Anda di halaman 1dari 11

MEDIA PENDIDIKAN ISLAM DI MASA NABI MUHAMMAD SAW

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Sosial
Pendidikan Islam

Dosen Pengampu
Dr. H. Zulfi Mubarak, M. Ag.

Oleh Pemakalah Nomor 11:


Muhib As’adil Umam
(NIM. 19770047)

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
31 Maret 2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya persembahkan kehadirat Allah SWT. Berkat
petunjuk dan pertolongannya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat dan salam saya hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW, pemimpin dan
teladan umat manusia diseluruh penjuru dunia, serta kepada keluarga, sahabat dan
para pengikut beliau yang setia.

Makalah dengan judul Media Pendidikan Islam Masa Nabi Muhammad Saw
disusun untuk memenuhi tugas dan proses pembelajaran mata kuliah Sejarah Sosial
Pendidikan Islam yang dibimbing oleh Dr. H. Zulfi Mubarak, M. Ag. Sehubungan
dengan itu, Kami sangat bermohon kepada beliau memberikan arahan, bimbingan
dan petunjuk kepada kami untuk perbaikan dan pengembangan makalah ini
sehingga dapat memenuhi standar mutu yang tinggi sebagai sebuah karya ilmiah.

Pada kesempatan ini, Saya menyampaikan rasa terimakasih yang tulus dan
penghargaan yang tinggi kepada Dosen Pembimbing dan rekan-rekan mahasiswa
yang telah berkontribusi dalam pendalaman dan pengembangan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan yang berlipat baik di dunia
maupun di akhirat. Aamiin.

Malang, 18 Februari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Sampul. .................................................................................................................. i

Kata Pengantar. ..................................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Pengertian Media Pendidikan Islam....................................................... 3
B. Media Pendidikan Islam di Masa Nabi Muhammad SAW .................... 4
1. Periode Makkah ............................................................................... 5
2. Periode Madinah .............................................................................. 8
BAB III ANALISIS DAN DISKUSI ................................................................ 20
A. Pertanyaan ............................................................................................. 20
B. Jawaban ................................................................................................ 20
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 22
A. Kesimpulan .......................................................................................... 22
B. Saran ..................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 23

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan pada hakekatnya muncul sejak diciptakannya manusia,
karena manusia itulah yang menjadi obyek utama dari pendidikan di samping
ia juga sebagai subyek. Dalam kenyataan, manusia sangat membutuhkan
pendidikan karena ia tidak bisa berkembang dan mengembangkan
kebudayaannya secara sempurna apabila tidak ada pendidikan. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa eksistensi pendidikan merupakan salah satu
syarat yang mendasar bagi meneruskan dan mengekalkan kebudayaan
manusia.1
Dalam sejarah, lahirnya pendidikan Islam adalah seiring dengan
datangnya Agama Islam itu sendiri.2 Hal ini bisa dibuktikan dengan turunnya
wahyu yang pertama yaitu QS. Al-‘Alaq ayat 1-5:

‫ ۡٱق َر ۡأ َو َرب َُّك ۡٱۡل َ ۡك َر ُم‬٢ ‫ق‬ َ ‫سنَ ِم ۡن‬


ٍ َ‫عل‬ َ َٰ ‫ٱۡلن‬ ۡ ‫ۡٱق َر ۡأ ِب‬
ِ ۡ َ‫ َخلَق‬١ َ‫ٱس ِم َر ِب َك ٱلَّذِي َخلَق‬
٥ ‫سنَ َما لَ ۡم َيعۡ لَ ۡم‬ َ َٰ ‫ٱۡلن‬ َ ٤ ‫علَّ َم بِ ۡٱلقَلَ ِم‬
ِ ۡ ‫علَّ َم‬ َ ‫ ٱلَّذِي‬٣
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran pena (Allah mengajari manusia dengan perantaraan baca
dan tulis). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui.3
Dalam ayat tersebut sudah tersirat tentang proses pendidikan yaitu
membaca, belajar dan mengajar. Juga tentang media pendidikan berupa pena.
Rasulullah memang seorang yang buta huruf, tapi sangat cerdas, sehingga
dapat mendidik sahabat dengan sukses. Dalam proses pendidikan dan
pengajarannya, Rasulullah telah menggunakan media pendidikan. Baik media
manusia, yaitu perilaku beliau sendiri, media lidah, tangan, jari-jari tangan,

