Anda di halaman 1dari 4

Definisi Manajemen Sarana dan Prasarana

Ditulis pada 25 Oktober 2013

Pengertian manajeman sarana dan parasarana banyak dikeluarkan berdasarkan dengan


kondisi kerja dan lingkungan kerja yang dilandasi dengan kebutuhan kerja. Pengertian sarana
dan prasarana juga banyak diartikan baik oleh individu maupun lembaga resmi yang
mengatur khusus sarana dan prasarana. International Facility Management Association
(IFMA) mendefinisikan manajeman sarana dan prasarana sebagai praktek orang dalam
mengkoordinasi pekerjaan organisasi ke dalam kerja fisik. IFMA memandang manajemen
sarana dan prasarana sebagai sebuah proses manajemen terpadu yang mempertimbangkan
orang, proses dan tempat dalam konteks organisasi.

Association of Facilities Managers (AFM) mengartikan manajemen sarana dan prasarana


sebagai pengelolaan aset dan bangunan bersama dengan fasilitas layanan dan orang-orang
yang terkandung di dalamnya, ini memiliki implikasi dalam hal desain awal, pemeliharaan,
administrasi sehari-hari dan pengendalian tenaga kerja, energi dan sumber daya terkait
(1986). Berdasarkan kedua pandangan asosiasi tersebut, manajemen sarana dan prasaran
dapat diartikan sebagai usaha manusia dalam melakukan usaha dan manajerial fasilitas mulai
dari manajemen administrasi sarana dan prasarana hingga pengelolaan serta pemeliharaan
dan perbaikan aset untuk menunjang pekerjaan manusia.

Pendapat kedua asosiasi tersebut juga dikuatkan oleh pendapat Strathclyde Centre for
Facilities Management (CFM) yang mendefenisikan manajemen sarana dan prasarana
sebagai manajemen fasilitas dalam sebuah proses, dimana suatu organisasi memberikan dan
menopang level support disepakati dalam lingkungan yang berkualitas untuk memberikan
nilai penuh yang digunakan untuk memenuhi tujuan strategis. Hal yang hampir sama juga
disampaikan Royal Institution of Chartered Surveyors (RICS). RICS mendefenisikan sarana
dan prasarana sebagai manajemen fasilitas yang melibatkan manajemen total dari semua
layanan yang mendukung bisnis inti dari sebuah organisasi. Hal ini berkaitan dengan fokus
pada interaksi antara bisnis inti, fungsi dukungan, dan fasilitas di seluruh bagian industri,
perdagangan, dan jasa.

British Institute of Facilities Management (BIFM) mendefenisikan manajemen sarana dan


prasarana sebagai kegiatan multi disiplin dalam mengelola fasilitas dan bangunan serta
dampak yang ditimbulkan bagi orang yang bekerja di dalamnya. Dalam defenisi yang luas
manajemen sarana dan prasarana atau manajemen fasilitas merupakan usaha mengambil
kontrol, nilai tambah, mendukung bisnis,memastikan bahwa ruang dan lingkungan kerja tidak
menghalangi dan dapat meningkatkan produktivitas kegiatan inti. Dalam manejemen sarana
dan prasarana yang profesional akan mengarahkan pengguna dan pemakai fasilitas dalam
menyelesaikan pekerjaannya dengan lebih mudah serta mendapatkan efisiensi dan efektivitas
yang maksimal dari ruang.

Berbeda dengan asosiasi dan kelompok sebelumnya, Chartered Institute of Building (CIOB)
justru menolak memberikan defenisi terkait dengan sarana dan prasarana karena dianggap
bukan hal yang mudah untuk mendefenisikan sarana dan prasarana dalam hal yang spesifik.
Namun CIOB memberikan suatu batasan terkait manajemen sarana dan prasarana yakni
daftar tanggung jawab dan kegiatan berlimpah khususnya dalam sarana dan prasarana.
Pandangan CIOB juga dikuatkan secara tersirat oleh Francis Lim yang mengemukakan, suatu
sarana ialah suatu cara atau jalan yang melaluinya sesuatu dipengaruhi dan dicapai (2008:48).
Berbeda dengan Lim, Ibrahim Bafadal (2004), berani memberikan batasan secara eksplisit
terkait dengan manajemen sarana dan prasarana. Ibrahim mengatakan manajemen sarana dan
prasaran yang disebutnya juga sebagai manajemen perlengkapan merupakan salah satu
bagian kajian dalam administrasi sekolah (school administration) atau administrasi
pendidikan (educational administration). Dapat didefenisikan sebagai proses kerja sama
pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien. Perlengkapan
sekolah atau sering juga disebut sebagai fasilitas sekolah dapat dikelompokkan menjadi
sarana pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat
peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah. Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak
langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Berdasarkan beberapa
asumsi dan pendapat tersebut, dapat dismpulkan bahwa manajemen sarana dan prasaran
merupakan upaya pengelolaan fasilitas, perlengkapan, sarana, dan prasarana yang ada di
dalam sebuah organisasi untuk memudahkan kinerja dari orang-orang yang ada di dalamnya.

