Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum PAI
Disusun oleh:
2018
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kesempatan dan
kesehatan dan sholawat bertangkaikan salam kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai suri tauladan kita yang telah memberikan petunjuk kepada kami yang telah
menyusun makalah yang berjudul “Analisis Kurikulum 2013 PAI SMP”
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Jika masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami semoga makalah ilmiah tentang Analisis Kurikulum 2013
PAI SMP ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Kurikulum .................................................................... 2
B. Analisis Kurikulum 2013 PAI SMP ............................................................. 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian analisis kurikulum?
2. Bagaimana analisis kurikulum 2013 PAI di SMP?
C. Tujuan
1. Memahami pengertian analisis kurikulum.
2. Mengetahui analisis kurikulum 2013 PAI di SMP.
1
Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2010),
hlm. 176.
2
Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2009), hlm. 31.
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kamus Besar Bahasa Indonesia online, http://kbbi.web.id/analisis.
2
spiral (tingkat kesulitannya dimulai dari yang mudah sampai yang paling
sulit).
2. Penyesuaian horizontal: untuk melihat keterkaitan antara berbagai mata
pelajaran pada jenjang kelas yang sama sehingga siswa dapat belajar
integrasi lintas ilmu untuk mengerti konsep multi disiplin.4
4
Wandie Razif Sutikno, Disain Kurikulum Digital, Yogyakarta: Smart writing, 2013, hlm. 6-7.
5
Jonathan D. Jansen and Vijay Reddy, Curriculum analysis, a reference
manual,http://curranal1.pdf.com.
3
Batasan analisis yang dilakukan adalah hanya menganalisis kurikulum 2013
yang akan diberlakukan di SMP pada mata pelajaran PAI. Hasil analisis ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai aplikasi
dari komponen-komponen pengembangan kurikulum. Komponen yang dimaksud
adalah:
1. Komponen Tujuan
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan
berkepribadian luhur
b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
d. toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab6
6
Balitbang Kemdikbud, Kurikulum 2013; Kompetensi Dasar,www.kemendikbud.go.id.,
7
Deden Cahaya Kusuma, Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada
Bahan Uji Publik Kurikulum 2013, http://berita.upi.edu
4
Tujuan pendidikan yang dimuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas, yaitu:
Melihat rumusan tujuan pendidikan yang ada dalam Kurikulum 2013 sejalan dan
tidak bertentangan dengan tujuan yang dirumuskan dalam UU Sisdiknas diatas,
bahkan dalam kurikulum 2013 nampak memperluas pada ranah afektif/ sikap
(berkepribadian luhur, kritis, inovatif, toleran dan peka sosial).
Komponen isi/ materi yang dimaksud adalah segala sesuatu yang diberikan kepada
siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang meliputi mata pelajaran
dan alokasi waktu.
a. Materi al-Qur’an dan Hadis bukan sekedar dibaca dan dihafal tapi harus
diamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya.
b. Materi akhlak mendapat porsi yang sangat besar dan tidak diajarkan
tersendiri namun tergabung dalam materi al-Qur’an. Hal ini
menggambarkan bahwa akhlak tidak hanya bersifat teori tapi bersifat praxis,
ada kemauan secara sadar untuk mengaplikasikan dan membiasakan dalam
kehidupan sehari-hari. Proporsi materi akhlak yang besar menunjukkan
bahwa tujuan PAI adalah terbentuknya akhlak mulia setiap siswa setelah
mengikuti program ini.
c. Materi zakat tidak ada. Seharusnya materi ini diajarkan karena merupakan
salah satu pilar ajaran Islam. Banyak ayat al-Qur’an yang menggandengkan
5
kewajiban shalat dengan zakat, hal ini menunjukkan betapa pentingnya
masalah zakat. Pembelajaran zakat sangat erat kaitannya dengan infaq dan
shadaqah. Jika siswa dianggap belum berkewajiban mengeluarkan zakat,
maka dilatih untuk berinfaq/ bershadaqah sesuai dengan kemampuannya
dan menambah wawasan dengan membiasakan berbagi antar sesama siswa.8
3. Komponen Proses Pembelajaran
Para ahli meyakini bahwa melalui pendekatan saintifik, siswa menjadi lebih
aktif mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga mendorong siswa
untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena
atau kejadian. Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, siswa dibiasakan
untuk menemukan kebenaran ilmiah dalam melihat suatu fenomena, mereka dilatih
untuk berfikir logis dan sistematis.
4. Komponen Penilaian
8
MGMP PAI SMPKota Bogor: Analisis Dan Usulan Terhadap Isi Kurikulum 2013 (PAI
SMP) Serta Strategi Pembelajarannya, www.mgmp-pai.blogspot.com
6
Pada komponen penilaian di kurikulum 2013 ini, guru dituntut ekstra kerja
keras karena penilaian yang dilakukan harus komprehensif dan kompleks (model
penilaian otentik). Guru harus menilai sikap spiritual (KI 1) dan sosial (KI 2) secara
terukur disamping penilaian psikomotor (KI 4) dan kognitif (KI 3). Permasalahan
berikutnya adalah format penilaian KI 1 dan 2 yang cukup rumit dan butuh
kecermatan yang tinggi dan berkelanjutan. Teknik penilaian sikap yang mengacu
pada penilaian otentik dapat dilakukan dengan cara: observasi (pengamatan),
penilaian diri, laporan pribadi (buku laporan ibadah), Penilaian sejawat dan jurnal
(catatan). Namun penilaian ini membtuthkan keseriusan, kecermatan, pengawasan
dan kerja sama antara siswa, guru, pihak sekolah dan orang tua siswa, sehingga
penilaian yang dilakukan tidak sekedar formalitas sekedar diisi, dikumpulkan tanpa
tindak lanjut, tidak bermakna dan berimplikasi apapun.9
9
MGMP PAI SMPKota Bogor: Analisis Dan Usulan Terhadap Isi Kurikulum 2013 (PAI
SMP) Serta Strategi Pembelajarannya, www.mgmp-pai.blogspot.com,
7
Perbedaan dengan kurikulum yang lalu adalah bahwa penyatuan semua
dalam tema-tema yang dibicarakan. Kelihatannya dalam kurikulum 2013 akan
terjadi integrasi internal, artinya terjadi pengintegrasian antar berbagai bidang studi
di dalam matapelajaran, misalnya ketika tema “menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya” maka di dalamnya akan terdapat bahasan al-Quran, fiqih,
dan budaya beragama.
Di sisi lain, yang lebih urgen adalah integratif eksternal, dimana mata
pelajaran agama diintegrasikan dalam mata pelajaran lain dalam suatu tema yang
dibicarakan. Misalnya, ketika berbicara tentang tema “indahnya kebersamaan”,
maka mata pelajaran lain bisa terintegrasi, seperti IPA, IPS, kewarganegaraan, seni
budaya dan sebagainya. Seharusnya PAI bisa diintegrasikan sedemikian rupa
mengingat bahwa agama sangat sarat dengan tema indahnya kebersamaan. Dengan
cara seperti ini, maka integrasi tuntas akan dapat terjadi, bukan hanya integrasi
parsial.10
10
Nur Syam, Kurikulum PAI, www.nursyamsunanampel.ac.id,
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Basri, Hasan dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka
Setia, 2010.
Wandie Razif Sutikno, Disain Kurikulum Digital, Yogyakarta: Smart writing, 2013.
MGMP PAI SMP Kota Bogor: Analisis Dan Usulan Terhadap Isi Kurikulum 2013
(PAI SMP) Serta Strategi Pembelajarannya, www.mgmp-pai.blogspot.com.
10