1
Chaeruddin, “Pendidikan Islam di Masa Rasulullah SAW,” Jurnal Diskursus Islam Vol
1, 3, (Desember, 2013), 421.
2
Mihmidaty Yacub, “Media Pendididkan Islam Perspektif Al-Quran Hadits dan
Pengembangannya,” Cendekia Jurnal Studi Keislaman Vol 4, 2, (Desember, 2018), 112.
3
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: Pelita, 1971), 1079.

4
hidung dan lain-lain, media bukan manusia mencakup langit, bumi, matahari,
bulan, bangunan, emas, perak, gunung dan lain-lain.4
Media pendidikan sangat diperlukan dalam proses pembelajaran,
berupa media yang dapat dilihat, didengar dan dirasakan, maksudnya media
yang dapat membangkitkan perasaan dan emosional. Hal ini karena
pembentukan kepribadian manusia tergantung atau bersumber dari apa
yang dilihat, didengar dan dirasakan. Sebagaimana firman Allah dalam Surat
As-Sajdah ayat 9:

‫َٰص َر َو ۡٱۡل َ ۡفِدَ َۚة َ قَ ِل ايٗل‬


َ َٰ ‫س ۡۡم ََع َو ۡٱۡل َ ۡب‬
َّ ‫وح ِۖۦه َو َج َع َل لَ ُك ُم ٱل‬ َ ‫ث ُ َّم‬
ِ ‫س َّو َٰىهُ َونَفَ َخ ِفي ِه ِمن ُّر‬
٩ َ‫َّما ت َ ۡش ُك ُرون‬
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh
(ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.5
Ayat ini menunjukkan bahwa sejak proses penciptaan manusia, Allah
telah membekali dengan pendengaran, penglihatan dan hati atau perasaan
yang terus berkembang dan dikembangkan untuk mencapai kesempurnaannya,
termasuk dalam proses pendidikan, dikembangkan fungsi dan dayanya
untuk menguasai ilmu pengetahuan dengan menggunakan media pendidikan.6
Media pendidikan yang diterapkan Rasulullah pada masa itu, diambil
nilai sejarah dan sosialnya sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dunia pendidikan seiring dengan perkembangan IPTEK (ilmu
pengetahuan dan teknologi) dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
sampai dengan sekarang.

B. Rumusan Masalah

4
Mihmidaty Yacub, “Media Pendididkan Islam...”, 113.
5
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, 661.
6
Mihmidaty Yacub, “Media Pendididkan Islam...”, 113.

5
1. Apa Pengertian Media Pendidikan Islam?
2. Bagaimana Media Pendidikan Islam di Masa Nabi Muhammad SAW?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Media Pendidikan Islam.
2. Mengetahui Media Pendidikan Islam di Masa Nabi Muhammad SAW.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pendidikan Islam


Media berasal dari bahasa latin medius berarti tengah, perantara,
atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara )‫وسيلة‬/‫(وسإل‬, atau
pengantar pesan, atau pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.7
Menurut Zakiah Daradjat, media pendidikan atau pembelajaran adalah
suatu benda yang dapat diindrai, khususnya penglihatan dan pendengaran,
baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas yang digunakan sebagai
alat bantu dalam proses interaksi belajar mengajar untuk meningkatkan
efektivitas hasil belajar siswa.8 Media pendidikan juga merupakan sesuatu
yang menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada
dirinya.9
Istilah media pembelajaran memiliki beberapa pengertian secara luas
dan secara sempit. Adapun secara luas yang dimaksud dengan media
pembelajaran adalah setiap orang, materi atau peristiwa yang
memberikankesempatan pada siswa untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Adapun pengertian secara sempit adalah sarana
nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan oleh guru yang memegang
peranan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan.10

7
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), 3.
8
Zakiah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
1995), 226.
9
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),
11.
10
M. Ramli, “Media Pembelajaran dalam Perspektif Al-Quran dan Hadits,” Ittihad Jurnal
Kopertais Wilayah XI Volume 12, Nomor 23, (April, 2015), hlm 132.

