Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN FIQIH

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pembelajaran Fiqih di Madrasah

Dosen Pengampu : Widadatul ‘Ulya, M. Pd.I

Disusun Oleh :

Laelatul Mahmudah (1623211002)

Nur Indah Kumala Sari (1623211006)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM IMAM GHOZALI

CILACAP 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kami panjatkan kepada Alloh SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Sholawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah “Pembelajaran Fiqih di
Madrasah” yang diampu oleh Ibu Widadatul ‘Ulya, M.Pd.I. Semoga makalah ini bisa menjadi
bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini
mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama dosen mata
kuliah Pembelajaran Fiqih di Madrasah yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1

C. Tujuan...............................................................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN................................................................................................................2

A. Pengertian konsep dasar pembelajaran fiqih di madrasah................................................2

B. Tujuan dasar pembelajaran fiqih.......................................................................................3

C. Fungsi Pembelajaran Fiqih................................................................................................4

D. Komponen Pembelajaran Fiqih.........................................................................................5

E. Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian Fiqih.................................................................7

BAB III. PENUTUP........................................................................................................................9

A. Kesimpulan.......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

iii
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aspek fikih menekankan pada kemampuan melaksanakan ibadah dan muamalah


yang benar dan baik. Pembekalan materi yang baik dalam lingkup sekolah, akan
membentuk pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki budi pekerti yang
luhur. Sehingga memudahkan peserta didik dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari hari. Apalagi dizaman modern sekarang banyak masalah masalah muncul yang
membuuhkan kajian fikih. Oleh karena itu, peserta didik membutuhkan dasar ilmu dan
hokum islam untuk menanggapi permasalahan dimasyarakat sekitar.
Dalam mempelajari fikih bukan sekedar teori yang berarti tentang ilmuyang jelas
pembelajaran yang bersifat amaliah harus mengandung undur teori dan praktek. Belajar
fikih untuk diamalkan bila berisi seruan atau perintah, harus dapat dilaksanakan bila
berisi larangan harus dapat ditinggalkan atau dijauhi. Oleh karena itu, fikih bukan hanya
untuk diketahui akan tetapi diamalkan sekaligus menjadi pedoman atau pegangan hidup.
Makalah ini akan menguraikan tentang konse dasar pembelajaran fikih.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian konsep dasar pembelajaran fiqih?


2. Apa tujuan konsep dasar pembelajaran fiqih?
3. Apa fungsi konsep dasar pembelajaran fikih?
4. bagaimana komponen konsep dasar pembelajaran fikih?
5. Apa saja pendekatan pembelajaran fikih?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian konsep dasar fikih


2. Untuk mengetahui tujuan konsep dasar pembelajaran fiqih
3. Untuk mengetahui fungsi konsep dasar pembelajaran fikih
4. Untuk mengetahui komponen konsep dasar pembelajaran fikih
5. Untuk mengetahui pendekatan pembelajaran fikih

1
BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian konsep dasar pembelajaran fiqih di madrasah

Pembelajaaran adalah suatu kombinasi tersusun unsur-unsur manusiawi, material,


fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi dala mencapai tujuan
pembelajaran. Manusia yang terlibat dalam sistem pembelajaran terdiri dari anak didik,
guru, dan tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku, filem, audio, dan lain-lain.
Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual, dan jua
computer. Sedangkan prosedur meliputi jadwal, metode penyampaian, belajar, dan lain-
lain. Unsur-unsur tersebut berhubungan interaksi satu unsur dengan unsur yang lain.1
Sedangkan menurut Gagne dan Bringgs (1970), mendefinisikan pembelaaran
sebagai suatu rangkaian events (kejadian, peristiwa, kondisi, dan lain-lain) yang secara
sengaja dirancangkan untuk mempengaruhi anak didik sehingga proses belajar dapat
berlangsung dengan mudah. Pembelajaran bukan hanya terbatas pada kejadian yang
dilakukan oleh guru saja, melainkan mencangkup semua kejadian maupun kegiatan yang
mungkin mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar mengajar.2
Dari pengertian diatas maka pembelajaran fiqh adalah jalan yang dilakukan secara
sadar, terarah dan terancang mengenai hukum-hukum islam yang berhubungan dengan
peerbuatan mukallaf baik bersifat ibadah maupun yang bertujuan agar anak didik
mengetahui, memahami, serta melaksanakan ibadah sehari-hari.
Dalam pembelajaran fiqih diatas tidak hanya terjadi interaksi antara guru dan
anak didik di dalam kelas maupun mushola sebagai tempat praktek-praktek yang
menyangkut ibadah. VCD, film, atau lainnya yang mendukung dalam pembelajaran fiqih
bisa dijadikan dalam proses pembelajaran fiqh bisa dijadikan dalam proses pembelajaran
itu sendiri. Termasuk pula kejadian-kejadian sosial baik yang terjadi dimasa sekarang
maupun masa lampau, yang bisa dijadikan cerminan dalam perbandingan dan penerapan
hukum islam oleh peserta didik.

1
Oemar Malik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1995. hal, 57
2
Ahmad, Tafsir Metodologi Pengajaran Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996. hal, 96

2
B. Tujuan dasar pembelajaran fiqih

Tujuan artinya sesuatu yang dituju, yaitu yang ingin dicapai dengan suatu
kegiatan atau usaha. Dalam Pendidikan tujuan pendidkan dan pembelajaran merupakan
faktor yang mengarahkan arah Pendidikan dan pengajaran kearah yang hendak dituju.
Tanpa adanya tujuan maka Pendidikan akan terombang ambing sehingga proses
Pendidikan tidak akan mencapai hasil yang optimal. Tujuan yang jelas akan memudahkan
komponen komponen yang lain, yaitu materi, metode, media serta evaluasi yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran yang semua komponen tersebut diarahkan untuk
mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Dalam merumuskan tujuan dan pembelajaran haruslah diperhatikan beberapa
aspek yakni aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. 3 Dalam dunia
Pendidikan di Indonesia terdapat rumusan tentang tujuan pendidkan nasional dan
rumusan tersebut tertuang dalam undang undang RI No. 20nTahun 2003 Pasal 3 tentang
SISDIKNAS, yang berbunyi: “ Pendidkan Nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sedangkan tujuan dari Pendidikan isalm adalah kepribadian muslim yaitu suatu
kepribadian yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran islam. Tujuan Pendidikan isla
dicapai dengan pengajaran islam, jadi tujuan pengajaran isla merupakan bentuk
operasional pendidkan islam.
Pembelajaran fiqih merupakan bagian dari pendidkan agama islam yang bertujuan
untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan pemupukan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik dalam aspek
hukum baik berupa ajaran ibadah maupun muamalah sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaanya kepada Alloh swt serta
berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyakat, berbangsa, dan bernegara, serta
untuk dapat melanjutkan jenjang kelebih tinggi.

3
Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar, Surabaya: Citra Media, 1996. hal 70

3
C. Fungsi Pembelajaran Fiqih

Fungsi pembelajaran fiqih adalah:


1. Penanaman nilai nilai dan kesadaran beribadah pserta didik kepada Allah SWT.
Sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
2. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia
peserta didik seoptimal mungkin
3. Penanaman nilai ajaran islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup
diduania dan akhirat.
4. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui ibadah
dan muamalah
5. Perbaikan kesalahan kesalahan, kelemahan kelemahan pederta didik dalam
keyakinan, pengalaman ajaran agama islam dalam kehiduapan sehari hari
6. Pencegahan peserta didik dari hal hal negative budaya asing yang akan dihadapinya
sehari hari.
7. Pembekalan peserta didik untuk mendalami fikih atau hukum islam pada jenjang
Pendidikan yang lebih tinggi.
Pembelajaran fiqih diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan
kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah
SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil,
berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif baik personal
maupun sosial.
Pembelajaran fiqih diharapkan menghasilkan manusia yang selaluberupaya
menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan
keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang
bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan,
hambatan dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup
local, nasional, maupun global.
Pendidik dapat mengembangkan metode pembalajaran sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar prilaku terpuji
dapat dilakukan tidak beraturan. Peran semua unsur madrasah,orang tua siswa dan

4
masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran fiqih.

D. Komponen Pembelajaran Fiqih

1. Pengertian Pembelajaran Fiqih

Mata pembelajaran fiqih dalam kurikulum adalah satu bagian mata pelajaran
pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum islam yang kemudian
menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengjaran, latiham
penggunaan, pengalaman, dan pembiasaan.
Dari pengertian tersebut dapat ditemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pembelajaran fiqih, yaitu:
a. Pembelajaran fiqih adalah sebagai usaha sadar, yaitu suatu kegiatan bimbingan,
pengajaran dana tau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar akan tujuan
yang hendak dicapai.
b. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti ada yang
dibimbing, diajari atau dilatih dalam peningkatan keyakinan, pemahamam,
penghayatan, dan pengalaman terhadap ajaran agama islam.
c. Pendidik atau guru fiqih yang melakukan bimbingan, pengajaran, dana tau latihan
secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan tertentu.
d. Kegiatan pembelajaran fiqih diarahkan keyakinan, pemahaman, penghayatran, dan
pengalaman ajaran agama islam dari peserta didik, di samping untuk membuat
kesalehan social.
Dengan demikian, kualitas atau kesalehan pribadi itu diharapkan mampu
memancar keluar hubungan keseharian dengan manusia lainnya (bermasyarakat), baik
yang seagama (sesame muslim) atau tidak seagama (hubungan dengan non muslim), serta
dalam berbangsa dan bernegara sehingga dapat terwujud persatuan nasional.
Dari definisi yang dijelaskan di ats dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fiqih
itu tidak hanya dilakukan di dalam kelas, selain itu pembelajaran fiqih juga mengandung
aspek nialai, maka pembelajaran yang hanya menagarah pada aspek kognitif saja

5
merupakansuatu kesalahan besar. Oleh karena itu, pembelajaran harus mengarah pada
tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, psikomotor.

2. Tujuan

Tujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam system pembelajaran.


Mau dibawa kemana siswa, apa yang harus dimiliki siswasetelah proses belajar mengajar,
hal ini tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan pembelajaran fiqih
bertujuan untuk
a. Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip, kaidah-kaidah dan tata cara pelaksanaan
hukum islam baik yang menyakut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan
pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan social/
b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentusn hukum islam dengan benar dan baik,
sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama islam baik dalam
hunbungan dengan Alloh, dengan diri manusia itu sendiri, sesame manuasia, dan
mahluk lainnya maupun hubungan dengan lingkingannya.

3. Materi Pembejaran Fiqih

Materi pelajaran merupaka bahan pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Materi pelajaran harus digali dari berbagai sumber belajar
sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai. Materi pelajaran biasanya tergambar
dalam buku teks, sehingga sering terjadi proses pembelajaran adalah menyampaikan
materi yang ada dalam buku.

Kerangka dasar dalam materi pelajaran ini mencakuo tentang Standar


Kompetendi dan Kompetensi Dasar. Standar kompetensi merupakan kerangka yang
menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur. Penentuan
standar kompetensi dilakukan dengan cermat dan hati-hati, karena apabila tidak
diperhatikan Standar Nasional maka pemerintah pusat akan kehilangan system untuk
mengontrol mutu madrasah/sekolah.

Sedangkan Kompetensi Dasar merupakan perincian atau penjabaran lebih lanjut


dari standar kompetensi. Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang minimal hatus dikuasai peserta didik untuk menunjukan bahwa siswa telah

6
menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Kompetensi dasar berfungsi unruk
mengembangkan potensi peserta didik.

E. Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian Fiqih

1. pendekatan dalam pembelajaran fiqih

Mengacu kepada pemetaan materi fiqih, berdasarkan Permenag RI Nomor 2


Tahun 2008, maka materi fiqih perlu dikembangkan dalan suasana pembelajaran yang
terpadu, meliputi:
a. Keimanan, yang mendorong siswa untuk menegembangkan pemahaman dan
keyakinan tentang adanya Alloh sebagai sumber kehidupan.
b. Pengalaman, mengkondidikan siswa untuk mempraktekkan dan merasakan hasil-
hasil pengamalan isi mata pelajaran fiqih dalam kehidupan sehari-hari
c. Pembiasaan, melaksanakan pembeljaran dengan membiasakan melakukan tata cara
ibadah, bermasyarakat dan bernegara yang sesuai dengan materi pelajaran fiqih.
d. Rasioanal, usaha meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran fiqih dengan
pendekatan yang memfungsukan rasio siswa, sehingga isi dan nilai-nilai yang di
tanamkan mudah dipahami dengan penalaran.
e. Emosioanal, uapaya mengugah perasaan (emosi) siswa dan menghayati pelaksanaan
ibadah sehingga lebih berkesan dalam jiwanya.
f. Funsional, menyajikan materi fiqih yang memberikkan manfaat nyata bagi siswa
dalam kehidupan sehari-hari
g. Keteladaan, yaitu pendidikan yang menempatkan dalam memerankan guru serta
komponen madrasah lainnya sebagai teladan, sebagai cerminan dari individu yang
mengamalkan materi pembe;ajaran fiqih

2. Penilaian hasil pembelajaran fiqih

Penilaian merupakan proses yang dilakukan terus menerus sejak perencanaan


pelakaan pembelajaran setiap pertemuan, satuan bahan ajar, maupun satua waktu.
Penilaian dilakukan terhadap proses dan hasil belajar siswa berupa kompetensi yang
mencakuo pengetahuan, sikap dan keterampilan serta pengalaman. Penilaian berbasis
kelas terhadap ranah kognitif, afektif, psikomotor dilakukan secara propesioanal sesuai

7
dengan karatkteristik materi pembalajaran dengan mempertimbangkan siswa serta bobot
setiap aspek dari setiap materi.
Dalam penilaian fiqih juga perlu diperhatikan adalah prinsip kontiunitas, yaitu
guru secara terus menerus mengikuti pertumbuhan, perkembangan, dan perubahan siswa.
Pemilainnya tidak saja merupakan kegiatan tes formal, melainkan juga meliputi perhatian
terhadap siswa ketika duduk, berbicara, dan bersikap serta pengamatan ketika siswa
berada dalam kelas, ditempat ibadah, dan ketika mereka bermain. Dari berbagai
pengamatan itu ada yang perlu dicatat secara tertulis terutama tentang perilaku yang
menonjol atau kelainan pertumbuhan yang kemudian harus diikuti denagn langkah
bimbingan.

8
BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Gagne dan Bringgs (1970), mendefinisikan pembelaaran sebagai suatu


rangkaian events (kejadian, peristiwa, kondisi, dan lain-lain) yang secara sengaja
dirancangkan untuk mempengaruhi anak didik sehingga proses belajar dapat berlangsung
dengan mudah.
Pembelajaran fiqih merupakan bagian dari pendidkan agama islam yang bertujuan
untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan pemupukan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik dalam aspek
hukum baik berupa ajaran ibadah maupun muamalah sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaanya kepada Alloh swt serta
berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyakat, berbangsa, dan bernegara, serta
untuk dapat melanjutkan jenjang kelebih tinggi.
Fungsi pembelajaran fikih ialah untuk penanaman nilai nilai dan kesadaran
beribadah peserta didik kepada Allah SWT, pengembangan keimanan dan ketakwaan
kepada Allah SWT, serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, penanaman nilai
ajaan islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Oemar Malik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.


Ahmad, Tafsir Metodologi Pengajaran Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996.
Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar, Surabaya: Citra Media, 1996.

10

Anda mungkin juga menyukai