Mata Kuliah :
Disusun oleh :
ALIYA ARIYANTI
KANDANGAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kehadirat Allah Swt . atas karunianya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada Nabi Agung Muhammad Saw yang telah membawa
kita dari zaman dzulumati Al- jahiliyyati ila zamani An- Nuril ilmi.
KURIKULUM”
menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak.
Sehingga di kemudian hari kami dapat menyempurnakan makalah ini dan saya
bagi kami pribadi dan umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan. Amin.
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sukiman, Pengembangan kurikulum perguruan tinggi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2015), 73.
Dalam pengembanga kurikulum, hendaknya sebisa mungkin
didasarkan pada faktor-faktor yang konstan sehingga ulasan mengenai
hal yang dibahas dapat dilakukan secara konsisten. Faktor-faktor
konstan yang dimaksud adalah dalam pengembangan kurikulum perlu
didasarkan pada tujuan, bahan pelajaran, proses belajar mengajar, dan
evaluasi yang menggambarkan dalam pengembangan tersebut Faktor-
faktor konstan tersebut, yang terdiri dari beberapa komponen tersebut,
harus saling bertalian erat. Misalnya evaluasi harus sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai, begitujuga dengan bahan ajar dan proses
belajar mengajar.
Sehingga, agar dapat mengembangkan kurikulum secara baik,
pengembang kurikulum semestinya memahami berbagai jenis model
pengembangan kurikulum. Yang dimaksud dengan model
pengembangan kurikulum yaitu langkah atau prosedur sistematis
dalam proses penyususnan suatu kurikulum.Dengan memahami esensi
model pengembangan kurikulum dan sejumlah alternatif model
pengembangan kurikulum, para pengembang kurikulum diharapkan
akan bisa bekerja secara lebih sistematis, sistemik dan optimal.
Sehingga haarpan ideal terwujudnya suatu kurikulum yang
akomodatif dengan berbagai kepentingan, teori dan praktik, bisa
diwujudkan.
C. Sumber Pengembangan Kurikulum
Dalam pengembangan kurikulum, ada beberapa sumberatau
landasan inti penyusunan kurikulum. Pengembangan kurikulum pertama
bertolak dari pekerjaan dan kehidupan orang dewasa. Karena sekolah
mempersiapkan anak bagi kehidupan orang dewasa, kurikulum terutama
isi kurikulum diambil dari kehidupan orang dewasa.
Dalam pengembangan selanjutnya, sumber ini menjadi luas
meliputi berbagai unsur kebudayaan. Manusia adalah mahluk yang
berbudaya, hidup dalam lingkungan budaya, dan turut menciptakan
budaya. Untuk hidup dalam lingkungan budaya, ia harus mempelajari
budaya maka budaya menjadi sumber utama isi kurikulum,
Sumber lain ialah anak, dalam pendidikan atau pengajaran, yang
belajar adalah anak. Pendidikan atau pengajaran bukan memberikan
sesuatu kepada anak, melainkan menumbuhkan potensi-potensi yang
telah ada pada anak. Ada tiga pendekatan kepada anak sebagai sumber
kurikulum, yaitu kebutuhan siswa, perkembangan siswa, dan minat
siswa.
Beberapa pengembanagn kurikulum berdasarkan pada pengalaman-
pengalaman penyusunan kurikulum yang lalu. Pengalaman
pengembangan kurikulum yang lalu menjadi sumber penyusunan
kurikulum kemudian. Kemudian, yang menjadi sumber penyusunan
kurikulum ialah kekuasaan sosial politik. Di Indonesia pemegang
kekuasaan social-politik dalam penentuan kurikulum adalah Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, yang dalam pelaksanaannya dilimpahkan
kepada Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Dirjen Pendidikan
Tinggi bekertasama dengan Balitbangdigbud.2
2
http://contohmakalahpai.blogspot.com/2015/05/makalah-model-model-
pengembangan.html (Diakses pada tanggal 17 September 2020 Pukul 10:17 WITA)
4) Bagaimanakah menentukan bahwa tujuan telah dicapai?