7
Dari beberapa perbedaan pengertian tentang media pembelajaran, dapat
dilihat kesamaan satu sama lain, yaitu proses penyampaian pesan atau
informasi secara efektif dan efisien dapat diterima dan selalu diingat oleh
peserta didik. Sehingga dapat dipahami, bahwa media pembelajaran
merupakan alat bantu atau sarana yang dijadikan sebagai perantara atau piranti
komunikasi untuk menyampaikan pesan atau informasi berupa ilmu
pengetahuan dari berbagai sumber ke penerima pesan atau informasi guna
mencapai tujuan pembelajaran.11
Dengan demikian dapat difahami, bahwa media pendidikan Islam
adalah alat bantu atau sarana yang dijadikan sebagai perantara komunikasi
untuk menyampaikan materi atau informasi ilmu pengetahuan kepada siswa
guna mencapai tujuan pendidikan Islam, yaitu “manusia yang sempurna”.
B. Media Pendidikan Islam di Masa Nabi Muhammad SAW
Pada zaman Rasulullah saw., pendidikan Islam dilaksanakan pada
dua periode, yaitu periode Makkah dan periode Madinah. Periode Makkah
sebagai fase awal pembinaan pendidikan Islam dan berpusat di Makkah,
sedangkan periode Madinah sebagai fase lanjutan pembinaan pendidikan Islam
sekaligus sebagai pusat kegiatannya.12
Adapun media yang digunakan dalam pendidikan Islam pada kedua
periode tersebut adalah sebagai berikut:
1. Media Pendidikan Islam yang digunakan di zaman Nabi selama 10
tahun periode Makkah
Sebelum Muhammad saw. memulai tugasnya sebagai rasul, yaitu
melaksanakan pendidikan Islam terhadap umatnya, Allah telah mendidik
dan mempersiapkannya untuk melaksanakan tugas tersebut secara
sempurna, melalui pengalaman, pengenalan serta perannya dalam
kehidupan masyarakat dan lingkungannya.13

11
M. Ramli, “Media Pembelajaran dalam Perspektif Al-Quran dan Hadits,” hlm 133.
12
Chaeruddin, “Pendidikan Islam Masa Rasulullah SAW,” Jurnal Diskursus Islam Volume 1,
Nomor 3, (Desember, 2013), 423.
13
Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm 15.

8
Rasulullah Saw., berusaha mengadakan penyesuaian diri dengan
masyarakat lingkungannya tetapi tidak larut ke dalam kondisi dan keadaan
ingkungannya. Dengan potensi fitrahnya yang luar biasa ia mampu
mempertahankan keseimbangan dirinya untuk tidak terbawa arus budaya
masyarakatnya. Rasulullah mampu menemukan mutiara-mutiara Ibrahim yang
sudah tenggelam dalam lumpur budaya masyarakatnya. Di antara tradisi yang
terdapat dalam masyarakat yang merupakan warisan Ibrahim adalah tradisi
berkhalwat dan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan bertapa dan berdo’a
mengharapkan diberi rezki dan pengetahuan. Muhammad saw. sering
melakukan khalwat untuk mendapatkan petunjuk dan kebenaran dari Tuhan.
Tempat berkhalwat Rasulullah saw. adalah di Gua Hira’ dan di sanalah
ia mendapatkan petunjuk dan kebenaran yang berasal dari Allah swt.,
ditandai dengan turunnya Q.S. al-‘Alaq /96 :1-5 sebagai berikut:14

