Anda di halaman 1dari 13

Inovasi Perencanaan Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal

Makalah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah: Perencanaan dan Desain
Pembelajaran

Dosen Pembimbing :
Nia Samania, M.Pd

Disusun Oleh :
Nur Hidayah Aulia Apriliani

Program Studi Pendidikan Agama Islam


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH RAUDHATUL ULUM
SAKATIGA
2022/1443 H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr,wb

Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan ridho dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Inovasi Perencanaan Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal” ini ditulis untuk
memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan dan Desain Pembelajaran.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
Allah SWT dan ummi Nia Samania, M.Pd untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan
rasa hormat dan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Namun demikian kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan dengan baik, oleh karna itu kami
mohon untuk masukan dan saran guna menyempurnakan makalah ini. Kami harap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Wassalamu’alaikum, wr,wb

Prabumulih, 21 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................ i

DAFTAR ISI ................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................. 1

1. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1


2. Rumusan Masalah ................................................................. 2
3. Tujuan Pembahasan .............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAAN ................................................. 3

1. Pengertian Kearifan Lokal Pendidikan ................................. 3


2. Kegiatan Pendidikan Berbasis pada Kearifan Local ............ 6
3. Tujuan dan Manfaat dari Pendidikan yang Berbasis pada Kearifan Lokal
............................................................................................... 8
BAB III PENUTUP .......................................................... 9

1. Kesimpulan ............................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sebagai upaya sadar manusia dalam memahami diri sendiri dan
lingkunganya atau upaya manusia dalam memahami interaksi dengan lingkungan sekitarnya
baik itu berhubungan dengan manusia maupun alamdisekitarnya. Oleh sebab itu pendidikan
harus mampu memupuk dan menumbuhkan kesadaran akan arti keberadaan manusia untuk
lingkungan dan alam sekitar.
Dewasa ini arus kebudayaan yang datang dari Barat semakin mewarnai sistem kehidupan baik
dalam kehiudpan sosial maupun kultur/budaya dalam masyarakat Indonesia. Di perparah lagi
dengan adanya kecenderungan sebagian generasi muda bangsa ini berkiblat kepada kepada
kebudayaan tersebut. Keadaan akan tampak semakin nyata ketika melihat pada fenomena yang
ada seperti maraknya pergaulan bebas, meminum minuman keras, kasus narkoba hingga
kekerasan dan sebagainya. Di tengah arus globalisasi tersebut, fenomena yang terjadi membuat
semakin menipisnya pemahaman peserta didik baik dalam jenjang sekolah dasar sampai
menengah atas tentang sejarah lokal serta tradisi budaya yang ada dalam masyarakat. Oleh
karena itu alangkah lebih baiknya jika lembaga pendidikan mampu menciptakan kegiatan
pendidikan yang mengupayakan bagaimana caranya agar aneka ragam budaya yang telah
dimiliki bangsa yang besar ini bisa dijaga dan dilestarikan bersamasama.
Pendidikan di Indonesia membutuhkan pendidikan yang membentuk karakter peserta didiknya
sesuai dengan karakter yang telah diwariskan oleh budaya lokal yang telah ada sejak zaman
dahulu. Maka dari itu, lembaga pendidikan di Indonesia dapat menerapkan pendidikan yang
berbasis pada local wisdom (kearifan lokal).
Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terusmenerus
dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya
dianggap sangat universal. Dengan menerapakan pendidikan berbasis pada kearifan lokal
atau local wisdom maka peserta didik diharapkan akan mampu menciptakan pendidikan yang
memberi makna bagi kehidupan manusia Indonesia. Artinya, pendidikan mampu
menciptakan generasi- generasi muda yang mampu melestarikan dan mencintai budaya
sendiri. Selain itu, pendidikan harus mampu membentuk karakter manusia yang berintegritas
tinggi dan berkarakter sehingga mampu melahirkan tunas-tunas bangsa yang hebat dan
bermartabat sesuai dengan spirit pendidikan yaitu memanusiakan manusia.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


‫ِْكُو‬ ‫و و َ وِ لَل وِ لَْ لك َۗو لوِل َّ ك‬
‫و لِ لَ و‬ ‫عا لَْ وكنو ل ل ونو ل كشك كُو وِ ك َّ ل‬ ‫و َ كهنًاو لع ٰل ل‬
‫ىو َ كه ٍنو َفو ل‬
‫ِاِهٗ و فو ك َّو ل‬ ‫لَ لَِ كْن ك و‬
‫لاو لْل كن لسانل و بو لَل وِ لَ كْ ِۚ وهو لح لَللتكهو ل َُّ ٗه ل‬

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambahtambah, dan menyapihnya dalam
usia dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku
kembalimu." (QS. Luqman 31: Ayat 14)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫و َ كنو ذلك ٍلُو َل كن ٰث ل‬


