Dosen Pengampu :
Oleh :
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Tafsir Ayat-Ayat Manajemen Semester 3. Karya Tulis ini memberikan
gambaran umum tentang pengertian manajemen humas, prinsip manajemen
hubungan sekolah dengan masyarakat, Tujuan, fungsi, dan manfaat manajemen
hubungan sekolah dengan masyarakat, tahapan manajemen hubungan masyarakat.
Penulis sadar bahwa terselesaikannya karya tulis ini tak lepas dari pihak-
pihak yang membantu dan memberikan dukungan kepada penulis. Untuk itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan bantuan serta
motivasi sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Semoga apa yang telah kami kerjakan dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan karya
tulis ini pada masa yang akan datang. Segala sesuatu yang benar itu datangnya
dari Allah SWT, dan yang salah adalah sifat manusia.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Humas
Humas dapat diartikan sebagai suatu kegiatan usaha yang terencana untuk
menjalin dan membina saling pengertian di antara organisasi dan dukungan
masyarakat melalui komunikasi dan sarana lain (media massa) untuk mencapai
kemanfaatan dan kesepakatan bersama. Khusus di Indonesia, hingga kini para ahli
belum memperoleh kesepakatan pendapat mengenai istilah humas.
Berikut adalah beberapa pengertian tentang Public Relations (Hubungan
Masyarakat) menurut para pakar untuk mengantarkan kita1 memahami fungsi dan
perannya dalam lembaga pendidikan Islam, diantaranya:
1. John E. Marston, menjelaskan bahwa “Public relations is planned,
persuasive communications designed to influence significant public”.
(hubungan masyarakat adalah kegiatan komunikasi persuasive dan terencana
yang didesain untuk mempengaruhi public secara signifikan).
2. Frang Jefkins. Public Relations consint of all forms of planned
communications, outwards and inward, between an organizations and its
publics for the purposes of achieving specifict objective concerning mutual
understanding. Suatu bentuk komunikasi yang berlaku terhadap semua jenis
organisasi, baik yang bersifat komersial maupun yang bersifat non komersial di
sektor publik (pemerintah) maupun privat (swasta).
3. Cultip M. Scott menjelaskan bahwa hubungan masyarakat adalah
keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan
saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.
4. Glen M. Broom, menjelaskan bahwa public relations adalah fungsi
manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi kesuksesan
atau kegagalan organisasi tersebut.
1
Rahmat Hidayat, Candra Wijaya, Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Manajemen Pendidikan Islam,
Medan: LPPPI, 2007. Hlm. 141
2
5. Mc. Elraath. Public relation adalah melakukan perencanaan, pelaksanaan,
penilaian dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan komunikasi yang diseponsori
oleh organisasi atau lembaga.
6. Wahjosumidjo. Hubungan masyarakat adalah suatu proses pengembangan
hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat yang bertujuan
memungkinkan orang tua dan warga wilayah2 perpartipasi aktif dan penuh arti
didalam kegiatan pendidikan di sekolah.
7. Onong Uchjana Efendi. Hubungan masyarakat adalah kegiatan berencana
untuk menciptakan membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan
bagi organisasi di satu pihak dan publik di pihak lain, untuk mencapainya yaitu
dengan jalan komunikasi yang baik dan luas secara timbal balik.
3
kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan3 dan tuntutan perkembangan
masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan metode-
metode pengajarannya.
3. Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan
lembaga-lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah,
seperti hubungan kerja sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya,
kepala pemerintah setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang
berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.
3
Ibid., hlm 143
4
3. A = Assist (saling membantu), ringan tangan untuk membantu pekerjaan
orang lain dalam organisasi sehingga dapat nmenghindarkan persaingan
negatif.4
4. M = Maturity (saling penuh kedewasaan), dewasa dalam menghadapi
permasalahan, bisa mengendalikan diri dari emosi sehingga dapat mengatasi
masalah secara baik dan menguntungkan bersama.