‫ ۡٱق َر ۡأ َو َرب َُّك ۡٱۡل َ ۡك َر ُم‬٢ ‫ق‬ َ ‫سنَ ِم ۡن‬


ٍ َ‫عل‬ َ َٰ ‫ٱۡلن‬ ۡ ِ‫ۡٱق َر ۡأ ب‬
ِ ۡ َ‫ َخلَق‬١ َ‫ٱس ِم َربِ َك ٱلَّذِي َخلَق‬
٥ ‫سنَ َما لَ ۡم َيعۡ لَ ۡم‬ َ َٰ ‫ٱۡلن‬ َ ٤ ‫علَّ َم ِب ۡٱلقَلَ ِم‬
ِ ۡ ‫علَّ َم‬ َ ‫ ٱلَّذِي‬٣
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran pena (Allah mengajari manusia dengan perantaraan baca
dan tulis). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui.15
Wahyu yang pertama ini turun di Makkah. Dalam ayat tersebut
terdapat kata qolam yang artinya adalam pena, yang mana pena tersebut
merupakan suatu media yang digunakan Allah untuk mengajari Nabi
Muhammad melalui malaikat Jibril.
Adapun media yang digunakan Nabi Muhammad pada periode
Makkah (dilihat dari jenis surat Makkiyah) adalah:
2. Media Manusia
Rasulullah menyampaikan syariat Islam melalui proses
pendidikan dan pengajaran dengan segala komponennya, yaitu pendidik,
peserta didik, materi pendidikan, metode dan tujuan pendidikan, dan
dilengkapi dengan medianya. Dalam proses pembelajaran dengan para

14
Chaeruddin, “Pendidikan Islam Masa Rasulullah SAW”, 424.
15
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: Pelita, 1971), 1079.

9
sahabat, Rasulullah saw.. menjadikan pribadinya sebagai media. Melalui
ucapan, sifat dan perilaku beliau. Para sahabat dapat memahami ajaran
Islam dan mampu pula mengamalkannya dengan baik.16
a. Perilaku Rasulullah sebagai media
Media pendidikan yang diterapkan Nabi dalam upaya agar
ajaran agama Islam dapat diterima dengan mudah oleh umatnya adalah
dengan melalui media perbuatan Nabi sendiri, dimana beliau
memberikan contoh langsung yang dikenal dengan istilah uswah
hasanah (contoh teladan yang baik). Seluruh prilaku Rasulullah adalah
contoh yang baik, yang juga berfungsi sebagai media pendidikan.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Ahzab ayat 21:

‫ٱَّللَ َو ۡٱليَ ۡو َم‬ َ ‫ٱَّللِ أ ُ ۡس َوة ٌ َح‬


َّ ‫سنَة ِل َۡمن َكانَ َي ۡر ُجوْا‬ ُ ‫لَّقَ ۡد َكانَ لَ ُك ۡم ِفي َر‬
َّ ‫سو ِل‬
َّ ‫ۡٱۡل ٓ ِخ َر َوذَ َك َر‬
٢١ ‫ٱَّللَ َك ِث ايرْا‬
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.17
Dan Nabi SAW bersabda:

‫صلوْا كۡما رأيتۡموني أصلي‬


Shalatlah kamu sekalian sebagaimana kamu sekalian melihat
saya shalat.18
Menurut Azhar Arsyad, media berbasis manusia merupakan
media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan
mengomunikasikan pesan atau informasi. Salah satu contoh yang
terkenal adalah gaya tutorial Socrates. System ini tentu dapat
digabungkan dengan media visual lain.19
Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif,
yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan memberi contoh.

16
Mihmidaty Yacub, “Media Pendididkan Islam...”, 114.
17
Mohamad Taufiq, Quran in Ms Word Version 2.2.0.0 2013.
18
Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukhory, Shahis Bukhary, Juz 1 (Beirut: Dar al-Kutub al-
Ilmiyah, 2005), 162.
19
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo, Persada, 2005), 82.

10
Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah dibangun
berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh pelajar.20 Teknik
memberi contoh inilah yang telah dipraktikkan oleh Rasulullah saw.
dalam hadis di atas. Penggunaan teknik seperti itu telah membuat
perhatian para sahabat terfokus untuk melihat inti pelajaran yang
disampaikan.
b. Anggota badan sebagai media
1) Media Lidah dan Jari
Dalam mendidik dan mengajar, anggota tubuh pendidik
dapat dijadikan media agar perhatian peserta didik terpusat dan
dapat memahami pelajaran dengan mudah. Sehubungan dengan
ini terdapat hadits, antara lain sebagai berikut.21

20
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, 83.
21
Mihmidaty Yacub, “Media Pendididkan Islam...”, 115

11

Anda mungkin juga menyukai