‫ىو َ لجعل كل ٰنك كمو شع كَبًاو َقلبل ۤا ِٕك للو وِتلعل ل‬
‫اُف كَلو ِۚو لونو ل ل كك لُ لَكو كمو وع كن لَو لِله وهو للتك ٰٰكك كمو لونو لِلههلو لع ولْكمو لَبوْكُو‬ ‫و‬
‫ٰو ْالُّْ لها لِناسو لوناو لَلل كٰ ٰنك كم و‬

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersukusuku agar kamu saling
mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)

b. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah
dalam kegiatan penulisan makalah ini adalah:

1. Apa itu Kearifan Lokal Pendidikan ?


2. Bagaimana Kegiatan Pendidikan Berbasis pada Kearifan Local ?
3. Apa Saja Tujuan dan Manfaat dari Pendidikan yang Berbasis pada Kearifan Lokal?
c. Tujuan Pembahasan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sumber pengetahuan mengenai kearifan lokal pendidikan.


2. Sebagai sumber wawasan mengenai kegiatan pendidikan berbasis pada keraifan lokal.

3. Sebagai sumber pengetahuan mengenai tujuan dan manfaat dari pendidikan yang berbasis
pada kearifan lokal.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Kearifan Lokal dalam Pendidikan


Kearifan lokal dari dua kata yaitu kearifan (wisdom), dan lokal (local). Secara umum
maka local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasangagasan setempat
(local ) yang bersifat bijaksana,. Kearifan lokal merupakan pengetahuan atau pandangan hidup
masyarakat setempat yang memiliki hubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup baik
secara materi maupun sosial dimana kearifan lokal ini menjadi titik penghubungan dari
generasi satu ke generasi berikut karena kearifan lokal merupakan konsep, ide dan gagasan
yang senantiasa di transisikan keapda generasi berikut sehingga terbangun suatu keserasian
dalam menata hidup dan lingkungan.
Menurut S. Swarsi Geriya dalam “Menggali Kearifan Lokal untuk Ajeg Bali” dalam Iun,
secara konseptual, kearifan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang bersandar pada
filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara dan perilaku yang melembaga secara tradisional. Kearifan
lokal merupakan kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah.
Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai
nilai kebaikan yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat
setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya
masa lalu yang patut secara terusmenerus dijadikan pegangan hidup.
Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat
universal. Sehingga dengan mengintegrasikan kearifan lokal dalam desain pembentukan
karakter anak, secara tidak langsung anak akan mendapatkan gambaran yang utuh atas
identitas dirinya sebagai individu, serta identitas dirinya sebagai anggota masyarakat yang
terikat dengan budaya yang ungul dan telah lama diugemi para pendahulunya.
Kebudayaan dianggap suatu kearifan lokal yang merupakan sumber dan pengetehuan
yang penting dalam melengkapi seluruh kajian dan pemahaman ilmiah. Kearifan budaya
merupakan seperangkat pengetahuan dan cara berpikir suatu etnis, suatu kelompok-kelompok
sosial yang ada di dalam masyarakat didapat melalui proses belajar yang cukup panjang,
pengetahuan dan cara berpikir dianggap benar dan dijadikan pedoman hidup bagian
masyarakat serta secara ilmiah memiliki kebaikan bagi segenap kehidupan masyarakat.
Kearifan budaya melihat sebagaimana kualitas hubungan manusia dan lingkungannya.
Menurut Koenjaraningrat (2005) “kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan , tindakan
dan hasil karya manusia dengan belajar”. Kebudayaan itu tidak hanya sebatas tradisi, adat ,
keseniaan melainkan meliputi segala aspek kehidupan yang dihasilkan dari hasil proses
pengalaman, prilaku, perasaaan ketrampilan, pemikiran gagasan serta tindakan manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidup dan keserasian hidup dengan lingkungan.
Wujud dari kebudayaan itu sendiri dapat terlihat pada kearifan lokal tersebut. Kearifan
lokal adalah nilai-nilai, pandangan masyarakat setempat yang bersifat bijaksana dan penuh
pengertian. Yusri (2008) mengemukakan bahwa kearifan lokal adalah sistem ide dan makna
yang dimiliki masyarakat secara matang yang merupakan hasil proses belajar dan seleksi sosial
dalam berpikir, bersikap dan bertindak serta berprilaku yang berfungsi untuk penataaan
lingkungan dalam berbagai aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, hukum dan lain-lain.
Adapun fungsi kearifan lokal menurut Sartini (2006 : 112 ) adalah sebagai berikut :
4

1) Untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam;


2) Untuk pengembangan sumber daya manusia;
3) Untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan;
4) Sebagai petuah, kepercayaan , sastra dan pantangan;
5) Bermakna sosial yang terlihat dalam upacara suatu komunitas atau kerabat;
6) Bermakna etika dan moral; serta 7) Bermakna politik.