5. W = Willingness (saling mematuhi), menjunjung keputusan bersama dengan
mematuhi aturan-aturan sebagai hasil kesepakatan bersama.
6. O= Organization (saling teratur), bekerja sesuai dengan aturan main yang
ada dalam organisasi dan sesuai dengan tugas serta kewajiban masing-masing
anggota.
7. R = Respect (saling menghormati), menghormati antara satu dengan yang
lainnya, menghormati dari yang muda dengan yang lebih tua begitu sebaliknya,
dari yang lebih tua dengan yang lebih muda sehingga bisa menjaga
kekompakan kerja.
8. K = Kindness (saling berbaik hati), bersabar, menyikapi orang lain secara
baik.5
Disisi lain Piet A. Sahertian menyatakan bahwa ada sejumlah prinsip yang
harus diperhatikan dalam hubungan sekolah dan masyarakat, yaitu :
1. Keterpaduan (integtrating) yaitu kepala sekolah dan masyarakat serta
keluarga satu kesatuan yang satu berhubungan dengan yang lain.
2. Berkesinambungan (continuiting) yaitu suatu proses yang berkembang terus-
menerus. Sekolah seharusnya memberi informasi terus menerus dan sebaliknya
masyarakat ikut membantu sekolah melalui pembentukan opini publik agar
masyarakat tetap baik terhadap sekolah.
3. Menyeluruh (coverage) yaitu bahwa penyajian fakta-fakta kepada
masyarakat itu mengenai seluruh aspek. Jadi semua aspek hidup sekolah
diperhatikan mulai dari kehidupan keagamaan sampai kepada kehidupan
4
Ibid., hlm 144.
5
Rahmat Hidayat, Manajemen Pendidikan Islam, (Medan: LPPPI, 2016), h. 148-149.
5
ekonomi dan segala kegiatan sekolah dapat dijelaskan melalui media masa,
bulletin sekolah, laporan berkala dan sebagainya.
4. Sederhana (symplicity) yaitu bahwa informasi yang diberikan secara
sederhana. Informasi itu dengan kata-kata yang mudah dimengerti dan rasa
persahabatan. Jadi hal terpenting adalah jelas, menimbulkan rasa suka, mudah
dimengerti.
5. Konstruktif (konstructivenes) yaitu informasi-informasi itu dapat
membentuk pendapat umum yang positif terhadap sekolah.
6. Kesuaian (adaptability) yaitu penyesuaian hendaknya program itu
memperhatikan keadaan masyarakat.
7. Luwes (flexibility) yaitu program yang sewaktu-waktu mampu menerima
perubahan yang terjadi.6
Prinsip yang telah dijelaskan diatas merupakan pedoman dasar dalam kegiatan
humas bagi lembaga pendidikan agar tercipta hubungan yang harmonis dengan
orang tua siswa dan masyarakat.
6
Piet A. Sahertian, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994 ), hlm. 237.
6
atau sumber informasi actual dan factual yang menyangkut kepentingan lembaga
pendidikan maupun masyarakatnya.7
Ada hubungan saling memberi dan saling menerima antara lembaga
pendidikan dengan masyarakat sekitarnya. Lembaga pendidikan merealisasi apa
yang dicita-citakan oleh warga masyarakat tentang pengembangan putra putra
mereka. Hampir tidak ada orang tua siswa yang mampu membina sendiri putra-
putri mereka untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara total, integratif dan
optimal seperti yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Itulah sebabnya
lembaga-lembaga pendidikan mengambil alih tugas ini. Lembaga pendidikan
memberikan sesuatu yang sangat berharga kepada masyarakat.
Adapun fungsi Public Relations adalah sebagai berikut:
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan public internal dan
public eksternal.
3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan imformasi dari
organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini public kepada organisasi.
4. Melayani public dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan
umum.
