Pendapat kedua asosiasi tersebut juga dikuatkan oleh pendapat Strathclyde Centre for
Facilities Management (CFM) yang mendefenisikan manajemen sarana dan prasarana
sebagai manajemen fasilitas dalam sebuah proses, dimana suatu organisasi memberikan dan
menopang level support disepakati dalam lingkungan yang berkualitas untuk memberikan
nilai penuh yang digunakan untuk memenuhi tujuan strategis. Hal yang hampir sama juga
disampaikan Royal Institution of Chartered Surveyors (RICS). RICS mendefenisikan sarana
dan prasarana sebagai manajemen fasilitas yang melibatkan manajemen total dari semua
layanan yang mendukung bisnis inti dari sebuah organisasi. Hal ini berkaitan dengan fokus
pada interaksi antara bisnis inti, fungsi dukungan, dan fasilitas di seluruh bagian industri,
perdagangan, dan jasa.
Berbeda dengan asosiasi dan kelompok sebelumnya, Chartered Institute of Building (CIOB)
justru menolak memberikan defenisi terkait dengan sarana dan prasarana karena dianggap
bukan hal yang mudah untuk mendefenisikan sarana dan prasarana dalam hal yang spesifik.
Namun CIOB memberikan suatu batasan terkait manajemen sarana dan prasarana yakni
daftar tanggung jawab dan kegiatan berlimpah khususnya dalam sarana dan prasarana.
Pandangan CIOB juga dikuatkan secara tersirat oleh Francis Lim yang mengemukakan, suatu
sarana ialah suatu cara atau jalan yang melaluinya sesuatu dipengaruhi dan dicapai (2008:48).
Berbeda dengan Lim, Ibrahim Bafadal (2004), berani memberikan batasan secara eksplisit
terkait dengan manajemen sarana dan prasarana. Ibrahim mengatakan manajemen sarana dan
prasaran yang disebutnya juga sebagai manajemen perlengkapan merupakan salah satu
bagian kajian dalam administrasi sekolah (school administration) atau administrasi
pendidikan (educational administration). Dapat didefenisikan sebagai proses kerja sama
pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien. Perlengkapan
sekolah atau sering juga disebut sebagai fasilitas sekolah dapat dikelompokkan menjadi
sarana pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat
peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah. Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak
langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Berdasarkan beberapa
asumsi dan pendapat tersebut, dapat dismpulkan bahwa manajemen sarana dan prasaran
merupakan upaya pengelolaan fasilitas, perlengkapan, sarana, dan prasarana yang ada di
dalam sebuah organisasi untuk memudahkan kinerja dari orang-orang yang ada di dalamnya.
Pada dasarnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan terdiri dari dua unsur,
yaitu sarana dan prasarana. Menurut Mulyasa, sarana pendidikan adalah peralatan dan
perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan,
khususnya proses belajar mengajar, seperti papan tulis, spidol, penghapus, alat tulis, buku,
dan media pengajaran. Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah
fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya suatu proses pendidikan atau
pengajaran di suatu lembaga pendidikan, seperti gedung, ruang kelas, halaman, kebun
sekolah, jalan menuju sekolah, dan sebagainya. namun, apabila prasarana tersebut digunakan
secara langsung untuk kegiatan belajar mengajar, misalnya kebun sekolah digunakan untuk
kegiatan belajar biologi maka kebun sekolah menjadi sarana pendidikan.
2. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan untuk mengatur dan
mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Tim Pakar Manajemen Universitas Negeri
Malang, manajemen sarana dan prasarana adalah proses kerjasama pendayagunaan semua
sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah secara efektif dan efisisen.
Mulyasa juga menambahkan bahwa tugas dari manajemen sarana dan prasarana yaitu
mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi
secara optimal dan berarti dalam proses pendidikan.1[1]
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja
sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.
Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana sarana dan prasarana yang ada
disekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran di
sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di
sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana
merupakan kegiatan yang amat penting di sekolah, karena keberadaannya akan sangat
mendukung terhadap suksesnya proses pembelajaran di sekolah.
Dalam mengelola sarana dan prasarana di sekolah dibutuhkan suatu proses
sebagaimana terdapat dalam manajemen yang pada umumnya, yaitu: mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pemeliharaan dan pengawasan. Apa yang dibutuhkan oleh
sekolah perlu direncanakan dengan cermat berkaitan dengan semua sarana dan prasarana
yang mendukung terhadap proses pembelajaran. Sarana pendidikan ini berkaitan erat dengan
semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses
belajar mengajar. Sedangkan prasarana pendidikan berkaitan dengan semua perangkat
kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pembelajaran
di sekolah , seperti; ruang, perpustakaan, kantor sekolah, UKS, kamar kecil, ruang osis,
tempat parkir, ruang laboratorium dan lain-lain.2[2]
Daftar Pustaka
Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta:
Bumi Aksara.
Jones, James J. 1969. Secondary School Adminisration. New York: McGraw Hill, Book
Company.
Lim, Francis. 2008. Filsafat Teknologi. Yogyakarta : Canisius.