Dalam konsep terdapat makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotative
berkenaan dengan arti kata, seperti pada kamus, misalnya arti kata Revolusi adalah
perubahan cepat dalam hal prosedur, kebiasaan, lembaga, dan seterusnya. Revolusi juga
mempunyai makna konotatif antara lain sebagai berikut:
1. Makna revolusi merangkum makna denotative.
2. Revolusi tidak sama dengan pemberontakan, melainkan kejadian yang penting
yang telah direncanakan dan diatur secara sungguh-sungguh.
3. Konsep revolusi ini mencakup kepemimpinan, baik oleh kelompok maupun
perseorangan.
4. Revolusi juga berarti menentang segala sesuatu, apakah itu orang atau lembaga,
lebih jauh bukan hanya menentang tetapi juga melawan dengan kekuatan.
Inilah arti revolusi dalam pengertian konsep. Siswa harus memahami makna
konsep ini. Dalam perkembangan lebih lanjut para siswa akan memiliki pemahaman
yang benar tentang arti konsep dalam Revolusi Kemerdekaan Indonesia, Negara
berkembang, pertumbuhan ekonomi republik, kabinet, dan seterusnya.
Generalisasi
Generalisasi berasal dari kata “general” yang berarti umum atau menyeluruh.
Oleh karena itu generalisasi merupakan pengambilan kesimpulan secara umum dari
suatu gejala atau informasi yang kita terima yang didukung oleh data dan fakta yang
ada.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, generalisasi mempunyai arti: (1) perihal
membentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu kejadian, hal, dsb; (2) perihal
membuat suatu gagasan lebih sederhana daripada yang sebenarnya (panjang lebar dsb);
(3) perihal membentuk gagasan yang lebih kabur; (4) penyamarataan.
Fakih Samlawi (1998;9) mengemukakan bahwa : “ generalisasi merupakan
sejumlah konsep yang memiliki karakteristik dan makna. Generalisasi adalah
pernyataan tentang hubungan diantara konsep. Generalisasi mengungkapkan sejumlah
besar informasi”
Rochiati dalam Jarotimec (1986:29)mengungkapkan adanya empat jenis
generalisasi, yaitu:
1. Generalisasi deskriptif.
Contoh: Pada umumnya pusat-pusat kerajaan terletak di tepi sungai.

2. Generalisasi sebab akibat.


Contoh: Di dalam revolusi, apabila golongan ekstrem berhasil merebut
kekuasaan maka akan berlangsung pementahan teror.

3. Generalisasi acuan nilai.


Contoh: Raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah.

4. Generalisasi prinsip universal.


Contoh: Kapasitas sebuah bangsa untuk memodelisasikan diri tergantung pada
potensi sumber daya alamnya, kualitas manusianya dan orientasi nilai para
pelaku sejarahnya.

Hubungan antara fakta, konsep, dan generalisasi yaitu :


