HADITS TENTANG
PERENCANAAN PENDIDIKAN
oleh : Syaifurrohman
Pendahuluan
I. Latar Belakang
Ketika seseorang hendak melakukan sesuatu, dia pasti mengharapkan suatu keberhasilan.
Karena keberhasilan akan menjadikan dia merasa bahagia dalam menjalani kehidupan. Namun,
secara umum keberhasilan yang besar tidak akan dapat diraih dengan mudah. 0leh karena itu
harus ada langkah-langkah sistematis terlebih dahulu untuk menggapainya. Langkah pertama
untuk menggapai sebuah keberhasilan adalah adanya sebuah perencanaan atau yang disebut
sebagai planning.
Perencanaan mempunyai pengaruh besar terhadap segala sesuatu. Jika tidak ada
perencanaan maka tidak akan ada keberhasilan. Bahkan banyak orang pintar yang mengatakan
bahwa Gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan.[1] Hal itu
menunjukkan bahwa perencanaan sangatlah penting dalam segala hal, baik urusan pribadi,
maupun sosial.
Begitu halnya dengan pendidikan,
keberhasilan, maka pendidikan pun harus direncanakan sebelum dilaksanakan agar memperoleh
hasil sesuai apa yang diharapkan. Jika pendidikan di sebuah Negara itu berhasil maka kemajuan
pun akan semakin pesat, akan tetapi sebaliknya jika pendidikan itu gagal maka Negara itu akan
mengalami kemunduran atau ketertinggalan.
Untuk meraih keberhasilan keberhasilan dalam pendidikan tidaklah lepas dari perencanaan,
karena dalam perencanaan-perencanaan itulah disusun target-target atau harapan-harapan dan
juga metode-metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan itu agar
menghasilkan produk yang maksimal.
II. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat kita ambil permasalahan-permasalahan yang perlu dan penting
untuk dibahas dalam ruang lingkup mata kuliah Hadits Tarbawi dalam bab yang berjudul
Hadits tentang Perencanaan Pendidikan antara lain sebagai berikut:
1.
Adakah ada hadits-hadits nabi Muhammad yang menjadi dasar dalam perencanaan pendidikan?
2.
3.
4.
Pembahasan
Hadits-hadits nabi Muhammad yang bekaitan dengan perencanaan pendidikan antara
lain adalah sebagai berikut:
:
( )
Artinya: Dari Ibnu umar R.A. telah berkata bahwa rosulullah SAW telah memgang
pundakku lalu beliau berkata: jadilah engkau didunia seolah-olah perantau (orang asing) atau
orang yang sedang menempuh perjalanan, Ibnuumar berkata: jika engkau ada diwaktu sore
maka jangan menunggu sampai waktu pagi dan sebaliknya, jika engkau di waktu pagi maka
jangan engkau menunggu sampai waktu sore dan gunakanlah sehatmu untuk sakitmu, dan
gunakanlah hidupmu untuk matimu. (H.R. Bukhori).
:
( )
Artinya: Amirul Muminin (Umar bin Khottob) RA berkata: aku mendengar rosulullah
SAW bersabda: Sesungguhnya amal perbuatan itu disertai dengan niat, dan setiap orang
mendapat balasam amal sesuai dengan niatnya. Barang siapa yang berpijak karena Allah dan
Rosulnya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang diharapkan atau karena wanita
yang ia nikahi, maka nikahnya menuju yang ia inginkan. HR. Bukhori dan Muslim
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai yang
menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu se-efektif dan seefisien mungkin.[3]
Perencanaan dapat dikatakan pula sebagai
secara
sadar tindakan yang akan ditempuh dan mendasarkan keputusan-keputusan yang hendak dicapai,
informasi yang tepat waktu dan dapat dipercaya serta mempehatikan perkiraan yang akan datang.
Oleh karena itu perencanaan memerlukan pendekatan yang rasional ke arah tujuan yang
ditetapkan sebelumnya. Perencanaan dapat pula dikatakan sebagai penyusunan langkah-langkah
yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Secara singkat dapat
disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu kosep yang bersifat rumusan yang lengkap
terhadap sesuatu yang akan dicapai.
Dari beberapa pengertian perencanaan di atas, bila dikaitkan dengan pendidikan itu bisa
diuraikan sebagai proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dalam dunia
pendidikan dan langkah-langkah yang digunakan untuk melaksanakannya.
(5). Untuk meminimalkan terjadinya beragam kegiatan yang tidak produktif dan tidak efisien,
baik dari segi biaya, tenaga dan waktu selama proses layanan pendidikan.
(6). Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh (integral) dan khusus (spefisik) tentang
jenis kegiatan atau pekerjaan bidang pendidikan yang harus dilakukan.
(7). Untuk menyerasikan atau memadukan beberapa sub pekerjaan dalam suatu organisasi
pendidikan sebagai suatu sistem.
