Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN ORGANISASI KURIKULUM

Organisasi kurikulum, yaitu pola atau bentuk bahan pelajaran di susun


dan di sampaikan kepada murid murid, merupakan suatu dasar yang sekali
dalam pembinaan kurikulum dan bertalian erat dengan tujuan program
pendidikan yang hendak tercapai, karena bentuk kurikulum turut menentukan
bahan pelajaran, urutannya dan cara menyajikannya kepada murid murid.
TUJUAN ORGANISASI KURIKULUM
Karena kurikulum merupakan rencana untuk keperluan pelajaran anak,
maka bahan pelajaran harus dituangkan dalam organisasi tertentu agar tujuan
pendidikan dapat tercapai. Organisasi kurikulum dimaksudkan untuk
memudahkan anak belajar. Organisasi atau disain kurikulum bertalian erat
dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai.
JENIS JENIS ORGANISASI KURIKULUM
Telah kita bicarakan bahwa sumber bahan pelajaran untuk kurikulum
ialah: pengetahuan, masyarakat dan anak. Kurikulum bermacam bentuknya.
Yang paling terkenal dan pemakaian yang luas adalah subjec curiculum. Subjec
curiculum yaitu mata pelajaran. setiap kurikulum juga mempunyai subjec mater
yaitu bahan pelajaran(integreted kurikulum). Maka dengan demikian diperoleh
jenis organisasi kurikulum sebagai berikut:
1. kurikulum berdasarkan mata pelajaran (subjec curiculum)
a. mata pelajaran terpisah-pisah(separate subject curiculum)
b. mata pelajaran gabungan (correlated curiculum)
2. kurikulum terpadu (integreted curiculum)
a. berdasarkan social functions atau major areas of living
b. berdasarkan masalah-masalah, minat dan kebutuhan pemuda
c. berdasarkan pengalaman pemuda (experince curriculum, activity
curriculum)
d. kurikulum inti (core curriculum)
Kuriculum Berdasarkan Mata Pelajaran (Subject Curriculum)

Kurikulum ini bertujuan agar generasi muda mengenal hasil kebudayaan


dan pengetahuan umat manusia yang telah dikumpulkan sejak berabad-abad,
gar mereka tidak perlu mencari dan menemukan kembali apa yang telah
diperoleh generasi- generasi terdahulu. Keuntungan ialah pengetahuan bahwa
pengetahuan yang telah dimiliki itu telah disusun secara logis dan sisitematis
dalam bentuk disiplin ilmu oleh para ahli dan ilmuwan. Adapun keuntungankeuntungannya sebagai berikut :
1. memberikan pengetahuan berupa hasil pengalaman generasi lampau yang
dapat digunakan untuk menafsirkan pengalaman orang
2. mempunyai organisasi yang mudah strukturnya, mudah diubah , diperluas
atau dipersempit, mudah disesuaikan dengan perkembangan baru dalam
ilmu pengetahuan.
3. mudah dievaluasi bila perlu dengan menggunakan yes obyektif yang dapat
dinilai secara otomatis dengan komputer sehingga memudahkan penilaian
ujian atau tes secara masal.
4. didukung bahkan dituntut oleh perguruan tinggi dalam penerimaan
mahasiswa baru.
5. telah diterima baik dan mudah dipahami oleh guru, orang tua, dan siswa.
6. mengandung logika yang terdiri menurut disiplin masing-masing,
memberikan pengetahuan secara sistematik dan karenai tu memberikan
metode yang logis dan efektif untuk menguasai bahan pelajaran.
Sebagai kelemahan antara lain dikemukakan bahwa :
1. terdapat kesenjangan antara pengalaman anak dan umat manusia yang
tersusun logis-sistematis sehingga timbul bahaya verbalisme.
2. sering pengetahuan yang logis-sistematis itu tidak fungsional dalam
menghadapi masalah-masalah masyarakat dan tidak sesuai dengan minat,
kebutuhan serta masalah-masalah para siswa dalam hidupnya.
3. kurikulum memberikan pengatehuan lepas berupa fakta dan informasi yang
perlu dihafal sehingga siswa memperoleh pengetahuan yang dangkal
tentang banyak hal.

