Anda di halaman 1dari 16

PENYIMPANAN DAN INVENTARISASI SARANA PRASARANA PENDIDIKAN

1Amanda Safitri
1Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor
1amandasafitri078@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyimpanan dan inventarisasi
sarana dan prasarana pendidikan. Inventarisasi adalah pencatatan dan penyusunan daftar
barang milik negara secara sistematis, tertib, teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
berlaku. Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan pencatatan atau
pendaftaran barang-barang milik lembaga (sekolah) ke dalam suatu daftar inventaris barang
secara tertib dan teratur menurut ketentuan dan tata cara yang berlaku sedangkan
penyimpanan adalah kegiatan untuk menampung hasil pengadaan barang milik negara (baik
hasil pembelian, hibah atau hadiah) pada tempat yang telah disediakan. Proses
penyimpanan dan inventarisasi sarana prasarana dilakukan dengan tujuan agar
memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana prasarana di suatu sekolah. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif analisis deskriptif.
Penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian pustaka (library research). Inventarisasi
dilakukan dalam rangka usaha penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif
terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki warga sekolah. Tiap sekolah wajib
menyelenggarakkan inventarisasi dan penyimpanan barang milik negara yang dikuasai oleh
sekolah masing-masing secara teratur, tertib dan lengkap. Kepala sekolah bertanggung
jawab atas terlaksananya inventrisasi fisik dan pengisiian daftar, inventaris fifik dan,
pengisian daftar inventarisasi barang milik negara yang ada disekolahnya.
Kata Kunci : Penyimpanan, Inventarisasi, Sarana dan Prasarana

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the storage and inventory of educational
facilities and infrastructure. Inventory is the recording and compilation of a list of state
property in a systematic, orderly, orderly manner based on the applicable provisions. Inventory
of educational facilities and infrastructure is the activity of recording or registering the goods
belonging to the institution (school) into an inventory list of goods in an orderly and regular
manner according to the applicable provisions and procedures, while storage is an activity to
accommodate the results of the procurement of state-owned goods (both the results of
purchases , grants or prizes) in the space provided. The process of storing and inventorying
infrastructure facilities is carried out with the aim of facilitating supervision and control of
infrastructure facilities in a school. The research method used in this study is a qualitative
descriptive analysis method. This research was conducted using library research. The inventory
is carried out in the context of efforts to improve effective management and supervision of the
facilities and infrastructure owned by school residents. Each school is required to carry out an
inventory and storage of state property owned by each school in an orderly, orderly and
complete manner. The school principal is responsible for carrying out physical inventory and
filling out lists, physical inventory and filling out inventory lists of state property in his school.
Keywords : Storage, Inventory, Facilities and Infrastructure
PENDAHULUAN

Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang sangat penting
dalam menunjang kelancaran atau kemudahan dalam proses pembelajaran, dalam kaitannya
dengan pendidikan yang membutuhkan sarana dan prasarana dan juga pemanfaatannya
baik dari segi intensitas maupun kreatifitas dalam penggunaannya oleh guru maupun oleh
siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang
diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar
pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.

Dalam ruang lingkup manajemen sarana prasarana salah satu diantaranya adalah
penyimpanan dan iventarisasi sarana prasarana, inventarisasi sarana dan prasarana
pendidikan adalah pencatatan seluruh aset yang dimiliki sekolah agar terkontrol dan
terawasi secara rinci sehingga memudahkan untuk kebutuhan seperti pelaporan sarana dan
prasarana sekolah. Karena pada praktiknya masih banyak ditemukan kurangnya pencatatan
sarana prasarana di sekolah sehingga mengakibatkan sarana prasarana di sekolah yang
tidak terawat dan menjadi rusak begitu saja. Padahal penyimpanan dan inventarisasi sarana
prasarana sangat penting dalam pengelolaan sarana prasarana yang ada di sekolah sebagai
penunjang dalam proses pembelajaran siswa/i.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
analisis deskriptif. Penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian pustaka (Library
Research) dengan mencari berbagai sumber data yang berasal dari buku dan artikel jurnal
yang relavan yang berguna untuk memperkuat argumentasi penulis. Metode penelitian ini
merupakan “penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca, menelaah dan
mencatat berbagai literatur atau bahan bacaan yang sesuai dengan pokok bahasan,
kemudian disaring dan dituangkan dalam kerangka pemikiran secara teoritis”.