Menurut Tyler ada 4 langkah-langkah dalam pengembangan
kurikulum, sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan
pendidikan yang akan dilakukan.
2) Menentukan pilihan bentuk proses pembelajaran menuju
pencapaian tujuan yang akan dicapai.
3) Menentukan pengaturan atau organisasi materi kurikulum.
4) Menentukan cara untuk menilai hasil belajar.3
b. Model Hilda Taba
Pada dasarnya Hilda taba setuju dengan pendahulunya,
yaitu ralph tyler, hilda taba membuat deretan kegiatan sebagai
perincian untuk masing-masing tahapan sehingga akan lebih jelas
bagi para pengembang dalam melaksanakan pengembangan
kurikulum. Dalam garis besarnya langkah-langkah dalam model
hilda taba adalah sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan pendidikan, dengan langkah-langkah:
a) Merumuskan tujuan umum.
b) Mengklasifikasi tujuan-tujuan.
c) Memerinci tujuan-tujuan berupa pengetahuan (fakta ide,
konsep), berfikir, nilai-nilai dan sikap, emosi dan perasaan,
keterampilan.
d) Merumuskan tujuan dalam bentuk yang spesifik.
2) Mengidentifikasi dan menyeleksi pengalaman belajar, dengan
langkah-langkah:
a) Mengidentifikasi minat dan kebutuhan siswa.
b) Mengidentifikasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan
sosial.
c) Menentukan keluasan dan kedalaman pembelajaran.
3
Sukiman, Pengembangan kurikulum perguruan tinggi, 74.
d) Menentukan keseimbangan antara ruang lingkup dan
kedalaman.
3) Mengorganisasikan bahan kurikulum dan kegiatan belajar.
a) Menentukan organisasi kurikulum.
b) Menentukan urutan atau sequence materi kurikulum.
c) Meiakukan pengintegrasian kurikulum.
d) Menentukan fokus pelajaran.
4) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kurikulum.
a) Menentukan kriteria penilaian.
b) Menyusun program evaluasi yang komprehensip.
c) Tehnik mengumpulkan data.
d) Interpretasi data evaluasi.
e) Menerjemahkan evaluasi ke dalam kurikulum.4
c. Model Administrative
Model administrative sering pula disebut sebagai model
garis dan staf atau model dari atas ke bawah. Kegiatan
pengembangan kurikulum di mulai dari pejabat pendidikan yang
berwenang yang membentuk panitia pengarah. Biasanya terdiri
atas para pengawas pendidikan, kepala sekolah dan staf pengajar
inti. Panitia pengarah tersebut diserahi tugas untuk merencanakan,
memberikan pengarahan tentang garis besar kebijaksanaan,
menyiapkan rumusan falsafah dan tujuan umum pendidikan.
Pengembangan kurikulum model administrative
menekankan kegiatan pada orang-orang yang terlibat sesuai dengan
tugas dan fungsinya masing-masing.5
d. Model pengembangan kurikulum Oliva
Menurut oliva suatu model kurikulum harus bersifat
sederhana, komprehensif, dan sistematik.
4
Sukiman, Pengembangan kurikulum perguruan tinggi, 75.
5
Nik Haryanti, Pengembangan Kurikulum PAI, (Bandung: Alfabeta, 2014), 89.
Langkah yang dikembangkan dalam kurikulum model ini terdiri
atas beberapa komponen yaitu sebagai berikut:
1) Menetapkan dasar filsafat yang digunakan dan pandangan
tentang hakikat belajar dengan mempertimbangkan hasil
analisis kebutuhan umum siswa dan kebutuhan masyarakat.
2) Menganalisis kebutuhan masyarakat dimana sekolah itu berada.
3) Merumuskan tujuan umum kurikulum yang didasarkan
kebutuhan.
4) Menetapkan dan menyeleksi strategi pembelajaran yang
dimungkinkan dapat mencapai tujuan pembelajaran.
5) Menyeleksi dan menyempurnakan teknik penilaian yang akan
digunakan.
6) Mengimplementasikan strategi pembelajaran.
7) Mengevaluasi pembelajaran.