Kurikulum Gabungan (Corelate Curriculum)


Kurikulum ini merupakan modifikasi kurikulum subjek yng terpisahterpisah. Agar pengetahuan anak tidak terlepas-lepas maka diusahakan
hubungan diantara dua mata pelajaran atau lebih yang dapat dipandang
sebagai kelompok pada hakekatnya memiliki hubungan yang erat.
Beberapa keuntungan kurikulum ini :
1. korelasi memajukan integrasi pengetahuan pada murid-murid
2. minat murid bertambah apabila ia meilahat hubungan antara mata pelajaran
dengan mata pelajaran lain
3. pengertian murid-murid tentang sesuatu lebih mendalam
4. korelasi memberikan pengertian yang lebih luas
5. korelasi memungkinkan murid-murid menggunakan pengaetahuan lebih
functional
6. korelasi antara meta pelajaran lebih mengutaman pengertian dan prinsipprinsip daripada pengetahuan dan penguasaan fakta-fakta.
Beberapa kekurangan kurikulum ini :
1. pada hakekatnya kurikulum ini adalah subject centered dan tidak
menggunakan bahan yang langsung berhubungan dengan kebutuhan dan
minat anak-anak.
2. kurikulum ini tidak memberi pengetahuan yang sistematis yang mendalam
mengenai berbagai mata pelajaran
3. guru sering tidak mengusai pendekatan inter-disipliner

Kurikulum terpadu (integrated curriculum)


usaha mengintegrasikan bahan pelajaran dari berbagai mata pelajaran
yang menghasilkan kurikulum yang terpadu. Kurikulum ini membuka
kesempatan lebih besar untuk mengadakan kerja kelompok, memanfaatkan

masyarakat dan lingkungan sebagai sumber belajar, memperhatikan perbedaan


individual, melibatkan siswa dalam perencanaan pelajaran.
Manfaat-manfaat kurikulum ini:
1. segala sesuatu yang dipelajari dalam unit bertalian erat
2. kurikulum ini sesuai dengan pendapat-pendapat modern tentang belajar.
3. kurikulum ini memungkinkan hubungan yang erat antara sekolah dengan
masyarakat
4. kurikulum ini sesuai dengan paham demokratis
Social functions
Kurikulum ini dapat di dasarkan atas analisis kegiatan kegiatan utama
manusia dalam masyarakat yang di sebut social functions atau major areas of
living. Untuk mengetahui social functions apakah yang terdapat dalam hidup
manusia, banyak di gunakan sosial dan antropologi kebudayaan. Sebenarnya
jalan pikiran itu telah di sampaikan oleh beberapa ahli seperti herbert spenser
(1859), h,l Caswel, dan statemeyer, forkner, dan Mc. Kim.
Keuntungan kurikulum ini adalah sebagai berikut:
1. Dengan kurikulum ini terdapat hubungan erat antara pelajaran dengan
kehidupan sehari hari
2. Kurikulum ini lebih bermanfaat dan mengandung arti bagi murid murid.
3. kurikulum ini sesuai dengani tugas sekolah, yaitu mempersiapkan murid
untuk kehidupan dalam masyarakat.
4. kurikulum ini menyajikan bahan pelajaran yang bulat.
Kurikulum berdasarkan minat dan kebutuhan pemuda
Akhirnya kurikulum terpadu ini dapat pula di dasarkan atas kebutuhan,
minat, dan masalah masalah yang di hadapi para siswa. Dasar pikiran
kurikulum ini ialah memberikan pelajaran kepada anak anak yang timbul dari
kebutuhan anak anak. Tujuannya ialah, agar anak anak belajar
memecahkan masalah masalah yang bertalian dengan kebutuhannya dalam
kebutuhan sehari hari.