5. Operasionalisasi dan organisasi public relations adalah bagaimana
membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk
mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak
organisasi maupun dari pihak publiknnya.8
Adapun peran dan fungsi public relations dalam perspektif Islam berdasarkan
Alquran yaitu:
1. Pemberi Peringatan
Allah Swt. berfirman dalam Alquran Surat Al- Fath/48: 8 yang berbunyi:
ِيرا َ س ْلن
ِّ ِ ََاك شَا ِهدًا َو ُمب
ً ش ًرا َونَذ َ إِنَّا أ َ ْر
7
Ruslan, Manajemen Publik Relation dan Media Komunikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2005), h. 123.
8
Onong Uchjana Effendy, Human Relations dan Public Relations (Bandung: Mandar Maju,
1993), hlm. 96.
7
Artinya: Sesungguhnya kami mengutus kamu sebagi saksi, pembawa berita
gembira dan pemberi peringatan.
2. Menyebarkan dan informasi
Allah Swt. berfirman dalam Alquran Surat Al- Maidah/5: 67 yang berbunyi:
ُۖسالَتَه َ سو ُل بَ ِّل ْغ َما أ ُ ْن ِّز َل ِّإلَي َْك ِّم ْن َر ِّب َك ۖ َو ِّإ ْن لَ ْم ت َ ْف َع ْل َف َما بَلَّ ْغ
َ ت ِّر َّ يَا أَيُّ َها
ُ الر
Artinya: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti)
kamu tidak menyampaikan amanat-Nya….
3. Membangun kerja sama dan memelihara saling pengertian antara organisasi
dan publik.
Allah Swt. berfirman dalam Alquran Surat Al- Maidah/5: 2 yang berbunyi:
8
5. Mendapatkan koneksi dari terhadap lembaga pendidikan
kelompok masyarakat
6. Mendapat dukungan moral
dari masyarakat
7. Memudahkan meminta
bantuan dari material dari masyarakat
8. Memudahkan pemakaian
media pendidikan di masyarakat
9. Memudahkan pemanfaatan
nara sumber
Makin luas sebaran produk sekolah di tengah masyarakat dan makin meningkat
kualitasnya maka produk sekolah tersebut telah membawa pengaruh positif
terhadap perkembangan masyarakat. Setidaknya ada empat macam yang bisa
diperankan oleh sekolah terhadap perkembangan masyarakat. Keempat pengaruh
tersebut adalah:
a. Mencerdaskan kehidupan bangsa
b. Membawa pembaruan bagi perkembangan masyarakat
c. Melahirkan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan
kerja di lingkungan masyarakat
d. Melahirkan sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat sehinga
tercipta integrasi sosial yang harmonis di tengah-tengah masyarakat.9
Selanjutnya Public Relations dalam Islam memerlukan suatu kode etik yang
berdasarkan Alquran dan Al- Hadis dan bukan berdasarkan kode etik Barat. kode
etik yang bisa digunakan para praktisi public relatios dalam organisasi Islam
yanng besumber dari Alquran dan Al- Hadis berikut:
1. Amanah. Amanah berarti setia dan jujur dalam melaksanakan sesuatu yang
dipertanggungjawabkan bersama baik berupa tugas maupun materi. Amanah
berlawanan dengan sifat khianat. Sifat ini terdapat dalam Alquran:
9
Fuad Ihsan , Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: PT.Rineka Cipta,1996), h. 98.
9
Artinya: ”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah
kepada yang berhak…” (QS. An-Nisa’/4: 58)
2. Menepati janji. Menepati janji berarti wajib bagi muslim untuk memenuhi
setiap janji yang yang dibuat bersama, baik itu kepada muslim maupun non
muslim. Firman Allah Swt. dalam Alquran:
10
dengan lurus, (QS. Al-Bayyinah/98: 5). Ikhlas ini bukan hanya dalam ibadah
tetapi juga dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sehari-hari.