PEMBAHASAN

A. Inventarisasi Sarana Prasarana Pendidikan


1. Pengertian Inventarisasi Sarana Prasarana Pendidikan
Inventarisasi berasal dari kata “inventaris” (Latin = inventarium) yang berarti
daftar barang-barang, bahan dan sebagainya. Inventarisasi sarana dan prasarana
pendidikan adalah pencatatan atau pendaftaran barang-barang milik sekolah ke
dalam suatu daftar inventaris barang secara tertib dan teratur menurut ketentuan
dan tata cara yang berlaku. Barang inventaris sekolah adalah semua barang milik
negara (yang dikuasai sekolah) baik yang diadakan/dibeli melalui dana dari
pemerintah, komite sekolah dan masyarakat maupun diperoleh sebagai
pertukaran, hadiah atau hibah serta hasil usaha pembuatan sendiri di sekolah
guna menunjang kelancaran proses belajar mengajar.
Ibrahim Bafadal menjelaskan bahwa inventarisasi adalah pencatatan semua
perlengkapan pendidikan yangdimiliki oleh sekolah secara sistematis, tertib, dan
teratur berdasarkan ketentuan atau pedoman yang berlaku. Direktorat Tenaga
Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa
inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah pencatatan sarana dan
prasarana yang dimiliki sekolah kedalam suatu daftar inventaris barang secara
tertib dan teratur menurut tata cara yang berlaku.
Barnawi & M. Arifin menjelaskan inventarisasi merupakan kegiatan mencatat
dan menyusun sarana dan prasarana yang ada secara teratur, tertib, dan lengkap
berdasarkan ketentuan yang berlaku. Melalui inventarisasi akan dapat diketahui
dengan mudah jumlah, jenis barang, kualitas, tahun pembuatan, merek/ukuran,
dan harga barang-barang yang ada di sekolah.
Suryosubroto menjelaskan bahwa pencatatan sarana pendidikan merupakan
kegiatan administrasi sehingga perlu disediakan instrumen administrasi, antara
lain:
a. Buku Inventarisasi
Buku inventarisasi berisi daftar barang inventaris tentang barang-barang milik
negara dan barang-barang dari sumber lain dan telah menjadi milik negara.
b. Buku Pembelian
Buku pembelian berisi daftar pembelian/ pengadaan barang-barang.
c. Buku Penghapusan
Buku ini berisi tentang penghapusan barang-barang yang tidak dapat dipakai
lagi atau sudah rusak dan barang-barang yang masih bagus tetapi tidak
diperlukan dalam pembelajaran.
d. Kartu Barang
Kartu barang diperlukan untuk mengetahui keadaan barang dari segi
kuantitas untuk setiap bulan, catur wulan, setahun, dan keadaan dari tahun ke
tahun berikutnya.

Ibrahim Bafadal menjelaskan kegiatan inventarisasi meliputi kegiatan


berikut: kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan dan pembuatan kode
barang perlengkapan; serta kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan
laporan.

Direktorat Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional


menyebutkan dalam inventarisasi dilakukan klasifikasi atau pengkodean
barang inventaris yang pada dasarnya maksud dan tujuan mengadakan
penggolongan barang tersebut ialah agar terdapat cara yang cukup mudah dan
efisien untuk mencatat dan sekaligus untuk mencari dan menemukan kembali
barang tertentu, baik secara fisik maupun melalui daftar catatan ataupun di
dalam ingatan orang. Selain itu, dijelaskan pula pelaporan inventarisasi yang
terdapat dua macam yaitu laporan triwulan mutasi barang dan laporan
tahunan inventaris. Tiap sekolah wajib menyelenggarakan inventarisasi
barang milik negara yang dikuasai/diurus oleh sekolah masing-masing secara
teratur, tertib dan lengkap. Kepala sekolah melakukan dan bertanggung jawab
atas terlaksananya inventarisasi fisik dan pengisian daftar inventaris barang
milik negara yang ada di sekolahnya sesuai dengan Surat daran Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI tanggal 16 Januari 1979.

Berdasarakan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa


inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah pencatatan seluruh
aset yang dimiliki sekolah agar terkontrol dan terawasi secara rinci sehingga
memudahkan untuk kebutuhan seperti pelaporan sarana dan prasarana
sekolah. Inventarisasi agar lebih terkelola dengan baik maka perlu
pengadministrasian seperti pembuatan buku inventaris, buku pembelian,
buku penghapusan, dan kartu barang. Selain itu, perlu klasifikasi dan
pengkodean sarana dan prasarana untuk memudahkan dalam pencarian
informasi sarana dan prasarana.