Kurikulum berdasarkan pengalaman pemuda( activity curriculum)


Activity curiculum juga di sebut experiense curriculum, atau proyek.
Kurikulum ini mengutamakan kegiatan dan pengalaman anak, walaupun dalam
tiap kurikulum anak dapat di berikan berbagai kegiatan dan pengalaman.
Kurikulum jenis ini di jalankan pertama kali oleh john dewey di university of
chicago(1904), Dasar pikiran activity curriculum adalah sebagai berikut : orang
hanya belajar berkat pengalaman. Belajar atau perubahn kelakuan hanya
terjadi, bila pertalian dengan sutu tujuan yang brmakna bagi individu, dengan
kebutuhan atau minatnya. Sebagai kesimpulan kami cantumkan beberapa ciri
activity curriculum:
1. Kurikulum ini di tentukan programnya oleh minat dan tujuan anak.
2. Sambil melakukan kegiatan kegiatan untuk memecahkan masalah anak
anak memperoleh berbagai pengetahian dan keterampilan.
3. Kurikulum ini tidak di rencanakan lebih dahulu. Rencana itu berkembang
sambil menjalankan kegiatan.
4. Metode utama yang di gunakan adalah metode pemecahan masalah.
Berdasarkan kurikulum inti ( core curriculum )
Yang di maksud core currikulum merupakan bagian dari seluruh program
pendidikan yang di anggap penting, fundamental, dan esensial yang harus di
berikan kepada setiap murid agar ia menjadi warga negara yang berharga,
berguna, serta efektif. Jadi core curriculum mempunyai arti yang sama dengan
pendidikan umum. Dengan demikian core currikulum mengandung ciri ciri
integrated curriculum. Metode yang di utamakan adalah problem solving.
Seperti unit lainnya dalam memecahkan masalah pelajaran di manfaatkan
bahan dari semua mata pelajaran yang di perlukan. Kegiatan belajar lebih
banyak ragamnya jika di bandingkan dengan subject curriculum.
FAKTOR FAKTOR DALAM ORGANISASI KURIKULUM
1. SCOPE

Scope atau ruang lingkup kurikulum berkenaan dengan bahan pelajaran yang
harus di liputi. Scope menentukan apa yang akan di pelajari, Biasanya yang
menentukan scope termasuk sequence (urutan) adalah para ahli pengembang
kurikulum di bantu oleh ahli di siplin ilmu, juga pengarang buku, penyusun
program latiahan atau kursus.
2. SEQUENCE atau URUTAN
Sequence menentukan urutan bahan pelajaran di sajikan, apa yang dahulu apa
yang kemudian, dengan maksud agar poses belajar berjalan dengan baik.
Faktor faktor yang turut menentukan urutan bahan pelajaran antara lain :
kematangan anak, latar belakang pengalaman atau pengatahuan, tingkat
inteligenci, minat, kegunaan bahan, dan kesulitan bahan pelajaran.
3. CONTINUITAS
Dengan continuitas di maksud bahwa bahan pelajaran senantiasa meningkat
dalam keluasan dan kedalamannya. Dengan bahan yang di pelajari siswa di
hadapkan dengan bahan yang lebih kompleks, buah fikiran yang lebih sulit, nilai
nilai yang lebih tinggi, sikap yang lebih halus, ketelitian yang lebih cermat,
operasi mental yang lebih matang
4. INTEGRASI
Dengan kurikulum berdasarkan mata pelajaran yang terpisah pisah besar
kemungkinan pengetahuan yang di miliki para siswa lepas lepas. Adanya
fokus bahan pelajara terpadu berupa konsep, prinsip, masalah membuka
kemungkinan menggunakan berbagai disiplin secara fungsional.
5. KESEIMBANGAN
Keseimbangan dapat di pandang dari dua segi, yaitu (1). Keseimbangan isi,
yaitu tentang apa yang di pelajari dan (2) keseimbangan cara atau proses
belajar. Tidak semua siswa dapat belajar secara efektif dengan cara yang
sama. Maka perlu berbagai macam metode dan kegiatan belajar.

6. DISTRIBUSI WAKTU
Kurikulum harus di tuangkan dalam bentuk kegiatan belajar beserta waktu yang
di sediakan untuk masing masing pelajaran. Di sini di hadapi masalah
distribusi atau pembagian waktu, yang harus menjawab pertanyaan seperti
berapa tahun suatu mata pelajaran harus di berikan, berapa kali seminggu dan
berapa lama tiap pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai