Anda di halaman 1dari 13

Pengembangan Indikator Aqidah Akhlaq MI

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Pembelajaran Aqidah Akhlak”

Oleh:

Lifia Ma’rifatussholichah (D97219089)

Mufidatul Azizah (D97219090)

Dosen pengampu :

Nasrul Fuad Erfansyah, M.Pd.I

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2021
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sang pencipta
seluruh alam, yang telah memberikan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa sholawat serta salam
selalu terlimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW. yang
membawa kita ke jalan kebenaran. Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Pembelajaran Aqidah Akhlak”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut membantu
dan mendukung penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan edukasi mengenai “Pengembangan Silabus dan RPP Aqidah Akhlak
MI”. Demikian yang dapat kami sampaikan. Kami menyadari bahwa banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh sebab itu, kami meminta kritik dan saran yang
membangun agar kedepannya kami dapat lebih baik

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pengertian Indikator...........................................................................................3
B. Manfaat Pengembangan Indikator......................................................................4
C. Langkah-langkah Pengembangan Indikator Akidah Akhlaq MI........................4
BAB III..........................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................8
A. Kesimpulan.........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indikator mempunyai peranan yang sangat penting dalam rancangan
persiapan pembelajaran karena proses belajar mengajar yang baik harus
direncanakan dengan baik pula. Pengembangan indikator yang baik akan
mengukur kompetensi dasar dan standar kompetensi yang dikehendakai oleh
kurikukulum di sekolah karena indikator merupakan penanda pencapaian
kompetensi dasar yang ditandai oleh perilaku siswa yang terukur mencakup
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakter peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan
dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan atau dapat
diobservasi.
Aqidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
Madrasah Ibtidaiyah. Aqidah akhlak terdiri dari aspek aqidah yang menekankan
pada kemampuan memahami dan mempertahankan keimanan seseorang dan
akhlak sebagai manifestasi dan konsekuensi dari keimanan dan keyakinan hidup.
Mata pelajaran aqidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali
peserta didik agar dapat menumbuhkembangkan aqidah Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang keimanannya kepada Allah dan
mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia sebagai manifestasi dari
ajaran dan nilai-nilai agama.1

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian indikator pembelajaran?
1
Elya Umi Hanik, “Model Pembelajaran Akidah Akhlak Melalui Religious Culture di MIN Blora dan
MI Taris Pati”, Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Vol.1 No.1. 2017

1
2. Apa manfaat pengembangan indikator?
3. Apa langkah - langkah pengembangan indikator ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Indikator pembelajaran
2. Untuk mengetahui manfaat dari pengembangan indicator
3. Untuk mengetahui apa saja langkah – langkah dalam pengembangan
indikator

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta
didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan
dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Pengembangan indikator mempertimbangkan (1) tuntutan kompetensi yang
dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD, (2) karakteristik
mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah, dan (3) potensi dan kebutuhan
peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/daerah.2
Pengembangan pembelajaran dan penilaian ada dua rumusan
indikator, yaitu Indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai
indikator dan Indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi
dan menulis soal yang dikenal sebagai indikator soal. Indikator dirumuskan
dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional. Rumusan
indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan
materi yang menjadi media pencapaian kompetensi. Indikator memiliki
kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan pencapaian
kompetensi berdasarkan SK-KD karena indikator sebagai pedoman dalam
mengembangkan materi pembelajaran.3
Pengembangan materi pembelajaran sesuai dengan indikator yang
dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan
2
Dwiyanti G., RPP, Pengembangan Indikator, dan Tujuan Pembelajaran. (Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia, 2011), hlm 4.
3
Fitri Erning Kurniawati, “Pengembangan Bahan Ajar Akidah Akhlaq di Madrasah Ibtidaiyah “,
Jurnal Penelitian, Vol. 9, No. 2, Agustus 2015, hlm 376

3
arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik, sekolah,
serta lingkungan, dan sebagai pedoman dalam mendesain kegiatan
pembelajaran.

B. Manfaat Pengembangan Indikator


Pengembangan indikator sangat bermanfaat bagi pendidik maupun
peserta didik, beberapa manfaat yang dapat diperoleh antara lain;
1. Memberikan arah bagi pendidik dan peserta didik untuk mencapai  tujuan
yang diharapkan.
2. Memandu pendidik untuk merencanakan pembelajaran, menyelenggarakan
 

dan   mengevaluasi kegiatan belajar mengajar.


3. Memandu peserta didik untuk belajar dan membantu menentukan prioritas-
prioritas.
4. Memungkinkan pendidik untuk menganalisa tingkat efektifitas
pembelajaran yang diselenggarakan.
5. Menunjukkan kepada peserta didik tentang sistem nilai yang dilakukan.
6. Memandu peserta didik untuk melakukan penilaian mandiri.
7. Membuat pembelajaran lebih fokus dan terorganisir.
8. Basis menganalisis tingkat berfikir kognitif yang diharapkan dari peserta
didik.
9. Memberikan model kepada peserta didik untuk mengembangkan tujuan
pembelajaran4.

C. Langkah-langkah Pengembangan Indikator Akidah Akhlaq MI


Menurut Standar Proses pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) Nomor 41 Tahun 2007, indikator pencapaian kompetensi
adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan

4
Abdul majid. Perencanaan Pembelajaran. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2008) hlm. 25

4
ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata
pelajaran.
Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap,
dan keterampilan. Ini berarti indikator pencapaian kompetensi merupakan
rumusan kemampuan yang harus dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar (KD). Dengan demikian
indikator pencapaian kompetensi merupakan tolok ukur ketercapaian suatu
KD. Hal ini sesuai dengan maksud bahwa indikator pencapaian kompetensi
menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup tiga aspek yakni:
a. kognitif (pengetahuan),
b. sikap (afektif)
c. dan keterampilan (psikomotor).
Terdapat beberapa langkah dalam mengembangkan indikator,
diantaranya:
1. Menganalisis tingkat kompetensi dalam SK dan KD
Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang
digunakan dalam SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam
tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
a. Tingkat pengetahuan
b. Tingkat proses
c. Tingkat penerapan.
2. Menganalisis karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah
      Pengembangan indikator mempertimbangkan karakteristik mata
pelajaran, peserta didik, dan sekolah hal ini karena indikator menjadi acuan
dalam penilaian, sesuai Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005.

5
Karakteristik sekolah dan daerah juga menjadi acuan dalam
pengembangan indikator karena target pencapaian sekolah tidak sama.
Sekolah kategori tertentu yang melebihi standar minimal dapat
mengembangkan indikator lebih tinggi.
Dengan mengkaji tuntutan kompetensi sesuai rujukan standar nasional
yang digunakan. Sekolah dengan keunggulan tertentu juga menjadi
pertimbangan dalam mengembangkan indikator. Dalam merumuskan
indikator pembelajaran perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut,
yaitu;
a. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi dua indikator
b. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang
dalam kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD.
c. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat
dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan
kebutuhan peserta didik.
d. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi.
e. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu
tingkat kompetensi dan materi pembelajaran.
f. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran
sehingga menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
g. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator
penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.5

 Dari langkah-langkah diatas, dapat kita lihat bagaimana


pengembangan indikator dari SK dan KD tentang akhlak  sesuai  Permenag
RI No. 2 Tahun 2008. Pada pembelajaran aqidah akhlak yang mengacu pada
materi tentang akhlak salah satunya terdapat di kelas II semester 2, dengan:

5
Najib Sulhan dkk. Panduan Mengajar Aqidah Akhlak. (Surabaya:Zikrul,2012); hlm. 5

6
STANDAR KOMPETENSI
INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR
       Membiasakan akhlak        Membiasakan Siswa mampu
       

terpuji bersifat jujur, rajin,  menyebutkan macam-


dan macam sifat terpuji
percaya diri Siswa
        mampu menjelaskan
maksud dari sifat jujur, rajin dan
percaya diri.
Siswa
        mampu memberikan
contoh sifat jujur, rajin dan
percaya diri dalam
kehidupan sehari-hari.
Sebelum merumuskan indikator terlebih dahulu melihat SK dan
KD  sesuai  Permenag RI No. 2 Tahun 2008. Standar kompetensi merupakan
kemampuan minimal yang harus  dicapai setelah peserta didik
menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap jenjang pendidikan
yang diikutinya. Berdasarkan indicator diatas diketahui bahwa SK yang
penulis ambil adalah SK kelas II semester 2  dengan materi bersifat jujur,
rajin dan percaya diri. 6
Sedangkan kompetensi dasar merupakan kemampuan minimal yang
harus dicapai peserta didik dalam penguasaan konsep atau materi
pembelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu.
Penulis mengambil 1 KD agar siswa dikelas II mampu membiasakan bersifat
jujur rajin, dan percaya diri.

6
Ibid,91

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran akhlak di MI adalah mewujudkan manusia Indonesia
yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan
sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi
dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup tiga aspek yaitu:
kognitif (pengetahuan), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor).
Sebagai pendidik sebaiknya harus memiliki tujuan-tujuan yang pasti
dan ksusus untuk anak didik dalam sebuah proses pembelajaran agar dengan
adanya tujuan tersebut pendidik termotivasi untuk menciptakan sebuah
rancangan yang baik agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

8
DAFTAR PUSTAKA

G., Dwiyanti. RPP, Pengembangan Indikator, dan Tujuan Pembelajaran. Bandung:


Universitas Pendidikan Indonesia, 2011.

Hanik, Elya Umi. "Model Pembelajaran Akidah Akhlak Melalui Religious Culture di
MIN Blora dan MI Taris Pati." Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
2017.

Kurniawati, Fitri Erning. "Pengembangan Bahan Ajar Akidah Akhlaq di Madrasah


Ibtidaiyah." Jurnal Penelitian, 2015.

majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008.

Najib Sulhan dkk. Panduan Mengajar Aqidah Akhlak. Surabaya: Zikrul, 2012.

Anda mungkin juga menyukai