KAWASAN PENGELOLAAN
DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan utama teknologi pembelajaran adalah untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi kegiatan
pembelajaran. Teknologi pembelajaran sebagai perangkat lunak (sofware technology) berbentuk cara-cara yang sistematis dalam
Teknologi Pembelajaran tumbuh dan berkembang dari praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual.
Teknologi pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi peralatan misalnya penggunaan peralatan, media dan sarana untuk
mencapai tujuan kegiatan pembelajaran. Teknologi pembelajaran merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling
berkepentingan, yaitu media pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem untuk pendidikan (Barbara Seels, 1979).
Teknologi pembelajaran baik sebagai disiplin ilmu, program studi maupun profesi mengalami perkembangan yang
pesat. Perkembangan teknologi pembelajaran yang pesat ini dengan mengambil empat ciri utama, yaitu: 1) menerapkan
pendekatan sistem, 2) menggunakan sumber belajar seluas mungkin, 3) bertujuan meningkatkan kualitas belajar manusia, dan 4)
berorientasi pada kegiatan instruksional individual (Atwi Suparman, 2004:30-31). Dengan indikator ini teknologi pembelajaran
semakin memperhalus dan mempertajam kemampuannya dalam memecahkan masalah belajar dan pembelajaran. Sedangkan
menurut Miarso (2004:201) perkembangan ini pada gilirannya merangsang dan memperkuat perkembangan profesi dalam bidang
teknologi pembelajaran.
B. Tujuan
Definisi AECT 1994 ada lima bidang garapan dari Teknologi Pembelajaran yaitu Desain, Pengembangan,
Pemanfaatan, Pengelolaan dan Penilaian. Salah satu kawasan yang akan kami bahas dalam penulisan makalah ini adalah kawasan
pengelolaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep pengelolaan merupakan bagian integral dalam bidang teknologi pembelajaran dan dari peran kebanyakan
para teknolog pembelajaran. Banyak teknolog pembelajaran memegang jabatan yang jelas-jelas memerlukan fungsi pengelolaan.
Misalnya, seorang ahli yang bertugas sebagai ahli media pada sebuah sekolah/Perguruan Tinggi. Orang ini bertanggung jawab
atas keseluruhan program pusat media tersebut. Program-program yang dilakukan oleh mereka itu dapat sangat berbeda, akan
tetapi keterampilan dasar yang diperlukan untuk mengelola program tersebut tetap sama. Keterampilan yang dimaksud meliputi
pengorganisasian program, supervisi personil, perencanaan, pengadministrasian dana dan fasilitas, serta pelaksanaan perubahan.
Kawasan pengelolaan semula berasal dari administrasi pusat media, program media dan pelayanan media. Terjadi
pembauran perpustakaan dengan program media menjadi pusat dan ahli perpustakaan media sekolah yang mempunyai program
menggabungkan media cetak dan non cetak, sehingga terjadi peningkatan penggunaan sumber sumber tehnological dalam
kurikulum.
Definisi AECT tahun 1977 pembagian fungsi pengelolaan menjadi (1) pengelolaan organisasi, (2) Pengelolaan
personil. Dengan semakin rumitnya praktek pengelolaan maka Pengelolaan dibagi menjadi empat kategori dalam kawasan
pengelolaan : pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi.
Kawasan Pengelolaan
Pengelolaan Proyek
Pengelolaan Sumber
Pengelolaan sistem penyampaian
Pengelolaan sistem informasi
Dalam sub kategori tersebut masing masing mempunyai tugas yang sama antara lain (caffrela, 1993) :
1) Bidang organisasi : Seleksi, Pengangkatan personil , supervisi dan penilaian
2) Bidang keuangan : Perencanaan anggaran, justifikasi dan pemantauan, pembelian dan pertanggungjawaban
3) Bidang sarana : Perencanaan, Pengembangan dan pemeliharaan fasilitas
4) Pengelola : membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
1. Pengelolaan proyek
Pengelolaan proyek meliputi perencanaan, monitoring, dan pengendalian proyek desain dan pengembangan.
Tanggung jawab pengelola proyek : perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian fungsi desain pembelajaran atau jenis-jenis
proyek yang lain. Dengan melakukan negosiasi, menyusun anggaran , membentuk sistem pemantauan informasi serta menilai
kemajuan. Peran pengelolaan projek biasanya berhubungan dengan cara mengatasi ancaman projek dan memberi saran
perubahan ke dalam.
2. Pengelolaan Sumber
Pengelolaan sumber mencakup perencanaan, pemantauan, dan pengendalian sistem pendukung dan pelayanan
sumber. Pengelolaan sumber sangat penting karena mengatur pengendalian akses. Pengertian sumber dapat mencakup personil,
keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas, dan sumber pembelajaran. Efektifitas biaya dan justifikasi belajar yang efektif merupakan
Pengelolaan sistem penyampaian meliputi perencanaan, pemantauan, pengendalian “cara bagaimana distribusi
bahan pembelajaran diorganisasikan… Hal tersebut merupakan suatu gabungan medium dan cara penggunaan yang dipakai
dalam menyajikan informasi pembelajaran kepada pemelajar” (Ellington dan Haris, 1986 : 47). Pengelolaan sistem penyampaian
memberikan perhatian pada permasalahan produk seperti persyaratan perangkat keras/lunak dan dukungan teknis terhadap
pengguna maupun operator, serta permasalahan proses seperti pedoman bagi desainer dan instruktur. Pengambilan keputusan
harus berdasarkan pada kesesuaian karakteristik teknologi dengan tujuan pembelajaran. Keputusan tentang penngelolaan sistem
4. Pengelolaan informasi
pengiriman/pemindahan atau pemprosesan informasi dalam rangka tersedianya sumber untuk kegiatan belajar.
Pengelolaan informasi penting untuk memberikan akses dan keakraban pemakai. Pentingnya pengelolaan informasi
terletak pada potensinya untuk mengadakan revolusi kurikulum dan aplikasi desain pembelajaran. Pengelolaan sistem
penyimpanan informasi untuk tujuan pembelajaran tetap akan merupakan komponen penting dari bidang Teknologi Pembelajaran
Tuntutan Peningkatan kualitas dari dunia industri akan berpengaruh pada dunia pendidikan yang akan berdampak
pada kawasan pengelolaan, sehingga perlu inovasi, peningkatan kinerja dan pengelolaan kualitas. Tentunya hal ini merupakan
tantangan bagi para pengelola untuk memaksimalkan sumber-sumber yang ada secara baik. Perkembangan sistem informasi akan
berpengaruh pada teknologi pembelajaran berbasis teknologi informasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Konsep pengelolaan merupakan bagian integral dalam bidang teknologi pembelajaran
2. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang teknolog pembelajaran meliputi pengorganisasian program, supervisi personil,
pengelolaan informasi
4. Pengeloaan proyek
5. Pengelolaan sumber mencakup personil, keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas, dan sumber pembelajaran.
6. Pengeloaan sistem penyampaian perhatian pada persyaratan produk perangkat keras/lunak dan dukungan teknis terhadap
pengguna maupun operator, serta permasalahan pedoman bagi desainer dan instruktur supaya desain produknya sesuai antara
B. SARAN
Perkembangan teknologi berpengaruh terhadap perkembangan teknologi pendidikan. Kawasan pengelolaan yang berwenang
dalam pembuatan proyek peroduk pembelajaran perlu berbenah dengan mengikuti permintaan dunia industry dengan
mengembangkan teknologi pembelajaran berbasis teknologi informasi.