Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ADMINISTRASI dan SUPERVISI PENDIDIKAN

“FUNGSI dan PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN”

Diajukan untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah

Administrasi dan Supervisi Pendidikan yang di ampu oleh:

Dosen Pengampu:

I Wayan Karta, MS

dan

Dr. Mansur Hakim, M.Pd

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 4:

1. Huswatul Hasanah ( E1F019039)


2. Nadia Fitriani ( E1F019050)
3. Nafa Alfionita Rahayu ( E1F019051)
4. Ni Luh Vidya Wulandhari ( E1F019054)
5. Nuriatullizan ( E1F019058)

PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,


Yang telah memberikan karunia dan rahmatnnya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “Fungsi dan Peranan
Supervisi Pendidikan” Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan yang
diampu oleh Bapak I Wayan Karta, MS dan bapakDr. Mansur
Hakim, M.Pddan akan dipresentasikan pada tanggal 7 Desember
2020.Kami berterima kasih kepada pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini dan kami juga menyadari masih
banyak kesalahan dalam penyusunan makalah sehingga kami
mohon kritik dan saran yang membangun dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................III
BAB I PENDAHULUAN............................................................4
1. Latar Belakang…………………………………………………4
2. Rumusan masalah…………………………………………….4
3. Tujuan…….…………………………………………………….4

BAB II ISI dan PEMBAHASAN................................................5


1. Fungsi Supervisi Pendidikan................................................5
2. Peranan Supervisi Pendidikan.............................................13
BAB III PENUTUP.....................................................................17
Kesimpulan………………………………………………………...17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha dasar yang dengan sengaja


dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.

Dalam dunia pendidikan, tidak terlepas dengan supervisi


yang selalu mengacu kepada kegiatan untuk memperbaiki proses
pembelajaran. Supervisi pendidikan adalah suatu usaha dalam
memipin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam
memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi
pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi
tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta
evaluasi pengajaran.

Keterangan tentang fungsi-fungsi supervisi pendidikan dan


peran supervisi pendidikan berikut semoga dapat membantu kita
untuk mengetahui apa sebenarnya fungsi dan peran dari supervisi.

2. Rumusan Masalah

 1. Apa Sajakah Fungsi Supervisi Pendidikan Itu?

2. Apa Sajakah Peran Supervisi Pendidikan Itu?

3. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk


mengetahui bagaimana fungsi supervisi pendidikan dan peran
supervisi pendidikan, sehingga menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang isi makalah

4
BAB II

ISI dan PEMBAHASAN

1. Fungsi Supervisi Pendidikan

Fungsi Supervisi menyangkut dalam bidang kepemimpinan,


hubungan kemanusiaan, pembinaan proses kelompok, administrasi
personil dan bidang evaluasi. Bahwa dengan supervisi yang
dilakukan secara intensif kepada guru, secara tidak langsung siswa
akan kena dampaknya yaitu ikut terangkat prestasi belajarnya.

Supervisi bertujuan untuk membantu guru dalam memahami tujuan


pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan
tersebut. Selain itu supervisi juga memantau kebutuhan siswanya.
Hal ini penting karena guru memang harus mampu memahami dan
memenuhi kebutuhan siswanya.

Berdasarkan uraian diatas, maka ada tiga fungsi supervisi


pendidikan yaitu:

a. Sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan


b. Sebagai pemicu atau pergerak terjadinya perubahan pada
unsur-unsur yang terkait dengan pendidikan.
c. Sebagai kegiatan memimpin dan memimbing.

Secara umum, fungsi dari supervisi pendidikan adalah:

a. Penelitian

Proses dari penelitian ini meliputi beberapa tahapan,


pertama adalah perumusan masalah yang akan diteliti, kedua
adalah pengumpulan data, ketiga pengolahan data, dan yang
terakhir adalah konklusi hasil penelitian

5
6

b. Penilaian
Fungsi supervisi dalam hal ini adalah mengevaluasi aspek-
aspek positif dan negatif guna menemukan hambatan-hambatan
dan mengembangkan kemajuan yang telah ada.

c. Perbaikan

Supervisi dalam hal ini mengawasi keadaan umum dan


situasi dalam pendidikan, jika belum baik atau belum
memuaskan maka akan segera diperbaiki.

d. Peningkatan

Peningkatan disini supervisor meningkatkan segala sesuatu


yang telah baik dan mengembangkan agar lebih maju lagi.

Adapun menurut para ahli ialah:

1. Menurut Franseth Jane dan Ayer (dalam Konsep Dasar & teknik


Supervisi pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya
manusia) mengemukakan bahwa fungsi supervisi adalah
membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya
sehingga selalu ada usaha perbaikan.
2. Menurut Burton dan Bruckner (dalam Konsep Dasar & teknik
Supervisi pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya
manusia) fungsi utama supervisi ialah menilai dan memperbaiki
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta
didik.
3. Menurut Briggs mengungkapkan bahwa fungsi supervisi bukan
perbaikan pembelajaran saja, tetapi untuk mengkoordinasi,
menstimulasi, dan mendorong ke arah pertumbuhan profesi
guru.
4. Menurut Swearingen dalam bukunya Supervision of instruction –
Foundation and Dimension (1961). Ia mengemukakan 8 fungsi
supervisi:
a. Mengkoordinasi semua usaha sekolah.
7

b. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.


c. Memperluas pengalaman – pengalaman guru.
d. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
e. Member fasilitas dan penilaian yang terus –menerus.
f. Menganalisis situasi belajar – mengajar.
g. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap
anggota staf.
h. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam
merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan
kemampuan mengajar guru-guru.

Makin jauh pembahasan tentang supervisi makin nampak


bahwa kunci supervisi bukan hanya membicarakan perbaikan itu
sendiri, melainkan supervisi yang diberikan kepada guru-guru,
seperti yang telah dikemukakan oleh Briggs bahwa supervisi juga
merupakan alat untuk mengkoordinasi, menstimulasi dan
mengarahkan pertumbuhan guru-guru.

Berikut ini adalah fungsi-fungsi  supervisi pendidikan


berdasakan bidangnya:

1) Dalam bidang kepemimpinan


a. Menyusun rencana dan bersama.
b. Memberikan bantuan kepada anggota kelompok dalam
menghadapi dan memacahkan persoalan- persoalan.
c. Membangkitkan dan memupuk semangat kelompok, atau
memupuk moral yang tinggi kepada anggota kelompok.
d. Mempertinggi daya kreatif pada anggota kelompok.
2) Dalam hubungan kemanusiaan
a. Memanfaatkan kekeliruan ataupun kesalahan-kesalahan
yang ada untuk dijadikan pelajaran demi perbaikan
selanjutnya, bagi diri sendiri maupun bagi anggota
kelompoknya.
8

b. Membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan yang


dihadapi anggota kelompok, seperti dalam hal kemalasan,
merasa rendah diri, acuh tak acuh, pesimistis.
c. Menghilangkan rasa saling mencurigai antara anggota
kelompok.
3) Dalam pembinaan proses  kelompok
a. Mengenal masing-masing pribadi anggota kelompok, baik
kelemahan maupun kemampun masing-masing.
b. Memperbesar rasa tanggung jawab para anggota.
4) Dalam bidang administrasi personel
a. Memilih personil yang memiliki syarat-syarat dan kecakapan
yang diperlukan untuk suatu pekerjan.
b. Menempatkan personil pada tempat dan tugas yang sesuai
dengan kecakapan dan kemampuan masing-masing.