5. Adil. Adil berarti memberikan hak kepada orang yang berhak tanpa
menguranginya. Berlaku adil kepada sesama manusia,baik muslim maupun non
muslim adalah perintah Allah sebagaimana firman-Nya berbunyi:
6. Sabar. Sabar berarti tabah manghadapi ujian, cobaan dan kesulitan Allah Swt.
Sangat suka pada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila
ditimpa musibah,mereka mengucapkan: Innaa lallaahi wa innaa ilaihi raajiun.
Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran:
11
7. Kasih Sayang. Kasih sayang kepada sesama manusia terutama kepada sesama
manusia yang seagama dipandang tinggi dan digalakkan oleh Islam. Firman
Allah swt. Dalam Alquran:
ََو ََل تَ ِّهنُواۖ َو ََل تَ ْحزَ نُواۖ َوأَنت ُ ُم ْٱْل َ ْع َل ْونَ ِّإن ُكنتُم ُّمؤْ ِّمنِّين
Artinya: Dan Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu
bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika
kamu orang-orang yang beriman. (QS. Ali Imran/3: 139).
12
11. Malu. Menurut Islam malu merupakan salah satu bagian dari pada iman.
Seseorang yang tidak mersa malu adalah seseorang yang tipis imannya.
Seorang muslim harus merasa malu terhadap Allah jika melanggar peraturan
yang ditetapkan Allah dan juga merasa malu kepada dirinya sendiri dan
anggota masyarakat. Rasul menilai malu merupakan sifat yang baik
sebagaimana sabdanya: ”Malu itu tidak membuahkan yang lain kecuali
kebaikan” (Muttafaqun Alaihi)
12. Memelihara kesucian. Memelihara kesucian berarti menjaga diri dari
segala keburukan supaya terpelihara kehirmatan diri. Seorang muslim harus
senantiasa berusaha memelihara kesucian dirinya ia harus berusaha menjaga
hawa nafsunya, lidah dan juga hatinya dai perbutan-perbuatan yang dilarang
oleh Allah swt. Sebagaimana dalam Alquran Allah berfirman:
13
6. Pengawasan (controling) merupakan kontrol atas jalannya pelaksanaan
program. Tanpa adanya kontrol atas program, kesinambungan antara tahapan
tidak dapat berlangsung dengan baik.
7. Pengevaluasian (evaluating) merupakan penilaian terhadap hasil kinerja
program, apakah perlu dihentikan atau dilanjutkan dengan modifikasi tertentu.
8. Pemodifikasian (modification) merupakan kegiatan pembaharuan atau revisi
program berdasarkan hasil evaluasi.
14
Kenyataan membuktikan, hubungan sekolah dengan masyarakat tidak selalu
berjalan baik. Berbagai kendala yang sering ditemukan antara lain: komunikasi
yang terhambat dan tidak professional, tindak lanjut program yang tidak lancar
dan pengawasan yang tidak terstruktur. Untuk mengatasi berbagai kendala
tersebut beberapa hal bisa menjadi alternatif, adanya laporan berkala mengenai
berbagai kegiatan sekolah serta keuangannya, diadakannya berbagai
kegiatan yang mengakrabkan seperti open house kunjungan timbal balik dan
program kegiatan bersama seperti pentas seni, perpisahan.
Ada sejumlah teknik yang dapat diterapkan lembaga pendidikan Islam dalam
menjalin hubungan dengan masyarakat, diantaranya:
a. Teknik Tertulis. Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan
secara tertulis, cara tertulis yang dapat digunakan meliputi:
1) Buku kecil pada permulaan tahun ajaran. Buku kecil pada permulaan tahun
ajaran baru ini isinya dijelaskan tentang tata tertib, syarat-syarat masuk, hari-
hari libur, hari-hari efektif. Kemudian buku kecil ini dibagikan kepada orang
tua murid, hal ini biasanya dilaksanakan di Raudahatul Atfal (RA).
2) Pamflet. Pamflet merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang sejarah
lembaga pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan
belajar. Pamflet ini selain di bagikan ke wali murid juga bias di sebarkan ke
masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian masyarakat juga
sekaligus untuk promosi lembaga.