2. Tujuan Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan


Secara umum, inventarisasi dilakukan dalam rangka usaha
penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah. Secara khusus, inventarisasi
dilakukan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut:
a. Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana
yang dimiliki oleh suatu sekolah.
b. Untuk menghemat keuangan sekolah baik dalam pengadaan maupun untuk
pemeliharaan dan penghapusan sarana prasarana sekolah.
c. Sebagai pedoman untuk menghitung kekayaan suatu sekolah dalam bentuk
materil yang dapat dinilai dengan uang.
d. Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana
yang dimiliki oleh suatu sekolah.
3. Manfaat Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
Daftar inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan yang disusun dalam
suatu organisasi yang lengkap, teratur dan berkelanjutan dapat memberikan
manfaat, yakni sebagai berikut:
a. Menyediakan data dan informasi dalam rangka menentukan kebutuhan
dan menyusun rencana kebutuhan barang.
b. Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam
pengarahan pengadaan barang.
c. Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam
penyaluran barang.
d. Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan pengawasan
dan pengendalian barang.
4. Pencatatan Perlengkapan Pendidikan
Baik barang inventaris maupun noninvenaris yang diterima sekolah dalam
buku penerimaan dalam rangka inventarisasi. Setelah itu, khusus barang-barang
inventaris dicatat didalam buku golongan inventaris dan kartu (bisa juga berupa
buku) stok barang. Dalam kegiatan ini ada beberapa hal yang biasanya
memudahkan kegiatan inventaris :
a. Pembuatan Kode Barang
b. Kode kepemilikan
c. Kode setiap jenis barang
d. Kode lokasi
5. Landasan Hukum Inventarisasi Perlengkapan Sekolah
a. Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 1971, tertanggal 30 Maret 1991
b. Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep 225/MK/V/197, tertanggal 13
April 1971
c. Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 9 Tahun 1971, tertanggal
23 Oktober 1971
d. Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 4/M1980, tertanggal 24
Mei 1980
6. Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi
Tata cara pelaksanaan inventarisasi adalah kegiatan mencatat sarana dan
prasarana ke dalam bentuk buku daftar inventaris dan membuat laporannya
kepada pihak-pihak yang terkait. Ada sejumlah buku dan kartu daftar barang
inventaris yang digunakan yaitu buku induk barang inventaris, buku golongan
barang inventaris, buku catatan barang non inventaris, daftar laporan mutasi
barang inventaris, dan kartu inventaris barang. Untuk memudahkan pemeriksaan
alat dan bahan laboratorium perlu dilakukan inventarisasi yang sistematik.
Inventarisasi ini dapat dibuat pada suatu buku atau secara komputasi sebagai
daftar induk. Hal-hal yang umum diperlukan pada inventarisasi mencakup:
a. Kode alat/bahan
b. Nama alat/bahan
c. Spesifikasi alat/bahan (merk, tipe dan pabrik pembuatan alat)
d. Sumber pemberi alat dan tahun pengadaannya
e. Tahun penggunaan
f. Jumlah atau kuantitas
g. Kondisi alat baik atau rusak

Menurut Ary H. Gunawan, kegiatan wajib yang dilakukan dalam pelaksanaan


inventarisasi sebagai berikut:

a. Mencatat semua barang inventaris di dalam “Buku Induk Inventaris” dan


buku pembantu “Buku Golongan Inventaris”.
b. Memberikan koding pada barang-barang yang diinventarisasikan.
c. Membuat laporan triwulan tentang mutasi barang.
d. Membuat daftar isian/format inventaris.
e. Membuat rekapitulasi tahunan.

Untuk keperluan administrasi diperlukan beberapa buku antara lain buku


stok (buku induk), buku kumpulan daftar pembelian/penerimaan, buku catatan
barang-barang yang pecah/rusak/hilang dan habis, serta buku harian.