Adapun analisis yang lebih luas seperti yang dibahas oleh


Swearingen, ia mengemukakan delapan fungsi supervisi. Delapan
fungsi tersebut adalah mengkoordinasi semua usaha kelas,
melengkapi kepemimpinan sekolah, memperluas pengalaman guru-
guru, menstimulasi usaha-usaha yang kreatif, memberi fasilitas dan
penilaian yang terus menerus, menganalisis situasi belajar
mengajar, memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada
setiap anggota staf, memberi wawasan yang lebih luas dan
terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan
meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.

1. Mengkoordinasi  semua usaha sekolah

Perubahan dalam dunia pendidikan terjadi secara terus-


menerus, maka kegiatan sekolah juga semakin bertambah,
usaha-usaha sekolah juga semakin menyebar. Maka dari itu
perlu adanya koordinasi yang baik terhadap semua usaha
sekolah.

2. Memperlengkap kepemimpinan sekolah


9

Dalam masyarakat demokratis kepemimpinan yang


demokratis perlu dikembangkan. Kepemimpinan merupakan
suatu yang harus dipelajari. Jadi dalam hal ini fungsi supervisi
adalah melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka
memiliki ketrampilan dan kepemimpinan dalam kepemimpinan
sekolah.

3. Memperluas pengalaman guru-guru

Fungsi supervisi pendidikan adalah memberi pengalaman-


pengalaman baru kepada para guru, anggota-anggota staff
sekolah, sehingga mereka semakin bertambah pengalaman
dalam hal mengajar maupun dalam administrasi sekolah.

4. Menstimulasi usaha-usaha sekolah yang kreatif

Supervisi bertugas menciptakan suasana yang meyakinkan


guru-guru dapat berusaha meningkatkan potensi-potensi
kreativitas dalam dirinya. Selain itu juga kemampuan untuk
menstimulir segala daya kreasi baik bagi anak-anak, orang yang
dipimpinnya dan bagi dirinya sendiri.

5. Memberikan fasilitas dan penilaian secara terus-menerus

Untuk meningkatkan kualitas diperlukan penilaian secara


kontinu. Melalui penelitian dapat diketahui kelemahan dan
kelebihan dari hasil dan proses belajar mengajar. Penilaian ini
harus bersifat menyeluruh dan kontinu. Menyeluruh berarti
penilaian itu menyangkut semua aspek kegiatan sekolah,
misalnya memiliki bahan-bahan pengajaran, buku-buku
pengajaran, perpustakaan, cara mengajar guru, dan kemajuan
murid-muridnya. kontinu dalam arti penilaian berlangsung setiap
saat, yaitu pada awal, pertengahan, dan pada akhir.
10

6. Menganalisis situasi belajar mengajar

Agar usaha memperbaiki situasi belajar dapat tercapai, maka


perlu dianalisis hasil dan proses pembelajaran. Dalam situasi
belajar-mengajar peranan guru dan peserta didik sangatlah
penting. Memperoleh data mengenai aktivitas guru dan peserta
didik akan memberikan pengalaman dan umpan balik terhadap
perbaikan pembelajaran. Banyak sekali faktor yang
mempengaruhi perbaikan pembelajaran. Fungsi supervisi adalah
menganalisis faktor-faktor tersebut. Penganalisisan memberi
pengalaman baru dalam menyusun strategi dan usaha ke arah
perbaikan.

7. Memperlengkap setiap para guru dengan pengetahuan yang


baru dan keterampilan-keterampilan baru.

Setiap guru memiliki potensi dan dorongan untuk


berkembang. Sebagian besar potensi-potensi tersebut tidak
berkembang, maka dari itu supervisi berfungsi sebagai pemberi
dorongan dan membantu guru agar mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan dalam hal mengajar.

8. Memadukan dan menyelaraskan tujuan-tujuan pendidikan dan


membentuk kemampuan-kemampuan.

Untuk mencapai suatu tujuan yang lebih tinggi harus


berdasarkan tujuan-tujuan yang sebelumnya, kebutuhan yang
harus selaras. Fungsi supervisi di sini adalah membantu setiap
individu, maupun kelompok agar sadar akan nilai-nilai yang akan
dicapai itu, memungkinkan penyadaran akan kemampuan diri
sendiri.

Adapun menurut surat keputusan Menteri Penertiban


Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1996 tentang
jabatan fungsional pengawas dan angka kreditnya, keputusan
11

bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


nomor 03420/O/1996 dan kepala Badan Administrasi Kepegawaian
Negara Republik Indonesia Nomor 38 tahun 1996 tentang petunjuk
pelaksanaan jabatan fungsional pengawas dan keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 020/U/1998
tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional pengawas
sekolah dan angka kreditnya, dapat diketahui tentang fungsi
pengawas sekolah adalah sebagai berikut:

a. Pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai


dengan penugasannya pada TK, SD, SLB, SLTP, DAN SLTA.
b. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran/bimbingan dan hasil
prestasi belajar/bimbingan siswa dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. 

Fungsi yang pertama merujuk pada supervisi manajerial,


sedangkan fungsi yang kedua merujuk pada supervisi akademik.
Supervisi manajerial pada dasarnya berfungsi sebagai
pembinaan,penilaian dan bantuan/bimbingan kepada kepala sekolah
dan seluruh tenaga kependidikan lainnya di sekolah dalam
pengelolaan sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah dan
kinerja kepala sekolah serta kinerja tenaga kependidikan lainnya.

Supervisi akademik berkaitan dengan fungsi pembinaan, penilaian,


perbantuan,dan pengembangan kemampuan guru dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajaran/bimbingan dan kualitas
hasil belajar siswa.

Berdasarkan kajian tantang fungsi pengawas sekolah sebagaimana


dikemukakan di atas, maka perspektif ke depan fungsi umum
pengawas sekolah melakukan :

1) Pemantauan, fungsi pemantauan meliputi pemantauan


pelaksanaan pembelajran/bimbingan dan hasil belajar siswa,
pemantauan terhadap penjamin/standar mutu pendidikan,
12

pemantau terhadap pelaksanaan kurikulum, pemantauan


tarhadap penerimaan siswa baru dan lain sebagainya.
2) Penyeliaan, fungsi penyeliaan meliputi penyeliaan terhadap
kinerja sekolah, kinerja kepala sekolah, kinerja guru, kinerja
tenaga kependidikan di sekolah dan lain sebagainya.
3) Pengevaluasian pelaporan, fungsi pengevaluasian pelaporan
meliputi pengevaluasikan pelaporan terhadap kegiatan
pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu pendidikan
terhadap berbgagai komponen pendidikan di sekolah sebagai
bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan,
pelaporan perkembangan dan hasil pengawasan kepada kepala
dinas pendidikan kabupaten/kota provinsi/nasional dan lain-lain.
4) Penindak lanjutan hasil pengawasan meliputi penindaklanjutan
terhadap laporan hasil pengawasan untuk perbaikan program
pengawasan berikutnya disekolah, penindaklanjutan terhadap
kelebihan-kelebihan dan kekurangan sekolah hasil refleksi guru,
kepala sekolah, dan tenaga kependidikan lainnya.

Adapun fungsi umum dan fungsi khusus pengawas sekolah sebagai


berikut ini:

a. Fungsi umum supervisor adalah sebagai berikut :


1) Pemantauaan,
2) Penyeliaan ( supervision),
3) Pengevaluasian/pelaporan, dan
4) Penindaklanjutan hasil pengawasan.
b. Fungsi khusus supervisor adalah sebagai :

Persekutuan (kemitraan), pembaharuan, pemeloporan,


konsultan, pembimbingan, pemotivasian, pengonsepan,
pemrograman, penyusunan, pelaporan, pembinaan,
pendorongan, pemantauan, pemanfaatan, pengawasan,
pengkoordinasian,dan pelaksanaan kepemimpinan.
13