8) Mengevaluasi kurikulum.6
e. Model pengembangan kurikulum beauchamp’s
Model pengembangan kurikulum ini, dikembangkan oleh
beauchamp seorang ahli kurikulum. Beauchamp mengemukakan 5
hal didalam pengembangan suatu kurikulum yaitu sebagai berikut:
1) Menetapkan arena atau lingkup wilayah, yang akan dicakup
oleh kurikulum tersebut, apakah suatu sekolah, kecamatan,
kabupaten, propinsi atau seluruh negara.
2) Menetapkan personalia, ada 4 kategori yang turut berpartisipasi
dalam pengembangan kurikulum,yaitu: (1) para ahli
pendidikan/kurikulum yang ada pada pusat pengembangan
kuikulum dan para ahli bidang ilmu, (2) para ahli pendidikan
dari perguruan tinggi atau sekolah dan guru-guru terpilih, (3)
para profesional dalam sistem pendidikan, (4) profesional lain
dan tokoh-tokoh masyarakat.
Sholeh
6
Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru,(Bandung: PT,Remaja
Rosdakarya,2013), 85.
3) Organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum.
4) Implementasi kurikulum.
5) Evaluasi kurikulum.7
7
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum teori dan praktek, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2011), 163-165.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian model pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulum adalah model yang digunakan
untuk mengembangkan suatu kurikulum dimana pengembangan
kurikulum dibutuhkan untuk memperbaiki atau menyempurnakan
kurikulum yang dibuat untuk dikembangkan sendiri baik dari perintah
pusat, pemerintah daerah/sekolah.
2. Macam-macam model pengembangan kurikulum PAI
a. Model Tyler
Model pengembangan kurikulum yang dikemukakan tyler
diajukan berdasarkan pada beberapa pertanyaan yang mengarah
pada langkah-langkah dalam pengembangan kurikulum.
b. Model Hilda Taba
Pada dasarnya Hilda taba setuju dengan pendahulunya,
yaitu ralph tyler, hilda taba membuat deretan kegiatan sebagai
perincian untuk masing-masing tahapan sehingga akan lebih jelas
bagi para pengembang dalam melaksanakan pengembangan
kurikulum. Dalam garis besarnya langkah-langkah dalam model
hilda taba adalah sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan pendidikan.
2) Mengidentifikasi dan menyeleksi pengalaman belajar.
3) Mengorganisasikan bahan kurikulum dan kegiatan belajar.
4) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kurikulum.
c. Model Administrative
Model administrative sering pula disebut sebagai model
garis dan staf atau model dari atas ke bawah. Kegiatan
pengembangan kurikulum di mulai dari pejabat pendidikan yang
berwenang yang membentuk panitia pengarah. Biasanya terdiri
atas para pengawas pendidikan, kepala sekolah dan staf pengajar
inti. Panitia pengarah tersebut diserahi tugas untuk merencanakan,
memberikan pengarahan tentang garis besar kebijaksanaan,
menyiapkan rumusan falsafah dan tujuan umum pendidikan.
d. Model pengembangan kurikulum Oliva
Menurut oliva suatu model kurikulum harus bersifat
sederhana, komprehensif, dan sistematik.
e. Model pengembangan kurikulum beauchamp’s
Model pengembangan kurikulum ini, dikembangkan oleh
beauchamp seorang ahli kurikulum. Beauchamp mengemukakan 5
hal didalam pengembangan suatu kurikulum yaitu sebagai berikut:
1) Menetapkan arena atau lingkup wilayah.
2) Menetapkan personalia.
3) Organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum.
4) Implementasi kurikulum.
5) Evaluasi kurikulum.
B. Saran
Demikian makalah yang kami susun semoga apa yang kita
rumuskan, kita pelajari mendapatkan anugrah dan inayah dari Allah serta
bermanfaat bagi kita semua. Dengan semangat belajar yang tinggi pula
insyaallah dapat menegakkan tiang agama dan mendapatkan tempat yang
mulia kelak di hari akhir amin ya robbal alamin.
DAFTAR PUSTAKA