7. Pelalporan Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan


Beberapa ketentuan tentang pelaporan inventarisasi sarana dan prasarana
pendidikan adalah sebagai berikut :
a. Tiap sekolah dan unit pelaksana teknis wjib membuat daftar laporan triwulan
mutase barang inventaris rangkap 2 (dua), untuk disampaikan 1 (satu) set
(asli) kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat dan 1 set
untuk arsip sendiri. Laporan tersebut harus sudah disampaikan paling lambat
7 hari setelah berakhirnya triwulan tahun anggaran berjalan.
b. Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi laporan
triwulan dari sekolah/UPT/Dinas Pendidikan Kecamatan. Selanjutnya Kantor
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sendiri menyampaikan kepada Dinas
Pendidikan Provinsi setempat Kepala bagian perlengkapan
c. Tiap sekolah wajib mengisi Daftar Isian Inventaris dan Rekapitulasi barang
inventaris rangkap 2. Laporan Tahunan inventaris (1 (satu) set (asli) kepada
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat dan 1 set untuk arsip
sendiri).
d. Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota wajib mengisi Daftar Isian
Inventaris dan Daftar Rekapitulasi laporan tahunan inventaris yang berasal
dari sekolah/UPT di lingkungannya. Laporan tahunan inventaris tersebut
disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi u.p Kepala Bagian
Perlengkapan.
B. Penyimpanan Sarana Prasarana Pendidikan
1. Pengertian Penyimpanan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menampung hasil


pengadaan barang milik negara (baik hasil pembelian, hibah, hadiah) pada tempat
yang telah disediakan. Penyimpanan ialah kegiatan yang dilakukan untuk
menampung hasil pengadaan barang-barang yang keluar atau akan
didistribusikan, dan disimpan dalam gudang. Kegiatan penyimpanan meliputi:
menerima, menyimpan, dan mengeluarkan barang di/dari gudang Atmodiwirio
(2005: 254). Penyimpanan sarana pendidikan adalah kegiatan simpan
menyimpan suatu barang baik berpa perabot, alat tulis kantor, surat-surat
maupun barang elektronik dalam keadaan baru, maupun rusak yang dapat
dilakukan oleh seorang atau beberapa orang yang ditunjuk atau ditugaskan pada
lembaga pendidikan.