2. Peranan Supervisi Pendidikan

Supervisi berfungsi membantu (Asosting) memberi support


(Suporting) dan mengajak mengikutsertakan (Sharing). Peranan itu
tampak dalam kinerja berperan sebagai (a) Koordinator, (b)
Konsultan, (c) Pemimpin Kelompok dan (d) Evaluator.

a. Sebagai koordinator ia dapat mengkoordinasi program belajar


mengajar, tugas-tugas anggota staf berbagai kegiatan yang
berbeda-beda diantara guru-guru. Contoh konkrit
mengkoordinasi tugas mengajar atau mata pelajaran yang dibina
pleh berbagai guru.
b. Sebagai konsultan ia dapat memberi bantuan, bersama
mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara
individual maupun secara kelompok.
c. Sebagai pemimpin kelompok ia dapat memimpin sejumlah staf
dalam mengembangkan potensi kelompok, pada saat
mengembangkan kurikulum, materi pelajaran dan kebutuhan
profesional guru-guru secara bersama. Sebagai pemimpin
kelompok ia dapat mengembangkan keterampilan dan kiat-kiat
dalam bekerja untuk kelompok (working fot the group), bekerja
dengan kelompok (working with the group) dan bekerja melalui
kelompok (working through the group).
d. Sebagai evaluator ia dapat membantu guru-guru dalam menilai
hasil dan proses belajar, dapat menilai kurikulum yang sedang
dikembangkan, ia juga belajar menatap dirinya sendiri. Ia bantu
dalam merefleksi dirinya sendiri, yaitu konsep dirinya (self
concept), idea/cita-cita dirinya (self idea), realitas dirinya (self
reality). Misalnya di akhir semester umpan balik dari setiap
peserta didik yang dapat dipakai sebagai bahan untuk
memperbaiki dan meningkatkan dirinya.
14

Menurut Getzels (1967), peran supervisi dapat didefinisikan


dalam terminologi harapan-harapan peranan yang bersifat
kebenaran normatif dan menetapkan batasan-batasan kewajiban-
kewajiban apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak bolah
dilakukan seseorang secara khusus didalam suatu organisasi.
Peranan adalah aspek dinamis yang melekat pada posisi atau status
seseorang didalam suatu organisasi seperti yang dinyatakan oleh
Lipham & Hoeh (1974), “ Karena peranan bersifat dinamis, maka ia
berkembang terus sesuai dengan tuntutan kebutuhan
organisasi”.  Menurut Hendiyat Soetopo peran supervisor
menujukkan adanya akstifitas supervisi antara kepala sekolah dan
guru meliputi kegiatan pembimbingan, bantuan, layanan, serta
pembinaan yang berkiatan dengan peningkatan kemampuan guru
dalam proses pembelajaran. Mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah, maka kepala sekolah sebagai supervisor
diantaranya yaitu membantu guru dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi proses.

Peranan umum supervisor yaitu sebagai berikut:

a. Observer (pemantau)
b. Supervisor (penyelia)
c. Evaluator (pengevaluasi) pelaporan
d. Successor (penindak lanjut hasil pengawasan)

Peranan supervisi meliputi: (1) supervisi akademik dan (2) supervisi


manajerial. Dalam melaksanakan supervisi akademik, supervisor
hendaknya memilki peranan khusus sebagai:

a. Partner (mitra) guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil


pembelajaran dan bimbingan disekolah binaannya.
b. Inovator dan pelopor dalam mengembangkan inovasi
pembelajaran dan bimbingan disekolah binaannya.
c. Konsultan pendidikan dan pembelajaran diekolah binaannya
15

d. Konselor bagi guru dan seluruh tenaga kependidikan disekolah


e. Motivator untuk meningkatkan kinerja guru dan semua tenaga
kependidikan disekolah.