Fakta merupakan salah satu bahan kajian yang amat penting dalam mata
pelajaran IPS. Dengan kata lain bahwa fakta merupakan salah satu materi yang dikaji
dalam IPS. Dengan fakta-fakta yang ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau
beberapa peristiwa yang pernah terjadi. Fakta merupakan titik awal untuk membentuk
suatu konsep. Dari beberapa konsep yang saling berkaitan kita dapat membentuk suatu
generalisasi. Fakta, konsep, dan generalisasi merupakan bahan kajian dalam Ilmu
Pengetahuan Sosial yang harus dipahami.
Fakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru. Fakta juga dapat menjadi alasan
untuk menolak teori yang ada dan bahkan fakta dapat mendorong untuk mempertajam
rumusan teori yang sudah ada. Di lain pihak, teori dapat merangkum fakta dalam bentuk
generalisasi dan prinsip-prinsip agar fakta lebih mudah dapat dipahami. Pentingnya
fakta dalam struktur susunan ilmu pengetahuan karena fakta dapat membentuk suatu
konsep dan generalisasi.
Menurut Savage dan Anstrong (1996:24) mengatakan bahwa: “konsep tidak
dapat dipelajari dalam kekosongan, melainkan dicapai dalam suatu proses yang
melibatkan fakta-fakta yang khusus”. Dari beberapa fakta yang khusus dan saling
berkaitan satu sama lain, maka dapat membentuk suatu konsep atau pengertian.
Hubungan yang erat antara fakta dan konsep dapat dilihat dari ilustrasi berikut
ini:
Sebagai contoh:
Seorang anak berasal dari keluarga yang kurang mampu, sejak duduk di bangku
Sekolah Dasar sudah berjuang keras menyelesaikan studinya.
Waktu di SD ia pernh berjualan es untuk menambah uang jajan yang diberikan oleh
orang tuanya yang tidak memenuhi kebutuhan sekolahnya. Di SLTP ia berjualan Koran,
dan di SLTA ia pernah bekerja di suatu percetakan buku sehabis pulang sekolah.
Sampai di Perguruan Tinggi ia bekerja di sebuah pesahaan garmrnt. Semua pekerjaan ia
lakukan dengan serius dan tekun sehingga dapat meyelesaikan studinya sampai menjadi
seorang sarjana.
Fakta tersebut di atas tampak saling berkaitan dan membentuk suatu gagasan
atau konsep tentang cita-cita. Suat cita-cita tidak dapat tercapai tanpa adanya perjuangan
dan pengorbanan. Siapapun yang ingin menggapai cita-citanya ia harus berjuang dan
berkorban apakah itu pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan perasaan. Sebenarnya
dari ilustrasi di atas terdapat tiga konsep perjuangan, pengorbanan, dan cita-cita. Atau
dengan kata lain suatu cita-cita akan tercapai bila disertai perjuangan dan pengorbanan.
Dari contoh di atas dapat diambil kesimpulan bahwa beberapa fakta yang saling
berkaitan dapat membentuk suatu konsep.
Hubungan antara konsep dan generalisasi dapat dilihat dari pernyataan Savage dan
Amstrong berikut: “ketika angka pengangguran di suatu negara meningkat, maka
kejahatan dan criminal pun meningkat pula”.
Dari generalisasi tersebut di atas terdapat beberapa konsep, yaitu: konsep
pengangguran, konsep negara, konsep kejahatan, dan konsep kriminal. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa generalisasi merupakan hubungan dari beberapa konsep.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa fakta, konsep, dan generalisasi
merupakan bahan kajian atau materi utama yang dipelajari dalam ilmu pengetahua
sosial dan ilmu-ilmu sosial, sehingga dari ketiga unsur tersebut akan lahir teori-teori
ilmu pengetahuan yang perlu dipelajari dan dikaji oleh siswa di dalam proses
pembelajaran.
4. Buatlah contoh seperti apa keterampilan personal dan keterampilan sosial sesuai dengan
pengalaman anda berdasarkan teori yang ada.
Contoh keterampilan personal :
a. Memberikan waktu untuk menghargai orang lain
b. Menyediakan waktu untuk mengekspresikan perasaan
c. Adanya kegiatan yang mendorong kasih saying
d. Mengajarkan teknik pengelolaan emosi yang tepat
Contoh keterampilan sosial :
a. Menyediakan kesempatan bagi anak untuk menggunakan perspektif orang lain.
b. Mendukung sederetan interaksi dengan kelompok sebaya serta orang dewasa.
c. Merencanakan berbagai pengalaman bermain, termasuk pengalaman sendiri
dan pengalaman kelompok.
d. Memfasilitasi interaksi sosial di dalam bermain.
e. Mendorong otonomi dan inisiatif perkembangan anak.
f. Mengenali bahwa anak - anak mengembangkan rasa sendiri dari interaksinya
dengan orang lain.

5. Keterkaitan antara keterampilan personal dengan keterampilan sosial dalam


pembelajaran IPS Sekolah Dasar yaitu :
Keterampilan personal seorang siswa secara umum dipahami sebagai keterampilan
yang sifatnya mandiri atau ada dan terbentuk dalam diri masing-masing siswa.
Keterampilan ini bermacam-macam, ada yang bersifat praktis atau psikomotor,
keterampilan studi dan etos kerja, keterampilan akademik, keterampilan fisik, dll.
Sedangkan keterampilan sosial meliputi kehidupan dan kerjasama, belajar memberi
dan menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain, membina
kesadaran sosial. Melalui keterampilan sosial, siswa diharapkan mampu
mengelaborasi, mempraktikkan, dan mengembangkan keterampilan personal yang
dimiliki di dalam dirinya dengan lingkungan sekitar, sehingga mampu
berkomunikasi dengan sesama manusia, lingkungannya di masayarakat secara baik.
Hal ini merupakan realisasi dari penerapan IPS dalam kehidupan bermasyarakat.

>>>>>>>>>>>>>> Sekian & Terima Kasih <<<<<<<<<<<<<<

Anda mungkin juga menyukai