2. Tujuan penyimpanan barang atau bahan kantor antara lain :


1. Agar barang tidak cepat rusak.
2. Agar tidak terjadi kehilangan barang.
3. Agar barang tersusun rapi sehingga mudah ditemukan apabila barang
tersebut dicari.
4. Memudahkan dalam pengawasan.
5. Memudahkan dalam analisis barang.
3. Fungsi penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan antara lain :
1. Perencanaan/pengembangan ruang-ruang penyimpanan (storage space),
2. Penyelenggaraan tatalaksana penyimpanan (storage procedure)
3. Perencanaan/penyimpanan/pengoperasian alat-alat pembantu pengatur
barang (material handling equipment),
4. Tindakan-tindakan keamanan dan keselamatan (security and safety).
4. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum penyimpanan barang atau bahan
kantor dilakukan antara lain:
a. Persediaan alat-alat pemeliharaan yang diperlukan.
b. Pergudangan yang memenuhi syarat yang ditentukan.
c. Sifat barang yang disimpan. Sarana penyimpanan dan pemeliharaan.
d. Prosedur dan tata kerja.
e. Biaya yang disediakan.
f. Tenaga yang diperlukan.
g. Jangka waktu penyimpanan.
5. Tempat penyimpanan Sarana Pendidikan
Aspek fisik dalam penyimpanan adalah wadah yang diperlukan untuk
menampung barang milik negara berasal dari pengadaan. Aspek ini bisa disebut
gudang. Sebagai tempat penyimpanan, gudang dapat dibedakan menjadi
beberapa yaitu :
a. Gudang Pusat, yaitu gudang yang diperlukan untuk menampung barang hasil
pengadaan, yang terletak pada unit biasanya gudang pusat juga digunakan
untuk menyimpan barang yang akan dijadikan stok atau persediaan.
b. Gudang Penyalur, yaitu gudang yang digunakan untuk menyimpan barang
sementara sebelum disalurkan ke unit atau satuan kerja yang membutuhkan.
c. Gudang Transit, yaitu gudang yang digunakan untuk menyimpan barang
sementara sebelum disalurkan ke unit satuan kerja yang membutuhkan.
d. Gudang Khusus, yaitu gudang yang digunakan untuk menyimpan barang-
barang yang mempunyai spesifikasi khusus seperti barang yang mudah
pecah, meledak atau terbakar.
e. Gudang Pemakai, yaitu gudang yang diperlukan untuk menyimpan yang akan
dan telah digunakan dalam pelaksanaan kegiatan.
f. Gudang Terbuka adalah gudang yang tidak berdiding dan tidak beratap, tetapi
berlantai dan harus dikeraskan sesuai dengan berat barang-barang yang akan
disimpan.
g. Gudang tertutup adalah gudang berdinding dan beratap yang konstruksinya
disesuaikan dengan fungsi gudang itu.
6. Tata Cara penyimpanan Sarana dan Prasarana Pendidikan
a. Penerimaan
1) Menerima pemberitahuan pengiriman barang dari pihak yang menerima
barang.
2) Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam penerimaan dan
pemeriksaan barang.
3) Memeriksa/mengecek barang yang diterima baik fisik seperti jumlah,
kualitas, tipe maupun kelengkapan administrasi seperti surat
kepemilikan.
4) Membuat berita acara penerimaan dan hasil pemeriksaan barang.
b. Penyimpanan
1) Meneliti barang-barang yang akan disimpan.
2) Menyiapkan barang-barang tersebut berdasarkan pengelompokan-
pengelompokan tertentu.
3) Mencatat barang ke dalam buku penerimaan, kartu barang dan kartu
stok.
4) Membuat denah lokasi, barang-barang yang disimpan agar dapat
dikeluarkan secara cepat saat dibutuhkan.
5) Barang-barang yang sudah ada: diterima, dicatat, digudangkan, diatur,
dirawat dan dijaga secara tertib, rapid an aman.
6) Menyelenggarakan administrasi penyimpanan dan penggunaan atas
semua barang yang ada dalam ruang atau gudang.
7) Mengontrol dan menghitung barang secara berkala.
8) Membuat laporan tentang keadaan penyimpanan barang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
9) Mengeluarkan barang bedasarkan surat perintah pengeluaran barang
yang meliputi :
a) Meneliti kualitas, kuantitas dan spesifikasi barang yang akan
dikeluarkan.
b) Meneliti dan memeriksa barang yang ada untuk dikeluarkan sesuai
dengan permintaan pengeluaran barang.
c) Mempersiapkan dan melaksanakan pengemasan sesuai dengan
spesifikasi barang.
d) Membuat berita acara, surat jalan, laporan, dan hal-hal yang
menyangkut dengan pengeluaran barang.
10)Dalam mengatur penyimpanan barang hendaknya memerhatikan sifat-
sifat barang agar tidak susut nilai gunanya sebelum barang itu dipakai,
yaitu :
a) Barang-barang berat
b) Barang-barang mewah
c) Makanan
d) Berupa kertas
e) Berupa pakaian
f) Barang-barang kimia
11)Beberapa contoh penyimpanan barang disekolah
a) Barang-barang yang harus disimpan di ruang kepala sekolah :
 Grafik kegiatan sekolah
 Struktur organisasi sekolah
 Uraian rencana kerja tahunan
 Daftar pelajaran
 Daftar Guru dan pegawai
 Gambar presiden dan wakil presiden R.I
 Sang saka merah putih
 Papan peneglolaan SPP/DPP
 Teks Pancasila
 Pembukaan UUD dan lain-lain
b) Barang-barang yang harus disimpan di ruang guru :
 Papan pengumuman
 Papan jadwal pelajaran
 Kalender pendidikan
 Struktur organisasi sekolah
 Daftar pembagian tugas guru
 Denah lokasi
 Lambang KORPRI
 Gambar Tut Wuri Handayani
 5K
c) Barang-barang yang harus disimpan di ruang kelas :
 Papan absen kelas
 Daftar pembagian rapot
 Daftar mata pelajaran
 Organisasi kelas
 Peraturan tata tertib kelas
 Hiasan dinding
 Peta jam dinding
 Kipas angina/ AC
 Papan tulis.
7. Prinsip-Prinsip Penyimpanan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Prinsip penyimpanan barang adalah 5W dan 1H (What, Why, Where, When,


Who, dan How) :

a. What (apa saja barang yang disimpan)


