PERBANDINGAN
PENDIDIKAN
(DI NEGARA-NEGARA ISLAM DAN DUNIA
BARAT)
Pengertian Perbandingan
Pendidikan
Istilah
perbandingan
pendidikan
jika
diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris
berarti comparative education.
Kata
comparative
diartikan
sebagai
bersamaan atau sama, sedangkan kata
education diartikan sebagai pendidikan.
Istilah comparative education menurut
pengertian secara etimologis di atas memiliki
makna terhadap adanya kecenderungan
yang sama dalam kegiatan pendidikan.
Selintas Mengenai
Kelahiran Ilmu
Perbandingan
Pendidikan
Piere Du Bois (1250-1321 M) mengusulkan didirikannya
sekolah Internasional.
Francis Bacon (1561-1626 M) menulis cita-cita
pendidikan internasional yang disebut sebagai The New
Atlantis.
Johann Amos Comenius (1592-1670 M) berusaha
mendirikan perguruan tinggi Pansophia yang bertujuan
menciptakan perdamaian abadi dan universal.
Marc Antoine Julian de Paris (1817 M) mengusulkan
dibentuknya komisi yang berkewajiban mengumpulkan
bahan-bahan penerangan mengenai pendidikan di Eropa.
Dr. Fannie Fen Andrews (1800-an M) mengusulkan citacita untuk mengembangkan pendidikan sebagai usaha
perdamaian.
METODE
SISTEMATIKA
Upaya menyusun
kerangka pemikiran
dalam
pengembangan
Pendidikan
1. Metode Berpikir
Induktif, Deduktif dan
Reflektif
2. Metode Ilmiah:
a. Metode Berpikir
Ilmiah
b. Metode Historikal
c. Metode Deskriptif
d. Metode Eksprimen
e. Metode Filosofis
f. Metode Penemuan
Problem
1. Pendidikan
Internasional dan
pendidikan
perbandingan
2. Sendi-sendi
perbandingan
3. Prospek-prospek
pendidikan dewasa ini
4. Metodologi penelitian
dalam pendidikan
perbandingan
5. Ringkasan dan saransaran
6. Dasar-dasar
pendidikan beberapa
negara
Ilmu
Pendidikan
Sama-sama
meningkatkan peran
ilmu pendidikan bagi
kehidupan manusia
Filsafat
Ilmu
Perbandingan
Pendidikan
Sosiologi /
Antropologi
Memiliki kesatuan
untuk melihat
sasaran obyek
pendidikan lebih
tepat
Ideologi
Memiliki kesamaan
pada bahan-bahan
dasar atau landasan
untuk
perkembangan
metodologis
perbandingan
pendidikan
PT
MK
1959
Pendidikan Perbandingan
1961
-sda-
1964
-sda-
1960-1990
Fakultas Tarbiyah
IAIN/PTAIS
-sda-
1995
Fakultas Tarbiyah
IAIN/PTAIS
Perbandinga Pendidikan di
Negara-negara Islam (PPNI)
Perbandingan Pendidikan
Sebagai
Bagian Dari Studi Pendidikan
Kawasan bahwa langkah
Nicholas Hans mengemukakan
pertama untuk mempelajari pendidikan negaranegara yang menggunakan berbagai bahan dan
sumber harus meninjau hubungan pendidikan itu
dengan sejarah dan watak nasional serta budaya
negara-negara yang terpisah itu.
Langkah-langkah komprehensif tersebut harus
dilalui dengan mengetahui beberapa aspek berikut
: Aspek Geopolitik, Aspek Sosial dan Budaya serta
Aspek Ekonomi masyarakat tersebut.
Implikasi wawasan tersebut terhadap kajian
perbandingan pendidikan dapat dilihat pada
bagan berikut :
Aspek Geopolitik
Wawasan Filosofis,
Ideologis dan Tatanan
Kenegaraan
Aspek SosialBudaya
Wawasan Antropologis,
Sosiologis, SosioCultural dan SosioRelegius.
Aspek Ekonomi
Pengetahuan
Perkembangan
Kemajuan masyarakat
dan bangsa di bidang
ekonomi
Prospek-Prospek Pendidikan
Cita-Cita
Pendidikan
Pendidik
Prospek-Prospek
Pendidikan
Dewasa ini
Anak
Didik
Alat-Alat
Guru
Orang
Tua
Keluarga
Lingk
unga
n
Cita-Cita Pendidikan
Ide
moral
nasional
dan
ide
moral
internasional menjadi landasan pendidikan
Cita-cita
pendidikan
perlu
mengikuti
penemuan dalam lapangan psikologi yang
akan meninjau anak dari totalitas jasmaniah
dan
rohaniah
sehingga
pendidikan
menghasilkan kepribadian yang holistik
Anak didik perlu mendapat tuntunan
mengembangkan potensi-potensinya secara
maksimal dan mendapat bimbingan untuk
menciptakan
keharmonisan
dan
kesejahteraan masyarakat
Anak Didik
Sebelum abad XX dalam pendidikan anak didik dipandang
sebagai makhluk dewasa yang kecil dididik dengan disiplin
yang keras
Timbulnya perubahan pandangan terhadap anak didik
disebabkan adanya hasil-hasil penyelidikan mengenai
anak-anak yang menggunakan observasi dan ekperimen
dan merubah pandangan terhadap anak didik sebagai
makhluk yang aktif, penuh spontanitas dan mempunyai
kemampuan-kemampuan kreatif
Seseorang yang belum dewasa mempunyai kemungkinan
psikis dan fisik yang diselaraskan dengan kebutuhannya
yang beraneka macam
Dalam lapangan pendidikan diarahkan agar (1) pengajaran
ditujukan kepada anak didik (2) perhatian lebih diutamakan
seorang-seorang daripada banyak sekaligus (3) menolong
berkembangnya pemikiran kritis pada anak.
Alat-alat
Alat-alat dalam pendidikan adalah
segala sesuatu yang digunakan
dalam mencapai tujuan pendidikan,
khususnya
administrasi
dan
organisasi
Administrasi
pendidikan
adalah
pengelolaan pendidikan dalam arti
yang luas sedangkan organisasi
pendidikan adalah unit-unit dengan
mekanisme yang memungkinkan
berlangsungnya proses pendidikan
Entitas
Entitas
Entitas
Entitas
Preposisi /
Asumsi /
Hipotesa
Entitas /
Problemati
Ka
Preposisi
Preposisi
Preposisi
Metode Ilmiah
Deobold
Van
Dallen
dan
John
Dewey
mengasumsikan bahwa pola berpikir Induktif dan
deduktif sama-sama memiliki kelemahan, sehingga
perlu merefleksikan kedua metode berpikir tersebut
ke dalam metode pemecahan masalah secara
Ilmiah, yang akan melahirkan pola berpikir Reflektif.
Menurut Van Dallen, metode ilmiah tersebut antara
lain : Ilmiah, Historis, Deskriptif, Eksprimen dan
Filosofis.
Menurut John Dewey pola berpikir reflektif dilakukan
karena : adanya kesukaran, tempat dan definisi dari
problem dan hipotesa, pemecahan problem dan
hipotesa, memecahkan problem melalui metode
deduktif, dan menguji hipotesa dengan perbuatan.