Kearifan lokal membawa pesan kepada masyarakat dalam proses penyelesaian masalah
di lingkungan sehingga semangat mengangkat kearifan lokal sebagai sebagai salah satu solusi
dalam pemecahan permasalahaan dan memberikan penekanan bahwa kearifan lokal adalah
produk budaya yang dapat menyatu tatanan kehidupan agar lebih serasi dan adaya penekanan
akan penting partisipasi masyarakat dalam penciptaan kearifan kearifan kehidupan patut di
hargai dan perlu digalakan pengalian- pengalian kearifan lokal yang banyak tersebar di bumi
nusantara ini.
Nilai kearifan lokal yang terkandung merupakan modal sosial dalam pembangunan
negeri ini. Dalam kehidupan masyarakat cukup banyak terdapat sistem nilai, sistem nilai yang
menjadi falsafah hidup dan pedoman masyarakat dalam menjalankan aktivitas kehidupan
sehari-hari. Makna dan nilai kearifan lokal yang ada
5

B. Pendidikan Berbasis Keraifan Lokal


Pendidikan bebasis kearifan lokal adalah pendidikan yang lebih didasarkan kepada
pengayaan nilai- nilai kultural (budaya). Pendidikan ini mengajarkan peserta didik untuk
selalu dekat dengan situasi konkrit yang mereka hadapi sehari-hari. Dengan kata lain
pendidikan berbasis kearifan lokal ini mengajak untuk selalu dekat dan menjaga keadaan
sekitar yang bersifat nilai yang berada di dalam lokal masayarakat tersebut. Pendidikan
berbasis kearifan lokal ini dilandasi dengan beberapa hal sebagai berikut:

1. Landasan Historis
Menurut Wijda dalam (Koentjaraningrat, 1986) kearifan lokal dapat bersumber dari
kebudayaan masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu. Dalam perspektif historis, kearifan
lokal dapat membentuk suatu sejarah lokal. Sebab kajian sejarah lokal yaitu studi tentang
kehidupan masyarakat atau khususnya komunitas dari suatu lingkungan sekitar tertentu
dalam dinamika perkembangannya dalam berbagai aspek kehidupan. Awal pembentukan
kearifan lokal dalam suatu masyarakat umumnya tidak diketahui secara pasti kapan kearifan
lokal tersebut muncul.
Pada umumnya terbentuk mulai sejak masyarakat belum mengenal tulisan (praaksara).
Tradisi praaksara ini yang kemudian melahirkan tradisi lisan. Secara historis tradisi lisan
banyak menjelaskan tentang masa lalu suatu masyarakat atau asal-usul suatu komunitas.
Perkembangan tradisi lisan ini dapat menjadi kepercayaan atau keyakinan masyarakat.
Dalam masyarakat yang belum mengenal tulisan terdapat upaya untuk mengabadikan
pengalaman masa lalunya melalui cerita yang disampaikan secara lisan dan terus menerus
diwariskan dari generasi ke genarasi. Pewarisan ini dilakukan dengan tujuan masyarakat yang
menjadi generasi berikutnya memiliki rasa kepemilikan atau mencintai cerita masa lalunya.
Tradisi lisan merupakan cara mewariskan sejarah pada masyarakat yang belum
mengenal tulisan, dalam bentuk pesan verbal yang berupa pernyataan yang pernah dibuat di
masa lampau oleh generasi yang hidup sebelum generasi yang sekarang ini.

2. Landasan psikologis
Secara psikologis pembelajaran berbasis kearifan lokal memberikan sebuah pengalaman
psikologis kepada siswa selaku pengamat dan pelaksana kegiatan. Dampak psikologis bisa terlihat
dari keberanian siswa dalam bertanya tentang ketidaktahuannya, mengajukan pendapat,
persentasi di depan kelas, dan berkomunikasi dengan masyarakat. Dengan pemanfaatan
lingkungan maka kebutuhan siswa tentang perkembangan psikologisnya akan diperoleh. Karena
lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan
perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosiopsikologis, termasuk
didalamnya adalah belajar. Terhadap faktor lingkungan ini ada pula yang menyebutnya sebagai
empirik yang berarti pengalaman.