1) Kertas, barang yang termasuk dari kertas contohnya adalah buku tulis,
buku besar, kertas atau kertas printer, kertas folio dan lain-lain.
2) Kayu, barang-barang yang terbuat dari kayu antara lain bangku, meja,
papan tulis, lemari, dll
3) Plastik, barang-barang yang terbuat dari plastik adalah alat-alat
kebersihan seperi bak sampah dan serokan sampah sapu, kemoceng,
rak sepatu dll
4) Besi, barang-barang yang terbuat dari besi biasanya adalah barang
elektronik seperti mesin, computer.
5) Lain-lain dapat dikategorikan barang-barang yang termasuk kedalam
alat tulis kantor diantaranya alat tulis nomor diantaranya alat tulis
seperti pensil, pulpen, spidol, penghapus, penggaris dan jenis alat
peraga seperti globe, dan tool kit IPA dan alat peraga matematika.
b. Why (mengapa barang-barang perlu disimpan)
1) Memelihara agar barang-barang yang disimpan tidak cepat rusak.
2) Dapat digunakan dengan cepat jika diperlukan.
3) Menjaga kebersihan barang dari debu dan kotoran.
4) Menjaga keamanan barang dari kehilangan.
c. Where (dimana barang-barang harus disimpan)
1) Gudang terbuka
2) Gudang tertutup
3) Dalam kelas
4) Ruang kepala sekolah
5) Ruang guru; dan
6) Ruang lainnya.
d. When (kapan waktunya barang-barang harus disimpan)
1) Barang-barang yang sudah dianggarkan dalam pengadaan barang jika
sudah terealsir langsung disimpan dibagian penyimpanan barang,
selanjutnya diterima dan diinventarisir dan dicatat.
2) Untuk barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi/rusak, apabila
sudah tidak dapat diperbaiki lagi, langsung di masukkan dalam gudang
penyimpanan, dan apabila biaya perbaikan melebihi anggaran
pembelian, maka barang tersebut dimasukkan dalam buku
penghapusan.
e. Who (siapa yang bertugas menyimpan barang)
1) Untuk sekolah-sekolah besar biasanya ada seorang yang ditunjuk
sebagai petugas penyimpanan barang di gudang.
2) Untuk sekolah sedang dan kecil, dilakukan oleh penjaga sekolah atau
guru.
Krteria petugas penyimpanan barang :
 Bertanggungjawab
 Jujur
 Kreatif dan memiliki inisiatif dalam bekerja
 Ulet dan rajin
 Cepat tanggap
 Bekerja dengan teliti dan cermat
f. How (Bagaimana cara menyimpan barang yang baik dan benar)
1) Barang-barang yang sudah ada : diterima, dicatat, digudangkan, diatur,
dirawat dan dijaga secara tertib, rapih dan aman
2) Dibuatkan daftar nama tempat barang penyimpanan agar mudah
diemukan.
3) Barang-barang yang mudah rusak dimasukkan dalam sebuah
pelindung (lemari)
4) Barang-barang yang kecil seperti barang ATK disimpan dalam sebuah
wadah yang mudah dijangkau dan ditemukan.
5) Barang-barang yang besar tidak perlu dimasukkan ke dalam lemari,
tetapi tempatnya cukup aman dana man.
6) Barang-barang elektronik seperti mesin tik dan computer sebaiknya
disimpan di ruangan yang lebih aman seperti besi teralis.
7) Barang-barang yang terbuat dari kertas usahakan jauh dari tempat
basah, lembab dan air.
8) Barang-barang yang disimpan dalam lemari sebaiknya sering dibuka
untuk menghindarkan terjadinya proses penjamuran apabila ruangan
lembab.
9) Semua alat-alat perlengkapan harus ditempat yang bebas dari faktor-
faktor perusak seperti : panas, lembab dan lapuk.
10) Semua penyimpanan harus diadministrasikan menurut ketentuan
bahwa persediaan lama harus lebih dulu dipergunakan.
11) Harus ada inventraisasi secara berkala.
12) Barang-barang tertentu (alat elektronik) harus dikontrol dan diservis
agar tidak mudah rusak.
13) Laporan tentang keadaan penyimpanan dibuat sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

SIMPULAN

Dalam manajemen sarana prasarana sangat dianjurkan melakukan penyimpanan


dan inventarisasi sarana prasarana untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah. Serta pencatatan sarana prasarana
perlu diperhatikan tatacara pelaksanaannya ke dalam buku daftar inventaris dan membuat
laporan kepada pihak terkait. Untuk keperluan administrasi diperlukan beberapa buku
antara lain buku stok (buku induk), buku kumpulan daftar pembelian/penerimaan, buku
catatan barang-barang yang pecah/rusak/hilang dan habis, serta buku harian.

Selain daripada itu penyimpanan sarana prasarana juga perlu menjadi perhatian
warga sekolah dengan memperhatikan tempat penyimpanan, tata cara penyimpanan dan
prinsip-prinsip sarana prasarana pendidikan sebagai penunjang proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Aditya Mediabekerjasama


dengan FIP dan UNY: Yogyakarta, 2008), hlm.273

Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Bumi Aksara,
2004), hlm 55.

Barnawi & M. Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, (Yogyakarta: Ruzz Media,
2012),hlm 67.

B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),hlm 123.

Matin & Nurhattati Fuad, Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan Konsep dan Aplikasinya,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm 56

Anda mungkin juga menyukai