3) Berita kegiatan murid. Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada
selebaran kertas yang berisi informasi singkat tentang kegiatan kegiatan yang
dilakukan di sekolah atau pesantren. Dengan membacanya orang tua murid
mengetahui apa yang terjadi di lembaga pendidikan tersebut, khususnya
kegiatan yang dilakukan murid.
4) Catatan berita gembira. Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan
murid, keduanya sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja
catatan berita gembira ini berisi tentang keberhasilan seorang murid. Berita
tersebut ditulis di selebaran kertas dan disampaikan kepada wali murid atau
bahkan disebarkan ke masyarakat.
15
5) Buku kecil tentang cara membimbing anak. Dalam rangka menciptakan
hubungan yang harmonis dengan orang tua, kepala sekolah atau guru dapat
membuat sebuah buku kecil yang sederhana yang berisi tentang cara
membimbing anak yang efektif, kemudian buku tersebut diberikan kepada
orang tua murid.
b. Teknik Lisan. Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga dengan
lisan,diantaranya:
1) Kunjungan rumah. Dalam rangka mengadakan hubungan dengan
masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali murid,
warga atupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru akan
mengetahui masalah anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui
problemnya secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah
direncanakan untuk disesuaikan dengan minatnya.
2) Panggilan orang tua. Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak sekolah
sesekali juga memanggil orang tua murid datang ke sekolah. Setelah datang,
mereka diberi penjelasan tentang perkembangan pendidikan di lembaga
tersebut. Mereka juga perlu diberi penjelasan khusus tentang perkembangan
pendidikan anaknya.
3) Pertemuan. Dengan teknik ini berarti sekolah mengundang masyarakat
dalam acara pertemuan khusus untuk membicarakan masalah atau hambatan
yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini sebaiknya diadakan pada waktu tertentu
yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang diundang. Sebelum pertemuan
dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu, setiap akan
mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia penyelenggara.
16
masalah atau hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan program-program
tersebut.
b. Teknik Elektronik. Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka
dalam mengakrabkan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat pihak
sekolah dapat menggunakan sarana elektronik, misalkan dengan telpon, BBM,
facebook, televisi, ataupun radio, sekaligus sebagai sarana untuk promosi
pendidikan.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Humas sangat terkait dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap
masyarakat. Peran public relations memiliki kekuatan untuk membentuk opini
publik dan menekankan fungsi mempromosikan pemahaman antara institusi yang
diwakilinya dan publik yang dituju, serta komitmennya terhadap kebaikan publik.
Public Relations (HUMAS) dalam Islam membutuhkan kode perilaku
berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits dan bukan pada kode etik Barat. Karena
Alquran adalah kata Allah SWT dan Al-Hadist adalah ucapan, tindakan, tindakan
atau pengakuan dari Nabi SAW yang memiliki sumber pribadi Islam yang mulia.
Hubungan masyarakat adalah upaya untuk mencapai hubungan yang harmonis
antara sekolah dan masyarakat melalui proses komunikasi timbal balik atau dua
arah. Fungsi utama public relations adalah untuk membina dan mengembangkan
hubungan yang baik antara institusi/organisasi dengan publik, interns dan eksterns
mereka, dalam menanamkan pemahaman, menumbuhkan motivasi publik dan
partisipasi dalam upaya untuk menciptakan opini positif dari institusi/organisasi.
Tujuan utama dari hubungan masyarakat adalah untuk mencapai tujuan
organisasi, karena hubungan masyarakat dibentuk atau dipromosikan untuk
mendukung manajemen yang berusaha untuk mencapai tujuan organisasi.
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Rahmat, dkk. 2017. Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Manajemen
Pendidikan Islam. Medan: LPPPI.
Ruslan. 2005. Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Effendy, Ohong Uchjana. 1993. Human Relations dan Public Relations. Bandung:
Mandar Maju.
19