3. Landasan Politik dan Ekonomi


Secara politik dan ekonomi pembelajaran berbasis kearifan lokal ini memberikan
sumbangan kompetensi untuk mengenal persaingan dunia kerja. Dari segi ekonomi
pembelajaran ini memberikan contoh nyata kehidupan sebenarnya kepada siswa untuk
mengetahui kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karena pada akhirnya siswa dididik
dan disiapkan untuk menghadapi persaingan global yang menuntut memiliki ketrampilan dan
kompetensi yang tinggi di lingkungan sosial.
6

4. Landasan Yuridis
Secara yuridis pembelajaran berbasis kearifan lokal mengarahkan peserta didik untuk
lebih menghargai warisan budaya Indonesia. Sekolah Dasar tidak hanya memiliki peran
membentuk peserta didik menjadi generasi yang berkualitas dari sisi kognitif, tetapi juga harus
membentuk sikap dan perilaku peserta didik sesuai dengan tuntutan yang berlaku. Apa jadinya
jika di sekolah peserta didik hanya dikembangkan ranah kognitifnya, tetapi diabaikan
afektifnya.
Tentunya akan banyak generasi penerus bangsa yang pandai secara akademik, tapi
lemah pada tataran sikap dan perilaku. Hal demikian tidak boleh terjadi, karena akan
membahayakan peran generasi muda dalam menjaaga keutuhan bangsa dan Negara
Indonesia. Nilai-nilai kearifan lokal yang ada di sekitar sekolah dapat dimanfaatkan untuk
pembelajaran di Sekolah Dasar. Tak terkecuali dalam pembelajaran untuk menanamkan nilai-
nilai nasionalisme.
Dengan diintegrasikannya nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran di Sekolah
Dasar diharapkan siswa akan memiliki pemahaman tentang kerifan lokalnya sendiri, sehingga
menimbulkan kecintaan terhadap budayanya sendiri. Pembelajaran berbasis kearifan lokal
dipadu dengan pembelajaran IPS sangatlah cocok. Hal ini sesuai dengan tujuan IPS yaitu agar
siswa mampu mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan untuk
menyelesaikan masalah sosial yang terjadi dikehidupan siswa, sesuai dengan kemampuan
belajarnya. Pembelajaran berbasis kearifan lokal untuk menanamkan pendidikan karakter
dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara mengintegrasi ke mata pelajaran, melalui mata pelajaran
muatan lokal dan melalui pengembangan diri. Mengintegrasikan ke Mata Pelajaran IPS.

C. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal


Tujuan dari pendidikan berbasis kearifan lokal ialah sesuai dengan yang telah termaktub
dalam undang- undang nasional yaitu Undang- undang (UU) No 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan
manfaat dari pendidikan yang berbasis kepada kearifan lokal antara lain ialah:

1. Melahirkan generasi-generasi yang kompeten dan bermartabat.


2. Merefleksikan nilai-nilai budaya.
3. Berperan serta dalam membentuk karakter bangsa.
4. Ikut berkontribusi demi terciptanya identitas bangsa.
5. Ikut andil dalam melestarikan budaya bangsa.
7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pendidikan bebasis kearifan lokal adalah pendidikan yang lebih didasarkan kepada
pengayaan nilai- nilai kultural (budaya). Pendidikan ini mengajarkan peserta didik untuk
selalu dekat dengan situasi konkrit yang mereka hadapi sehari-hari. Pendidikan berbasis pada
kearifan local dilandasi oleh beberapa landasan diantaranya adalah landasan historis,
psikologis, landasan politik dan ekonomi dan juga landasan yuridis.
Penerapan pendidikan berbasis pada kearifan lokal dapat diintergrasikan dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah misalnya pada mata pelajaran IPS, muatan local dan melalui
kegiatan pengembangan diri di sekolah. Kegiatan pembelajarannya pun merupakan kegiatan
yang berpusat pada siswa atau student centered. Yang mana siswa secara aktif menggali
pengalaman lama, mencari dan menemukan pengalaman baru serta mengasimilasi dan
menghubungkan antara keduanya sehingga membentuk makna dan membentuk nilai sikap
atau karakter yang ingin dicapai. Nilai karakter dan kemampuan yang diharapkan yaitu jujur,
disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

9
DAFTAR PUSTAKA
Koejaraningrat. 2005. Bahasa dan Industri Radio. Menggagas Pencitraan Berbasis
Kearifan Lokal. 4(II).

Nuraini, A. 2012. Mengembangkan Karakter Peserta Didik Berbasis Kearifan Lokal


Melalui Pembelajaran di Sekolah. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan
Humaniora. 2(III).
Sartini. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Swarsi Geriya, s. 2002. Pendidikan berbasis keunggulan lokal. Yogyakarta: DIVA
Press.
Romadi, & Kurniawan. 2017. Pembelajaran Sejarah Lokal Berbasis Folklore untuk
Menanamkan Nilai Kearifan Lokal. Jurnal Sejarah dan Budaya Tahun
Kesebelas No. I.
yusri. 2008. Menggagas pariwisata berbasis Budaya dan Kearifan Lokal.
Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal. 4(II).
Zuhdan K. Prasetyo. 2013. Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal.

Anda mungkin juga menyukai