(8). Untuk mengetahui beragam peluang, hambatan, tantangan dan kesulitan yang dihadapi
organisasi pendidikan.
(9). Untuk mengarahkan proses pencapaikan tujuan pendidikan.
4.
( ) .
3. Tahap policy and priority setting, yaitu merancang tentang rumusan prioritas kebijakan
apa yang akan dilaksanakan dalam layanan pendidikan. Rumusan prioritas kebijakan ini
harus dijabarkan kedalam strategi dasar layanan pendidikan yang jelas, agar
memudahkan dalam pencapaian tujuan.
4. Tahap program and project formulation, yaitu rumusan program dan proyek
pelaksanaan kegiatan operasional perencanaan pendidikan, menyangkut layanan
pedidikan pada aspek akademik dan non akademik.
5. Tahap feasibility testing, yaitu dilakukan uji kelayakan tentang beragam sumber daya
(sumber daya internal/ eksternal; atau sumber daya manusia/ material). Apabila
perencanaan disusun berdasarkan sumber daya yang tersedia secara cermat dan akurat,
akan menghasilkan tingkat kelayakan rencana pendidikan yang baik.
6. Tahap plan implementation, yaitu tahap pelaksanaan perencanaan pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan. Keberhasilan tahap ini sangat ditentukan oleh: (a)
kualitas sumber daya manusianya (kepala sekolah, guru, komite sekolah, karyawan, dan
siswa); (b) iklim atau pola kerjasama antar unsur dalam satuan pendidikan sebagai suatu
tim kerja (team work) yang handal; dan (c) kontrol atau pengawasan dan pengendalian
kegiatan selama proses pelaksanaan atau implementasi program layanan pendidikan.
7. Tahap evaluation and revision for future plan, yaitu kegiatan untuk menilai
(mengevaluasi) tingkat keberhasilan pelaksanaan program atau perencanaan pendidikan,
sebagai feedback (masukan atau umpan balik), selanjutnya dilakukan revisi program
untuk rencana layanan pendidikan berikutnya yang lebih baik.
Simpulan
1. Perencanaan pendidikan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dalam
dunia pendidikan dan langkah-langkah yang akan digunakan untuk melaksanakannya.
2. Hadits-hadits nabi Muhammad yang bekaitan dengan pendidikan antara lain adalah yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim sebagaimana tercantum di atas.
3. Tujuan Perencanaan Pendidikan secara umum adalah sebagai pedoman untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan dalam dunia pendidikan dan juga sebagai suatu alat ukur di dalam
membandingkan antara hasil yang dicapai dengan harapan.
4. Perencanaan pendidikan yang ditawarkan oleh nabi muhammad melalui hadits-haditsnya, adalah
perencanaan secara global. Dalam hal ini yang dimaksud Rosulullah adalah persiapan, dalam arti
ketika kita hendak melaksanakan aktifitas dalam kehidupan termasuk aktifitas pendidikan
sebaiknya harus dimulai dengan perencanaan atau persiapan.[7]
5. Prinsip-prinsip perencanaan pendidikan antara lain:
a) Prinsip interdisipliner
b) Prinsip fleksibel,
c) Prinsip efektifitas-efisiensi
d) Prinsip progress of change
e) Prinsip objektif, rasional dan sistematis
f) Prinsip human resources development
g) Prinsip kooperatif-komprehensi
6. Proses atau Tahapan Penyusunan Perencanaan Pendidikan:
a) Tahap need assessment
b) Tahap formulation of goals and objective,
c) Tahap policy and priority setting,
d) Tahap program and project formulation
e) Tahap feasibility testing,
f)
Penutup
Alhamdulillah, atas berkat rahmat Allah SWT kami dapat menyelesaikaan makalah yang
berjudul Hadits tentang Perencanaaan Pendidikan ini. Kami yakin bahwasanya dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekarangannya. Oleh karena itu kami mohon kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini bisa menjadi awal perubahan menuju yang lebih baik
lagi. Terima kasih.
Daftar Pustaka
Abdurrohman, Manajemen Organisasi, Pati. Staimafa, 2011. hal. 15
Ahmad falah, Hadits Tarbawi, STAIN Kudus, Kudus, 2010.
http://drarifin.wordpress.com/2010/07/15/konsep-perencanaan-pendekatan-dan-modelperencanaan-pendidikan/
http://www.lintasberita.com/Fun/Tips-Trick/gunakan-5-perkara-sebelum-datang-5-perkaralainnya.
[1] Abdurrohman,
[2]
Rengganis_spd_sh, Http://www.scribd.com/doc/21949004/Perencanaan-Pendidikan. o9
perencanaan-pendidikan/ Dahana, and Bhatnagar, 1980; Banghart, F.W and Trull, A. 1990;
Langgulung, H., 1992
[5] Ahmad
[6]
http://www.lintasberita.com/Fun/Tips-Trick/gunakan-5-perkara-sebelum-datang-5-
perkara-lainnya
[7] Ahmad