Dalam melaksanakan supervisi manajerial, pengawas


sekolah   memiliki peranan khusus sebagai:

a. konseptor yaitu menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip


supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan disekolah
b. programmer yaitu menyusun program
kepengawasan  berdasarkan visi, misi, tujuan dan program
pendidikan disekolah.
c. komposer yaitu menyusun metode kerja dan instrumen
kepengawasan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
pokok dan fungsi pengawas disekolah
d. reporter yaitu melaporkan hasil-hasil pengawasan dan menidak-
lanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya
disekolah
e. builder yaitu membina kepala sekolah/madrasah dalam
pengelolaan dan administrasi sekolah, membina guru dan kepala
sekolah dalam melaksanakan bimbingan konseling disekolah.

Ada dua jenis supervisi dilihat dari peranannya yaitu:

a. Supervisi Traktif, artinya supervisi yang hanya berusaha


melakukan perubahan kecil karena menjaga kontinuitas.
Supervisi traktif ini misalnya dapat dilihat dari kegiatan rutin
seperti pertemuan rutin dengan guru-guru untuk membicarakan
kesulitan-kesulitan kecil, memberikan informasi tentang prosedur
yang telah disepakati dan memberikan arahan dalam prosedur
standar operasi (PSO) dalam suatu kegiatan.
b. Supervisi dinamik, yaitu supervisi yang diarahkan untuk
mengubah secara lebih intensif praktek-praktek pengajaran
tertentu. Tekanan perubahan ini diletakan kepada diskontinuitas,
16

gangguan terhadap praktek yang ada sekarang untuk diganti


dengan yang baru.

Hal yang harus diubah ialah pola lama supervisor yaitu


mencari-cari kesalahan dan kebiasaan memberi pengarahan.
Supervisi dalam iklim demokrasi harus ada reformasi unjuk kerja
para pembina pendidikan seperti yang diungkapkan Wiles (1997)
yang menegaskan peranan seorang supervisor ialah membantu,
memberi dukungan, dan mengikutsertakan guru, bukan
mengarahkan terus menerus. Kalau terus menerus mengarahkan,
selain tidak demokratis, juga tidak memberi kesempatan untuk guru-
guru belajar sendiri (otonom) dalam arti profesional.

Guru tidak diberi kesempatan untuk berdiri sendiri atas


tanggung jawab sendiri. Pada ciri guru yang profesional ialah guru-
guru memiliki otonomi dalam arti bebas mengembangkan diri sendiri
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Fungsi Supervisi menyangkut dalam bidang kepemimpinan,


hubungan kemanusiaan, pembinaan proses kelompok, administrasi
personil dan bidang evaluasi. bahwa supervisi juga merupakan alat
untuk mengkoordinasi, menstimulasi dan mengarahkan
pertumbuhan guru-guru. Delapan fungsi supervisi tersebut adalah
mengkoordinasi semua usaha kelas, melengkapi kepemimpinan
sekolah, memperluas pengalaman guru-guru, menstimulasi usaha-
usaha yang kreatif, memberi fasilitas dan penilaian yang terus
menerus, menganalisis situasi belajar mengajar, memberikan
pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf,
memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam
merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan
kemampuan mengajar guru-guru. Supervisi berfungsi membantu
(Asosting) memberi support (Suporting) dan mengajak
mengikutsertakan (Sharing). Peranan itu tampak dalam kinerja
berperan sebagai (a) Koordinator, (b) Konsultan, (c) Pemimpin
Kelompok dan (d) Evaluator. Supervisi dalam iklim demokrasi harus
ada reformasi unjuk kerja para pembina pendidikan seperti yang
diungkapkan Wiles (1997) yang menegaskan peranan seorang
supervisor ialah membantu, memberi dukungan, dan
mengikutsertakan guru, bukan mengarahkan terus menerus

17
DAFTAR PUSTAKA

Tatang S.2017.Administrasi Pendidikan.Bandung:CV Pustaka Setia

http://kanguut.blogspot.co.id/2012/04/11:30 fungsi-supervisi-
pendidikan.html

http://masimamgun.blogspot.co.id/2013/02/13:00 supervisi-
pendidikan.html

18

Anda mungkin juga menyukai