Pada dasarnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan terdiri dari dua unsur,
yaitu sarana dan prasarana. Menurut Mulyasa, sarana pendidikan adalah peralatan dan
perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan,
khususnya proses belajar mengajar, seperti papan tulis, spidol, penghapus, alat tulis, buku,
dan media pengajaran. Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah
fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya suatu proses pendidikan atau
pengajaran di suatu lembaga pendidikan, seperti gedung, ruang kelas, halaman, kebun
sekolah, jalan menuju sekolah, dan sebagainya. namun, apabila prasarana tersebut digunakan
secara langsung untuk kegiatan belajar mengajar, misalnya kebun sekolah digunakan untuk
kegiatan belajar biologi maka kebun sekolah menjadi sarana pendidikan.
2. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan untuk mengatur dan
mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Tim Pakar Manajemen Universitas Negeri
Malang, manajemen sarana dan prasarana adalah proses kerjasama pendayagunaan semua
sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah secara efektif dan efisisen.
Mulyasa juga menambahkan bahwa tugas dari manajemen sarana dan prasarana yaitu
mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi
secara optimal dan berarti dalam proses pendidikan.1[1]
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja
sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.
Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana sarana dan prasarana yang ada
disekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran di
sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di
sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana
merupakan kegiatan yang amat penting di sekolah, karena keberadaannya akan sangat
mendukung terhadap suksesnya proses pembelajaran di sekolah.
Dalam mengelola sarana dan prasarana di sekolah dibutuhkan suatu proses
sebagaimana terdapat dalam manajemen yang pada umumnya, yaitu: mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pemeliharaan dan pengawasan. Apa yang dibutuhkan oleh
sekolah perlu direncanakan dengan cermat berkaitan dengan semua sarana dan prasarana
yang mendukung terhadap proses pembelajaran. Sarana pendidikan ini berkaitan erat dengan
semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses
belajar mengajar. Sedangkan prasarana pendidikan berkaitan dengan semua perangkat
kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pembelajaran
di sekolah , seperti; ruang, perpustakaan, kantor sekolah, UKS, kamar kecil, ruang osis,
tempat parkir, ruang laboratorium dan lain-lain.2[2]

Menurut Para Ahli


Manajemen adalah suatu proses pendayagunaan yang berkelanjutan untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien dalam bentuk organisasi. Pendayagunaannya melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Menurut Griffin bahwa manajemen adalah seperangkat aktivitas yang meliputi
perencanaan dan pembuatan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan,
yang diarahkan pada organisasi manusia, keuangan, fisik dan sumber-sumber informasi
organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi secara efektif dan
efisiensi.
Menurut Terry bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya.
Sarana adalah segala fasilitas yang berupa peralatan, bahan dan perabot yang dapat
secara langsung dipergunakan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak ataupun
tidak bergerak, yang secara langsung dan tidak langsung dapat berpengaruh terhadap tujuan
pendidikan.
Menurut Ibrahim Bafadal, sarana adalah “semua perangkat peralatan, bahan dan
perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan disekolah.
Menurut Wahyuningrum, bahwa sarana adalah “segala fasilitas yang diperlukan
dalam proses pembelajaran, yang meliputi barang bergerak maupun barang tidak bergerak
agar tujuan pendidikan tercapai”.
Prasarana adalah perangkat yang menunjang keberlangsungan proses pendidikan agar
tujuan pendidikan tercapai.
Menurut Riduone (2009), bahwa prasarana adalah perangkat penunjang utama suatu
proses atau usaha pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai.
Manajemen sarana dan prasarana secara sederhana yaitu proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang menggunakan semua sarana dan prasarana secara efektif dan efisien.
Perlengkapan sekolah atau yang sering disebut fasilitas sekolah dapat dikelompokkan
menjadi 2 yaitu sarana dan prasarana.
Menurut Juhairiyah ( 2008 : 3 ), manajemen sarana dan prasarana adalah semua
komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang berjalannya proses
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Daftar Pustaka
Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta:
Bumi Aksara.
Jones, James J. 1969. Secondary School Adminisration. New York: McGraw Hill, Book
Company.
Lim, Francis. 2008. Filsafat Teknologi. Yogyakarta : Canisius.

Anda mungkin juga menyukai